Askep Diare
Askep Diare
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Maret 2012 pukul 07.30 Wita di
Ruang anggrek RSU Surya Dharma dengan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan catatan medik pasien.
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Anak
Nama : MIA
TTL/ Umur : 23 Juli 2011/ 8 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
b) Orang tua
Ayah Ibu
Nama : WP NS
Umur : 38 th 34 th
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Swasta IRT
Agama : Hindu Hindu
Alamat : Kediri Kediri
1
2) Kedudukan anak dalam keluarga
3) Alasan dirawat
a) Keluhan Utama
(1) Keluhan utama saat MRS
Pasien dikeluhkan diare sudah 8 kali dan muntah-muntah
±120 cc, badannya panas serta lemah, sejak 2 hari yang lalu
(24 Maret 2012).
(2) Saat pengkajian
Pasien dikeluhkan diare 4 kali sebanyak ±10cc tiap kali
BAB sejak tadi pagi
b) Riwayat penyakit
Orang tua mengatakan pasien mulai diare sejak dua hari yang
lalu tanggal 24 Maret 2012 sudah sebanyak 8 kali ±10 cc tiap
kali buang air besar dengan konsistensi encer, warna hijau,
tedapat lendir, orang tua sudah mengajak pasien berobat ke
bidan dan di sana pasien diberi obat namun orang tua lupa
nama obatnya, karena pasien disertai muntah, lemah dan
badanya panas orang tua pasien merasa khawatir maka pasien
diajak ke RSU Surya Dharma, pasien tiba di UGD pukul 22.30
WITA. Setelah diperiksa Nadi = 105 kali per menit, RR =
22x/menit, suhu = 37ºC, terdiagnosa Gastrointeritis (Diare). Di
UGD pasien mendapat terapi IVFD KaEn 4B 14 tetes per
menit, Cefotaxine 3 x 200 mg, Paracetamol Syrup 3 x ½ cth,
Neokaolana 3 x ¼CTH, Diphenhidramin 1 x 0.5 mg. Oleh
2
dokter pasien dinyatakan rawart inap di ruang Anggrek untuk
mendapatkan perwatan lebih lanjut.
Diagnosa Medis : Gastrointeritis (Diare)
Therapi : tanggal 26 Maret 2012
1. IVFD KaEn 4B : 14 tetes/menit
2. Cevotaxine : 3 X 200 MG
3. Paracetamol Syrup : 3 X ½ cth.
4. Neokaolana : 3 X ¼ cth
3
6). Status imunisasi
Orang tua mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi sejak
pasien berumur 5 hari dan selanjutnya setiap bulan sekali sampai
bulan Maret 2012, tapi ibu lupa nama imunisasi yang diperoleh
pasien. Ibu mengatakan belum mendapatkan imunisasi campak.
4
2. Makan dan minum
Makan:
Sebelum sakit orang tua mengatakn pasien biasa makan 3
kali dengan menu bubur saring, sayur, saat pengkajian
orang tua mengatakan nafsu makan pasien menurun, pasien
hanya makan 1 sendok makan menu bubur dan sayur.
Kesulitan menelan tidak ada , alregi makanan tidak ada,
pantangan terhadap makanan tidak ada.
Minum :
Orang tua mengatakn sebelum sakit anak biasanya
minum air putih ±200 cc perhari dan ASI ±15 menit tiap
kali menyusui , saat sakit dan pengkajian pasien hanya
minum air putih ±250 cc perhari dan ASI ±10 menit tiap
kali menyususi.
3. Eliminasi
BAB :
Sebelum sakit orang tua mengatakan pasien biasa
BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek , warna
kuning dan bau khas feces, saat pengkajian orang tua
mengatakan sudah BAB 4 kali dengan konsistensi encer
±10cc tiap lkali BAB. Warna feces kehijauan, terdapat
lendir, tidak ada darah
BAK :
Orang tua pasien mengatakan anak biasa BAK 10-12
kali ±10cc tiap kali BAK, warna kekuningan, bau
pesing.saat pengkajian orang tua mengatakan anaknya
sudah BAK 5-6 kali dari tadi pagi dengan volume ±15 cc
tiap kali kencing warna kekuningan, bau pesing , tidak ada
darah saat BAK.
5
4. Gerak dan aktivitas.
Sebelum sakit orang tua mengatakan pasien mulai bisa
duduk, saat sakit dan saat pengkajian pasien digendong
orang tua, pasien tampak lemah.
7. Kebersihan diri
Sebelum sakit orang tua mengatakan pasien biasa mandi
dua kali sehari dan saat pengkajian hanya dilap di tempat
tidur, ganti pakaian setiap hari.
b) Data psikologis
1. Rasa aman.
Orang tua pasien mengatakan takut dan cemas dengan
keadaan anaknya karena anaknya masih mencret, orang tua
tampak tegang dan gelisah, sering bertanya-tanya pada
perawat tentang keadaan anaknya
6
2. Rasa nyaman
Orang tua mengatakan anaknya tidak rewel,hanya rewel
dan menangis saat haus,mau BAB,saat pengkajian anak
tampak tenang dan di gendong oleh ibunya.
c) Data sosial.
1. Sosial anak
Orang tua mengatakan pasien adalah anak ke dua, pasien
sangat disayangi oleh semua anggota keluarganya termasuk
kakek dan neneknya, saaat pengkajian pasien tampak
ditemani oleh ibu dan ayahnya.
2. Bermain
Orang tua mengatakan pasien baru bisa memegang alat-alat
bermain saat pengkajian pasien hanya duduk di tempat
tidur.
3. Rekreasi
Orang tua mengatakan pasien belum pernah diajak rekreasi.
4. Prestasi
Orang tua mengatakan selama ini pasien belum mencapai
prestasi
d) Spiritual
Orang tua dan pasien beragama Hindu dan biasa sembahyang
pada hari-hari tertentu
7
12) Pemeriksaan fisik.
a) Keadaan umum
1. Kebersihan anak : Cukup
2. Keadaan kulit : Turgor kulit menurun
3. Kesadaran : CM
b) Ukuran-ukuran
1. BB saat pengkajian : 7 kg
2. Panjang badan : 69 cm
3. Lingkar kepala : 44 cm
4. Lingkar dada : 47 cm
5. Lingkar lengan : 16 cm
6. BB sebelum sakit : 8 kg
c) Gejala kardinal
1. suhu : 37.9º C
2. Nadi : 115 x/ menit
3. Respirasi : 34 x/ menit
d) Keadaan fisik
(1) Kepala : Ubun-ubun cekung, kebersihan cukup,
rambut penyebaran merata Sutura sudah
menyatu.
(2) Mata : Sklera putih, mata cowong, pupil Isokor,
konjungtiva pucat
(3) Hidung : Pernafasan cuping hidung tidak ada Mukosa
hidung merah muda.
(4) Mulut : Mukosa bibir kering, kebersihan Mulut
cukup, belum tumbuh gigi
(5) Telinga : Kebersihan cukup, keluar cairan Tidak ada,
serumen tidak ada, Bentuk simetris
8
(6) Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada,
pembesaran kelenjar parotis tidak ada,
pembesaran vena jugularis tidak ada.
(7) Thorak : Pergerakan dada simetris, retraksi otot dada
ronchi, Wheezing (-)
(8) Abdomen : Turgor kulit kurang elastis, peristaltik usus
15 kali per menit
(9) Ekstemitas : Atas : Edema tidak ada, cyanosis tidak ada
Bawah: Pergerakan baik, edema tidak ada,
cyanosis tidak ada, kaki kanan terpasang
IVFD KaEn 4B 14 tetes/menit
(10)Genetalia : Kebersihan cukup, kelainan tidak ada.
(11) Anus : Hemoroid tidak ad, kebersihan cukup,
kemerrahan tidak ada, lecet tidak ada
9
NEUT 1-4,0 2.2-6.8 u/L
LYM % 46.7 25-33%
MXD % 8.5 3-10 %
NEUT % 44.8 54-62 %
10
b. Analisa Data
Analisa data pasien MIA adalah sebagai berikut :
11
tentang keadaan
anaknya .
4. Orang tua mengatakan -mukosa bibir kering Hipertermi
sejak dua hari yang lalu - badan teraba panas
badan anaknya panas - suhu 37.9 ºC
c. Rumusan Masalah
1. Kekurangan volume cairan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.
3. Kecemasan orang tua
4. Hipertermi
d. Analisa Masalah
1. P : Kekurangan volume cairan
E : Output yang berlebihan
S : Orang tua mengatkan sejak tadi pagi pasien sudah BAB 4 kali
dengan kopnsistensi encer dan berwarna hijau, terdapat lendir,
BAB encer ±10 cc setiap kali BAB. Orang tua mengatkan sejak
pagi pasien sudah BAK 5-6 kali ± 15 cc tiap kali BAK.
Penurunan berat nbadab 1 kg, mukosa bibir kering, turgor kulit
menurun, ubun-ubun cekung, mata cowong, peristaltik usus 15
kali per menit. Pasien tampak lemah, terpasang IVFD KaEn 4 B
14 tetes per menit
Proses terjadinya :
Karena adanya peradangan pada saluran pencernaan maka akan
terjadi perubahan pada sluran pencernaan. Hali ini akan
mengakibatkan spasme otot sehingga peristaltik usus meningkat
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makan
dan timbul diare sehingga banyak cairan yang keluar dan hal
tersebut mengakibatkan volume cairan dalam tuguh berkurang
12
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Apabila todak ditanggulangi akan mengakibatkan terjadinya syok
hipovolemik.
13
S : Orang tua mengatakan sejak 2 hari yang lalu badan anaknya panas,
suhu < 37C, badan pasien teraba panas mukosa bibir kering.
Proses terjadinya :
Karena terjadinya kerusakan pada jaringan sekunder akibat infeksi
maka timbullah peradangan sehingga kompensasi tubuh dengan
mengeluarkan panas.
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Akan terjadinya kejang pada anak.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang
berlebihan ditandai dengan orang tua mengatakan sejak tadi pagi
pasien sudah BAB 4 kali dengan konsistensi encer dan berwarna hijau,
terdapat lendir, BAB encer 10 cc tiap kali BAB, orang tua
mengatakan sejak tadi pagi pasien BAK 5-6 kali 15 cc tiap kali
BAK, penurunan berat badan 1 kg, mukosa bibir kering, turgor kulit
menurun, ubun-ubun cekung, mata cowong, peristaltik usus 15 kali per
menit, pasien tampak lemah, terpasang IVFD KaEn 4B 14 tetes per
menit.
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia ditandai dengan orang tua menyatakan nafsu makan pasien
menurut, orang tua mengatakan pasien makan 1 sendok makan dari
satu porsi bubur dan sayur, terjadi penurunan berat badan 1 kg, pasien
tampak lemah, konjungtiva pucat, HGB = 10,4g/dl.
3) Kecemasan (orang tua) berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang penyakit anaknya ditandai dengan orang tua mengatakan takut
dan cemas dengan keadaan anaknya, orang tua tampak tegang dan
gelisah, orang tua tampak bertanya-tanya kepada perawat tentang
keadaan anaknya.
4) Hipertermi berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunder
terhadap dehidrasi akibat infeksi ditandai dengan saat pengkajian
14
orang tua mengatakan sejak 2 hari yang lalu badan anaknya panas suhu
tubuh 379C, badan pasien teraba panas, mukosa bibir kering.
2. Perencanaan
a. Prioritas Masalah
Prioritas masalah keperawatan berdasarkan berat ringannya masalah.
1) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang
berlebihan.
2) Hipertermi berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunder
terhadap dehidrasi.
3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
4) Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang penyakit anaknya.
b. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan pada pasien ST dengan Gastroenteritis + Dehidrasi
ringan sebagai berikut :
15
2. Intervensi
RENCANA KEPERAWATAN PASIEN M.I.A
DENGAN GASTROENTERITIS (DIARE)
DI RUANG ANGGREK RSU SURYA DHARMA
TANGGAL 26 - 27 Maret 2012
15
sejak tadi pagi 6. Ubun-ubun tidak 5. Timbang berat badan tiap hari. - Menunjukkan indikator
pasien BAK 5-6 cekung. kehilangan cairan
kali 15 cc tiap 7. Berat badan tidak
kali BAK, mengalami penurunan 6. Ajarkan orang tua untuk - Agar orangtua mengerti
penurunan berat lagi. menjaga makanan dan mengenai asupan makanan yang
badan 1 kg, mengatur pemberian minum harus diberikan pada anaknya
mukosa bibir
kering, ubun- Kolaborasi :
ubun cekung,
peristaltik usus 7. Delegatif dalam pemberian - Sebagai pengganti cairan untuk
15 kali per cairan parenteral IVFD KaEn memperbaiki kehilangan cairan.
menit. 4B 14 tetes/ mnt.
