Anda di halaman 1dari 18

TUGAS INDIVIDU

DISCHARGE PLANING

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Keperawatan Perioperatif 4

yang dibina oleh Ibu Tavip Dwi Wahyuni.,M.Kes

Oleh :

Berlyana Yosie Kartika Sari

1601460028

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
September 2019
SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

1. Pelaksanaan Kegiatan :
Topik : Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa medis Diabetes
Post Operasi Nekrotomi
Hari/tanggal :Senin, 30 September 2019
Waktu : 10.00
Tempat : Ruang Melati
Pelaksana : Karu, Katim, PA, Gizi
Sasaran : Klien dan keluarga klien
2. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Asri Purwanti Rahayu
Ketua Tim : Tamara Mawadah Anggraeni
Perawat Pelaksana / PA : Fadhil Rizqi Rahmatullah, Heru Nurmansah, Catrina Dian
Ekayanti
Keluarga Pasien : Afira Cahyaning Ati, Nuri Anisa Faradila
Pasien : Berlyana Yosie
Gizi : Alfiana Tirta
3. Instrumen
a. Status klien
b. Format discharge planning (terlampir)
c. Leaflet (terlampir)
d. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
4. Mekanisme kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Persiapan - Karu mengucapkan salam kemudian menanyakan bagaimana persiapan. 10 menit Ruang Perawat Karu dan Katim
- Ketua Tim untuk pelaksanaan discharge planning.
- Ketua Tim sudah siap dengan status klien dan format discharge planning.
- Menyebutkan masalah-masalah klien.
- Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga.
- Karu memeriksa kelengkapan discharge planning
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara discharge planning. 30 menit Bed pasien Karu, katim, PA,
2. Ketua Tim dibantu PA menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan Gizi
tentang :
- Memotivasi pasien untuk mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah
lemak, rendah glukosa, tinggi serat sebagai cara efektif untuk mengendalikan
lemak darah, gula darah dan kolesterol.
- Menjelaskan tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti
mengantuk, binggung, lemas, keringat dingi, mula muntah.
- Menjelaskan pentingnya merawat kaki dan mencegah luka seperti tidak
memakai sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang
lembab.
- Jaga luka tetap bersih dan kering
- Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
- Menganjurkan tetap untuk kontrol gula darah secara rutin.
- Menjelaskan jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
- Minum obat secara teratur
- Informasi kepada klien tentang perawatan kaki
- Anjurkan pada klien dan keluarga untuk membersihkan kaki dengan sabun
terutama disela-sela jari
- Potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan memotong kuku
berbentuk lurus pada tepinya karena dapat menyebabkan tekanan pada jari-jari
yang berdekatan
- Hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah kerusakan kuku
- Hindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air panas
- Gunakan pelembab untuk kulit yang kering
- Pakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baik
- Anjurkan klien untuk melakukan latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi
- Informasi kepada klien mengenai alas kaki
- Hindari berjalan tanpa alas kaki.
- Anjurkan klien untuk memakai sepatu yang pas, tidak sempit
- Periksa sepatu dari benda asing setiap hari
- Hindari memakai kaos kaki yang sempit
- Gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap
- Ganti sepatu bila sudah rusak
3. Ketua Tim menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang
telah disampaikan
4. Ketua Tim mengucapkan terima kasih
5. Pendokumentasian
6. Timbal balik antara Karu, Ketua Tim, PA dengan keluarga klien
Penutup Karu memberikan pujian dan masukan atau saran kepada Ketua Tim dan PA 2 menit Ruang karu Karu
DIALOG SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

Kepala Ruangan : Asri Purwanti Rahayu


Ketua Tim : Tamara Mawadah Anggraeni
Perawat Pelaksana/PP1 : Heru Nurmansah
Perawat Pelaksana/PP 2 : Fadhil Rizqi Rahmatullah
Perawat Pelaksana/PP 3 :Catrina Dian Ekayanti
Keluarga Pasien : Afira Cahyaning Ati, Nuri Anisa Faradila
Pasien : Berlyana Yosie
Gizi : Alfiana Tirta

Pada tanggal 30 September 2019 datang seorang pasien bernama Ny.B di Ruang
Penyakit Dalam melati RSUD dr. Soetomo Surabaya, dengan diagnosa medis Diabetes
melitus dengan luka Gangren Post Operasi Nekrotomi di tungkai kaki sebelah kiri.

Karu : “selamat pagi bu ?”


Pasien : “pagi sus”
Karu : “selamat datang di Rs dr. Soetomo, saya perawat Asri kepala ruangan di
Ruangan ini dan ini perawat Heru, Fadhil,dan Catrine yang bertugas pada pagi
ini, mohon maaf dengan Ibu siapa ?”
Pasien :” Ibu Berliana”
PP :”baik bu Berliana, apa yang anda keluhkan pada pagi hari ini ?”
Pasien :”lemas, dan pusing sekali mas”
PP1 :” ada lagi selain itu?”
Pasien :” tidak ada mas”
Karu :”o.. gitu ya ibu, nanti dokter yang akan menangani Ibu akan segera datang.
Sambil menunggu dokter, karena disini Ibu baru datang perawat Heru akan
mengenalkan Ibu dengan keluarga mengenai peraturan dan fasilitas yang ada di
ruangan ini. Tujuannya untuk menjaga kenyaman Ibu selama dirawat disini, apakah
Ibu bersedia?”
Pasien :”iya, boleh”
PP1 :”baiklah ibu, waktunya tidak lama sekitar 10 menit saja, ibu bisa dengan tetap
berbaring di tempat tidur”
PP1 :”sebelumnya saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini terlebih
dahulu, pertama mengenai jam kunjung, di RS ini, jam kunjungan dibatasi
karena untuk menjaga kenyamanan klien. Jam kunjungan pagi jam 09.00
samapai jam 11.00, kunjungan sore dari jam 14.00 sampai jam 17.00,
pengunjung yang masuk ruangan maksimal 2 orang, jadi apabila ada kerabat
keluarga Ibu yang berkunjung lebih dari 2 orang disediakan ruangan untuk
bergantian menjenguk. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?”
Pasien :” sementara tidak ada mas”
PP2 :”baiklah kalau begitu kita lanjut ya bu. Selanjutnya saya akan mengenalkan
lingkungan dan fasilitas yang ada diruangan ini. Tempat tidur ini bisa
dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada pemutarannya yang sebelah
kanan untuk menaikkan bagian kaki dan yang kiri untuk menaikkan bagian
kepala. Disebelah kanan TT ada lemari kecil disana nanti bisa dipakai untuk
menyimpan pakaian ganti untuk bapak dan keluarga. Dibagian kiri dekat pintu
ada kamar mandi, jadi nanti bapak bisa mandi atau buang air disini. Diatas TT
ada bel, jika bapak membutuhkan sesuatu atau jika pada keadaan darurat
silahkan menekan bel. Selain itu diruangan ini tidak diperkenankan merokok
dan mohon bantuananya untuk menjaga kebersihan ruangan untuk
kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang ingin ditanyakan ?”
Pasien :”tidak ada mas, sudah cukup jelas”
PP2 :”baiklah kalau begitu Ibu istirahat dulu, nanti 10 menit lagi dokter akan kesini
untuk memeriksa keadaan Bapak”
Pasien :”iya mas, terima kasih”
PP2 ;”sama-sama pak, terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu ya pak?”
Pasien :”iya mas”

Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien Berliana. Setelah selesai
diperiksa PP menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat,
intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan,

PP3 :”selamat pagi Bu Berliana?”


