Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan

mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan

didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan

kebudayaan (Friedman, 2010).


Peran keluarga berperan dalam memberikan perawatan pada anggota

keluarga yang terkena penyakit TBC. Selain itu, keluarga juga harus

mempertahankan suasana rumah yang sehat untuk mengoptimalkan

pengobatan dan mencegah penularan TBC. Salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk memberi suasana rumah yang sehat adalah dengan

membiarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah. “Bakteri TB itu bisa

mati jika terkena sinar matahari,” keluarga harus memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan yang ada untuk pengobatan dan perawatan pasien

TBC, salah satunya di Puskesmas (Yuni, 2019).


Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

kuman Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis ditularkan melalui

udara yaitu dengan melalui percikan dahak pada penderita tuberkulosis

(Aru W, 2009). Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular

yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberkulosis yang merupakan salah

satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah. Tuberkulosis paru hingga


saat ini masih merupakan masalah kesehatan dunia (World Health

Organization, 2016).
Penyakit tuberkulosis ditularkan melalui udara secara langsung oleh

penderita tuberkulosis kepada orang lain. Penularan penyakit tuberkulosis

terjadi melalui hubungan dekat antara penderita dan orang yang tertular

( terinfeksi) misalnya berada dalam ruangan tidur atau ruang tempat kerja

bersama dan menggunakan perabotan makanan bersama dengan yang

penderita tuberkulosis. Penyebar penyakit tuberkulosis sering tidak tahu

bahwa seseorang itu menderita penyakit tuberkulosis. Droplet yang

mengandung basil tuberkulosis yang dihasilkan dari batuk bisa melayang

melalui udara, jika seseorang yang sehat terhirup droplet tersebut maka

akan terdampar pada dinding sistem pernafasan. Droplet besar akan

terkena pada saluran pernapasan bagian atas, droplet kecil akan masuk ke

dalam alveoli dilobus dimanapun, tidak ada predileksi lokasi terdamparnya

droplet kecil. Pada tempat terdamparnya, basil tuberkulosis akan

membentuk suatu focus infeksi primer berupa tempat pembiakan basil

tuberkulosis dan tubuh penderita tuberkulosis akan mengalami reaksi

inflamasi. Basil tuberkulosis tersebut yang masuk akan mendapat

perlawanan dari dalam tubuh, jenis perlawanan tubuh tersebut tergantung

pada pengalaman tubuh yaitu dengan pernah mengenal basil tuberkulosis

atau pun belum (Djojodibroto, 2014).


Peran perawat dalam melakukan asuhan keperawatan meliputi usaha

promotif yaitu dengan selalu menjaga kebersihan baik fisik maupun

lingkungan seperti tempat sampah, ventilasi, dan kebersihan lain – lain.


Preventif dilakukan dengan cara menjaga pola hidup bersih dan sehat,

upaya kuratif dilakukan dengan cara membersihkan obat yang sesuai

indikasi yang dianjurkan oleh dokter dan perawat memiliki peran dalam

memberikan asuhan keperawatan pada klien secara optimal, professional

dan komprehensif, sedangkan pada aspek rehabilitatif, perawat berperan

dalam memulihkan kondisi klien dan menganjurkan untuk kontrol

kerumah sakit.
Berdasarkan World Health Organization melaporkan bahwa pada

tahun 2016 angka kejadian Tuberkulosis diseluruh dunia sebesar 6,43 juta

kasus hal ini terjadi peningkatan dari tahun 2015 yaitu sebesar 6,1 juta

kasus (World Health Organization, 2016). Berdasarkan laporan World

Health Organization pada tahun 2015 Indonesia menempati posisi kedua

tertinggi di dunia sebanyak 1,02 juta kasus setelah India yaitu sebanyak

2,8 juta kasus (World Health Organization, 2015). Berdasarkan profil data

kesehatan Indonesia pada tahun 2015 insiden tuberkulosis di Indonesia

diperkirakan 1.020.000 kasus atau sekitar 395 per 100.000 penduduk. Pada

tahun 2016 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak 351.893 kasus,

terjadi peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2015 yaitu sebanyak

330.729 kasus (Kemenkes RI, 2016).


Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang

disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis. Sebagian besar

kuman TBC menyerang paru dan sebagian kecil menyerang organ tubuh

selain paru. Pada tahun 2018, Indonesia memiliki jumlah kasus baru

sebanyak 1.020.000 kasus, sedangkan di Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung perkiraan insiden pada tahun 2018 sebanyak 7.019 kasus. Namun

demikian saat ini baru 34% kasus TBC yang terlaporkan.


Berdasarkan data (Riskesdas, 2018) jumlah terduga tuberkulosis di

Bangka Belitung yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sebanyak

6.452 dari target 8.203 (78,64%), jumlah semua kasus tuberkulosis yang

ditemukan dan diobati sesuai dengan data Sistem Informasi Terpadu

Tuberkulosis (SITT) sebanyak 1.905 kasus dari perkiraan insiden 7.019

(27,1%) namun belum termasuk data penyisiran kasus di Rumah Sakit

sebanyak 448 kasus sehingga jumlah semua kasus yang dilaporkan

sebanyak 2.353 kasus dengan angka CDR 34%. Sedangkan jumlah kasus

anak yang ditemukan sebanyak 236 kasus atau 28% dari jumlah semua

kasus. Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) pada tahun

2018sebesar 87,3% dengan target 85% dimana ada 5 (lima)

Kabupaten/Kota yang mencapai di atas target sedangkan 2 (dua)

Kabupaten/Kota yang tidak tercapai target 85% yaitu Bangka dan Belitung

Timur. Sedangkan di Puskesmas Muntok terdapat 17 kasus pada tahun

2017, 21 kasus pada tahun 2018 dan sebanyak 26 kasus pada tahun 2019.

B. Rumusan masalah
Bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan dan memberikan asuhan

keperawatan keluarga tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan

nafas di wilayah kerja Puskesmas Muntok ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengamatan nyata dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan dan memberikan asuhan keperawatan keluarga

tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan nafas di wilayah kerja

Puskesmas Muntok.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan asuhan keperawatan

keluarga tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan nafas di

wilayah kerja Puskesmas Muntok.


b. Merumuskan diagnosa asuhan keperawatan keluarga tuberkulosis

paru dengan masalah bersihan jalan nafas di wilayah kerja

Puskesmas Muntok.
c. Merencanakan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah

keperawatan yang terjadi pada asuhan keperawatan keluarga

tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan nafas di wilayah

kerja Puskesmas Muntok.


d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada asuhan keperawatan

keluarga tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan nafas di

wilayah kerja Puskesmas Muntok.


e. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada asuhan keperawatan

keluarga tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan nafas di

wilayah kerja Puskesmas Muntok.


f. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga

tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan nafas di wilayah

kerja Puskesmas Muntok.


D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan umpan balik terhadap penerapan teori secara terpadu

oleh mahasiswa dan dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan


sebagai bahan referensi tentang masalah asuhan keperawatan keluarga

tuberkulosis paru dengan masalah bersihan jalan nafas di wilayah kerja

Puskesmas Muntok.
2. Bagi Lahan Pengambilan Kasus (Puskesmas Muntok)
Dapat menjadi acuan bagi Puskesmas Muntok dalam menangani

atau dapat dijadikan bahan masukan untuk merancang strategi dalam

memberikan asuhan keperawatan keluarga tuberkulosis paru dengan

masalah bersihan jalan nafas di wilayah kerja Puskesmas Muntok.

3. Bagi Penulis
Dapat menambah ilmu pengetahuan secara teori maupun praktik

dan sebagai ilmu acuan serta menambah wawasan dalam melakukan

tindakan asuhan keperawatan secara komprehensif meliputi pengkajian

keperawatan yang terbagi menjadi : primary survey dan secondary

survey, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi

keperawatan dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga tuberkulosis

paru dengan masalah bersihan jalan nafas di wilayah kerja Puskesmas

Muntok.

Anda mungkin juga menyukai