Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asifiksia Neonatorium adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir (Ai yeyeh & Lia,
2013:249). Asfiksia neonatorum adalah kegagalan nafas secara spontan
dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang
ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia, dan asidosis (Anik & Eka,
2013:296). Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
pernafasan secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir atau
beberapa saat sesudah lahir. Bayi mungkin lahir dalam kondisi asfiksia
(Asfiksia Primer) atau mungkin dapat bernafas tetapi kemudian
mengalami asfiksia beberapa saat setelah lahir ( Asfiksia Sekunder)
( Icesmi & Sudarti, 2014:158).
B. Web of Caustasion
Terlampir

1
BAB II
LAPORAN KASUS KELOLAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI ASFIKSIA
DI RUANG PBRT RSUD Dr. KARIADI SEMARANG

Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2019


Ruang/RS : Ruang PBRT RSUP Dr. Karaidi Semarang
A. Data Demografi
1. Klien / Pasien
Inisial klien : Bayi Ny. R
Tanggal lahir : 02 Oktober 2019
Agama : Islam
Alamat : pengkol
Diagnosa Medis : gangguan nafas sedang, asfiksia
2. Orang Tua / Penanggung Jawab
Ibu
Nama : Ny. S
Umur : 41 tahun
Hub. Dengan klien : Ibu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Pengkol
Ayah
Nama : Tn. M
Umur : 46 tahun
Hub. Dengan klien : Ayah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa

2
Agama : Islam
Alamat : Bumirejo
B. Riwayat Klien
1. Riwayat Kehamilan
ANC : Ibu klien mengatakan rutin memeriksakan kehamilanya ke bidan (
lebih dari 4x)
Riwayat penggunaan obat – obatan : Ibu rajin minum tablet Fe dengan nilai
Hb yang normal (11)
2. Riwayat persalinan
Usia gestasi : 27 minggu
BB lahir : 1200 gram
Jenis Persalinan : SC
Indikasi : IUGR
Apgar score : 4-6-8
3. Riwayat alergi
Tidak ada alergi pada ibu klien

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit dalam keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan seperti DM, Jantung,
Hipertensi, Asam Urat dan lain lain yang diderita oleh kedua keluarga dari
ayah maupun ibu By. A
2. Genogram

3
Keterangan :
: Laki - laki

: Perempuan

: Laki - laki

D. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Penampilan umum
a. Keadaan Umum
KU sedang
b. Pemeriksaan Tanda – tanda vital
RR : 40x/m
Suhu : 36oC
Nadi : 120x/m
SpO2 : 95%
2. Oksigenasi
Irama nafas : Irregular
Kedalaman nafas : tidak normal
Penggunaan alat bantu nafas : CPAP (FiO2 25%, PEEP 5, Flow 5)
Penggunaan otot bantu napas : tidak ada otot bantu nafas , tidak ada
sianosis
3. Nutrisi
a. Berat Badan lahir : 2060 gr
b. Lingkar lengan atas : 9 cm
c. Panjang badan : 40 cm
d. Lingkar kepala : 25 cm
e. Lingkar dada : 28 cm
f. Jenis nutrisi : Asi Ibu
g. Terpasang NGT : Ada
h. Residu NGT :-

4
4. Cairan
a. Jenis minuman : ASI
b. Turgor kulit : Baik, lembab
c. Bibir : lembab
d. Ubun ubun : normal
e. Mata : normal
f. Kapilary refil : < dari 2 detik
5. Istirahat tidur
a. Status tidur – terjaga : klien tertidur terus, bangun saat terasa lapar,
BAB dan BAK
b. Kualitas tidur : kuat
6. Aktivitas
a. Gerakan : aktif
b. Tangisan : lemah
c. System Muskuloskeletal
1) Postur : fleksi
2) Tonus otot normal

E. Pemeriksaan Head to toe


1. Integumen
- Suhu : 36o C, akral dingin
- Warna kulit : normal merah muda
- Integritas kulit
 Utuh
 Merah muda
 Seluruh kulit
2. Kepala dan leher
- Tengkorak : simetris , tidak ada kelainan
- Warna dan distribusi rambut : hitam
- Kelopak mata : betuk simetris , gerak simetris
- Warna konjungtiva : pink

