Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Tasikmalaya merupakan kota yang mengalami peningkatan besar pada
jumlah penduduk. Menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil)
Kota Tasikmalaya, diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2017 mencapai 703.385
jiwa. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan bertambahnya jumlah lalu lintas
dijalan. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Tasikmalaya menurut Badan
Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, Kendaraan sepeda motor yang tercatat terakhir
pada tahun 2018 adalah 196.821 unit dan akan terus meningkat setiap tahunnya.

Sepeda motor menjadi pilihan transportasi utama penduduk Kota Tasikmalaya,


dikarenakan kendaraan sepeda motor dapat dimiliki dengan biaya rendah serta mudah
dikendarai dan dapat menjangkau tempat tujuan dengan cepat dan mudah.

Penumpukan sepeda motor yang tidak beraturan yang memenuhi ruas jalan dan
mulut persimpangan selama fase merah sangat berpengaruh pada penurunan kinerja
persimpangan serta sepeda motor yang memiliki pergerakan cepat pada fase lampu
hijau akan berebut keluar dari simpang dengan kendaraan lainnya yang menyebabkan
pergerakan tidak beraturan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan
rekayasa lalu lintas dengan cara memberikan Ruang Henti Khusus (RHK) untuk sepeda
motor. Dengan adanya RHK ini diharapkan kinerja persimpangan akan menjadi lebih
efektif dan dapat mengurangi penumpukan sepeda motor pada ruas jalan yang tidak
teratur.

Dengan adanya Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor mengubah


karakteristik simpang bersinyal. Maka dari itu dilakukan evaluasi terhadap Ruang
Henti Khusus (RHK) yang telah diterapkan pada sebuah persimpangan. Pada penelitian
ini akan ditinjau seberapa besar pengaruh Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor
terhadap karakteristik lalu lintas pada persimpangan Jl…..
1.2 Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai