Anda di halaman 1dari 3

Tugas Metodologi Penelitian Akuntansi

Oleh :
N. Christnindita. D. 17/408712/EK/21284
Annisaa Farrahdina Z. 17/411757/EK/21407
Diah Rizki Cahyani 17/408691/EK/21263
Salsabila Farah 16/397070/EK/21026

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019
Pengaruh Orientasi dan Locus of Control terhadap Tingkat Sensitivitas Etis
Oleh Katherine

Bidang penelitian dalam skripsi ini adalah mengenai etika dalam bisnis dan profesi.
Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya kasus terkait etika yang yang mengurangi
kepercayaan akan kredibilitas akuntan oleh praktik bisnis yang tidak sehat seperti pada kasus
Enron di tahun 2002 yang dilakukan oleh eksternal auditor untuk menutupi skandal
perusahaan dan memusnahkan barang bukti sehingga merusak kredibilitas profesi akuntan di
mata masyarakat. Kemudian munculnya keinginan untuk mengembalikan kepercayaan
mengenai kredibilitas akuntan melalui pendidikan etika dengan cara mempersiapkan calon
akuntan, manajer dan auditor yang beretika melalui pendidikan etika dalam pembentukan
moral, dan sensitivitas etis di universitas untuk persiapan di dunia kerja. Selain itu, penulis
ingin menguji keterkaitan faktor perilaku individu yaitu locus of control dan orientasi etika
dalam pembentukan sensitivitas etis karena locus of control dan orientasi etika termasuk
beberapa faktor yang berkaitan dengan tingkat sensitivitas etis dan cara berperilaku individu.
Sedikitnya penelitian tentang pengaruh nilai personal terhadap tingkat sensitivitas etis di
Indonesia juga menjadi latar belakang mengapa penulis meneliti hal ini.
Permasalahan penelitian yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah setiap individu
memiliki tingkat sensitivitas etis yang berbeda karena setiap individu memiliki nilai-nilai
personal yang berbeda juga. Hal ini disebabkan menurut penulis sensitivitas etis merupakan
komponen yang penting untuk ditanamkan dalam diri manusia karena semakin tinggi
sensivitas etis yang dimiliki oleh seseorang maka semakin tinggi pula sensitivitasnya dalam
menyadari isu-isu yang ada di sekitarnya.
Variabel dependen dalam skripsi ini adalah sensitivitas etis yang dinotasikan sebagai
“SE”. Sensitivitas etis merupakan tingkat kepekaan individu akan isu etika yang ada
disekelilingnya dan pemahaman atas dampak tindakan yang diambilnya terhadap kepentingan
orang lain. Sedangkan, variabel independen terdiri dari dua hal yaitu orientasi etika dan locus
of control. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen apabila
menghasilkan nilai yang lebih kecil 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa H1 diterima dan H0
ditolak. Hasil uji regresi terhadap tiga hipotesis menunjukkan hasil sebagai berikut :
1. Hipotesis 1 menunjukkan bahwa variabel orientasi etika idealisme memiliki pengaruh
positif terhadap tingkat sensitivitas etis (p value = 0,004) sehingga hipotesis 1 dapat
diterima. Hal ini berarti bahwa individu yang memiliki orientasi etika idealisme akan
memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap isu-isu etika yang ada disekitarnya. Hasil
pengujian ini didukung oleh beberapa literatur, salah satunya yang dikemukakan oleh
Chan dan Leung (2006) bahwa seseorang yang memiliki orientasi etika idealisme akan
memiliki sensitivitas etis yang tinggi sehingga mereka cenderung menghindari perbuatan
menyimpang.
2. Hipotesis 2 mengenai pengaruh orientasi etika relativisme terhadap tingkat sensitivitas
etis menunjukkan bahwa variabel orientasi etika relativisme memiliki pengaruh negatif
terhadap tingkat sensitivitas etis (p value = 0,000) sehingga hipotesis 2 terdukung karena
nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa individu dengan orientasi
etika relativisme akan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan tidak etis dan
tidak bertanggung jawab.
3. Hipotesis 3 mengenai pengaruh locus of control terhadap tingkat sensitivitas etis. Hasil
uji regresi menunjukkan bahwa variabel locus of control berpengaruh positif terhadap
tingkat sensitivitas etis (p value = 0,039) sehingga hipotesis 3 terdukung karena nilai
signifikansi di bawah 0,05. Individu dengan eksternal locus of control akan memiliki
tingkat sensitivitas yang lebih rendah dibandingkan individu dengan internal locus of
control. Pengujian ini didukung oleh sejumlah literatur, salah satunya Suryaningrum,
Hastuti, dan Suhartini (2013) yang mengatakan bahwa individu dengan internal locus of
control memiliki kecenderungan untuk berperilaku etis dibanding individu dengan
eksternal locus of control.
Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah orientasi etika idealisme memiliki pengaruh terhadap tingkat sensitivitas etis
mahasiswa?
→ untuk meneliti apakah mahasiswa dengan orientasi etika idealisme lebih sensitif
terhadap isu-isu etika di sekitarnya dan memiliki kecenderungan untuk tidak
melakukan tindakan yang tidak etis
2. Apakah orientasi etika relativisme memiliki pengaruh terhadap tingkat sensitivitas etis
mahasiswa?
→ untuk meneliti apakah mahasiswa dengan orientasi etika relativisme tidak peka
terhadap isu-isu etika di sekitarnya dan memiliki kecenderungan untuk melakukan
tindakan yang tidak etis
3. Apakah locus of control memiliki pengaruh terhadap tingkat sensitivitas etis
mahasiswa?
→ untuk meneliti pengaruh (positif atau negatif) locus of control terhadap tingkat
sensitivitas etis

Referensi :
Katherine. 2019. Pengaruh Orientasi dan Locus of Control terhadap Tingkat Sensitivitas
Etis. E-Journals.ugm.ac.id : Electronic Theses & Dissertations.

Anda mungkin juga menyukai