Anda di halaman 1dari 1

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Skabies adalah serangan tungau yang sangat spesifik terhadap host, Sarcoptes scabiei
var. homini, famili Sarcoptidae, kelas Arachnida. (Sewon et al., 2019) Secara morfologi S.
scabiei berukuran kecil seperti mutiara, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian
perutnya rata. S. scabiei transparan, tembus cahaya, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.
Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki pendek gemuk. (Taufik et al., 2018) Tungau
betina dewasa berukuran 0,4 × 0,3 mm dengan jantan sedikit lebih kecil — hanya sedikit
terlalu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang. Tungau skabies dapat hidup selama 3 hari dari
inang dalam tabung reaksi steril, dan selama 7 hari jika ditempatkan dalam tunggangan
minyak mineral. Tungau tidak dapat terbang atau melompat. (Sewon et al., 2019)

Tahapan perkembangan S. scabiei terdiri dari telur, larva, protonimph, tritonymph dan
dewasa. (Arlian & Morgan., 2017) Siklus hidup tungau selesai sepenuhnya pada kulit
manusia. Tungau betina, dengan kombinasi gerakan mengunyah dan gerakan tubuh, mampu
menggali lubang miring 0,5 hingga 5 mm/hari di stratum korneum ke batas stratum
granulosum. Sepanjang jalur ini, yang bisa sepanjang 1 cm, ia bertelur dari 0 hingga 4 telur
sehari, atau hingga 50 telur selama rentang hidupnya 30 hari. Telur menetas dalam 10 hingga
12 hari dan larva meninggalkan liang matang di permukaan kulit. Setelah larva meranggas,
mereka menjadi nimfa yang hanya bisa bertahan 2 sampai 5 hari dari inang. Tungau jantan
hidup di permukaan kulit dan memasuki lubang untuk berkembang biak. (Sewon et al., 2019)

Tungau menyerang dengan cara menginfestasi kulit induk semangnya dan bergerak
membuat terowongan di bawah lapisan kulit (stratum korneum dan lusidum) sehingga
menyebabkan gatal-gatal, kerontokan rambut, dan kerusakan kulit. Penularannya dapat terjadi
melalui kontak langsung antar hewan penderita bahkan kontak tidak langsung yaitu melalui
peralatan yang terkontaminasi. (Taufik et al., 2018)

Arlian,L.G., Morgan,M.S. 2017. A review of Sarcoptes scabiei: past, present


and future. Parasites & Vectors. 10(297): 1-22

Sewon,K., Masayuki,A., Anna,L.B., Alexander,H., David,J.M., Amy,J., Jeffrey,S.O., 2019.


Fitzpatrick’s Dermatology. 9th Edition. McGraw-Hill Education, United States: 3274.

Taufik,T.L.M., Gandul, A.Y., Agus,S., Nunuk,D.R.L., Lucia,T.S., Soeharsono. 2018.


Prevalence and Saverity Level of Scabies (Sarcoptes scabiei) on Rabbits in Sajen Village,
Pacet SUB-District, Mojokerto Regency. Journal of Parasite Science. 2(1): 15-20.

Anda mungkin juga menyukai