LP Icu
LP Icu
Disusun Oleh :
DINDA NURRAHMADANI
1015031026
A. DEFINISI
B. KLASIFIKASI
1. Epidural Hematoma (EDH) adalah suatu perdarahan yang terjadi di antara tulang dan
lapisan duramater.
2. Subdural hematoma (SDH) adalah suatu perdarahan yang terdapat pada rongga
diantara lapisan duramater dengan araknoidea
C. INDIKASI
D. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik umum (akibat dari peningkatan TIK, obstruksi dari CSF).
a. Sakit kepala
b. Nausea atau muntah proyektil
c. Pusing
d. Perubahan mental
e. Kejang
Manifestasi klinik lokal (akibat kompresi tumor pada bagian yang spesifik dari otak) :
a. Perubahan penglihatan, misalnya: hemianopsia, nystagmus, diplopia, kebutaan, tanda-
tanda papil edema.
b. Perubahan bicara, msalnya: aphasia
c. Perubahan sensorik, misalnya: hilangnya sensasi nyeri, halusinasi sensorik.
d. Perubahan motorik, misalnya: ataksia, jatuh, kelemahan, dan paralisis.
e. Perubahan bowel atau bladder, misalnya: inkontinensia, retensia urin, dan
Konstipasi.
f. Perubahan dalam pendengaran, misalnya : tinnitus, deafness.
g. Perubahan dalam seksual
E. ETIOLOGI
e. Terjatuh
f. Kecelakaan kerja
F. PATOFISIOLOGI
Kraniotomi biasa disebakan oleh trauma pada bagian kepala yang menyebabkan Fraktur
Cranium dan pecahnya Pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan pada bagian otak.
Perdarahan tersebut akan mengakibatkan menurunnya Perfusi Cerebral Peningkatan TIK
lalu akan terjadi Iskhemia Herniasi cerebri dan Metabolisme Anaerob Penekanan batang
otak menyebabkan Penimbunan asam laktat Kematian, serta PO2 PCO2 PH dan Pompa
Natrium dan Kalium terganggu.
G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis :
a. Praoperasi
Pada penatalaksaan bedah intrakranial praoperasi pasien diterapi dengan
medikasi antikonvulsan (fenitoin) untuk mengurangi resiko kejang pascaoperasi.
Sebelum pembedahan, steroid (deksametason) dapat diberikan untuk
mengurangai edema serebral. Cairan dapat dibatasi. Agens hiperosmotik (manitol)
dan diuretik (furosemid) dapat diberikan secara intravena segera sebelum dan
kadang selama pembedahan bila pasien cenderung menahan air, yang terjadi pada
individu yang mengalami disfungsi intrakranial. Kateter urinarius menetap di
pasang sebelum pasien dibawa ke ruang operasi untuk mengalirkan kandung
pemberian diuretik dan untuk memungkinkan haluaran urinarius dipantau. Pasien
dapat diberikan antibiotik bila serebral sempat terkontaminasi atau deazepam pada
praoperasi untuk menghilangkan ansietas.
Kulit kepala di cukur segera sebelum pembedahan (biasanya di ruang operasi)
sehingga adanya abrasi superfisial tidak semua mengalami infeksi.
.
b. Pascaoperasi
Jalur arteri dan jalur tekanan vena sentral (CVP) dapat dipasang untuk memantau
tekanan darah dan mengukur CVP. Pasien mungkin atau tidak diintubasi dan
mendapat terapi oksigen tambahan.
Mengurangi Edema Serebral :
Terapi medikasi untuk mengurangi edema serebral meliputi pemberian manitol,
yang meningkatkan osmolalitas serum dan menarik air bebas dari area otak
(dengan sawar darah-otak utuh). Cairan ini kemudian dieksresikan malalui
diuresis osmotik. Deksametason dapat diberikan melalui intravena setiap 6 jam
selama 24 sampai 72 jam ; selanjutnya dosisnya dikurangi secara bertahap.
H. PEMERIKSAN PENUNJANG
1. Identias Klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, No. Medrec, tanggal dan jam MRS, nomor register,
diagnose medis.
5. Pemeriksaan fisik
Cek kesadaran
Tanda-tanda Vital
Pemeriksan diagnostik
Program terapi
Meliputi terapi yang akan diberikan kepada klien seperti nutrisi, cairan, obat-obatan.
Penggunaan alat bantu
Data pengetahuan
7. G
8.