Anda di halaman 1dari 10

MEMBINA KESADARAN DAN BERKONSTITUSI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarnegaraan

Dosen Pengampu: Husnul Mubarok, S.Pd

Disusun oleh :
Fawwaz Hamizan Dhiaurrohman
Muhammad Daffa Wibowo
Rafi Afnan Syafieq

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUNNAJAH BOGOR
1441 H/2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang
berjudul MEMBINA KESADARAN DAN BERKONSTITUSI. Makalah ini
berisikan tentang informasi pengertian, tujuan dan fungsi. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pendidikan
Kewarnegaraan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bogor, 21 Oktober 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Konstitusi .............................................................................. 3

B. Bentuk Kesadaran Berkonstitusi .............................................................. 3

C. Nilai – Nilai Positif dan Negatif Terhadap Konstitusi ............................. 4

BAB III : PENUTUP .............................................................................................. 6

A. Kesimpulan ............................................................................................... 6

B. Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang


mengabaikan arti dari pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai
konstitusi. Bahkan bukan hanya mengabaikan, namun banyak juga yang tidak
mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi tersebut. Korupsi yang terjadi
di semua kehidupan masyarakat menumbuhkan sikap dan pemikiran bahwa dalam
pemberantasan korupsi di negara ini membutuhkan langkah yang berada di luar
konstitusi. Hal ini terbukti dengan keadaan negara Indonesia yang telah terkooptasi
oleh kekuatan koruptif sehingga melahirkan sikap-sikap negatif masyarakat
terhadap konstitusi. Sekilas memang tidak ada korelasi penting antara korupsi dan
konstitusi. Akan tetapi, Refleksi atas maraknya perlawanan terhadap korupsi, dapat
dilihat dari perlawanan balik para koruptor melalui media judicial review. Melalui
putusan MK, kita dapat melihat bagaimana korupsi menjadi barang haram dalam
konstitusi. Korupsi telah menjadi kejahatan kemanusiaan, dengan menghapus hak-
hak ekonomi dan sosial rakyat. Sedangkan konstitusi berperan dalam menata sistem
pemberantasan korupsi. Artinya, korupsi adalah inkonstitusional, dan
pemberantasan korupsi harus sejalan dengan konstitusi.

Konstitusi sebagai hukum dasar yang utama dan merupakan hasil


representatif kehendak seluruh rakyat, haruslah dilaksanakan dengan sungguh-
sungguh disetiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Konstitusi?
2. Bagaimanakah bentuk kesadaran berkonstitusi?
3. Bagaimanakah nilai positif dan nilai negatif terhadap konstitusi?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian konstitusi.
2. Untuk mengetahui bentuk kesadaran berkonstitusi.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai positif dan negatif terhadap konstitusi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) – constitutie (Bhs.
Belanda) – constituer (Bhs. Perancis), yang berarti membentuk, menyusun,
menyatakan. Dalam bahasa Indonesia, konstitusi diterjemahkan atau
disamakan artinya dengan UUD. Konstitusi menurut makna katanya berarti
dasar susunan suatu badan politik yang disebut negara. Konstitusi
menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara, yaitu
berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur, atau memerintah
negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan
badan yang berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi.[1]
B. Bentuk Kesadaran Berkonstitusi
Sebagai bagian dari kesadaran moral, dan kesadaran konstitusi mempunyai
tiga unsur pokok yaitu:
1. Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan bermoral yang
sesuai dengan konstitusi Negara itu ada dan terjadi didalam setiap sanubari
warga Negara, siapapun, dimanapun dan kapanpun.
2. Rasional, kesadaran moral dapat dikatakan rasional karena berlaku
umum, lagi pula terbuka bagi pembenaran atau penyangkalan. Dengan
demikian kesadaran berkonstitusi merupakan hal yang bersifat rasional dan
dapat dinyatakan pula sebagai hal objektif yang dapat diuniversalkan, artinya
dapat disetujui, berlaku pada setiap waktu dan tempat bagi setiap warga
Negara.
3. Kebebasan atas kesadaran moralnya, warga Negara bebas untuk mentaati
berbagai peraturan perudang-undangan yang berlaku di negaranya termasuk
ketentuan konstitusi Negara. Kesadaran berkonstitusi warga Negara memiliki
beberapa tingkatan yang menunjukkan derajat setiap warga Negara dalam

