STRATEGIS BISNIS
Dosen Pengampu :DRS HADI OETOMO.MM
Disusun Oleh :
Loys Septriani Br.Ginting 141170161
Aldi Alan Febrianto 141170170
M.Fatchurrochman A 141170177
A. Perencanaan Usaha
Langkah pertama setelah memiliki ide untuk memulai usaha didapat, maka yang
harus dilakukan selanjutnya adalah membuat perencanaan. Hal ini berguna sebagai
persiapan awal yang mana memiliki dua fungsi yaitu: sebagai pedoaman untuk mencapai
keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan
yang bersumber dari luar.
Pengertian dari perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis berisikan misi,
usulan, operasional, rincian financial, strategi, peluang usaha yang mungkin diraih dan
kemampuan serta keterampilan pengelolaanya.
Menurut Zimmerer (1993: 331) ada beberapa unsur yang harus ada dalam
perencanaan usaha, yaitu :
1. ringkasan pelaksanaan.
2. profil usaha.
3. strategi usaha.
5. strategi pemasaran.
6. analisis pesaing.
8. rencana operasiona.
9. data financial.
1. manajemen usaha.
2. pemasaran.
3. produksi/ operasional.
4. keuangan perusahaan
B. Pengelolaan Keuangan
Terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu :
a. Biaya awal
• proyeksi/ rancangan keuangan, yang mencakup: Neraca harian
(Balance Sheet), Laporan Laba Rugi (Income Statements), Laporan
Arus Kas (Cash Flow Statements).
Prinsip dasar pemasaran, yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value),
keunggulan bersaing (competitive adventages), dan fokus pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pemasaran
Langkah-langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru, yaitu sebagai berikut :
2. Memilih pasar sasaran khusus (special target market) Ada tiga jenis pasar
sasaran khusu, yaitu :
B. Bauran Pemasaran
Menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan
strategi market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun berdasarkan pada enam
fondasi berikut untuk memenuhi target pasar sasaran :
1. Orientasi konsumen
2. Kualitas
3. Kenyamanan dan kesenangan
4. Inovasi
5. Kecepatan
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
2. Kualitas
Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan
untuk memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayannya. Menurut
Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan
perlu diperhatikan, yaitu mencakup halhal berikut :
a) Ketepatan (realibility)
d) Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand
name)
a) Jelas/nyata (tangibles)
b) Ketepatan (realibility)
c) Ketanggapan (responsiveness)
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan yang memyenangkan
harus diperhatikan hal-hal berikut :
Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal ialah dalam bentuk :
a) Produk baru
5. Kecepatan
Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan
berarti mengurangi biaya, meninggalkan kualitas, dan memenuhi permintaan
pasar. Secara filosofis, kecepatan disebut time compression management (TCM),
yang memiliki dua aspek, yaitu : a. Mempercepat produk baru kepasar; dan
D. Produk (Product)
Perlu diingat bahwa produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle), yang
terdiri atas tahap pengembangan, tahap pengenalan, tahap pertumbuhan penjualan, tahap
kematangan, tahap kejenuhan, dan penurunan.
1. TAHAP PENGEMBANGAN
Ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal, yaitu mencakup hal-hal
berikut :
a. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di
pasar.
b. Integritas (integrity)
e. Kreativitas(creativity)
f. Risiko (risk)
2. TAHAP PENGENALAN
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan kepada konsumen potensial.
Karena masih kurang diterima di pasa, produk baru harus mencoba menerobos
pasar yang sudah ada dan bersaing dengan produk yang sudah ada.
4. TAHAP KEMATANGAN
Pada tahap kematangan, volume penjualan terus meningkat dan margin
laba mencapai puncakny, tatapi kemudian menurun karena masuknya pesaing
baru ke pasar. Masuknya produk persaing sudah barang tentu menyebabkan
menurunnya hasil penjualan.
5. TAHAP KEJENUHAN
Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulai jenuh
terhadap produk tersebut. Oleh sebab itu, pada tahap inilah inovasi produk
harus dimulai.
6. TAHAP PENURUNAN
Tahap ini merupakan lingkarang akhir daur hidup produk. Hasil penjualan
produk secara terus-menerus mulai menurun, produk-produk lama mulai
diobral dan cuci gudang, otomatis margin laba juga turun secara drastis.
E. TEMPAT (PLACE)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang ppaling strategis,
menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baikdapat dilakukan
dengan jalan sebagi berikut.
3. Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase, dan posisi produk.
F. HARGA (PRICE)
Harga yang tepaat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien bagi konsumen.
Wirausahawan bisa menciptakan harga yang paling efisien dengan inovasi dan
kreativitasnya.
1. Menetukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan harga, yaitu sebagai
berikut :
Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan ukuran, sifat dan jenis barang
yang sama dengan barang dan jasa yang kita jual, gunakan strategi berikut.
a. Harga barang tertentu harus lebih rendah daripada harga barang pesaing,
sedangkan harga barang-barang lain sama atau lebih tinggi. Harga barang
tertentu sama dengan harga pesaing, tetapi dengan kualitas barang dan
pelayanan yang berbeda dan lebih menarik dan lebih baik.
b. Kualitas barang yang lebih baik dengan harga yang lebih baik.
c. Sistem diskon/hadiah
3. Memberikan keringan waktu pembayaran, dengan tiga cara, yaitu sebagai
berikut :
a. Pembayaran di muka
b. Pembayaran di belakang
c. Pembayaran di kredit/dicicil
G. PROMOSI (PROMOTION)
Promosi adalah cara mengomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya
konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah memperkenalkan barang dan jasa
agar di ketahui,dibutuhkan dan diminta oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan dalam
bentuk usaha sebagai berikut :
Semua strategi tersebut bergantung pada elastisitas permintaan, biaya barang dan harga
yang dimiliki pesaing. Setelah barng dan jasa di produksi dikenal dan dibutuhkan konsumen,
tugas wirausahawan yaitu :
a. Mempertahankan pangsa pasar dan volume penjualan
Bila kita belum mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual, kita terlebih dahulu
harus melakukan survey yang mencakup :
d. Berapa banyaknya?
Untuk melihat ada atau tidaknya peluang pasar yang dituju, ada beberapa
langkah yang harus diperhatikan yaitu :
a. Pembelian yaitu membeli barang yang akan kita jual kembali. Dalam kegiatan ini
kita harus mencari pemasok missal agen. Bila dari produsen langsung tanyakan
alamat perusahaan.
g. Melayani pesanan.
h. Kontrak produksi
Berdasarkan hal tersebut maka skala usaha ekonomi terjadi apabila perluasan usaha
atau peningkatan output menurunkan biaya jangka panjang. Skala usaha tidak ekonomis
terjadi apabila perluasan usaha meningkatkan biaya jangka panjang.
Perluasan cakupan usaha adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh iaya
produksi total bersama.Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha
baru,produk,dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi serta dengan
teknologi yang berbeda. Dengan demikian lingkup usaha ekonomis dapat difenisikan sebagai
suatu divesifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama dalam
memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih kecil daripada
jumlah biaya produksi masing masing produk itu apabila diproduksi secara terpisah
perluasan cakupan usaha bisa dilakukan apabila wirausahawan memiliki permodalan yang
cukup.
Contoh :
C(X)+C(Y)-C(XY)
Semakin rendah biaya produksi total bersama maka semakin tinggi derajar
ekonomisnya sehingga lingkup usaha dikatakan ekonomis. Untuk memperluas skala ekonomi
atau lingkup usaha, bila pengetahuan usaha dan permodalan cukup, wirausahawan bisa
melakukan kerjasama dengan perusahaan lain.
J. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan
memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis
yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu :
1. Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk dan
jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan
mereka dapat ditentukan?
2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk
dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan:
Bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis perusahaan harus
diperbaiki? Peluang mana yang akan diambil?
4. Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana sumber daya
manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di pasar?
5. Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan
stategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan
komitmen yang dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing akan menanggapi
strategi yang kita terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa yang dipenlukan
untuk mengantisipasi pesaing?
7. Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Apakah keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain?
Apakah analisis elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami.
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis untuk
menjawab kebutuhan masyarakat?
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas.
Apakah pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:
2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi mi, setiap departemen
secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat
membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki
tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasamya akan selalu
mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam
mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam menanggapi
serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan menjadi pemimpin
pasar (market leader) yang baru.
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat (bukan
market leader) di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi mi bukan untuk
bersaing dengan market leader. Strategi mi dilakukan dengan cara
1. Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang
pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan
dirinya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan.
Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka
dengan para pelanggannya. Dalam ha! i, wirausaha jarang mengabaikan peluang
dan selalu memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa dan atas
kebutuhan pelanggan.
3.
b. Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar (big hitter)”, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.
Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap
mendominasi posisi pasar melalui pengenalan produk baru secara
berkesinambungan.
BAB III
PEUNUTUP
Kesimpulan.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh usaha harus benar- benar sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang
baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan usaha yang mana produk yang dihasilkan dapat
diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena
produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu usaha dapat
diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen. Pada situasi persaingan dan
perubahan yang bergerak begitu cepat ini usaha ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti
perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Dalam situasi seperti ini konsep
pemasaran tidak cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep
bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion),akan tetapi Pemasaran harus
dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept),Artinya pemasaran
tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi usaha
secara keseluruhan.
https://mutosagala.wordpress.com/2012/04/04/entrepreneur-dari-berbagaisudut-pandang/
http://suarapengusaha.com/2012/02/11/memajukan-indonesia-denganmemperbanyak-
entrepreneurship/