5
- Sklera : normal
- Telinga : bentuk simetris , bersih
- Hidung : bentuk simetris , tidak ada serumen , bersih, terpasang
nassal bayi
- Leher : bentuk normal
3. Dada, Paru-paru dan jantung
- Pengembangan dada simetris
- Ictus cordis tidak teraba
- taktil fremitus : simetris
- suara paru vesikuler
- suara jantung s1 s2 murni
4. Abdomen
- Bentuk simetris
- Tidak terdapat distensi abdomen
- Lambung tympani, terpasang infuus umbilikal
- Sudah BAB
5. Alat Kelamin
- Tidak ada kelainan
- Kebersihan terjaga bersih
- Tidak ada kemerahan /iritasi
6. Ekstermitas
- Atas : Simetris kanan dan kiri, lengkap tidak ada kelainan, terlihat
bersih , SpO2 95%, tidak ada oedema. Akral dingin
- Bawah : simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan, terlihat bersih
Gerakan aktif
7. Perkembangan refleks
Bayi memiliki reflek moro yang baik, reflek menggengam ada, refleks
menghisap belum begitu kuat namun sudah bisa, meringis atau menangis
ketika di stimulasi.

6
F. Pengkajian Psikososial
1. Respon Hospitalisasi
Klien tampak rewel
2. Pengetahuan orang tua tentang kondisi bayi
Orang tua klien tahu tentang kondisi klien
3. Kunjungan orang tua terhadap bayi
Ibu selalu menengok anaknya
4. Interaksi orang tua dan bayi
Ibu berada diruang perawatan
5. Suasana hati orang tua
Orang tua senang anaknya telah lahir kedunia dan senang melihat anaknya
mulai tampak sehat walaupun berat badan anaknya masih tergolong rendah.

G. DATA PENUNJANG
1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 01 Oktober 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KET.
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 13.50 g/dL 13.60 – 19.60 L
Hematokrit 30.1 % 35 – 47 L
Eritrosit 4.18 10^6/uL 5.9 – 5.9 L
MCH 31.1 Pg 24.00 – 34.00
MCV 98.7 fL 83 – 110
MCHC 31.5 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 8.8 10^3/uL 9 – 30
Trombosit 387 10^3/uL 150 – 400
RDW 17.5 % 11.60 – 14.80 H
MPV 7.75 fL 4.00 – 11.00

KIMIA KLINIK
Calcium 2.48 mmol/L 2.12 – 2.52
Elektrolit
Natrium 141 mmol/L 136 – 145
Kalium 5.1 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 96 mmol/L 98 – 107 L
CRP Kuantitatif/ 9.11 mg/L 0 – 0.30 H
HsCRP

7
2. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal :00 / 09 / 2019
X Baby Gram
Klinis : NEONATAL PRETERM (38 MINGGU), ASFIKSIA SEDANG
(1800 GR)
THORAX
COR : CTR = 59%
Bentuk dan letak jantung normal
PULMO : Corakan vaskular tampak meningkat
ABDOMEN
 Tampak terpasang umbilical catheter dan arah lateral kanan
 Jumlah dan distribusi udara usus normal
 Tak tampak dilatasi dan distensi loop usus
 Tampak udara minimal pada cavum pelvis
 Tak tampak free air

KESAN :
 Cor tak membesar
 Gambaran neonatal pneumonia
 Abdomen dalam batas normal

3. Pengobatan
Aminosteril 1,2 ml /jam
Fungsi : jenis antibiotik, nutrisi parenteral untuk pencegahan dan untuk
prngobatan difisiensi pada bayi prematur.
Ca Gluconas 0,8 ml / 12 jam
Fungsi : sebagai kardioprotektif pada peningkatan kadar potassium dalam
darah.
Leftazidin 60mg/ jam
Fungsi :

8
Fluconazol 15mg/24jam
Fungsi : menghambat atau menghentikan pertumbuhan jamur candida
Paracetamol 0,3ml/ jam
Fungsi : sebagai antipiretik

9
H. ANALISA DATA
No Tgl/jam Data fokus Masalah Etiologi Ttd
1. 07/10/ 2019 DS : - Pola nafas tidak Hiperventilasi
DO : efektif
10.00 Wib
Pernafasan 56x / menit
Terpasang nasal kanul 6 Lt
suhu 36o C
terdengar bunyi wheezing
N 120 x/mnt,
Akral dingin
BB saat ini 1800 gr
BAK (+) BAB (+)
2 07/10/2019 DS : Ketidak Intake yang
10.00 Wib DO : seimbangan kurang
Hipotermia nutrisi kurang
suhu 36o C dari kebutuhan
N 120 x/mnt, tubuh
Akral dingin
BBLR 2060 gram
BB saat ini 1800gr
BAK (+)
BAB (+)

10
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang
kurang

J. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD
1. 07 /10 / 2019 Pola nafas Setelah dilakukan 1. Monitor tanda tanda
10.00 WIB tidak efektif tindakan keperawatan vital dan warna kulit
berhubungan selama 3x24 jam 2. Posisikan supinasi
dengan diharapkan masalah pola 3. Pasang nassal kanul
hiperventilasi nafas tidak efektif dapat bayi pada klien
teratasi dengan kriteria 4. Tempatkan bayi baru
hasil : lahir dibawah
- Bayi bernafas spontan penghangatan (dalam
- Nadi dan RR dalam inkubator)
rentang normal 5. Kaji status pernafasan
- Berat Badan 6. Timbang BB bayi
mengalami setiap hari
peningkatan 7. Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai perawatan
bayi dengan asfiksia
2 07 /10 / 2019 Ketidak Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji refleks menghisap
seimbangan keperawatan selama dan menelan
10.00 WIB
nutrisi 3x24 jam, kebutuhan 2. Ajarkan pada ibu untuk
kurang dari nutrisi pada bayi merangsang bayi
kebutuhan terpenuhi dengan kriteria minum ASI
tubuh Intake hasil : 3. Berikan ASI setiap 3
yang kurang 1. Tidak terjadi jam sekali

11
penurunan Timbang BB setiap hari
BB/terjadi kenaikan
BB bayi
2. Bayi mau minum
ASI

12
K. IMPLEMENTASI
NO. TGL/JAM DP IMPLEMENTASI RESPON TTD
1. 07 / 10/2019 Pola nafas 1. Memonitor tanda tanda 1. S : 36oC, warna AYU
11.00 WIB tidak efektif vital dan warna kulit kulit merah
berhubungan 2. Memposisikan supinasi Pernafasan 56x
dengan 3. Memasang nassal kanul Kulit berwarna
hiperventilasi bayi pada klien merah, akral
4. Menempatmpatkan bayi dingin
baru lahir dibawah 2. Bayi terpasang
penghangatan (dalam nassal kanul
inkubator) dengan posisi
5. Mengkaji status pernafasan supinasi
6. Menimbang BB bayi setiap 3. BB Bayi hari ini :
hari 1800 gram
7. Memberikan informasi 4. Ibu diberikan
kepada keluarga mengenai informasi
perawatan bayi dengan mengenai
asfiksia perawatan bayi
asfiksi

07/10 / 2019 Ketidak 1. Mengkaji refleks 1. Bayi telah AYU


seimbangan menghisap dan menelan diberikan susu ASI
11.30 WIB
nutrisi 2. Mengajarkan pada ibu 2. BB Bayi hari ini :
kurang dari untuk merangsang bayi 1800 gram
kebutuhan minum ASI
tubuh b.d 3. Memberikan ASI setiap 3
intake yang jam sekali
kurang 4. Menimbang berat badan
bayi setiap hari
2 08/10/2019 Pola nafas 1. Memonitor tanda tanda 1. S : 36oC, warna AYU

13
tidak efektif vital dan warna kulit kulit merah
08.00 WIB
berhubungan 2. Memposisikan supinasi 2. Pernafasan 56x
dengan 3. Memasang nassal kanul 3. Kulit berwarna
hiperventilasi bayi pada klien merah, akral
4. Menempatmpatkan bayi dingin
baru lahir dibawah 4. Bayi terpasang
penghangatan (dalam nassal kanul
inkubator) 5. Posisi supinasi
5. Mengkaji status pernafasan 6. Pemberian ganjal
6. Menimbang BB bayi setiap pada bahu agar
hari ekstensi
7. Memberikan informasi 7. BB Bayi hari ini
kepada keluarga mengenai : 1710 gram
perawatan bayi dengan 8. Ibu diberikan
asfiksia informasi
mengenai
perawatan bayi
asfiksi

08/10/2019 Ketidak 1. Mengkaji refleks 1. Bayi telah AYU


seimbangan menghisap dan menelan diberikan susu
08.00 WIB
nutrisi 2. Mengajarkan pada ibu ASI
kurang dari untuk merangsang bayi 2. BB Bayi hari ini
kebutuhan minum ASI : 1710 gram
tubuh b.d 3. Memberikan ASI setiap 3
intake yang jam sekali
kurang 4. Menimbang berat badan
bayi setiap hari
3 09/ 10 /2019 Pola nafas 1. Memonitor tanda tanda vital 1. S : 36oC, warna AYU
08.00 WIB tidak efektif dan warna kulit kulit merah

14
berhubungan 2. Memposisikan supinasi 2. Pernafasan 56x
dengan 3. Memasang nassal kanul 3. Kulit berwarna
hiperventilasi bayi pada klien merah, akral
4. Menempatmpatkan bayi dingin
baru lahir dibawah 4. Bayi terpasang
penghangatan (dalam nassal kanul
inkubator) 5. Posisi supinasi
5. Mengkaji status pernafasan 6. Pemberian ganjal
6. Menimbang BB bayi setiap pada bahu agar
hari ekstensi
7. Memberikan informasi 7. BB Bayi hari ini
kepada keluarga mengenai : 1800 gram
perawatan bayi dengan 8. Ibu mengerti
asfiksia perawatan pada
bayi dengan
asfiksia

