Kandungan air
Nilai kandungan panas
Garam-garaman anorganik
Kandungan sulfur dan halogen
Jenis-jenis insinerator:
1. open burning
2. single chamber incinerator
3. open pit incinerator
4. multiple chamber incinerator
5. starved air unit
6. aqueous waste injector
7. multiple heart
8. rotary kiln
9. incinerator unggun pancar (fluidized bedincinerator)
Open Burning
Adalah teknik insinerasi sampah yang palingtua .
Terdiri dari tumpukan sampah di atas tanah dan dibakar
tanpa menggunakan bantuan peralatan pembakaran khusus
Jenis-jenis nozel:
mechanical atomizing nozzles, rotary cap burners, external
low-pressure air atomizing burner,external high-pressure
two-flow burner, internal mix nozzles, dan sonic nozzles.
Limbah yang dapat diolah dengan sistem ini adalah limbah
cair dan lumpur yang dapat dipompa.
Temperatur pembakaran yang digunakan antara 1300-3000° F
(700-1650°C).
Limbah yang akan dibakar diatomisasi dengan ukuran
partikel antara 40-100 m dan disemburkan ke dalam
ruang bakar.
Efisiensi destruksi ditentukan oleh banyaknya
pengembunan dan uap yang bereaksi.
Turbulensi sangat diinginkan untuk mendapatkan
destruksi limbah organik setinggi mungkin.
Penempatan dan peletakan alat pembakar (fuel
burner) serta nozel penginjeksi akan tergantung pada
aliran cairan yang akan diinsinerasi (aksial, radial
ataupun tangensial).
Multiple heart
Multiple-hearth furnace terdiri dari sebuah rak baja,
tungku berbentuk lingkaran yang disusun seri, satu
diatas yang lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah,
shaft rabble arms beserta rabble teeth -nya dengan
kecepatan berputar ¾ – 2 rpm (Rotasi per menit ).
Temperatur pembakaran 1400-1800 ° F (760-
980°C).
Umpan dimasukkan dari atas tungku secara
terusmenerus dan abu dari proses dikeluarkan melalui
silo.
Limbah yang dapat diproses dalam multiple-hearth
furnace memiliki kandungan padatan minimum
antara 15-50 %-berat.