Skenario 1
Seorang Laki laki usia 65 tahun dating ke poliklinik saraf dengan keluhan lengan dan kaki
kaku dan sulit untuk mengawali langkah, saat berjalan, badan pasien cenderung ke depan dan
sulit untuk berhenti serta sering jatuh. Keluhan dirasakan sudah lama, selain itu pasien juga
mengeluh sering gemetaran, sehingga sulit untuk menulis. Pasien memiliki riwayat stroke ,
darah tinggi, dan juga kencing manis. Riwayat trauma kepala dan mual ,untah saat kejang
disangkal. Pasien dikatakan mengalami parkinsonisme dan mendapatkan pengobatan berupa
Levodopa.
1. Levodopa
Asam amino yang digunakan sebagai precursor untuk neuro transmitter seperti
dopamine , nor epinefrin dan epinefrin
2. Stroke
Terjadi sumbatan pada pembuluh darah di otak dan akan menyebabkan pembuluh daah
pecah atau iskemia
3. Parkinsonisme
Adalah gejala gejala yang timbul pada manusia yang mirip dengan gejala penyakit
parkinson
4. Kejang
Kontraksi otot yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu
5. Darah tinggi
Peningkatan tekanan darah arteri yang tidak normal atau peningkatan tekanan darah
6. Kencing manis
Gula dalam darah tidak disimpan dalam tubuh manusia sehingga akan terbawa kepada
ginjal dan ginjal tidak dapat menyaring dengan baik
7. Trauma kepala
Cedera, benturan pada kepala yang menimbulkan masalah atau kerusakan pada otak
dan dapat membahayakan organ vital di kepala
STEP 2 Define the Problem
1.
Ganglia basalis, seperti serebellum membentuk system asesori motorik lain yang
biasanya berfungsi tidak sendirinya tetapi berkaitan erat dengan korteks serebri dan
system pengatur motorik kortikospinal. Pada kenyataannya sebenarnya ganglia basalis
menerima sebagian besar input dari korteks serebri itu sendiri dan juga mengembalikan
hamper seluruh sinyal outputnya ke korteks juga. Sirkuit Neuronal Ganglia Basalis
Hubungan anatomis antara ganglia basalis dan elemen-elemen otak lain yang
menyediakan pengaturan motorik bersifat kompleks. Ada dua sirkuit utama pada ganglia
basalis yaitu sirkuit putamen dan sirkuit kaudatus.
Fungsi Ganglia Basalis dalam Melaksanakan Pola-pola Aktivitas Motorik (sirkuit
Putamen) Berkaitan dengan sistem kortikospinal mengatur pola-pola aktifitas motorik yg
kompleks. Contoh : - menulis huruf, bila terjadi kerusakan terhadap ganglia basalis, system
kortikal, maka tulisan menjadi kasar. - memotong kertas dengan menggunakan gunting -
Memotong kuku - Memasukkan bola basket dengan melompat - Menendang bola kaki -
Memukul bola kasti - Gerakan mata terkendali - Aspek vokalisasi Merupakan aktifitas yang
dilakukan di bawah sadar. Pada gambar 10 di atas, memperlihatkan jaras-jaras yang
diawali di area suplementer dan premotor korteks motorik dan di area somatosensorik
korteks sensorik. Kemudian jaras menuju putamen melintasi nucleus kaudatus, kemudian
ke bagian internal globus palidus, kemudian ke nuclei ventroanterior dan ventrolateral
thalamus dan akhirnya ke korteks motorik primer dan area premotorik serta area
suplementer yang berkaitan erat dengan korteks motorik primer.
Fungsi Ganglia Basalis dalam Pengaturan Kognitif terhadap pola gerakan Motorik yang
berurutan (sirkuit kaudatus) Kognisi adalah proses berpikir pada otak dengan
menggunakan input sensoris yang menuju otak ditambah informasi yang tersimpan dalam
ingatan. Sebagian besar kerja motorik akibat pemikiran yang dibentuk dalam benak otak
dan Nukleus Caudatus berperanan dalam pengaturan kognitif tersebut. Pada gambar 11
di atas sambungan neural antara nucleus kaudatus dan system pengatur motorik
kortikospinal sedikit berbeda dengan yang terdapat pada sirkuit putamen.
Nucleus kaudatus meluas ke seluruh lobus pada serebrum mulai dari anterior lobus
frontalis kemudian berjalan di sebelah posterior melalui lobus parietal dan oksipitalis
setelah itu akhirnya berbelok ke depan ke dalam lobus temporalis. Selanjutnya nucleus
kaudatus menerima sejumlah besar input dari area asosiasi korteks serebri yang menutupi
nucleus kaudatus terutama area yang juga mengintegrasikan berbagai jenis informasi
sensorik maupun motorik ke dalam pola pikir yang dapat digunakan. Setelah sinyal
berjalan dari korteks serebri ke nucleus kaudatus sinyal tersebut kemudian dijalarkan ke
thalamus ventroanterior dan ventrolateral, dan akhirnya kembali ke area motorik
prefrontal, premotorik dan suplementer korteks serebri, tetapi hampir tidak ada sinyal
kembali yang berjalan secara langsung ke korteks motorik primer. Sebaliknya sinyal
kembali tersebut berjlan ke regio motorik asesoris dalam area premotor dan motorik
suplementer . Contoh : seseorang melihat seekor singa mendekat kemudian memberi
respon secara cepat dan otomatis yaitu dengan berbalik membelakangi singa, mulai
berlari, berusaha memanjat pohon. Tanpa fungsi kognitif seseorang tidak memiliki
pengetahuan instinktif untuk berespon secara cepat dan sesuai. Fungsi Ganglia Basalis
untuk mengubah Penentuan Saat bergerak dan skala intensitas gerakan.
Dua kemampuan otak yang penting untuk mengatur gerakan adalah menentukan
seberapa cepat suatu gerakan dilakukan, dan mengatur seberapa luas gerakan yang akan
terjaadi. Contoh menulis huruf a secara cepat atau lambat, menulis huruf a dengan ukuran
kecil pada kertas atau huruf a dengan ukuran besar pada papan tulis. Fungsi Ganglia
Basalis yang saling berkaitan Ganglia basalis merupakan pengatur motorik penting yang
seluruhnya berbeda dengan yang terdapat pada serebellum. Sebagian besar fungsi yang
penting adalah (1) membantu korteks melakukan pola gerakan-gerakan bawah sadar
tetapi yang telah dipelajari dan (2) membantu merencanakan pola gerakan yang parallel
dan berurutan ketika pikiran harus melakukannya bersama-sama untuk
menyempurnakan kerja yang bertujuan penuh. Jenis pola motorik yang memerlukan
ganglia basalis antara lain pola menulis semua macam huruf yang berbeda-beda, untuk
melempar bola dan untuk mengetik. Ganglia basalis juga diperlukan untuk memodifikasi
pola ini untuk menulis huruf berukuran kecil atau besar, jadi mengendalikan dimensi pola
tersebut.
b. Truncus Encephali
Terdiri atas Medulla oblongata, Pons (Varolli), Mesencephalon. Struktur nya akan
disajikan dalam bentuk gambar/diagram berikut
c. Asd
d. Asd
2. Asd
3. Asd
4. Asd
5. Asd
Daftar Pustaka
1.