Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang
mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru.
Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran
pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah.
Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.
Bakteri, virus, dan jamur merupakan organisme yang dapat menyebabkan pneumonia
atau paru-paru basah. Namun pada penderita dewasa, kondisi ini paling sering
disebabkan oleh infeksi bakteri.
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit ini menjadi pemicu
16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pada tahun 2015, terdapat lebih
dari 900.000 anak-anak yang meninggal akibat pneumonia. Di Indonesia sendiri, lebih
dari 500.000 balita menderita pneumonia dan telah merenggut hampir 2.000 jiwa balita
pada tahun 2017.
Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah kondisi di mana seseorang mengalami infeksi yang terjadi pada
kantung-kantung udara dalam paru-paru orang tersebut. Infeksi yang ditimbulkan
pneumonia bisa terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya. Kantung
udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen).
Infeksi virus, bakteri, ataupun jamur adalah penyebab utama pneumonia. Pneumonia
lebih dikenal sebagai paru-paru basah di Indonesia.
Penyakit ini bukan hanya dapat menimpa orang dewasa, melainkan juga terjadi pada
anak-anak, hingga bayi yang baru lahir.
Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah kondisi di mana seseorang mengalami infeksi yang terjadi pada
kantung-kantung udara dalam paru-paru orang tersebut. Infeksi yang ditimbulkan
pneumonia bisa terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya. Kantung
udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen).
Infeksi virus, bakteri, ataupun jamur adalah penyebab utama pneumonia. Pneumonia
lebih dikenal sebagai paru-paru basah di Indonesia.
Penyakit ini bukan hanya dapat menimpa orang dewasa, melainkan juga terjadi pada
anak-anak, hingga bayi yang baru lahir.
Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia
Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, tetapi beberapa orang lebih rentan untuk terkena
pneumonia, seperti:
Gejala Pneumonia
Pada anak-anak dan bayi, biasanya gejala yang muncul berupa demam tinggi, anak
tampak selalu kelelahan, tidak mau makan, batuk produktif, dan sesak napas, sehingga
napas anak menjadi cepat.
Diagnosis Pneumonia
Pada hasil rontgen dada, dokter melihat lokasi dari infeksi yang terjadi. Selain itu,
pemeriksaan laboratorium darah dilakukan untuk mengetahui organisme apa yang
menyebabkan terjadinya infeksi.
Komplikasi Pneumonia
Komplikasi pneumonia lebih sering terjadi pada anak kecil, orang tua dan mereka yang
sudah memiliki kondisi kesehatan sebelumnya, seperti diabetes. Komplikasi pneumonia
yang mungkin bisa terjadi yaitu:
Radang selaput dada, yaitu kondisi di mana lapisan tipis antara paru-
paru dan tulang rusuk (pleura) meradang, yang dapat menyebabkan
kegagalan pernapasan.
Tulang rusuk (pleura) meradang, yang dapat menyebabkan kegagalan
pernapasan.
Abses paru-paru, yaitu komplikasi langka yang kebanyakan ditemukan
pada orang dengan penyakit serius yang sudah ada sebelumnya atau
memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol yang parah.
Keracunan darah (sepsis), juga merupakan komplikasi yang jarang tapi
berakibat serius.
Pengobatan Pneumonia
Pengobatan dan penanganan untuk kasus pneumonia adalah dengan mengatasi infeksi
yang terjadi dan memberikan terapi suportif. Dokter akan memberikan antibiotik yang
harus dikonsumsi sampai habis jika infeksi disebabkan karena bakteri. Sedangkan
terapi suportif yang diberikan dapat berupa:
Dokter juga menganjurkan agar pengidap dirawat inap, jika terjadi beberapa kondisi ini:
Pencegahan Pneumonia
Vaksinasi.
Memiliki kebersihan diri yang baik.
Tidak merokok.
Menjaga imunitas tubuh tetap baik dengan konsumsi makanan yang
sehat dan rajin berolahraga.