Anda di halaman 1dari 7

MATERI

TEKNOLOGI JARINGAN 4G

DISUSUN OLEH :
CANDRA KRISMANA (1710621005)
ROYYAN KAMIL (17106210

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2017
Sejarah Ditemukannya Jaringan 4G
Sekarang ini di negara-negara maju, teknologi Long Term Evolution (LTE) sudah bisa dinikmati
sejak lama. Sedangkan di Indonesia, baru ada di tahun 2014. Itu pun juga belum meluas.
Terlepas dari itu, kita patut bangga karena di balik teknologi 4G LTE, penemunya orang
Indonesia tepatnya daerah kediri, dia adalah Dr. Eng. Khoirul Anwar, penemu sekaligus pemilik
paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Kelahiran Kediri 1978 ini menciptakan sebuah teknologi transmitter yang saat ini lebih dikenal
dunia dengan sebutan teknologi 4G. Teknologi broadband ini menjadi standard internasional
ITU, baik untuk sistem teresterial (di bumi) maupun satelit (di luar angkasa).

Ingin menjadi 'The Next Einstein' - Sejak kecil, Khoirul punya minat tinggi terhadap sains.
Hampir semua buku-buku sains dilahapnya. Di sela-sela waktu belajarnya, Khoirul kecil sangat
suka membaca buku teori ilmuwan ternama seperti Albert Einstein dan Michael Faraday, bahan
bacaan yang terbilang 'berat' bagi anak sesusianya. Putra pasangan suami istri Sudjiarto dan Siti
Patmi ini bermimpi tinggi ingin menjadi the next Einstein dan Faraday yang bisa menciptakan
teori baru.

Cita-citanya hampir gagal karena keadaan. Tahun 1990, ayah Khoirul meninggal dunia ketika
dirinya baru lulus sekolah dasar. Namun tekadnya justru semakin kuat untuk sekolah setinggi-
tingginya. Saat bersekolah di SMAN 2 Kediri, Khoirul berusaha keras menghemat pengeluaran
agar ibunya tak terbebani.

Dia sempat sakit karena terlalu irit makan. Prestasinya di sekolah menurun. Namun semua jerih
payah itu terbayar ketika pada akhirnya dia lulus Teknik Elektro (Telekomunikasi) dari Institut
Teknologi Bandung (ITB) tahun 2000 sebagai salah satu wisudawan terbaik.

Khoirul berjuang memperoleh beasiswa magister yang ditawarkan Panasonic Jepang. Dia
memang memperoleh beasiswa tersebut, sayangnya tak lolos seleksi universitas yang
diinginkannya di Tokyo. Dia juga gagal dalam ujian bahasa Jepang. “Saya bertekad agar jangan
sampai dipulangkan karena gagal. Jadi saya memutuskan pindah universitas lain di Jepang, di
NAIST,” kata Khoirul.

Lagi-lagi, kerja kerasnya memperlihatkan hasil. Dia merampungkan S2-nya di NAIST (Nara
Institute of Science and Technology NAIST) pada 2005 dan S3-nya di kampus yang sama di
2008.

Terinspirasi Dragon Ball - Mungkin sudah nasib para ilmuwan, ketika mereka mengemukakan
teorinya, seringkali dianggap gila. Ini juga yang dialami Khoirul. Sejumlah pakar teknologi
mengganggapnya 'keblinger' saat dia menjelaskan teorinya pada 2005 di Hokkaido, Jepang.
“Saat saya jelaskan, orang mengira saya gila. Teknologinya pada saat itu belum sampai situ,”
kenang Khoirul seraya tertawa. Namun pria yang sudah tinggal di Jepang lebih dari 12 tahun ini
mengaku cuek dan tidak menyerah membuktikan teorinya.
Yang menarik, penemuan teknologi 4G dikatakannya terilhami oleh serial kartun Dragon Ball.
Ya, sang profesor tak selamanya serius berkutat dengan buku dan penelitian. Diam-diam dia
penggemar kartun dengan jagoan bernama Goku tersebut. "Ketika Goku menggunakan kekuatan
alam yang digabungkan menjadi bola api genki dama, sehingga menghasilkan tenaga yang luar
biasa. Itu saya terapkan dalam formula matematika. Dalam teknologi 4G, menarik energi di
sekitarnya.

