Kelompok Leptospirosis Kelas K3 - Word 2013
Kelompok Leptospirosis Kelas K3 - Word 2013
MAKALAH
LEPTOSPIROSIS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Surveinlans Kesehatan Masyrakat
DISUSUN OLEH
KELAS K3
KELOMPOK 3 :
1. ANALIA J1A117011
2. FEBI TRI OKTAVANI J1A117040
3. NUR RISKA ANWAR J1A117097
4. TRY SAPUTRA HABIBIE J1A117142
5. WINANDELA B. V. L J1A117161
6. AHMAD ALFAJRI J1A117175
7. ASNA HARIANI J1A117298
8. ENY SUARNI J1A117310
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
segala karunia, rahmat, maupun hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “Leptospirosis”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah bersangkutan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
mata kuliah, karena dengan tugas ini wawasan serta pengetahuan dapat
bertambah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Akhir kata, penulis mengharapkan
perbaikan dan penyempurnaan agar tugas ini dapat berguna bagi pembaca lain.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitan ....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Definisi Leptospirosis............................................................................... 3
2.2 Penyebab dan Faktor Resiko Leptospirosis ............................................. 3
2.3 Gejala Leptospirosis ................................................................................. 6
2.4 Pengobatan Leptospirosi ......................................................................... 8
2.5 Penecegahan Leptospirosis....................................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit ini ditemukan pertama kali oleh Weil pada tahun 1886, tetapi
pada tahun 1915 Inada menemukan penyebabnya yaitu spirochaeta dari genus
leptospira.1,2 Di antara genus leptospira, hanya spesies interogans yang
patogen untuk binatang dan manusia. Sekurangkurangnya terdapat 180
serotipe dan 18 serogrup. Satu jenis serotipe dapat menimbulkan gambaran
klinis yang berbeda, sebaliknya, suatu gambaran klinis, misalnya meningitis
aseptik, dapat disebabkan oleh berbagai serotipe.2 Leptospirosis memiliki
manifestasi klinis yang luas dan bervariasi. Pada leptospirosis ringan dapat
terjadi gejala seperti influenza dengan nueri kepala dan mialgia. Leptospirosis
berat ditandai oleh ikterus, gangguan ginjal, dan perdarahan, dikenal sebagai
sindrom Weil(Terpstra et al., 2003).
1
2
A. Penyebab Leptospirosis
3
4
1) Kasus Suspek
2) Kasus Probable
a) Nyeri betis
b) Ikterus atau jaundice merupakan kondisi medis yang ditandai dengan
menguningnya kulit dan sklera (bagian putih pada bola mata)
c) Manifestasi pendarahan
d) Sesak nafas
e) Oliguria atau anuria, yakni ketidakmampuan untuk buang air kecil
f) Aritmia jantung;
g) Batuk dengan atau tanpa hemoptisis
h) Ruam kulit.
3) Kenali tanah dan air yang berpotensi terkontaminasi dan keringkan air
tersebut jika memungkinkan.
4) Berantas hewan-hewan pengerat dari lingkungan pemukiman terutama di
pedesaan dan tempat-tempat rekreasi. Bakar lading tebu sebelum panen.
5) Pisahkanhewan peliharaan yang terinfeksi; cegah kontaminasi pada
lingkungan manusia, tempat kerja dan tempat rekreasioleh urin hewan
yang terinfeksi.
6) Pemberian imunisasi kepada hewan ternak dan binatang peliharaan dapat
mencegah timbulnya penyakit, tetapi tidak emncegah terjadinya infeksi
leptospiruria. Vaksin harus mengandung strain domain dari leptospira di
daerah itu.
7) Imunisasi diberikan kepada orang yang karena pekerjaannya terpajan
denganleptospira jenis serovarian tertentu, hal ini dilakukan di Jepang,
Cina, Itali, Spanyol, Perancis dan Israel.
8) Doxycycline telah terbukti efektif untuk mencegah leptospirosis pada
anggota militer dengan memberikan dosis oral 200 mg seminggu sekali
selama masa penularan di Panama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 SARAN
1. Pada orang berisiko tinggi terutama yang berpergian kedaerah berawa-
rawa dianjurkan untuk menggunakan profilaksis dengan doxycycline
2. Masyarakat terutama didaerah persawahan,atau pada saat banjir
mungkin ada baiknya diberi dixycycline untuk pencegahan.
3. Para klinis diharapkan memberikan perhatian pada leptosirosis ini
terutama didaerah-daerah yang sering mengalami banjir.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Terpstra, W., Adler, B., Ananyina, B., AndreFontaine, G., Ansdell, V., &
Ashford, D. (2003). Human leptospirosis: guidance for diagnosis,
surveillance and control. Geneva : World Health Organization/ International
Leptospirosis, 21(3), 1–9.
13