Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP HOLISTIC KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Falsafah Dan Teori keperawatan”
Dosen Pengampu: Tina Mawardika,S.Kep., Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat.

Disusun oleh Kelompok 1:

Adella Septiana P (010118A002) Endah Lestari (010118A049)


Aji Purnomo (010118A007) Esa Aulia (010118A051)
Annisa Chelsea L (010118A016) Febry Ariyanti (010118A055)
Antika Devi N (010118A017) Fransisca Widya (010118A059)
Chrisna Wijaya (010118A028) Iis Fadhilah (010118A062)
David Suhendra (010118A030) Ika Ratna (010118A063)
Debi Isnanida (010118A032) M. Arfiq (010118A085)
Delia Pangestika (010118A033) M. Nur Dhuha (010118A078)
Diva Yhuna (010118A043) M. Zanuar M (010118A086)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “KONSEP HOLISTIC KEPERAWATAN”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak , dan tidak pula kami berterimakasih kepada :
Ibu Tina Mawardika,S.Kep., Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat. selaku dosen
pembimbing , yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, kepada
kami .
Terlepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata berharap semoga makalah ini tentang Konsep Holistic
Keperawatan Dalam Keperawatan dapat memberikan pengetahuan kepada
pembaca .

Ungaran, 17 Oktober 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. KONSEP KEPERAWATAN HOLISTIK ............................ 3
B. Prinsip-prinsip Pendekatan Holistik...................................... 4
C. NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK ....................... 5
D. Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik................... 5
E. PENERAPAN.HOLISTIK.CARE ........................................ 7
F. Konsep Holistic Care (Caring, Holisme, Humanisme)
dalam Pelayanan ................................................................ 10
A. Keperawatan

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata “holistik” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai
pengertian “ciri pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai
suatu kesatuan lebih penting daripada satu-satu bagian dari suatu
organisme”.Berdasarkan pengertian kata holistik diatas maka istilah “holistik”
adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-bagi. Pelayanan
yang memandang,memahami, mendekati dan memperlakukan manusia
sebagai satu keseluruhan yang utuh. Ini merupakan sebuah pengakuan bahwa
hakikat manusia adalah memang terdiri atas unsur-unsur dan aspek-aspek
yang berbeda-beda (multidimensional).
Perawat meyakini manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural
dan spiritual yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi
antara lain karena gangguan kesehatan dan penyimpangan pemenuhan
kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan secara holistik dan unik
diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap
sistem klien.
Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan
dengan merubah cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan
yang muncul di dalamnya. Karena perubahan itu merupakan suatu proses
dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi
status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan
yang ada atau beranjak untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan
keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual.Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai
kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik,
emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan
tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu adalah kemampuan
beradaptasi terhadap stimulus.

3
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam memecahkan
masalah konsep keperawatan antara lain :
1. Apa konsep keperawatan holitic?
2. Bagaimana prinsip pendekatan holistic?
3. Apa saja nilai utama keperawatan holistic?
4. Apa saja cabang keperawatan holistic?
5. Bagaimana penerapan keperawatan holistic?
6. Bagaimana konsep holistic care dalam layanan keperawatan?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang konsep holistic keperawatan.
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang prinsip pendekatan holistic.
3. Agar mahasiswa mengetahui tentang nilai utama keperawatan holistic.
4. Agar mahasiswa mengetahui tentang cabang keperawatan holistic.
5. Agar mahasiswa mengetahui tentang penerapan keperawatan holistic.
6. Agar mahasiswa mengetahui tentang konsep hoistic care dalam layanan
keperawatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP KEPERAWATAN HOLISTIK


Kata “holistic” berasal dari bahasa Yunani “holos (whole, wholism)”
yang berarti satu kesatuan yang utuh (Dossey, Keegan, & Guzzetta, 2000). Hal
ini berarti manusia holistik adalah suatu kesatuan yang utuh, lebih dari atau
bukan hanya merupakan gabungan dari beberapa komponen penyusunnya.
Asosiasi Perawat Holistik Amerika (2007) mendefinisikan “keperawatan
holistik” sebagai praktik keperawatan yang menekankan pada penyembuhan
(healing) dari manusia secara utuh yang meliputi aspek badan (body), jiwa
(spirit), dan pikiran (mind). Keperawatan holistik didedikasikan untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu, masyarakat, dan
lingkungan. Keperawatan holistik merupakan suatu pendekatan yang berpusat
pada orang dengan menyertakan konsep-konsep holism, healing, dan
transpersonal caring sebagai konsep inti. Praktik keperawatan holistik lebih
menekankan pada perawatan mandiri (self-care), itikad kuat (intentionality),
keberadaan atau menghadirkan diri secara utuh (presence), kesadaran penuh
(mindfulness), dan menggunakan diri sebagai agen terapi, sebagai landasan
bagi praktik keperawatan professional (Hess, Bark, & Southhard, 2010).
Terdapat lima nilai inti dari keperawatan holistik, yaitu 1) filosofi holistik dan
pendidikan, 2) etika holistik dan riset, 3) perawatan mandiri perawat, 4)
komunikasi holistik, lingkungan terapetik dan mampu budaya, dan 5) proses
caring holistik (Frisch, 2009).
Perawat holistik harus terus berkarya untuk menciptakan lingkungan
kerja yang sehat bagi dirinya dan orang lain. Mereka juga memiliki komitmen
untuk mengembangkan praktik dan kebijakan yang lebih humanistik di tatanan
pelayanan kesehatan. Perawat holistik menyadari akan pentingnya perawatan
mandiri, mereka menghargai dirinya sendiri dan memobilisasi sumber daya
yang ada untuk merawat dirinya sendiri (Asosiasi Perawat Holistik Amerika,
2007).

5
Perawatan mandiri dalam konteks ini adalah suatu proses aktif untuk
mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan optimal melalui cara-cara saling
melengkapi, mendukung, dan memberdayakan. Perawat holistik berkomitmen
untuk belajar terus menerus, mengembangkan peribadi dan professional dalam
rentang yang berkelanjutan.

B. Prinsip-prinsip Pendekatan Holistik


Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan
keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu
dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait
dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima
dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial
dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang
harus dimiliki individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Teori adaptasi Sister Callista Roy dapat digunakan.
Teori ini menggunakan pendekatan yang dinamis, di mana peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi
kemampuan klien untuk melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan
kebutuhan dasarnya. Tindakan direncanakan dengan tujuan mengubah
stimulus dan difokuskan pada kemampuan individu dalam beradaptasi
terhadap stimulus. Sedangkan evaluasi yang dilakukan dengan melihat
kemampuan klien dalam beradaptasi dan mencegah timbulnya kembali
masalah yang pernah dialami. Kemampuan adaptasi ini meliputi seluruh aspek
baik biologis, psikologis maupun sosial (holistik). Sebagai pemberi asuhan
keperawatan, konsep holistik dan adaptasi ini merupakan konsep yang harus di
pahami oleh perawat agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas kepada klien.

6
C. NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK
1. Filosofi dan Pendidikan.
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu
kerangka filosofi dan pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada
teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik
sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri
untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat
dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan
seseorang.
4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural
Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian
dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan
klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.

D. Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.


1. Holistik Tradisional.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan
prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai
penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang
termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal,
ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para
praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se,
dukun, dan lain-lain.
2. Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan

7
alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun
yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy,
ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya.
Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin
ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath.
Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of
Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai
naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya
pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai
ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah
holistik. Jika suatu pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan
kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti bukan
pengobatan holistik.
3. Holistik Moderen Antophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya
adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy
fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara
keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang
digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-
Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan
alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar
master atau pemimpin Ananopath.adalah.Danton.
Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:
a. Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan
kimia dan operasi.
b. Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik,
bukannya pandai.

8
c. Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas
dan keselarasan.
Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:
a. Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.
b. Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.
c. Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.
Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah
menguasai beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan
operasi adalah:
a. Diabetes melitus,
b. Kolesterol tinggi dan sakit jantung,
c. Stroke,
d. Asam urat dan rematik,
e. Tumor dan kanker,
f. TBC,
g. Maag akut dan kronis,
h. Hepatitis,
i. Gagal ginjal,
j. Demam berdarah dan AIDS

E. PENERAPAN.HOLISTIK.CARE
Pengobatan Holistic adalah,Pengobatan de ngan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan methode
Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh manusia merupakan
keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen
/ unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi.fungsi.yang.lainnya.
Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat
nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional). • Konsep Konvensional
lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi,
dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara
pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien,

9
dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar
permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen
(tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat
tindakan sementara.