Ingin Pulang ke Indonesia - Berkat temuannya, kini internet berkecepatan tinggi bisa dirasakan
banyak orang. Meski mungkin sebuah ironi, di saat Indonesia baru kedatangan 4G LTE, negara
lain banyak yang sudah merasakan manfaatnya sejak beberapa tahun lalu. Padahal penemu
teknologinya justru putra Indonesia.

Yang membuat iri, di Jepang misalnya, negeri tempat Khoirul menimba ilmu dan
mempresentasikan 4G LTE pertama kali, sudah punya jaringan seluler super cepat yang bisa
dinikmati bahkan di daerah pegunungan. "Jaringan 2G tidak lagi digunakan pada 2012, yakni
ketika 99% total pengguna layanan telekomunikasi bermigrasi 3G dan LTE. Area coverage LTE
di sana bahkan diperluas hingga ke daerah pegunungan. Para penggunanya bisa menikmati 3G
dan LTE ketika mereka berada di gunung Fujiyama sekalipun,” cerita Khoirul.

Meski berprestasi di Jepang, Khoirul menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia.


Semangat belajarnya yang tak pernah mati membuatnya terus mengasah kemampuan. Sosok
cemerlang ini ingin pulang ke Indonesia ketika sudah menjadi salah satu tokoh terkemuka di
bidang telekomunikasi.
PENGERTIAN 4G
4G LTE adalah singkatan atau kepanjangan dari Fourth Generation Long Term Evolution.
Ini sebenarnya merupakan kombinasi dari dua istilah yang berbeda dan memiliki standar
tersendiri. G merupakan singkatan dari Generation alias Generasi, sedangkan angka di
depannya merupakan tingkatannya. Singkatnya teknologi ini berarti kemajuan perkembangan
generasi dari jaringan atau network yang dijelaskan selanjutnya dibawah ini.
Selain memiliki semua fasilitas 3G, transmisi data 4G diyakini mempunyai standar kecepatan
transmisi berkisar antara 100 Mbps–1 Gbps. Percakapan, internet, chatting, jejaring,
permainan, video atau apa pun fitur yang ada di dalamnya dapat dinikmati lebih baik dari 3G.

Menjadi jaringan tercepat, teknologi 4G dapat menyediakan sarana kecepatan download 4


sampai 5 kali lebih cepat daripada 3G, bahkan hingga 10 kali lipatnya. Secara nyata konsumen
dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun selama berada pada cakupan wilayah
dengan perangkat 4G, termasuk handphone atau smartphone, tablet, dan hotspot.

LTE adalah singkatan atau kepanjangan dari Long Term Evolution. Teknologi ini telah
dipasarkan dan dikenal secara umum dengan istilah 4G LTE.
Dikatakan demikian karena teknologi ini sebagian besar telah memenuhi standard dari 4G
dalam hal kecepatan. Ini merupakan evolusi atau perkembangan berdasarkan jaringan
GSM/EDGE (2G) dan UMTS/HSPA (3G) untuk meningkatkan kapasitas dan kecepata.

KATEGORI LTE

LTE cat3 adalah teknologi LTE kategori 3 yang memiliki kecepatan hingga 102 Mbps untuk
downlink dan 51 Mbps untuk uplink

.LTE cat4 adalah teknologi LTE kategori 4 memiliki kecepatan maksimal hingga 150,8 Mbps
untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink.

LTE cat6 adalah teknologi LTE kategori 6 memiliki kecepatan maksimal hingga 301.5 Mbps
untuk downlink dan 51 Mbps untuk uplink
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi
komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia komunikasi
nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang
digunakan 4G akan mempunyai hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G.
Sistem 4G juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat
berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang
komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para
pengguna “kapan saja, di mana saja”, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi
dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk menyatakan
bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran WiMAX, bahkan ada pula
perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun
mungkin beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G,
sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam
menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai
dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen
tentang “keberadaan” layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan analis
industri nirkabel.

