Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat, rahmat dan penyertaan-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Simpanan Deposito Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)”.
Harapan kami dalam menyelesaikan makalah ini adalah memberikan
informasi tentang Simpanan Deposito Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih untuk pembaca terutama penulis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Penyusun
BAB.1
PENDAHULUAN
Bank merupakan salah satu sumber penyedia dana yang diantaranya dalam
bentuk perkreditan bagi masyarakat atau perorangan dan badan usaha guna
memenuhi kebutuhan konsumsi atau untuk meningkatkan produksi. Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang beraneka ragam sesuai dengan harkatnya
selalu meningkat, sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuatu yang
diinginkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan masyarakat memerlukan bantuan
untuk meningkatkan usahanya yang tentu memerlukan modal dengan bantuan
bank untuk tambahan modal diperoleh kredit. Secara otomatis akan terwujud
adanya suatu hubungan hukum berupa perjanjian kredit dimana pihak bank
berkedudukan sebagai kreditur sedangkan para nasabahnya berkedudukan sebagai
debitur.
1.3 Tujuan
BAB. II
PEMBAHASAN
1. Pengertian BPR
Bank Perkreditan Rakyat atau yang biasa disebut dengan BPR adalah salah
satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan
menengah. Lokasi Bank Perkreditan Rakyat pada umumnya dekat dengan tempat
masyarakat yang membutuhkan, sehingga Bank Perkreditan Rakyat banyak
dijumapi di setiap daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bank
Perkreditan Rakyat telah ada sejak sebelum kemerdekaan yang dikenal dengan
sebutan Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani dan Bank Dagang Desa atau Bank
Pasar.
Pengertian Bank Perkreditan Rakyat sendiri adalah bank yang kegiatan usahanya
dilakukan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 pasal (1) tentang Perbankan yaitu Bank
Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu
Memberikan kredit
Menghimpun dana masyarakat berupa tabungan, deposito berjangka
ataupun lainnya yang serupa.
Menawarkan penempatan dana dan pembiayaan melalui prinsip syariah,
berdasarkan ketetapan dari Bank Indonesia.
Menempatkan dananya berbentuk Sertifikat Bank Indonesia, sertifikat
deposito, tabungan bank lain, dan deposito berjangka.
kredit yang disediakan terbatas pada kredit tanpa agunan atau kredit untuk
karyawan dan kredit usaha kecil.
Nilai plafon kredit yang disediakan juga terbatas tidak seperti bank umum
yang bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
Tidak memiliki layanan kartu kredit.
Sedangkan bank umum melayani kredit dan simpanan yang lebih lengkap
dan kompleks yang secara umum meliputi layanan BPR ditambah beberapa
produk berikut ini:
Kredit konsumtif seperti KTA, kartu kredit, kredit properti (rumah dan
apartemen), kredit kendaraan bermotor.
Kredit investasi dan kredit modal kerja berbagai segmen nasabah.
Simpanan nasabah juga dijamin LPS dengan bunga di kisaran 6,25%
untuk deposito rupiah dan 0,25% untuk deposito valas.
Sebagai salah satu jenis bank maka pengaturan dan pengawasan Bank
Perkreditan Rakyat dilakukan oleh Bank Indonesia yang tertuang dalam UU No.3
tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Kewenangan pengaturan dan pengawasan
Bank Perkreditan Rakyat oleh Bank Indonesia meliputi kewenangan memberi izin
(right to lincense), kewenangan untuk mengatur (right to regulate), kewenangan
untuk mengawasi (right to control), dan kewenangan untuk mengenakan sanksi
(right to impose sanction).
10
- Memberikan kredit.
Kegiatan usaha yang tidak dapat dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat
menurut Kasmir (2003) adalah :
- Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran.
Menurut Kasmir (2000;45) sumber dana bank atau dari mana bank
mendapatkan dana untuk keperluan operasionalnya dibedakan menjadi 3 sumber,
yaitu dana yang berasal dari modal sendiri, pinjaman dan masyarakat.
1. Dana yang berasal dari modal sendiri Sumber dana ini sering disebut sumber
dana pihak pertama yaitu dana yang berasal dari dalam bank, baik pemegang
saham maupun sumber lain.
2. Dana yang berasal dari pinjaman Sumber dana ini sering disebut dana pihak
kedua yaitu sumber dana yang berasal dari pinjaman bank lain maupun lembaga
keuangan lain kepada bank.
3. Dana yang berasal dari masyarakat Sumber dana ini sering disebut sumber
dana pihak ketiga yaitu sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai
nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
1. http://sidi-muhammad.blogspot.com/2016/07/makalah-bank-
perkreditan-rakyat-bpr.html
2. https://www.cermati.com/artikel/mengenal-bpr-dan-perbedaannya-
dengan-bank-umum
3. https://tirto.id/tawarkan-bunga-deposito-tinggi-bpr-layak-untuk-
simpan-uang-cJex