Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN GAWAT DARURAT / KRITIS

DAN PENATALAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN


Kraniotomi

Disusun Oleh :
DINDA NURRAHMADANI
1015031026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) FALETEHAN
SERANG – BANTEN
2018
KRANIOTOMI

A. DEFINISI

Kraniotomi mencakup pembukaan tengkorak melalui pembedahan


untukmeningkatkan akses pada struktur intrakranial. (Brunner & Suddarth, 2002).

Trepanasi/kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala


yangbertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif. Kraniotomi
adalahoperasi membuka tulang tengkorak untuk mengangkat tumor, mengurangi
TIK,mengeluarkan bekuan darah atau menghentikan perdarahan. (Hinchliff
Sue,1999).

B. KLASIFIKASI

1. Epidural Hematoma (EDH) adalah suatu perdarahan yang terjadi di antara tulang dan
lapisan duramater.
2. Subdural hematoma (SDH) adalah suatu perdarahan yang terdapat pada rongga
diantara lapisan duramater dengan araknoidea

C. INDIKASI

a. Pengangkatan jaringan abnormal baik tumor maupun kanker.


b. Mengurangi tekanan intrakranial.
c. Mengevakuasi bekuan darah .
d. Mengontrol bekuan darah,
e. Pembenahan organ-organ intrakranial,
f. Tumor otak,
g. Perdarahan (hemorrage),
h. Kelemahan dalam pembuluh darah ( cerebral aneurysms)
i. Peradangan dalam otak
j. Trauma pada tengkorak.

D. MANIFESTASI KLINIK

Manifestasi klinik umum (akibat dari peningkatan TIK, obstruksi dari CSF).
a. Sakit kepala
b. Nausea atau muntah proyektil
c. Pusing
d. Perubahan mental
e. Kejang
Manifestasi klinik lokal (akibat kompresi tumor pada bagian yang spesifik dari otak) :
a. Perubahan penglihatan, misalnya: hemianopsia, nystagmus, diplopia, kebutaan, tanda-
tanda papil edema.
b. Perubahan bicara, msalnya: aphasia
c. Perubahan sensorik, misalnya: hilangnya sensasi nyeri, halusinasi sensorik.
d. Perubahan motorik, misalnya: ataksia, jatuh, kelemahan, dan paralisis.
e. Perubahan bowel atau bladder, misalnya: inkontinensia, retensia urin, dan
Konstipasi.
f. Perubahan dalam pendengaran, misalnya : tinnitus, deafness.
g. Perubahan dalam seksual

E. ETIOLOGI

a. Oleh benda tajam

b. Pukulan benda tumpul

c. Pukulan benda tajam

d. Kecelakaan lalu lintas

e. Terjatuh

f. Kecelakaan kerja

F. PATOFISIOLOGI

Kraniotomi biasa disebakan oleh trauma pada bagian kepala yang menyebabkan Fraktur
Cranium dan pecahnya Pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan pada bagian otak.
Perdarahan tersebut akan mengakibatkan menurunnya Perfusi Cerebral Peningkatan TIK
lalu akan terjadi Iskhemia Herniasi cerebri dan Metabolisme Anaerob Penekanan batang
otak menyebabkan Penimbunan asam laktat Kematian, serta PO2 PCO2 PH dan Pompa
Natrium dan Kalium terganggu.
G. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Medis :
a. Praoperasi
Pada penatalaksaan bedah intrakranial praoperasi pasien diterapi dengan
medikasi antikonvulsan (fenitoin) untuk mengurangi resiko kejang pascaoperasi.
Sebelum pembedahan, steroid (deksametason) dapat diberikan untuk
mengurangai edema serebral. Cairan dapat dibatasi. Agens hiperosmotik (manitol)
dan diuretik (furosemid) dapat diberikan secara intravena segera sebelum dan
kadang selama pembedahan bila pasien cenderung menahan air, yang terjadi pada
individu yang mengalami disfungsi intrakranial. Kateter urinarius menetap di
pasang sebelum pasien dibawa ke ruang operasi untuk mengalirkan kandung
pemberian diuretik dan untuk memungkinkan haluaran urinarius dipantau. Pasien
dapat diberikan antibiotik bila serebral sempat terkontaminasi atau deazepam pada
praoperasi untuk menghilangkan ansietas.
Kulit kepala di cukur segera sebelum pembedahan (biasanya di ruang operasi)
sehingga adanya abrasi superfisial tidak semua mengalami infeksi.
.
b. Pascaoperasi
Jalur arteri dan jalur tekanan vena sentral (CVP) dapat dipasang untuk memantau
tekanan darah dan mengukur CVP. Pasien mungkin atau tidak diintubasi dan
mendapat terapi oksigen tambahan.
Mengurangi Edema Serebral :
Terapi medikasi untuk mengurangi edema serebral meliputi pemberian manitol,
yang meningkatkan osmolalitas serum dan menarik air bebas dari area otak
(dengan sawar darah-otak utuh). Cairan ini kemudian dieksresikan malalui
diuresis osmotik. Deksametason dapat diberikan melalui intravena setiap 6 jam
selama 24 sampai 72 jam ; selanjutnya dosisnya dikurangi secara bertahap.

