Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
II. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Objek studi klasifikasi makhluk hidup sangat beragam. Di dunia ini, terdapat
berbagai jenis makhluk hidup dengan ciri-ciri fisik dan sifat yang berbeda.
Pengelompokan makhluk hidup mulai dari tumbuhan dan hewan merupakan hal
penting yang perlu dilakukan supaya berbagai spesies yang ditemukan dapat
dikenali dan dibedakan antara satu jenis dengan jenis lainnya. Klasifikasi makhluk
hidup dibedakan menjadi kelompok tertentu. Sistem Carolus Linnearus menjadi
pedoman klasifikasi makhluk hidup modern berdasarkan kesamaan sifat dan fisik
masing-masing makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari pengelompokan
klasifikasi makhluk hidup tersebut dikenal dengan istilah ilmu taksonomi.
Pengelompokan makhluk hidup ditujukan untuk berbagai macam hal. Berikut ini
beberapa tujuan dilakukannya pengelompokan dan klasifikasi makhluk hidup,
diantaranya yaitu:
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi diagram dikotomi pada daun-daun
tumbuhan yang diamati ?
2. Bagaimana pengklasifikasian bentuk-bentuk daun ?
c. Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah :
1. Mengidentifikasi dasar – dasar yang dapat digunakan dalam
pengklasifikasian
2. Melakukan klasifikasi secara dikatomi
3. Mengidentifikasi pola persamaan dan perbedaan dalam suatu
kelompok hasil klasifikasi berdasarkan takson
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hiup secara keseluruhan tidak mudah,
sehingga dibuat klasifikasi makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah
suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi unit tertentu.
Bentuk daun sangatlah beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebgai pembeda bagi bentuk-bentuk
daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi
elips dan memanjang, bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri, misalnya pada kaktus, dan berakibat
daun kehilangan fungsinya sebgai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen
atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpanan
air.
Daun segar dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagain bagian dari
penuaan. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.
Klorofil adaah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang
gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun
juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwrna
kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat
keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi
kuning atau merah.
IV. METODE
a. Tempat dan waktu
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar
Waktu : 29 September 2016, pukul09.20 – 11.00 WIB
b. Alat dan bahan
1. daun amarilis (Eurycles amboinensis)
2. daun lili paris (Chlorophytum comosum)
3. daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
4. daun puring (Codiaeum varigeatum L)
5. daun andong (Cordyline fruticosa L)
6. daun suplir (Adiantum cuneatum)
7. daun sawo kecik (Manikara kauki)
8. daun glodokan (Polyathia longifolia)
9. daun krokot hias (Portulaca oleracea L.)
10. daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr)
11.daun sambang colok (Aerva sanguinolenta)
12. daun (Bauhinia purpurea)
c. Cara Kerja
1. Menempatkan keseluruhan daun pada meja
2. Memberi label pada setiap daun
3. Melakukan pemisahan dan pengelompokan langkah demi langkah
(dengan dasar tertentu) untuk setiap langkah terus menerus
sehingga tidak mampu lagi membuat kelompok yang lebih kecil
lagi
4. Mencatat hasil pemisahan atau pengelompokan dalam bentuk
diagram
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Kelas : Filicopsida
Bangsa : Polypodiales
Keluarga : Pteridaceae
Marga : Adiantum
Pada pengamata kali ini yang bertujuan : Mengidentifikasi dasar – dasar yang
dapat digunakan dalam pengklasifikasian, melakukan klasifikasi secara dikatomi,
mengidentifikasi pola persamaan dan perbedaan dalam suatu kelompok hasil
klasifikasi berdasarkan takson. Alat dan bahan yang digunakan adalah alat tulis,
kamera, dan 12 macam daun.
VI. KESIMPULAN
Pada pengamatan kali ini dapat disimpulkan bahwa setiap tumbuhan
memiliki bentuk daun yang berbeda-beda yakni diantara memiliki
bentuk susunan tulang daun menyirip,menjari,sejajar,melengkung yang
memiliki fungsi utama memberikan kekuatan pada daun dan tulang-
tulang daun itu sesungguhnya adalah berkas-berkas pembuluh yang
berfungsi untuk mengangkut zat-zat hara.Dan juga memiliki
modifikasi bentuk yang bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.org
https://www.bimbingan.org
https://www.alamendah.org