3
melaksanakan ketentuan konstitusi Negara. Tingkatan-tingkatan tersebut jika
dikaitkan dengan tingkatan kesadaran menurut N.Y Bull (Djahiri, 1985:24),
yaitu:
a. Kesadaran yang bersifat anomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan
ketentuan konstitusi Negara yang tidak jelas dasar dan alasan atau
orientasinya.
b. Kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan
ketentuan konstitusi Negara yang berlandaskan dasar/orientasi motivasi yang
beraneka ragam atau berganti-ganti.
c. Kesadaran yang bersifat sosionomous. Yaitu kesadaran atau kepatuhan
terhadap ketentuan konstitusi Negara yang berorientasikan pada kiprah umum
atau ramai.[2]
C. Nilai – Nilai Positif dan Negatif Terhadap Konstitusi
Sebagai Warga Negara yang baik adalah Warga Negara yang memiliki
kesetiaan terhadap bangsa dan Negara, yang meliputi kesetiaan terhadap
ideologi Negara, kesetiaan terhadap konstitusi, kesetiaan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan kesetiaan terhadap kebijakan pemerintah. Oleh
sebab itu, maka setiap warga Negara harus dan wajib untuk memiliki prilaku
positif terhadap konstitusi, yang mempunyai makna berprilaku peduli atau
memperhatikan konstitusi (UUD), mempelajari isinya, mengkaji maknanya,
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, mengamalkan dalam
kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi di langgar.[3]
Adapun beberapa nilai positif terhadap Konstitusi antara lain:
a. Berusaha mempelajari isi konstitusi agar memahami makna konstitusi
tersebut.
b. Melaksanakan isi konstitusi sesuai dengan profesi masing-masing.
c. Menanamkan nilai-nilai konstitusi khususnya perjuangan bangsa kepada
generasi muda.
d. Menangkal masuknya ideologi asing yang bertentangan dengan konstitusi
Indonesia.
Adapun nilai negatif terhadap Konstitusi antara lain:

4
a. Melanggar apa yang menjadi isi Konstitusi, yaitu melanggar aturan atau
norma yang telah ditetapkan di dalam Konstitusi.
b. Menyalahgunakan Konstitusi untuk kepentingan diri sendiri atau
kelompok, yaitu menggunakan peraturan untuk memenuhi kebutuhan sendiri
atau kelompok (menyelewengkan kekuasaan) ataupun untuk memperkaya diri
maupun kelompok (korupsi).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan


tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau
hukum yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat mendasar
dari suatu Negara. Konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu Negara. Karena kedudukan yang sangat
penting, konstitusi harus dipahami oleh seluruh warga Negara. Persoalan yang
terjadi di Indonesia saat ini yang ada kaitannya dengan pemahaman warga Negara
terhadap konstitusi adalah semakin meluasnya materi muatan dalam UUD 1945
sebagai dampak dari dilakukannya perubahan konstitusi sebanyak empat kali.

2. Berbagai bentuk kesadaran berkonstitusi warga Negara sebagai mana


diuraikan di atas dapat terwujud jika didukung oleh berbagai faktor yang
mendorong terciptanya warga Negara yang sadar berkonstitusi, salah satunya
adalah dengan pendidikan berkonstitusi melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Pendidikan berkonstitusi merupakan hal terpenting yang harus dioptimalkan


untuk menciptakan warga Negara yang memiliki kesadaran berkonstitusi.
Rasionalisasi Implementasi Pendidikan Kesadaran berkonstitusi melalui
Pendidikan Kewarganegaraan.

B. Saran

Penyusunan menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,


oleh karenanya makalah ini masih perlu perbaikan dan penyempurnaan melalui
kritikan dan masukan bermanfaat dari para pembaca sekalian. Semoga makalah
yang sederhana ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.amin.

6
DAFTAR PUSTAKA

Budimansyah D dan Suryadi K., PKn dan masyrakat Multikultural, (Bandung :


Program studi PKn SPs UPI. Djahiri, AK., 2008)

http://www.lintasjari.com/2014/11/menumbuhkan-kesadaran-berkonstitusi.html

Anda mungkin juga menyukai