Meredakan Nyeri dan Mencegah Kejang :


Asetaminofen biasanya diberikan selama suhu di atas 37,50C dan untuk nyeri.
Sering kali pasien akan mengalami sakit kepala setelah kraniotomi, biasanya
sebagai akibat syaraf kulit kepala diregangkan dan diiritasi selama pembedahan.
Kodein, diberikan lewat parenteral, biasanya cukup untuk menghilangkan
sakit kepala. Medikasi antikonvulsan (fenitoin, deazepam) diresepkan untuk
pasien yang telah menjalani kraniotomi supratentorial, karena resiko tinggi
epilepsi setelah prosedur bedah neuro supratentorial. Kadar serum dipantau untuk
mempertahankan medikasi dalam rentang terapeutik.

Memantau Tekanan Intrakranial :


Kateter ventrikel, atau beberapa tipe drainase, sering dipasang pada pasien yang
menjalani pembedahan untuk tumor fossa posterior. Kateter disambungkan ke
sistem drainase eksternal. Kepatenan kateter diperhatikan melalui pulsasi cairan
dalam selang. TIK dapat di kaji dengan menyusun sistem dengan sambungan
stopkok ke selang bertekanan dan tranduser. TIK dalam dipantau dengan memutar
stopkok. Perawatan diperlukan untuk menjamin bahwa sistem tersebut kencang
pada semua sambungan dan bahwa stopkok ada pada posisi yang tepat
untuk menghindari drainase cairan
serebrospinal, yang dapat mengakibatkan kolaps ventrikel bila cairan terlalu
banyak dikeluarkan. Kateter diangkat ketika tekanan ventrikel normal dan stabil.
Ahli bedah neuro diberi tahu kapanpun kateter tanpak tersumbat.
Pirau ventrikel kadang dilakukan sebelum prosedur bedah tertentu untuk
mengontrol hipertensi intrakranial, terutama pada pasien tumor fossa posterior.

H. PEMERIKSAN PENUNJANG

Prosedur diagnostik praoperasi dapat meliputi :


( Sjamsuhidajat R. Wim de Jong 2012)
a. Tomografi komputer (pemindaian CT)
Untuk menunjukkan lesi dan memperlihatkan derajat edema otak sekitarnya, ukuran
ventrikel, dan perubahan posisinya/pergeseran jaringan otak, hemoragik. Catatan :
pemeriksaan berulang mungkin diperlukan karena pada iskemia/infark mungkin tidak
terdeteksi dalam 24-72 jam pasca trauma.
b. Pencitraan resonans magnetik (MRI)
Sama dengan skan CT, dengan tambahan keuntungan pemeriksaan lesi di potongan lain.
c. Sinar-X
Mendeteksi adanya perubahan struktur tulang (fraktur), pergeseran struktur dari garis
tengah (karena perdarahan,edema), adanya fragmen tulang
d. Brain Auditory Evoked Respon (BAER) : menentukan fungsi korteks dan batang otak
e. Fungsi lumbal, CSS : dapat menduga kemungkinan adanya perdarahan
subarakhnoid
f. Gas Darah Artery (GDA) : mengetahui adanya masalah ventilasi atau oksigenasi yang
akan dapat meningkatkan TIK
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identias Klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, No. Medrec, tanggal dan jam MRS, nomor register,
diagnose medis.

2. Identitas penanggung jawab


Meliputi nama, jens kelamin, pekerjaan, alamat, hubungan dengan klien.
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit sekarang
Pneumonia menyebabkan sesak nafas, batuk dan demam sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit pernafasan seperti asma, tb paru dll, hipertensi, diabetes militus,
penyakit jantung, anemia.
Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti yg diderita klien ,
penyakit hipertensi ataupun diabetes militus.

4. Kemampuan perawatan diri

Feeding, toiletting, bathing, grooming

5. Pemeriksaan fisik

 Cek kesadaran

 Tanda-tanda Vital

Meliputi : Nadi, suhu, respirasi, tekanan Darah, saturasi oksigen

 Data pengkajian fisik fokus

Meliputi fokus sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem


endokrin, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem intergumen, sistem
muskoloskeletal.

 Pemeriksan diagnostik

Meliputi data penunjang yang mendiagnosa suatu penyakit

 Program terapi

Meliputi terapi yang akan diberikan kepada klien seperti nutrisi, cairan, obat-obatan.
 Penggunaan alat bantu

Meliputi bedside monitor, infudion pump,syringe pump, ventilator

 Data pengetahuan

 Data Psikososial, Spiritual


6. G

7. G

8.

Anda mungkin juga menyukai