Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SURVEY TINJAU

NIKEL LATERITE DMP

PT.PUTRA KENDARI SEJAHTERA (216.5 hektar)


KECAMATAN LASOLO KEPULAUAN, KAB. KONAWE UTARA
PROP. SULAWESI TENGGARA

A. LEGALITAS
- Izin Legalitas Tambang : 1. No.322/DPMPTSP/V/2019.
- Lokasi IUP PT.PUTRA KENDARI SEJAHTERA sudah terdaftar dalam sistem One Map ESDM
dan Minerba One Data (MODI). PT PKS sendiri sudah mengantongi sertifikasi CNC-7.
- Alamat Perusahaan : Jl.Cempaka Putih, No 03, RT.02 RW05. Wua Wua, Kendari, Sultra.
- Pemilik Saham : 1. Anton Timbang (Sumber : Lampiran MODI ESDM)
2. Muh Ukub
3. Saharibi, SE

B. GEOLOGI

Dari hasil pengamatan lapangan serta informasi dari beberapa narasumber mengenai kondisi teknis dan
non teknis dalam wilayah IUP PT.PUTRA KENDARI SEJAHTERA dapat dijabarkan sebagai berikut.:

B.1 Kesampaian Daerah


Kesampaian daerah telitian masuk dalam wilayah administratif Desa Waturambahai, Kecamatan
Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Berjarak lebih kurang
120 KM dari pusat Kota Kendari. Dapat ditempuh melalui jalan darat dari Kota Kendari lebih kurang
6 Jam perjalanan darat (Lihat lampiran Peta. Peta 1. Lokasi IUP).

B.2 Lithologi
Berdasarkan hasil pemetaan serta pengamatan, area daerah telitian tersusun dalam satuan
batuan ultramafik, dengan luas 193.86 hektar (89%) sedangkan sisanya merupakan
endapan pantai (Lihat lampiran Peta. Peta 8. Geology Map). Secara deskriptif batuan ultramafik
tersusun atas peridotite (Lihat lampiran Peta. Peta 7. Factual Map_TP 1 OC), (hitam-kelabu
sampai kehijauan, waxy luster (kilap lemak), sebagian terserpentinisasi, silica mengisi rekahan
(vein-veinlets), minor veinlets garnierite & chrysoprase (Lihat lampiran Foto-Foto. Foto 1-4).
Dari 20 hektar area yang diSPK kan, satuan batuan ultramafik menempati 13.54 hektar atau
sekitar 67% dari luasan area. Sisanya merupakan endapan pantai dan transported soil (Lihat
lampiran Foto-Foto. Foto 5-6).

B.3 Morfologi
Berdasarkan pembagian satuan morfologi, konsesi PT.PKS dibagi menjadi 2 satuan morfologi,
yaitu Pantai yang umumnya menempati area pesisir dengan morfologi yang landai, dengan
lithologi pasir lepas serta lumpur, sedangkan satuan perbukitan bergelombang kuat merupakan
satuan morfologi yang dominan, menempati area perbukitan di bagian utara konsesi memanjang
kearah selatan dengan dominasi batuan ultramafik yang umumnya terlapukan, dengan kelerengan
lebih dari 20˚.(Lihat lampiran Foto-Foto. Foto 7-10)
Morfologi dalam koridor area yang diSPK kan terbagi dalam 2 satuan. Morfologi pantai menempati
6.46 hektar (33%), dan satuan perbukitan bergelombang kuat seluas 13.54 hektar (67%) (Lihat
lampiran Peta. Peta 10. Geomorphology Map).
B.4 Potensi Laterit
Berdasarkan pembagian deskriptif, dari pengamatan lapangan, konsesi PT PKS dibagi menjadi 3
kelompok yaitu outcrop ultramafic, rocky laterite dan laterite. Dimana kelompok ultramafik
berupa outcrop peridotite (174.78 ha), rocky laterite (14 ha) berupa lapukan laterite yang
didominasi batuan ultramafik berukuran bongkah, dengan vein-vein silica serta vein-veinlets
garnierite terlihat dibeberapa lokasi pengamatan, dan umumnya belum terlapukan kuat (Lihat
lampiran Foto-foto. Foto 11-12).
Lateritisasi yang berkembang terlihat diarea bukaan tambang, dibagian perbukitan bagian
utara konsesi PT.PKS, dimana aktivitas penambangan masih berlangsung. Secara visual profil
laterite yang ada umumnya memiliki tebal tidak signifikan, berupa pocket pocket dengan ketebalan
bervariatif (Lihat lampiran Foto-foto. Foto 13-16).
Laterite ultramafik (5.02 ha), dengan kenampakan dilapangan berupa soil berwarna merah,
minor hematite berukuran pasir, memiiliki profil laterite dengan ketebalan top soil 0.3-1m, layer
limonit sampai dengan 3 meter serta saprolite zone berupa pocket-pocket diantara boulder
ultramafik serta silica massif, dengan ketebalan bervariatif dari 1meter sampai beberapa meter.
Dibeberapa bagian terlihat vein-veinlets garnierite dan chrysoprase dengan frekwensi yang rapat
mengisi rekahan batuan ultramafik lapuk (Lihat lampiran Peta. Peta 9 Laterite Distribution Map).