F. Konsep Holistic Care (Caring, Holisme, Humanisme) dalam Pelayanan


Keperawatan
Konsep holistic care didasarkan pada konsep keperawatan holistik
yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan
masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata.
Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan kesehatan dengan
lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang
meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling
mempengaruhi. Klinik ini tidak saja menawarkan pelayanan keperawatan
dengan memanfaatkan teknologi perawatan moderen maupun beragam terapi
alternatif ataupun komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan promosi
kesehatan untuk semua
1. Caring
a. Pengertian caring
Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan.
Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan
asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa
aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999) Sikap caring
diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik
b. Konsep Caring
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara
seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan
dengan orang lain. Caring dalam keperawatan dipelajari dari berbagai
macam filosofi dan perspektif etik . Mayehoff memandang caring
sebagai suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang
lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga
memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati.

10
Sedangkan Sobel mendefinisikan caring sebagai suatu rasa peduli,
hormat dan menghargai orang lain. Artinya memberi perhatian dan
mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang
berpikir, bertindak dan berperasaan Marriner dan Tomey
(1994) menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan
kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan
filosofikal.Caring bukan semata-mata perilaku. .Caring menolong
klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis,
spiritual, dan sosial.Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama
dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi
keperawatan.Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan
keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
harapan, selalu berada disamping klien, dan bersikap caring sebagai
media pemberi asuhan (Curruth, Steele, Moffet, Rehmeyer, Cooper, &
Burroughs, 1999).
2. Humanisme
Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang
berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-
masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah
menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga
mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem
beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis
tertentu. Humanisme modern dibagi kepada dua aliran.Humanisme
keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti
banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam
kesenian bebas.Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan
kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat
manusia. Humanisme sekular mencerminkan bangkitnya globalisme,
teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama.
Humanisme sekular juga percaya pada martabat dan nilai
seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui
logika.Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa

11
mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak
dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama
setempat.
Dampak positif Teknologi bagi Humanisme Didalam hal ini saya
menyatakan teknologi dapat memberikan pengaruh positif bagi kehidupan
manusia / humanism dikarenakan, dengan adanya teknologi manusia dapat
melakukan kegiatan apapun yang di inginkan nya menjadi lebih mudah,
sebagai contohnya : Dalam segi informasi setiap manusia sekarang dapat
dengan mudah meng akses informasi apapun yang mereka inginkan hanya
dengan menggunakan teknologi internet. Sehingga dimana pun mereka
berada dan kapanpun mereka inginkan maka setiap saat orang-orang bisa
mendapatkan segala macam berita yang mereka inginkan.
3. Holisme
Holisme adalah nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa
adalah penting bahwa semua terkait erat. Holistik Sebuah melihat dirinya
terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain
(manusia, hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain aku. Holistik ini
memandang pemisahan sebagai ilusi yang diciptakan oleh pikiran.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik keperawatan holistik lebih menekankan pada perawatan
mandiri (self-care), itikad kuat (intentionality), keberadaan atau menghadirkan
diri secara utuh (presence), kesadaran penuh (mindfulness), dan menggunakan
diri sebagai agen terapi, sebagai landasan bagi praktik keperawatan
professional . Terdapat lima nilai inti dari keperawatan holistik, yaitu 1)
filosofi holistik dan pendidikan, 2) etika holistik dan riset, 3) perawatan
mandiri perawat, 4) komunikasi holistik, lingkungan terapetik dan mampu
budaya, dan 5) proses caring holistik.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh,yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah
yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system
yang sangat Kompleks, dan salingberinteraksi satu sama lainnya dengan sangat
kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia
dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan.
Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda
yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah
atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Holisme adalah nama yang
diberikan kepada keyakinan bahwa adalah penting bahwa semua terkait erat.
Holistik Sebuah melihat dirinya terus-menerus sebagai bagian dari
keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan atau
objek) sebagai yang lain aku.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hess, D., Bark, L.A., & Southard, M.E. (2007). White Paper: Holistic Nurse
Coaching. AHNA Holistic Nurse Coach Task Force Members

Mariano, C. (2007). Holistic Nursing: Scope and Standards of practice. American


Holistic Nurses Association (AHNA)

Frisch, N.C. (2009). Standard for holistic nursing practice: A way to think about
our care that includes complementary and alternative modalities. Diakses
tanggal 29 Desember 2009 dari
http://www.nursingworld.org/ojin/topic15/tpc15_4.htm

http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam-penyembuhan-pasien-3.html

http://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2012&q=konsep+holism&hl=id&as_s
dt=0,5

hannamargareth./2013/prinsip-prinsip-pendekatan-secara-holistik-dalam-
konteks-keperawatan-2 /http://wordpress.com

14

Anda mungkin juga menyukai