16
mengatakan 3. Mukosa bibir lembab. sesuai indikasi. mempertahankan suhu mendekati
sejak 2 hari normal.
yang lalu Kolaborasi :
badan anaknya
panas, suhu 4. Delegatif dalam pemberian - Digunakan untuk mengurangi
o
tubuh 37 C, paracetamol syrup 3x1/2 cth, demam. Dan mencegah infeksi
badan pasien Cefotaxime 3x200 mg. sebagai penyebab hipertermi.
teraba panas,
mukosa bibir
kering.
17
orang tua mengalami penurunan tapi sering dan menghidangkan nutrisi.
mengatakan lagi. ( BB ideal : 8 kg) dalam keadaan hangat dengan
pasien hanya makanan tinggi kalori dan
makan 1 5. HGB normal (11,5- protein.
sendok 16,9 g/dl).
makan dari 1 Kolaborasi:
porsi menu 6. Konjungtiva merah
bubur dan muda. 5. Kolaborasi dengan dokter dan - Monitor status nutrisi.
sayur, terjadi laboratorium mengenai hasil
penurunan haemoglobin (HGB).
BB 1 kg,
pasien 6. Kolaborasi dengan tim gizi - Berguna dalam mengukur
tampak dalam pemberian asupan keefektifan nutrisi.
lemah, makanan
konjungtiva
pucat, HGB =
10,4 g/dl.
18
penyakit lagi dengan keadaan
anaknya anaknya. 3. Beri penguatan kembali - Evaluasi amat penting untuk
ditandai terhadap informasi yang telah perkembangan selanjutnya.
dengan orang 2. Orang tua terlihat diberikan.
tua tenang.
mengatakan 4. Diskusikan dengan keluarga - Agar keluarga mengetahui
takut dan 3. Orang tua memahami tentang perawatan pasien. perkembangan pasien.
cemas dengan dan mengerti tentang
keadaan penyakit diare. 5. Anjurkan orang tua pasien - Dengan berdoa akan dapat
anaknya, berdoa. memberikan ketenangan.
orang tua
tampak
tegang dan
gelisah, orang
tua bertanya-
tanya kepada
perawat
tentang
keadaan
anaknya.
19
D. Pelaksanaan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN M.I.A
DENGAN GASTROENTERITIS (DIARE)
DI RUANG ANGGREK RSU SURYA DHARMA
TANGGAL 26 – 27 Maret 2012
No.
Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Respon Paraf
Diagnosa
Senin
26 Maret 1,2,3 - Mengobservasi KU pasien dan mengukur TTV. - Pasien tampak masih lemah. M
2012 S = 370C
09.00 WITA N = 115 x/mnt
R = 34 x/mnt
TD = 60/40 mmHg
10.30WITA 1,3 - Delegatif dalam pemberian IVFD KaEn 4B 14 tetes per - Infus masuk 114 tetes per menit, menetes M
menit. lancar.
10.45 WITA 1,2 - Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan - Orang tua sudah berusaha memberikan M
anaknya banyak minum. anaknya minum, anak minum air putih
50 cc (5 x minum).
20
11.30 WITA 3 - Melakukan kolaborasi dengan tim gizi untuk menyediakan - Orang tua mengatakan anaknya M
asupan makanan yang tidak berserat menyukai makanan yang disediakan
12.00 WITA 3,4 - Menganjurkan orang tua memberikan anaknya makan - Orang tua sudah memberikan anaknya M
dalam porsi kecil tapi sering. makan, makan habis 2 sendok.