B.5 Tata Guna Lahan


Tata guna lahan dalam konsesi PT.PKS dibagi dalam 5 peruntukan lahan (Lihat lampiran Peta.
Peta 10 Land Use Map).
Jetty dan stockyard menempati area seluas 3.2 hektar dibagian timur laut konsesi, dengan material
timbunan sepanjang kurang lebih 1 km. Terdapat 2 tumpukan ore di area stockyard. Untuk mess
dan workshop menempati area pesisir pantai di bagian timur konsesi. Pemukiman berada di area
bagian tenggara konsesi, didiami warga dari Suku Bajau di Desa Waturambahai dan Desa
Boenaga. Untuk peruntukan lahan terakhir terlihat di bagian utara konsesi berupa area bukaan
tambang (5.02 ha), dimana area tambang ini beroperasi sebelum PT.PKS mengambil alih
kepemilikan dari IUP sebelumnya PT.Sultra Jembatan Mas (SJM) (Lihat lampiran Foto-foto. Foto
17-23).

B.6 Akses Jalan Hauling dan Jetty


B.6.1 Akses Jalan Hauling
Jalan hauling yang melintasi WIUP PT.Putra Kendari Sejahtera sampai dengan jetty umumnya
memiliki dimensi lebar badan jalan 8-10 meter, dengan panjang 1.79 km. Material perkerasan
berupa split quarry dari batuan ultramafik yang didapat dari area disekitarnya. Gradien jalan
hauling masih terlihat cukup ideal, dengan prosentase diperkirakan sampai dengan 12%(Lihat
lampiran Foto-foto. Foto 24).
Rambu rambu serta instrument safety sangat jarang dijumpai, hampir tidak terlihat.

B.6.2 Jetty
Jetty yang existing memiliki luas 3.3 hektar. Dengan satu sisi akses ramp door. Faktual
dilapangan terdapat dua tumpukan ore hasil produksi dari kegiatan produksi sebelum PT.PKS
masuk (Lihat lampiran Foto-foto. Foto 25).

B.7 Area Tambang


Area bukaan tambang berada di bagian utara dari lokasi IUP PT.PKS. Dari pengamatan lapangan
hanya dijumpai 1 excavator yang stand by. Tidak ada aktivitas ore getting.

B.8 Sampling/Percontoan
Untuk menambah tingkat keyakinan serta akurasi data dari survey tinjau yang dilakukan, maka
sampling/percontoan diambil pada area bukaan tambang serta pada titik test pit yang dianggap
representatif. Pada area bukaan tambang (Lokasi PKS 01-SAP) dilakukan sampling percontoan
pada dinding bukaan, dengan dimensi tebal 1.3 meter Saprolite (PKS 01) dan 0.4 meter silica, with
vn-vnlts garnierite, vn-vlts chrysoprase (PKS 02)(Lihat lampiran Foto-foto. Foto 26-28).
Dilakukan pengambilan 2 sample pada satu titik testpit yang dianggap representative, dengan
dimensi tebal 1.2 meter saprolite (TP04-PKS01) dan 0.5 meter saprolite with vein silica 10 cm
(TP04-PKS02) (Lihat lampiran Foto-foto. Foto 29-31) (Lihat lampiran Peta. Peta 11 Sampling
Location Map)..