Pasien :”selamat pagi sus”
PP3 :”bagaimana perasaan Ibu setelah diperiksa dokter?”
Pasien :”baik sus, pusingnya sedikit berkurang”
PP3 :” o. Gitu ya bu. Baik Bu Berliana disini saya akan meyampaikan
kemungkinan
penyakit ibu yaitu DM, perkiraan perawatan ibu diruangan ini selama 1
minggu, kemudian untuk tindakan yang biasanya dilakukan untuk pasien
seperti kondisi ibu adalah rawat luka karena luka dikaki bapak apabila tidak
dirawat akan semakin parah dan sulit sembuh. Untuk biaya keperawatan dan
lain-lain seperti obat dan alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan ke
keluarga bapak untuk dilunasi, bagaimana Bu Berliana, apakah sudah jelas?”
Pasien :”iya sus sudah cukup jelas”
PP3 :”baik Bu Berliana, selain saya nanti juga ada perawat Heru dan Fadhil yang
akan merawat ibu selama diruangan ini.
Pasien :”iya sus”
PP3 :”baik bu berli, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih atas
kerjasamanya”
Pasien :”baik sus”

Sebelum dinas sore dimulai, PP merencanakan dan mendelegasikan tindakan


keperawatan kepada PA untuk dinas siang. Setelah 6 hari dirawat pasien Wahyu
diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Untuk itu Karu beserta TIM di
Ruang Melati akan melakukan tindakan Discharge Planning.

Tahap Persiapan di ruang Karu


Karu :”selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien Berliana
adalah melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien sudah membaik
dan memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana persiapan katim/PP
dari pasien Berliana?”
Katim :”baik, untuk persiapan discharge lanning pada pasien wahyu sudah siap.
Status
pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan. Untuk masalah pada
pasien saat ini adalah luka pada kaki sebelah kiri pasien yang memungkinkan
untuk kambuh kembali sehingga perlu diinformasikan kepada pasien dan
keluraga mengenai diet, tempat kontrol, cara perawatan kaki dirumah, dan
tanda-tanda terjadi kekambuhan dan kegawatan pada pasien”
Karu :”baik, terima kasih untuk katim. Untuk coba berkas2nya saya periksa dulu”
PP :”baik bu ini berkas2nya beserta format discharge planningnya”

Setelah Karu memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan pasien
untuk melakukan discharge planning.

Tahap pelaksanaan
Karu :”selamat pagi Bu Berliana, bagaimana kabar Ibu hari ini?”
Pasien :”selamat pagi sus. Alhamdulillah semakin baik”
Karu :”alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk ibu. Jadi hari ini ibu
diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus
administrasi”
Pasien :”mohon maaf sus untuk administrasinya sudah diurus semua, ini berkas2nya”
Karu :”o.. baik, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu
dilakukan terkait dengan kepulangan Ibu. Ini nanti suster Catrine, mas Fadhil
dan Mas Heru akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan ibu
dirumah, bagaimana apakah ibubersedia?”
Pasien :”iya sus, boleh. Silahkan”
PP1 :”baik bu disini saya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang pertama :
1. Ibu harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah lemak, rendah
glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak darah, gula darah dan kolesterol.
(beras merah, hindari asin, jeroan, masakan bersantan, dan olah raga yang teratur)
2. Tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti mengantuk, binggung,
lemas, keringat dingi, mula muntah maka bapak harus segera mencari bantuan
untuk segera ke yankes.
3. Perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai sepatu yang
sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang lembab.
4. Jaga luka tetap bersih dan kering
5. Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
6. Tetap kontrol gula darah secara rutin
7. Jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
8. Minum obat secara teratur
PP1 :”bagaimana ada yang ditanyakan bu?”
Pasien :”tidak ada mas”
PP2 :”baik kalau tidak ada, kita lanjutkan ya bu, selain yang disampaikan perawat
Heru tadi hal ini juga perlu Ibu dan kelurga ketahui, yaitu:

