7 Pembagian Iklim Di Dunia Berdasarkan para Ahli Klimatologi
7 Pembagian Iklim Di Dunia Berdasarkan para Ahli Klimatologi
By Kidhot Kasjuaji
Post date
December 7, 2017
Iklim yang ada di planet bumi sangat bervariasi antara satu kawasan dengan kawasan lainnya.
Penentuan iklim tersebut berdasarkan dari letak geografis dan garis lintang suatu kawasan,
perbedaan lingkungan, dan vegetasi ilmiah suatu kawasan tertentu. Dalam bidang ilmu
geografi, para ahli membuat suatu metode dalam menentukan pembagian iklim ini dengan
menggunakan alat yang disebut dengan klimografi, yaitu sebuah alat yang menggunakan
metode visual untuk mengkaji iklim dengan menganalisa cuaca dan curah hujan rata-rata
sepanjang tahunnya.
Untuk melakukan pengklasifikasian iklim ini, para ahli geografi memerlukan sedikitnya 30
tahun untuk melakukan pengumpulan data guna menjelaskan iklim pada suatu kawasan
tertentu. Namun begitu, pengetahuan manusia terhadap iklim tidaklah selalu tepat. Hal ini
dikarenakan pembagian iklim yang menggunakan beberapa metode seringkali tidak konsisten
dan garis batas antara iklim yang satu dengan yang lainnya tidak selalu berbeda sehingga
pembagian iklim di dunia ini seringkali bersifat subyektif berdasarkan pendapat ahli yang
menelitinya.
Secara garis besar tipe klasifikasi iklim di bumi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu
secara:
Maka, pembagian iklim di dunia dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh
para klimatologi. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pembagian iklim di
dunia berubah dan penentuan klasifikasinya juga menjadi lebih kompleks. Berikut ini
pembagian iklim berdasarkan pengamatan para ahli klimatologi:
Sistem ini juga paling sering digunakan di seluruh dunia. Sama halnya dengan klasifikasi
iklim Koppen, sistem ini berdasarkan pada vegetasi, evaporasi, surah hujan, dan suhu.
Menurut Thornthwaite, iklim di dunia dibedakan menjadi 6 tipe, yaitu:
Tropika
Mesotermal
Mikrotermal
Taiga
Tundra
Frost (dingin)
Sistem ini berdasarkan pada presipitasi, evaporasi, struktur tanah dan membagi lima golonga
n iklim menurut rata-rata curah hujan setiap bulannya, yaitu
basah, agak basah, agak kering, kering, dan sangat kering.
Sistem ini membagi iklim di dunia menjadi lima zona. Pembagian ini berdasarkan pada suhu
dan penerimaan sinar matahari sepanjang tahunnya. Berikut pembagiannya:
Zona ekuatorial, kawasan ini memiliki ciri basah dan hujan tropis yang sifat hujannya
adalah hujan muson.
Zona tropika, kawasan ini mengalami hujan pada musim panas dan memiliki vegetasi
bioma sabana dan hutan kering.
Zona subtropika kering, kawasan ini bersifat kering dan didominasi oleh padang pasir
atau gurun, dan vegetasinya meliputi stepa dan bioma stepa.
Zona hujan bersalju kering, kawasan ini bercirikan turunnya hujan di musim dingin,
dan vegetasinya meliputi pohon berdaun keras.
Zona ekstratropika, kawasan ini mengalami hujan sepanjang tahunnya dan
vegetasinya meliputi hutan heterogen dan pohonnya memiliki daun yang lebar.
Zona subkutub, kawasan ini memiliki hujan yang terbatas di sepanjang tahunnya dan
hutan konifer mendominasi vegetasinya.
Sistem ini memiliki dasar dengan sistem Mohr, namun Mohr membagi iklim berdasarkan
rata-rata curah hujan sepanjang tahunnya. Ada 8 tipe iklim menurut sistem ini, yaitu sangat
basah, agak basah, sedang, agak kering, sangat kering, dan luar biasa kering. Pada pembagian
iklim di Indonesia, sistem ini sangat terkenal dan banyak diacu dalam bidang kehutanan dan
perkebunan.
Sistem kategori klasifikasi iklim Oldeman berdasarkan pada panjang pendeknya periode
bulan basah dan kering secara berurutan dari rata-rata curah hujan masing-masing bulan
selama periode pengamatan tertentu. Dan sistem ini sangat berguna sekali di Indonesia dalam
mengklasifikasikan lahan pertanian dan tanaman pangan karena sistem Oldeman
mengklasifikasikan iklim yang dikaitkan dengan pertanian yang menggunakan unsur curah
hujan. Klasifikasi ini dibuat meliputi bulan kering yang curah hujannya kurang dari 100 mm,
bulan lembab yang curah hujannya antara 100-200 mm, dan bulan basah yang curah hujannya
lebih dari 200 mm.