Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik.
Lingkungan ini terdiri dari hukum, badan pemerintah dan kelompok berpengaruh yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat.
1. Jumlah yang substansial dari undang-undang yang mengatur bisnis
Perundangan-undangan bisnis mempunyai sejumlah maksud, yang pertama adalah untuk melindungi perusahaan satu sama lain. Semua eksekutif bisnis menghargai kompetisi, tetapi berusaha untuk menetralisasi bila kompetisi mulai melanda mereka. Jika terancam, beberapa diantara mereka menggunakan penetapan harga atau promos iatau usaha-usaha untuk untuk mengamankan distribusi yang sangat agresif. Jadi hukum ditetapkan untuk menentukan dan mencegah persaingan yang tidak adil. Maksud kedua dari regulasi pemerintah adalah untuk melindungi konsumen dari praktik bisnis yang tidak fair. Beberapa perusahaan jika dibiarkan berjalan sendiri, akan memalsukan produk mereka, berbohong dalam iklan, menipu melalui kemasan mereka, dan mengumpan dengan harga mereka (melakukan bait pricing). Praktik-praktik konsumen yang tidak fair telah ditentukan dan telah dilaksanakan oleh berbagai badan-badan pemerintah. Maksud ketiga dari regulasi pemerintah adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali. Mungkin saja terjadi bahwa produk nasional bruto suatu negara meningkat, tetapi kuantitas hidupnya menurun. Maksud utama peraturan baru dan/ penegakan hukum adalah umtuk membebankan perusahaan- perusahaan dengan biaya sosial yang diciptakan oleh proses produksi atau produk mereka.
2. Peraturan mengenai urusan bisnis
a. Indonesia Pemerintah indonesia telah meluncurkan program untuk melonggarkan regulasi dan kendali administratif terhadap perekonomian untuk memperbaiki iklim bisnis dan meransang investasi asing. Termasuk dalam paket tersebut adalah tarif yang lebih rendah atau tarif yang dihapuskan atas beberapa macam produk, bea masuk impor yang dikurangi, dan perizinan yang lebih sederhana.barang-barang mewah tetap dikenai pajak, yang besarnya antara 5-10%. Regulasi agen tunggal di indonesia memberikan proteksi penuh bagi perusahaan –perusahaan asing dengan berbagai macam tanggung jawab bila pemasok tersebut bermaksud mengubah agen. Pemerintah indonesia juga telah menyempurnakan undang-undang merek dagangnya guna menyamakannya dengan praktik-praktik internasional. Perubahan utamanya adalah bahwa kini merek dagang dapat diberikan kepada orang asing, seperti halnya kepada warga negara indonesia, peraturan sebelumnya tidak memberikan perlindungan bagi desain dan model industrial, dan aturan regidtrasinya sangat berat sebelah kepada perusahaan- perusaan lokal. b. Jepang Transfer teknologi ditentukan oleh foreign exchange Law. Meskipun jepang mematuhi Paris Convention For Potection Of Industrial Properti, negara ini tidak melindungi perusahaan-perusahaan asing dari pelanggaran hak ciptaintelektual bila hak cipta tersebut hanya dijamin dinegara asing tersebut saja. Proteksi diberikan berdasarkan country-by-country basic dan karenanya tidak dapat ditransfer c. Malaysia Malaysia tidak henti-hentinya memodifikasi insentif-insentif infestasinya guna mendorong bisnis asing dan lokal. Upaya ini meliputi status pionir dan kelonggaran pajak investasi. Pengawasan pabean juga minimal. Pelanggaran hak cipta intelektual di Malaysia relatif lebih rendah daripada banyak negara Asia lainnya. d. Filipina Karena tingginya risiko politik di Filipina, pemerintahannya segera melonggarkan peraturan investasi untuk mengurangi resiko tersebut. Hampir semua persyaratan izin impor dihapus e. Singapore Singapore menawarkan status pioner dan beberapa insentif investai serta riset dan pengembangan bagi investasi asing. Singapore menggunakan U.K. Patents Act, dimana hak paten yang didaftarkan di U.K. akan dilindungi. Pada tahun 1987. Singapore menjalin hubungan hak cipta penuh dengan Amerika Serikat.seperti musik,video,buku dan perangkat lunak komputer f. Thailand Berdesarkan Alien BusinessLaw tahun 1972, orang-orang non thailand dilarang memegang kepemilikan mayoritas atas perusahaan-perusahaan yang berkecimpung dalam pertanian, industri, komersial, dan industri jasa. Izin bisa diberikan atas dasar kasus per kasus oleh Board of Investment. Berdasarkan U.S. Thai Treaty of Amity and Economic Relations tahun 1966, orang amerika bisa memiliki bisnisnya hingga 100%. Baru-bari ini telah disahkan undang-undang tentang pengambilan tindakan keras atas kasus pembajakan.