1. Cara perawatan kaki


- Ibu sendiri atau bisa dibantu keluarga harus membersihkan kaki dengan sabun
terutama disela-sela jari.
- Potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan memotong kuku
berbentuk lurus pada tepinya karena dapat menyebabkan tekanan pada jari-jari
yang berdekatan.
- Hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah kerusakan kuku
- Hindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air panas
- Gunakan pelembab untuk kulit yang kering
- Pakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baik
- Latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi
- Hindari berjalan tanpa alas kaki.
- Pakai sepatu yang pas, tidak sempit
- Periksa sepatu dari benda asing setiap hari
- Hindari memakai kaos kaki yang sempit
- Gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap
- Ganti sepatu bila sudah rusak
PP2 :”bagaimana ibu sudah jelas?”
Pasien :”sudah mas”
PP2 :”coba Ibu ulangi lagi”
(Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik)
PP2 :”bagus sekali Ibu Berliana, saya kira Ibu cukup paham dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.”
Pasien :”iya mass, sama-sama”
Karu :”baik Ibu Berliana, saya kira semua sudah disampaikan dan Ibu sudah paham.
Oh
iya bu nanti ada ahli gizi yang akan keruangan ini untuk menjelaskan tentang
makanan yang baik untuk dikonsumsi bapak ataupun yang harus bapak
hindari.
Pasien : “oh iya baik sus”
Karu : “Saya permisi dulu ya bu, saya mau melihat keadaan pasien yang lain dulu,
kami mohon maaf apabila selama perawatan ibu disini ada yang kurang. Semoga ibu
sehat selalu.”
Pasien :”iya sus, Terima kasih banyak”
Karu :”iya bu sama-sama. selamat pagi bu”
Pasien :”selamat pagi”

Kemudian Karu dan TIM kembali keruangan. Selang 30 menit kemudian ahli gizi
datang untuk memberikan konsultasi terkait diet yang tepat kepada pasien.
Ahli gizi : “selamat pagi bu.”
Pasien : “selamat pagi.”
Ahli gizi : “Bu perkenalkan saya alfi, saya ahli gizi dirumah sakit ini. Ibu namanya
siapa?”
Pasien : “saya ibu berly mbak.”
Ahli gizi : “baik ibu berly, ibu rencana pulang hari ini ya bu, oh iya ibu apa boleh saya
minta waktunya 15 menit saja untuk kita berbincang-bincang.”
Pasien : “oh iya mbak boleh, silahkan saja.”
Ahli gizi : “bu... ibu kan punya diabetes ya bu, nah sebelumnya apakah ibu sudah tau
makanan apa yang harus dikonsumsi, makanan apa yang harus dihindari
dikurangi?”
Pasien : “belum tau jelas sih mbak, yang jelas kurangi gula kan ya?”
Ahli gizi : “iya bu benar itu salah satunya, nah jadi untuk diabetes itu kita harus
perhatikan jadwal makan, jumlah makan, dan jenis makan, maksudnya jadwal
makan itu ibu harus makan tepat waktu sehari tiga kali ya bu, jangan sampai
telat makan bu karena jika ibu telat makan dikhawatirkan gula darah ibu bisa
turun dan ibu bisa lemas, ibu bisa mengkonsumsi ayam tanpa kulit, ikan,
putih telur, daging tidak berlemak, tahu , tempe atau jika ibu ingin makan
cemilan ibu bisa makan roti gandum dan oat, semua makanan seperti
nasi,bubur,mie,sereal,gula ataupun makanan manis diperbolehkan namun
harus dibatasi ya bu. Tidak boleh banyak banyak nanti gula darah ibu bisa
meningkat lagi.”
Pasien : “oh gitu mbak, jadi nsai, pasta dan cemilan coklat sudah harus dibatasi ya
mbak.”
Ahli gzi :” iya bu dikurangi ya bu konsumsi yang manis manis, gimana bu apa ada
yang
ingin ibu tanyakan?”
Pasien : “sudah jelas kok mbak, makasih ya mbak”
Ahli gizi : “sama-sama bu, kalau tidak ada yang ditanyakan saya permisi dulu ya bu,
selamat pagi... sehat selalu ya bu.”
Pasien : “selamat pagi mbak, aminn terima kasih.”