C. SARAN DAN REKOMENDASI

Dari hasil pengamatan survey tinjau serta melihat data teknis dalam uraian diatas, terutama mengenai
keterdapatan sumberdaya laterite nikel dalam area SPK 20 hektar yang ditawarkan dalam IUP PT.PUTRA
KENDARI SEJAHTERA, maka berdasarkan kajian ini lokasi tersebut belum layak untuk ditindaklanjuti.

D. LAMPIRAN

D.1 Peta
------Terlampir------

D.2 Foto Foto

Foto 1. Outcrop peridotite di dalam IUP PT.PKS Foto 2. Outcrop peridotite di dalam IUP PT.PKS
(Lokasi OC6). (Lokasi OC5).

Foto 3. Zooming bongkah peridotite dengan vein Foto 4. Zooming Hand specimen peridotite yang
silica dan veinlets garnierite dalam area bukaan memperlihatkan kilap lemak (waxy luster) (Lokasi
tambang (Lokasi PIT1). OC3).
Foto 5. Pasir pantai serta transported soil ditepi Foto 6. Transported soil di dalam IUP PT.PKS (Lokasi
pantai (Lokasi mess). Mess).

Foto 7. Pesisir pantai dilihat dari area bukaan Foto 8. Pesisir pantai dilihat dari tepi area jetty
tambang (Lokasi PIT1). (Lokasi Jetty PKS).

Foto 9. Perbukitan bergelombang kuat dengan latar Foto 10. Lereng perbukitan dengan latar hutan primer
area bukaan tambang (Lokasi stockyard PKS). dalam IUP PT PKS (Lokasi TP2 RL).
Foto 11. Rocky laterite dalam IUP PT.PKS (Lokasi TP Foto 12. Kenampakan rocky laterite sepanjang jalur
2 RL). eksplorasi dalam IUP PT.PKS bagian tengah (Lokasi
TP6 RL).

Foto 13. Profil laterite yang umumnya tipis serta Foto 14. Area ore getting dengan kenampakan rocky
pocket pocket dan dominan boulder (Lokasi PIT 1). saprolite yang umumnya didominasi boulder
peridotite serta silica vein dgn veinlet garnierite
mengisi rekahan batuan(Lokasi PIT 1).

Foto 15. Profil laterit dengan latar bukaan tambang, Foto 16. Profil laterite yang umumnya memiliki
memperlihatkan top soil yang cenderung tipis (Lokasi saprolite tipis serta pocket pocket, sehingga
PIT 1). diharuskan selective mining untuk mendapatkan ore
yang sesuai gradenya (Lokasi PIT 1).
Foto 17. Tumpukan ore di area stockyard PT.PKS. Foto 18. Jetty PT PKS dengan lebar badan jalan
kurang lebih 5-6 meter.

Foto 19. Mess yang sudah tidak ditinggali lagi di area Foto 20. Workshop dan preparasi yang sudah tidak
PT.PKS. terurus di area konsesi PT.PKS.

Foto 21. Hutan primer dalam konsesi PT.PKS. Foto 22. Pemukiman Desa Boenaga.
Foto 23. Area bukaan tambang yang sudah Foto 24. Jalan hauling di area konsesi PT.PKS.
ditinggalkan.

Foto 25. Jetty PT.PKS. Foto 26. Lokasi percontoan pada dinding bukaan
tambang, terlihat ore yang terdapat setempat
setempat (pocket) dengan batuan samping masih
berupa bongkah(Lokasi PKS 01-SAP).

Foto 27. Zooming vein silica pada dinding bukaan Foto 28. Vein-veinlets garnierite serta crysoprase
tambang (Lokasi PKS 01-Sap). mengisi rekahan batuan (Lokasi PKS 01-SAP).
Foto 29. Face sampling pada dinding testpit, Foto 30. Sampling TP04-PKS01 dengan tebal 1.2 m,
kedalaman test pit 3.2 meter (lokasi TP.04). berwarna orange kecoklatan pada dinding testpit,
kedalaman test pit 3.2 meter (lokasi TP.04).

Foto 31. Sampling TP04-PKS02, dengan vein silica 10


cm, tebal face sampling 0.5 meter (lokasi TP.04).

Anda mungkin juga menyukai