09/ 10 /2019 Ketidak 1. Mengkaji refleks 1. Bayi telah


seimbangan menghisap dan menelan diberikan susu
08.00 WIB
nutrisi 2. Mengajarkan pada ibu ASI
kurang dari untuk merangsang bayi 2. BB Bayi hari ini
kebutuhan minum ASI : 1800gram
tubuh b.d 3. Memberikan ASI setiap 3
intake yang jam sekali
kurang 4. Menimbang berat badan
bayi setiap hari

15
EVALUASI

Diagnosa
No Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. 09/10 /2019 Pola nafas tidak S : ibu klien mengatakan mengerti informasi
14.00 WIB efektif mengenai bayi dengan asfiksia
berhubgungan O : S : 36,5o C ,Kulit berwarna merah , Bayi
dengan tampak rileks, N : 120x/mnt, BB 1800 gr,
hiperventilasi pengkajian pernafasan 56x, BAB (+), BAK
(+), akral hangat, terpasang nassal kanul
bayi, terdengar bunyi wheezing, posisi
supinasi, Terpasang penghangat dalam
inkubator.
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda tanda vital dan warna
kulit
2. Posisikan supinasi
3. Pasang nassal kanul bayi pada klien
4. Tempatkan bayi baru lahir dibawah
penghangatan (dalam inkubator)
5. Kaji status pernafasan
6. Timbang BB bayi setiap hari
7. Berikan informasi kepada keluarga
mengenai perawatan bayi dengan
asfiksia

2 09/10 /2019 Ketidakseimbangan S : ibu klien mengerti untuk selalu memberikan


nutrisi kurang dari asupan asi lebih sering
14.00 WIB
kebutuhan tubuh O :
b.d intake yang Hipotermia, suhu 36o C, N 120 x/mnt, Akral
kurang dingin, BBLR 2060 gram, BB saat ini 1800 gr,

16
BAK (+) BAB (+)

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi :

 Kaji refleks menghisap dan menelan


 Ajarkan pada ibu untuk merangsang bayi
minum ASI
 Berikan ASI setiap 3 jam sekali
 Timbang BB setiap hari

17
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
By.Ny.A lahir 8 september 2019,dengan operasi SC dan BB saat lahir
2060gram. Saat lahir klien tidak langsung menangis, tubuh terlihat
kebiruan, dan sulit untuk bernafas. Pasien sudah 1 bulan di rawat dan
mulai menunjukan kemajuan, meski berat badan belum stabil.
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur
pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai dengan
hipoksemia, hiperkarbia, dan asidosis (Anik & Eka, 2013:296). Menurut
Anik dan Eka (2013:296) klasifikasi asfiksia berdasarkan nilai APGAR :
1) Asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3.
2) Asfiksia ringan sedang dengan nilai 4-6.
3) Bayi normal atau sedikit asfiksia dengan nilai APGAR 7-9.
4) Bayi normal dengan nilai APGAR 10
B. Analisa Intervensi Keperawatan
Pada kasus By.Ny.A diagnosa pertama yang saya angkat adalah Pola
nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, intervensi yang
dapat dilakukan adalah pemberian nasal kanul CPAP (FiO2 25%, PEEP
5, Flow 5), serta memberikan posisi supinasi untuk mencegah aspirasi
pada saat pemberian asi.
Untuk diagnosa kedua saya mengambil Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang kurang,intervensi yang
dilakukan pemberian asi setiap 3 jam sekali dan juga menimbang bayi
setiap pagi untuk menilai kenaikan atau penurunan BB bayi.

18
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasien dengan Asfiksia membutuhkan perawatan khusus karna
berhubungan dengan pernafasan dan resiko aspirasi, jadi perawat juga
harus mengedukasi ibu cara menyusui yang benar.
B. Saran
Sebagai perawat tentu harus memahami dan selalu update ilmu
keperawatan, agar bisa memberikan pelayanan terbaik untuk pasien.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ii, B. A. B., Medis, A. T., & Neonatorium, A. (2014). No Title. 8–73.

Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi


11. Editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.

Nic. (2013). Nursing Intervensions Classification Edisi Keenam,Edisi bahasa


indonesia. Editor bahasa indonesia Intansari Nurjannah, Roxsana Devi.
Indonesia : mocomedia.

Noc. (2013). Nursing Outcomes Clasification, Edisi Kelima. Edisi bahasa


indonesia. Editor bahasa indonesia Intansari Nurjannah, Roxsana Devi.
Indonesia : mocomedia.

20

Anda mungkin juga menyukai