Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PENDAHULUAN

Masa remaaja merupakan masa perubahan yang dramatis dalam diri seseorang. Pertumbuhan
pada usia anak yang relatif terjadi dengan kecepatan yang sama, secara mendadak meningkat saat
memasuki usia remaja. Peningkatan pertumbuhan mendadak ini disertai dengan perubahan-perubahan
hormonal, kognitif, dan emosional.semua perubahan ini membutuhikan zat gizi secara khusus.

Usia remaja (10-18 tahun) merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab. Pertama,
remaja memerlukan zat giziz yang lebih tingg karea peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan
yang dramatis itu. Kedua, perubahan gaya hidup dan kebiasaa makan remaja mempengaruhi baik
asupan maupun kebutuhan gizinya. Ketiga, remaja yang mempunyai kebutuha gizi khusus, yaitu remaja
yang aktif dalam kegiatan olahraga, menderita penyakit kronis, sedang hamil, melakukan diet secara
berlebihan, pecandu alkohol atau obar terlarang.

2.1 pertumbuhan dan perkembangan remaja

A . pertumbuhan fisiologis

Proses perkembangan fisik dari usia anak menjadi dewasa disebut puberitas. Pertumbuhan
lambat selama masa anak mulai meningkat menjelang masa remaja, dan akhirnya pada masa remaja
terjadi laju pertumbuhan cepat seperti pada bayi. Masa remaja merupakan waktu tumbuh cepat kedua
setelah bayi. Saat terjadinya perubahan laju pertumbuhan ini sangat bervarisi. Remaj dengan usia
kronologis sama mungkin sekali perkembangan fisiologisnya sangat berbeda. Karena perbedaan antar-
individu inilah usia menjadi indikator yang kirang baik untuk menentukan kematangan (maturitas)
fisiologis dan kebutuhan gizi remaja.

Karena remaja dengan usia yang sama sering sangat berbeda dalam ukurn tubuh, tidak mungkin
hanya menggunakan usia saja dalam mengevaluasi petumbuha pada masa remaja. Penilaian tingkt
kematangan dari karateristik seksual sekunder bermanfaat dalam mengevaluasi pertumbuha dan
menentukan penyakit tertentu yang berkaitan dengan remaja. Tingkat kematangan seksual (TKS) atau
sexsual maturity rating, yang sering disebut sebagai tingkat Tanner, banyak digunakan untuk
mengevaluasi pertumbuhan da perkembangan pada usia remaja. Tingkat-tingkat pertumbuhan ini
sangat berkolerasi dengan tngkat puberitas lainnya.

Tingkat maturitas seksual didasarkan pada perkembangan karakteristik eksual sekunder, yag
ditetapka dengan skala satu (pra-puberitas) sampai skala lima (dewasa). Untuk laki-laki skala ini
didasarkan pada organ kemaluan dan pertumbuhan rambut di sekitarnya, untuk perempuan pada
pertumbuhan payudara dan rambut paad sekitar kemaluan. Tiap karateristik hendaknya diberi nilai
tersendiri, karena tahap maturitas masing-masing sering kali berbeda.

Tks-1, untuk tujuan praktis adalah indikator perkembangan pra-pubertas bagi laki-laki dan
perempuan. Tks-2 adalah indikator paling awal tanda pubertas yang dapat dilihat. Tks-5 bukti
pertumbuhan dewasa, walaupun tingg badan mungkin terus bertambah dan terjadi perubahan fisik
lainnya. Pada perempuan, perubhan pertama yang terjadipada pubertas adalah perkembangan puting
payudara. Apabila hal ini tidak muncul pada usia 13 tahun, pubertas dianggap terlambat, walaupun hal
ini merupakan variasi ormal dan bukan kelaina endokrin. Puncak laju pertumbuhan anak perempuan
terjadi pada awal proses pubertas, setelah tumbuh rambut kemaluan (pubis) mencapai TkS-2. Haid
umumnya terjadi setelah perkembangan rmbut kemaluan dan payudara mencapai TKS-4.perempuan
menunjukan perbedan dalam umur pada waktu dimulainya dan waktu yang diperlukan untuk tiap tahap
perkembangan. Perrtumbuhan payudara pertama-tama terlihat pada uasi rata-rata 10,6 tahun, dengan
jarak antara 9,0-13,0 tahun. Raambut pada kemluan biasanya tumbuh kemudian, tapi sepertiga anak
perempuan akan mengalami kemuncuan rambut kemaluan sebelum pertumbuhan payudara rata-rata
waktu itu diperlukan untuk mencapai pertumbuhan payudara usia dewasa adalah empat tahun.