Tahap penutup

Karu :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan
discharge
planning pada pagi hari ini cukup bagus, namun saya harap untuk kedepannya
lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan pasien dan kelurga”
PP/PA :”baik bu”.
Karu :”baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
PP/PA :” baik bu”

Sementara itu di kamar pasien:


Keluarga : “Alhamdulillah bentar lagi sudah boleh pulang ya.”
Pasien : “iya Alhamdulillah”
Keluarga : “tadi disuruh apa aja ya?”
Keluarga : “itulo, jaga pola makan, minum obat teratur, gak boleh kena luka, kemana
mana pakai alas kaki. Terus apalagi?”
Keluarga : “ini lukanya dia harus dijaga kebersihannya dan rajin kontrol gula darah.”
Keluarga : “nah iyaa benar.”
Keluarga ; “semean yang nurut yaaa”
Pasien : “iyaa iyaa”

Akhirnya keesokan harinya pasien dibolehkan pulang karena kondisinya sudah


membaik dengan lembar kontrol berkelanjutan.
DISCHARGE PLANING PADA PASIEN B DENGAN LUKA GANGREN POST OPERASI NEKROTOMI

NAMA PASIEN : Ny. Berliana NO REGISTER : 212234xxx


Tahap IV Rencana Tindak
Tahap I Pengetahuan Tahap II Tindakan Tahap III Pertemuan Keluarga
Lanjut
Elemen Elemen Elemen Elemen
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Edukasi Edukasi Edukasi Edukasi
Aktifitas - Latihan gerak Perawatan Luka - Perawatan Bahaya luka Diskusi Perawatan di - Cara
- Mobilisasi luka gangren tentang bahaya rumah perawatan
gangrene - Demam luka gangren luka
- Mandi (ulkus - Nyeri dan gangrene
Perawatan Diri - BAB diabetik) bengkak di - Pemilihan
- BAK - Perawatan sekitar luka alas kaki
luka post - Kulit pucat untuk
- Diet pasien operasi yang dengan berjalan
Nutrisi DM (3j : cepat - Latihan gerak
Jenis, Jam, Latihan gerak - Latihan nafas berubah dan berjalan
Jumlah) - Latihan menjadi - Kontrol Gula
- Larangan mobilisasi keabuan, Darah rutin
makanan dini ditempat merah gelap, - Kontrol ke
- Obat-obatan tidur ungu atau dokter atau
yang hitam puskesmas
dikonsumsi - Lenting terdekat
- Pemakaian dengan
insulin cairan yang Nutrisi - Diet pasien
berbau DM (3j :
- Jaundice Jenis, Jam,
(kuning) Jumlah)
- Bisa sampai - Larangan
amputasi makanan
apabila
sudah Obat-obatan - Obat yang
menyebar dilanjutkan
- Shock dirumah
- Kerusakan - Pemakaian
hati insulin
- Koma
- kematian
DISCHARGE PLANING
PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG KLIEN OLEH PERAWAT
DISCHARGE PLANING No. Reg : 212234xxx
Nama : Ny. B
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 30 September 2019 Tanggal KRS : 7 Oktober 2019
Bagian : Bagian :
Dipulangkan dari RSUD dr. Soetomo Surabaya dengan keadaan sembuh dan
meneruskan dengan obat jalan
Kontrol

Waktu : 14 Oktober 2019


Tempat : Poli penyakit dalam RSUD dr. Soetomo Surabaya
Lanjutan keperawatan di rumah

Perawatan luka operasi gangren, minum obat yang teratur dan melakukan diet teratur dan
stress control sebagai pencegahan kekambuhan
Aturan diet/nutrisi