13.00 WITA 1,2 - Melakukan delegatif dalam pemberian Cefotaxime 200 mg, - Obat masuk tanpa reaksi alergi M
Neokaolana ¼ cth,
16.00 WITA 1,2,3,4 - Paracetamol syrup ½cth. - Obat masuk tanpa reaksi alergi G
18.30 WITA 1,2,3 - Memberi penjelasan pada orang tua tentang penyakit - Ibu mengatakan mengerti dan paham G
anaknya dan ajarkan orangtua dalam hal pemberian asupan tentang penyakit diare dan bisa
makanan dan minuman mengulangi apa yang sudah
diinformasikan.
21
No.
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Respon Paraf
Selasa, 1,2,3 - Delegatif dalam pemberian Cefotaxime 200 mg - Obat masuk tanpa reaksi alergi. G
27 Maret - Neokaolana ¼ cth.
2012 - Paracetamol syrup ½cth.
07.00 WITA - Mengobservasi KU
07.30 WITA 1 - Delegatif dalam pemberian IVFD kaEn 4B 14 tetes per - Cairan infuse masuk 14 tetes per menit, D
menit. menetes lancar.
07.45 WITA 1 - Mengkaji frekuensi warna, konsisten BAB. - BAB 1 kali, encer, warna hijau, terdapat D
lendir
07.55 WITA 1 - Mengkaji tanda-tanda dehidrasi. - Pasien masih lemah, konjungtiva pucat. D
- Turgor kulit elastis, mukosa bibir kering
peristaltic usus 15 x/menit, ubun – ubun
cekungnya berkurang,.
08.00 WITA 1,2,3 - Menganjurkan orang tua untuk memberi banyak minum. - Pasien minum 50 cc (5x minum). D
09.00 WITA 3 - Menganjurkan orang tua memberikan anaknya makan porsi - Pasien hanya makan 3 sendok, nafsu D
kecil tapi sering. makan sudah mulai ada.
22
N = 130 x/mnt
R = 34 x/mnt
TD = 70/50 mmHg
11.30 WITA 1 - Mengukur input dan output cairan. - Feces, urin 736 cc IWL (insensible D
Water Losses) 211,8 cc CK
(CairanKeluar) = 947,8 cc, minum
254,5 cc, parenteral 1014 cc. CM
(CairanMasuk) = 1268,5 cc. CM = +
320,7 cc.
12.00 WITA 1,3 - Delegatif pemberian IVFD KaEn 4B 14 tetes per menit. - Infus masuk 14 tetes per menit. Menetes D
lancar.
12.45 WITA 1,3 - Menganjurkan orang tua member anak minum dan member - Anak minum ± 50 cc (5x minum).
anak makan porsi kecil tapi sering dalam keadaan hangat. - Pasien makan ¼ porsi bubur dari satu D
porsi yang disediakan di rumah sakit.
14.00 WITA 2 - Memantau suhu lingkungan batasi/tambahkan linen sesuai - Selimut diganti S
indikasi.
15.45 WITA 1,3 - Delegatif dalam pemberian obat. Cefotaxime 200 mg - Obat masuk tanpa reaksi alergi. S
Neokaolana ¼ cth. Metrolet ¾ cth
16.00 WITA 1,3 - Menganjurkan orang tua memberi anak minum. - Pasien minum ± 100 cc (10 x minum). S
ASI ± 15 menit tiap kali menyusui.
23
17.30 WITA 1 - Mengkaji tanda – tanda dehidrasi. - Turgor kulit meningkat, ubun - ubun S
tidak cekung lagi, mukosa bibir lembab.
21.00 WITA 1,3 - Delegatif dalam pemberian Cefotaxime 200 mg, - Obat masuk tanpa reaksi alergi. S
Neokaolana ¼ cth. Metrolet ¾ cth.
24
E. Evaluasi
39
tentang penyakit diare.
(O) Orang tua tampak tenang, pengetahuan
orang tua bertambah dan orang tua
tidak lagi bertanya-tanya kepada
perawat.
(A) Tujuan 1, 2 dan 3 tercapai. Masalah
kecemasan pada orang tua teratasi.
(P) Hentikan tindakan keperawatan dan
pertahankan kondisi orang tua pasien.
40