Pada laki-laki, tanda pertama pubertas adalah pembessaran organ kemaluan (testis), namun hal
ini kadang-kadang susah dievaluasi. Apabila perkembangan organ kemaluan tidak terjadi pada usia 14,5
tahun, pubertas dianggap terlambat walaupun hal ini mungkn juga merupakan etiologis biologis. Puncak
kecepatan penambahan tinggi badan pada laki-laki terjadi setelah pertumbuhan rambut pubis mencapai
TKS-3, sering kali perkembangan alat kelamin sudah mencapai TKS-4. Perbedaan individu juga terjadi
dalam kecepatan menyelesaikan suatu tahap pertumbuhan.

Orang yang tidak berprofesi sebagai dokter atau perawat akan sulit menilai karakteristik seksual
sekunder, namun banyak perubahan fisik lain yang cocok dengan setiap tingkat pertumbuhan.
Contohnya, apabila anak perempuan sudah mulai haid, mungkin ia sudah mencapai TKS-4 dan
petumbuhan tinggi badannya telah sempurna sehingga kebutuhan gizinya mulai menurun. Akan tetapi
perlu dicatat bahwa anak perempuan yang mulai haid lebih awal (sebelum usia 11 tahun) mungkin
mengalami petumbuhan tinggi badan lebih cepat setelah haid dari pada anak perempuan yang haidnya
dimulai dari usia lebih tua. Pada anak laiki-laki, pertumbuhan kumis tipis pada ujung bibir menunjukan
tinggkat TKS-3. Ini merupakkan dimulainya puncak laju pertumbuha tinggi badan, yang merupakaan saat
puncak kebutuhan energi dan zat-zat gizi.

a . prooses pencapaian tinggi badan

Selama proses pubertas, anak remaja mencapai kurang lebih 15% tinggi badan usia dewasa, dn
kurang lebih 45% masa rangka maksimalnya. Dibandingkan dengan perempuan, laki-laki
mempunyai masa pertumbuhan anak lebih lama sebelum memulai pertumbuhan cepatnya pada
masa remaja. Kecepatan tinggi maksimum laki-laki pun lebh tinggi, sehingga menghasilkan
perbedaan rata-rata tinggi badan akhir anak laki-laki dan perempuan kurang lebih 13,3 cm.
Pertumbuhan tinggi badan pada perempuan berhenti pada median 4,8 tahu setelah had
pertama atau diusia median 17,3 tahun. Sedangkan pertumbuhan tinggi bada pada laki-laki
berhenti paada usia median 21,2 tahun, namunhal ini sangat bervariasi. Kenakan tinggi badan
total perempuan yang dicapai sesudah haid bervariasi tergantung usia haid pertama.
Penambahan tinggi badan anak perempuan umumnya tidak lebih dari 5,1-7,6 cm setelah haid
pertama. Perempuan yang mengalami haid petama pada usia lebih dini akan tumbuh lebih cepat
sesuddah haid da untuk jangka waktu lebih lama dibandingkan dengan perempua yang
mengalami haid pertama padda usia lebih tua.
b . perubahan berat badan dan komposisi tubuh

Kecepatan pennambahan berat badan selama remaja sejajarr dengan kecepatan


kenakan tinggi badan. Pada laaki-laki, puncak kecepatan kenaikan tinggi badan sejalan dengan
puncak kecepatan penambahan berat badan. Sementara, itu puncak kecepatan penambahan
berat badan pada perempuan terjadi antara 6-9 bulan sebelum puncak kkenaikan tinggi badan.
Penambahan beat badan selama periode ini kurang lebih 50% dari berat badan ideal orang
dewasa.

Baik pada anak laki-laki maupun perempua, peningkata ormon androgen berpengaruh terhadap
perkembangan pertumbuhan. Namun, hormon sekks perempuan esterogen dan progesteron
penimbunan lemak secara proposiomal lebih banyak dari pada penambahan jaringan otot. Pada
masa pra-pubertas, ptroposi lemak dan otot pada laki-laki dan perempuan cendrung sama
(lemak tubuh masing-masing kurang lebih 15% dan 19%) pada masa otot tanpa lemak mereka
kurang lebih sama. Akan tetapi karena pengaruh hormo testosteron dan hormo anabolik
adrebalandrogen, secara proporsional penambahan masa otot pada laki-laki menjadi lebih
banyak dari pada penambahan lemak, peningkatan pertumbuhan linier menyebabkan rangka
tubuh yang lebih berat, dan pembentukan massa sel darah merah lebih banyak dari pada
perempuan. Laki-laki mempunyai massa otot tanpa lemak lebih banyak per unit tinggi badan
dibandingkan perempuan. Massa otot tanpa lemak meningkat seara vermakna pada laki-laki
pada usia antara 10-17 tahun massa otot menjadi dua kali lipat dari semula. Padad usia dewasa,
persentase normal lemak tubuh pada perempuan adalah 23%, sedangkan pada laki-laki 15%.
Perbedaan menonjol antara tinggkat pertumbuhan remaja laki-laki dan perempuan ini
mempengaruhi kebutuhan gizinya. Karena penambahan tulng dan jaringan tanpa lemak pada
laki-laki lebih besar dari pada perempuan, kebutuhan remaja laki-laki akan protein, besi, seng
dan kalsium lebih tinggi untuk perkembangan jaringan tersebut. Alasan lain mengapa remaja
laki-laki membutuhkan zat gizi lebih banyak adalah karena laju petumbuhan yang lebih besar.

c . pengukuran petumbuhan

Dengan mengetahui hubung antara kejadian penting perkembangan seksual ddan petumbuhan
fisik remaja, para praktisi klinisdapat menilai kemajuan pertumbuhan remaja paa waktu tertentu
dan memberi indikasi tingkat pertumbuhannya dimasa yang akan datang. Dengan demikian,
perkembangan pubertas dapat dimonitor secara klinis dengan menggunakan grafik berat dan
tinggi badan serta tingkat kematangan seksual (tingkat TKS atau Tanner stages). Sebagai contoh,
rremaja pertumbuhan usia 16 tahun telah haid dan pertumbuhan payudara telah mencapai TKS-
4, tetapi tinggi badannya telah mendekati tinggi dewasa. Penyebab utama tubuh pendek pada
usia remaja addalah permulaan pubertas yang terlambat menurut keturunan, atau terdapat
kemungkinan penyakit kronis, serta tidak normalnya rangka tubuh dan kromosom.
Pertumbuhan tidak normal karena ketidakseimbangan hormon jarang terjadi.
d . jerawat

Jerawat, yang disebabkan oleh pengaruh hormon- hormon terhadap kelenjar lemak (sebaceous gland),
adalah karrakteristik normal dalam perkembangan remaja. Tingkat berat-ringan jerawat bervariasi,
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti stres dan tingkat siklus haid. Secara tradisi, faktor makanan
dengan timbulnya jerawat, tetapi beberapa penelitian menunjukan tidak ada korelasi antara makanan
dengan timbulnya tau tingkat keparahan jerawat.

Vitamin A merupakan vitamin yang paling efektif untuk mengobati jerawat, karena mengurangi produksi
sebum (lemak putih yang terdapat didalam pori tubuh). Vitamin A merupakan dasar dari berbagai obat
jerawat yang dioleskan maupun yang dimakan secara accutane, suatu derivat vitamin A berupa 1-cis-
asam retioat. Walaupun accutane efektif mengobati jerawat, tetpi dalam jumlah besar obat tersebut
dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolestrol serum. Bila menggunakan accutane, remaja
hendaknya memeriksakan kadar lipida darahnya sebelum dan selama menjalani trapi. Perlu diingat
bahwa mengonsumsi itamin A dalam jumlah banyak bersifat racun. Vitamin E dapat membantu
mengaatur kadar vitamin A dalam darah. Penilaian secara laboratorium menunjukan bahwa binatang
yang kekurangan vitamin E mempunyai kesulitan dalam memproses vitamin A oleh sebab itu remaja
perlu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A dan vitamin E seperti wortel, tomat ,
msayuran hijau, dan tauge. Seng mungkin berperan dalam perkembangan dan pengobatan jerawat , jika
benar mungkin hal ini disebabka seng berkaitan denga produksi asam lemak bebas dari folikel kelenjar-
kelenjar rambut dan lemak (pilosebaceous follicle). Kadar serum seng-rendah ditemui pada sebagain
besar penderita jerawat, sehingga diperkirakan bahwa definisis seng adalah ikan, kerang, da daging.
Serelia merupakan sumber seng nabati, namun ketersediaan biologisnya lebih rendah dibandingkan
dengan seng yag berasal dari hewani.

B . perkembangan psikososial

a. rentang dan lingkup masa remaja

Masa remaja adalah terminologi yang digunakanuntuk menyatakan periode pendewasaan


pikiran atau tubuh sehingga dapat diterapka kepada manusia sebelum, sesudah, dan selama pubertas.
Selama masa remaja, terjadi perkembangan fisik, emosi, sosial, dan intelektual yang sangat cepat.

b .implikasi terhadap isu gizi

Banyak tugas-tugas remaja berhubungan dengan kesehatan gizinya. Misalna, kematangan emosi
memungkinkan remaja mengembangkan sistem nilainya sendiri. Inilah sebabnya meraka dapat memilih
makanan yang dapat meningkatkan kesehatannya dari pada memilih makanan yang kurang sehat,
seperti yang dilakukannya pada waktu masa anak-anak. Hal ini mungkin dilakuka melalui beberapa
percobaa sementara mereka belajar untuk mengambil pilihan yang sesuai.

c . gambaran tubuh (body image)

Remaja sering tidak nyaman dengan perubahan tubuhnya yang cepat. Pada waktu bersamaan karena
pengaruh lingkungan, mereka ingin seperti temannya yang sempurna dan yang merupakaan idola dari
budaya mereka. Remaja mungkin menginginkan bagian tubuh tertentu lebih besar dan bagian lain lebih
kecil. Mereka mungkin ingin tubuhlebih cepat atau lebih lmbat. Perasaan ini dapat menyebabkan
mereka ingin mencoba mengubag tubuh dengan memanipulasi diet remaja yang belum mempunyai
gambaran tentang tubuh dewasanya mungkin membatasi asupan mekanannya sebagai akibat berat
badan yang bertambah karena perkembangan karakteristik seksual sekundernya. Remaja laki-laki yang
menginginkan penampilan otot seperti laki-laki dewasa cendrung menggunakan suplemen gizi.

C. angka kecukupan gizi remaja

Pertumbuhan sebagai dasar untuk menentuka kecukupan gizi

Penetapa angka kecukupan gizi (AKG) energi dan protein untuk usia remaja sukar dilakukan, karena
besarnya variasi pada kecepatan pertumbuhan, aktifitas fisik, laju metabolisme, keadaan fisiologis, dan
kemampuan beradaptasi pada usia remaja. Selain itu penelitian terhadap manusia termasuk remaja
sanagat mahal dan izin untuk menggunakan mereka sebagai objek penelitian juga sulit diperoleh.

Untuk alasan praktis, angka kecukupan gizi remaja dikategorikan berdasarkan usia kronologis bukan
berdasarkan perkembangan kematangannya. Dengan demikian para praktisi hendaknya berhati-hati
dalam menggunakan AKG, terutama dalam penilaian per-orangan. Untuk kelompok remaja, AKG dapat
digunakan sebagai pedoman umum dalam menilai penduduk yang beresiko kurang mengonsumsi
makanan. Akan tetapi dalam membendingkan asupan perorangan, perlu diingat bahwa AKG sudah
mempertimbangkan faktor keamanan jadi asupan perorangandi bawah AKG tidak secara otomatis
berarti asupan gizinya kurang atau tidak mencukupi kebutuhannya. Status gizi remaja harus dinilai
secara perorangan dengan menggunakan informasi dari hasil penilaian klinik, biokimia, antropometri,
serta konsumsi makanan dan aspek psikososial.

a. Energi
Angaka kecukupan energi remaja di Indonesia didasarkan pada hasil study Institute of Medicine
(IOM), tahun 2002 (Hardinsyah, WNPG,2004). Seperti halnya zat gizi lain, angka kecukupan
energi tidak mempertimbangkan faktor keamanan untuk peningkatan kebutuhan waktu sakit,
trauma, dan stres karena hanya merupakan kebutuhan rata-rata. Kebutuhan energi remaja
bervariasi tergantung aktivitas fisi dan tingkat kematangannya. Angka kecukupan gizi untuk
remaja laki-laki usia 10-20 tahun adalah 2050 kkal, untuk usia 13-15 tahun 2400 kkal, da untuk
usia 16-18 tahun sebanyak 2600 kkal. Untuk remaja perempua pada kelompok usia yang sama,
angka kecukupan energinya secara berturut-turut adalah 2050 kkal, 2350 kkal, da 2200 kkal.
Tabel angka kecukupan gizi usa remaja
Dari beberapa penelitian di Amerika Serikat, diketahui bahwa rata-rata asupan energi anak laki-
laaki cendrung meningkat tajam hingga kira-kira 3470 kkal/hari pada usia 16 tahun. Dri usia 16-
19 tahun, asupan energi menurun hingga 2900 kkal/hari. Pada anak perempuan, asupan energi
meningkat sampai usia 12 tahun yaitu 2250kkal/hari, kemudian menurun sampai usia 18 tahun
yaitu 2200 kkal/hari.
b. Protein
Kebutuhan protein remaja berkorelasi lebih dekat dengan pola pertumbuhan dibandingkan
dengan usia kronologis. Angka kecukupan protein dalam hubungnya dengan tinggi bada
merupakan cara paling tepat untuk memperkirakan kebutuhan protein remaja. Angk kecukupan
protein remaja berkisar antara 0,29-0,32 g/cm tinggi badan anak laki-laki, dan 0,27-0,29 g/cm
untuk anak perempuan. Apabila asupan energi kurang karena berbagai hal, asupan protein akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, sehingga mungkin protein tidak cukup tersedia
untuk pembentukan jaringan baru atau untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Hal ini, dapat
menyebabkan pengurangan laju pertumbuhan dn penurunan massa otot tubuh.
Angka kecukupan protein didasarkan pada data hasil meta-analisis penelitian I

Anda mungkin juga menyukai