Dianjurkan makan 3x sehari, makan tepat waktu, patuh prinsip 3J (Jenis, Jumlah, Jadwal),
menghindari makanan manis seperti gula , sereal, bubur, yang berlebihan. Pemakaian
insulin sebelum makan.
Obat-obatan yang diminum dan jumlahnya

Clindamycin 2 x 200 mg
Chloramphenicol 50mg/ hari
Aktivitas dan Istirahat

Istirahat yang teratur, menghindari stress, latihan gerak dan jalan


Hal yang dibawa pulang

Hasil laboratorim (darah lengkap), Obat antibiotic dan analgesic serta laflet tentang
diabetes mellitus dan dietnya
Surabaya, 07 Oktober 2019
Pasien/Keluarga Perawat

(Ny. A) (Perawat Heru)


POLTEKKES KEMENKES No. Dokumen :

MALANG SOP.KDM.001

STANDARD OPERASIONAL No. Revisi: 00

PROSEDUR

Tanggal Terbit :
PERAWATAN LUKA Halaman :

Petugas/Pelaksana:

Unit Laboratorium Keperawatan Perawat, dosen, CI,

mahasiswa

Pengertian Suatu teknik aseptik yang bertujuan membersihkan luka


dari debris untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Indikasi 1. Balutan luka kotaor dan basah akibat faktor eksternal
2. Ada rembesan cairan atau eksudat
3. Megobservasi keadaan luka
4. Mempercepat debridement jaringan yang nekrotik
Tujuan 1. Menjaga luka dari trauma
2. Imobilisasi luka
3. Mencegah perdarahan
4. Mencegah kontaminasi oleh kuman dan bakteri
5. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologi pasien
Persiapan alat 1. Bak instrumen steril
2. Pinset anatomis 2
3. Pinset sirugis
4. Gunting jaringan
5. Klem (jika dibutuhkan)
6. Kapas steril
7. Kassa steril
8. Cucing steril 2
9. Cairan antiseptik
10. Cairan Ns
11. Sufratul/tul
12. Hipafix atau plester
13. Alkohol
14. Sampiran
15. Gunting plester
16. Bengkok
17. Pengalas
18. Korentang
19. Cairan desinfektan atau klorin
Persiapan pasien 1. Lakukan tindakan dengan 5S (senyum, salm, sapa,
sopan, santun)
2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
3. Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
4. Jelaskan prosedur pelaksanaan
5. Buat informed consent
Persiapan 1. Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
lingkungan 2. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Pelaksanaan 1. Siapkan hipafix atau plester, kapas steril yang telah
diberi Ns, dan betadine jika tidak ada tul
2. Alat-alat didekatkan ke pasien
3. Lakukan cuci tangan dan pakailah sarung tangan bersih
4. Buka balutan dengan menggunakan kapas yang telah
disemprot atau diberi alkohol dan dilepas sesuai arah
tumbuhnya rambut (tidak steril)
5. Masukkan pinset yang telah digunakan ke dalam
larutan desinfektan atau klorin
6. Ganti dengan handscoon steril
7. Bersihkan luka menggunakan kassa yang telah diberi
Ns dari dalam keluar sampai bersih.
8. Keringkan dengan kassa kering steril dari dalam ke luar
9. Observasi luka apakah ada jahitan, tanda infeksi, ada
rembesan ata cairan/eksudat dan lihat area di sekitar
luka
10. Beri tul atau betadine jika tidak ada pada area luka
11. Tutup luka menggunakan kassa steril
12. Masukkan pinset yang telah dipakai ke larutan
desinfektan atau klorin
13. Fiksasi atau plester pada area tepi terlebih dahulu (3
plester) atau gunakan hipafix
14. Beritahu pasien tentang hasil observasi luka
15. Rapikan klien dan lingkungannya
16. Bereskan alat-alat dan buang kotoran
17. Lepaskan sarung tangan
18. Cuci tangan
Evaluasi 1. Dokumentasi tindakan
2. Evaluasi hasil indakan dan respon pasien

Anda mungkin juga menyukai