Pergerakan 4G : jaringan nirkabel dalam alat transportasi


Dalam industri distribusi, memiliki kendaraan yang terhubung dengan jaringan internet lebih
penting dibandingkan hanya navigasi satelit untuk pengemudi. Menggunakan jaringan mobile
memudahkan tim bagian pengiriman untuk mendapatkan informasi waktu yang tepat setiap
kendaraan yang masuk dalam armada pengiriman, sehingga hal tersebut membantu untuk
efisiensi pengeluaran/cost. Kemudahan akses data tersebut menciptakan pengaturan bahan bakar
yang lebih baik, pengaturan rute jalan yang tepat dan navigasi armada yang lebih efisien

4G LTE dapat mengakses data lebih cepat dibandingkan 3G. Istilah data tersebut artinya segala
sesuatu selain SMS (simple text message) dan panggilan telpon, melainkan download berbagai
aplikasi, mengecek email, menonton video di Youtube atau mendownload gambar yang
memerlukan penggunaan data. Singkatnya data adalah segala sesuatu yang diakses oleh
smartphone maupun tablet. Ada banyak kemajuan dalam teknologi jaringan 4G LTE yang
memberikan banyak manfaat dalam kehidupan.

Kelebihan teknologi ini antara lain :


1. Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet.
2. Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service.
3. Bit rates lebih besar dari 3G.
4. Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost service
(biaya yang murah sampai 100 Mbps).
5. Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched.
6. Jaringan keamanan data yang kuat.
BERIKUT ADALAH CONTOH PERUSAHAAN TERNAMA YANG MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI 4G

Jika kita bekerja pada rantai logistik di bidang barang-barang yang memerlukan suhu dingin
dalam pengiriman-nya, maka teknologi 4G LTE menjadi solusi yang tepat untuk mempermudah
kita melihat dan menjaga temperatur truk dari pusat. Untuk itu kita hanya perlu menambahkan
sensor sehingga kita dapat mengaturnya dari jarak jauh. 4G LTE membantu untuk menjaga
industri energy yang berada di lokasi terpencil tetap terhubung dengan armadanya

Perusahaan-perusahaan energi sering berada di antara perusahaan distribusi. Perusahaan-


perusahaan energi memiliki banyak sumber tambang, seperti sumber tambang minyak, gas alam
dan kincir angin yang tersebar di banyak wilayah, bahkan sampai di wilayah pedesaan terpencil
sehingga konektivitas jaringan yang harus selalu terhubung dengan pusat menjadi tantangan
tersendiri bagi perusahaan tersebut.

Dalam dunia industry waktu adalah hal yang sangat penting, sehingga dibutuhkan jaringan
internet yang bagus untuk mendukung pengaturan waktu yang tepat. Ada beberapa cara yang
digunakan oleh industri energi dalam menggunakan teknologi cradlepoint 4G LTE yang
bertujuan untuk menciptakan efisiensi operasional, meningkatkan keamanan dan mengurangi
biaya OPEX dan cara-cara tersebut antara lain :

Mengatur saluran pipa


Salah satu customer Cradlepoint yaitu salah seorang produsen minyak dan gas memiliki saluran
pipa yang melintang melewati tiga negara. Perusahaan telah memasang lebih dari 100 perangkat
Cradlepoint sepanjang saluran pipa untuk secara terus-menerus memonitor sensor yang
mengukur jumlah minyak yang mengalir melalui pipa. Operator juga dapat mendeteksi
penurunan aliran yang cepat sehingga dapat memberikan respon yang cepat dengan mengirimkan
kru untuk memperbaiki area tersebut sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.

Konektivitas pada lokasi pengeboran


Perusahaan menyebarkan solusi Cradlepoint pada lokasi pengeboran gas dan minyak dengan
menggunakan perangkat untuk menangkap dan membawa data dari sumber pengeboran yang
berada di wilayah terpencil. Konektivitas Cradlepoint juga didukung oleh kru yang bekerja
menggunakan jaringan WIFI di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai