Anda di halaman 1dari 39

PROSES PEMBELIAN SUATU BAHAN KIMIA BERBAHAYA (B3)

DI PT. PERTAMINA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 KELAS B:

1. Anya Shafira A C (R0218016)


2. Arum Kurniawati A T (R0218022)
3. Brahmastyo Ghalih W (R0218026)
4. Dian Kartika S (R0218036)
5. Dyas Ika Irma R (R0218040)
6. Ivanda Aulia F (R0218062)
7. Pipit Handayani (R0218090)
8. Rosy Sasmita (R0218102)
9. Syafrina Ossawanda (R0218112)
10. Thalita Salsabila L (R0218116)
11. Ummu Abiha N K (R0218118)
12. Veronica Kirana N P W (R0218120)

D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBALAS MARET
2019
A. Pembelian Minyak Mentah (Crude Oil) Dan Bahan Tambahan Pada Pertamina
Pertamina dalam memperoleh bahan tambahan untuk membantu dalam pengolahannya
membeli bahan dari pihak ke-3. selanjutnya dari pihak perusahaan akan memberikan MSDS
kepada pertamina yang akan di analisis lebih lanjut.
Bahan selanjutnya yang di beli oleh pertamina adalah Crude Oil atau minyak mentah,
pertamina mensuplai minyak mentah berat (heavy crude oil) yang berasal dari Duri dan Light
Crude Yang berasal dari Minas. Pemasok bahan baku ini adalah PT Chevron pacific
Indonesia. Pertamina sudah tidak mengimpor minyak jenis berat dan super berat. Pertamina
sedang meningkatkan pembelian minyak domestic.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan
perseroan terus berupaya memaksimalkan penyerapan minyak mentah produksi dalam negeri
untuk diolah di kilang-kilang perusahaan. Pembelian minyak tersebut merupakan hasil
kesepakatan dengan 37 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia.
Sedangkan light dan medium crude oil di peroleh dengan membeli dari perusahaan luar
negeri atau dengan impor.
Menurut web resmi Pertamina, Integrated Supply Chain (ISC) merupakan badan yang
mengelola minyak mentah yang dihasilkan oleh APH (anak Perusahaan Hulu Pertamina)
didalam dan diluar negeri, MMKBN (Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara) dan
pembelian dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). ISC menentukan pasokan bahan
mentah Pertamina baik yang bersumber dari impor maupun dari dalam negeri.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku kilang, bersumber dari minyak mentah domestik yang
merupakan seluruh hasil produksi AP Hulu Pertamina di dalam negeri, jatah minyak mentah
bagian Negara (Government of Indonesia entitlement), dan pembelian minyak mentah dari
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam negeri. Selain itu juga dilakukan pembelian
dari impor antara lain dari AP Hulu Pertamina di luar negeri, pembelian secara term maupun
spot ke pemasok yang terdiri dari National Oil Company, Producer, serta Trading Company.
Alur rantai pasokan :

B. PT Saka Energi Indonesia

PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) didirikan pada 27 Juni 2011, sebagai anak
perusahaan hulu minyak dan gas bumi yang terpisah dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk
(PGN). PGN Saka bekerja sama dengan induknya untuk mendapatkan, mengeksplorasi dan
mengembangkan sumber daya gas alam dan melengkapi peran PGN sebagai pemain tengah
sungai satu-satunya di Indonesia. Pemegang saham langsung SAKA adalah PGN dan PT
PGAS Solution (anak perusahaan PGN lainnya) dengan kepemilikan masing-masing
99,997% dan 0,003%.
Maksud dan tujuan PGN Saka adalah untuk terlibat dalam bisnis hulu dan investasi,
meliputi eksplorasi, eksploitasi dan pengembangan sumber energi. PGN Saka saat ini
mengelola sepuluh aset di Indonesia dan satu blok shale gas di Amerika Serikat, lima di
antaranya sepenuhnya dioperasikan oleh PGN Saka dengan kepemilikan 100% saham. Ini
adalah Pangkah PSC, South Sesulu PSC, Wokam II PSC, Blok Pekawai, dan Blok West
Yamdena.
1. Visi dan Misi PT Saka Pangkah Indonesia
Visi
Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas independen terdepan di
Indonesia
Misi

Portofolio aset yang seimbang, Sinergi dengan Grup PGN, Menjadi operator untuk
aset-aset, minyak dan gas yang strategis (baik konvensional maupun non konvensional)

2. Penghargaan yang pernah diraih


 Exploration Gold Award pada 27 Mei 2015
 Penghargaan Tata Biwara Utama pada 28 Juli 2015
 Penghargaan Pencegahan Polusi Air pada 19 Agustus 2015
 Penghargaan PROPER-Biru pada 23 November 2015
 2015 HSSE Award pada 10 November 2015
 Anugerah Peduli Pendidikan padan 23 Desember 2015
 Penghargaan Patra Nibhaya Karya Pratama pada 27 September 2019

3. Operasional PT Saka Pangkah Indonesia

PGN Saka saat ini mengelola sepuluh aset di Indonesia dan satu blok shale gas di A
merika Serikat, lima diantaranya dioperasikan sepenuhnya oleh PGN Saka dengan kepem
ilikan saham 100%. Lima aset tersebut adalah Pangkah PSC, South Sesulu PSC, Wokam
II PSC, Blok Pekawai, dan Blok West Yamdena

 Nasional
 Internasional

4. Pembangunan Keberlanjutan

PGN Saka berkomitmen untuk terlibat dalam pembangunan yang berkelanjutan


bersama-sama dengan masyarakat di mana kami beroperasi dan memastikan bahwa
kehadiran kami memiliki dampak yang menguntungkan.

 Etika Bisnis PGN Saka

Saka berkomitmen menerapkan Etika Usaha dan Etika Kerja bagi semua
karyawannya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut Perusahaan. Seluruh karyawan
diwajibkan untuk menandatangani Pakta Integritas serta diwajibkan untuk memahami
dan menerapkan Etika Usaha dan Etika Kerja dalam bekerja. Setiap pelaporan atas
dugaan pelanggaran Etika Usaha dan Etika Kerja ditangani secara serius oleh Komite
Etik yang bertanggungjawab dalam penegakan Etika usaha dan Etika kerja.

5. Health Safety Environment

 HSE Management System

HSE Management System diterapkan di setiap kegiatan yang berada di bawah


tanggung jawab Perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua
kegiatan benar·benar memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan hidup. HSE Management System SAKA memastikan bahwa Perusahaan
memenuhi kewajibannya dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja serta
perlindungan lingkungan hidup. System ini mengadopsi prinsip-prinsip PDCA (Plan-
Do-Check-Act/Adjust), dimana HSE dipastikan melalui Kebijakan, Perencanaan,
Implementasi dan Pemantauan.
 Kesehatan Kerja

Tujuan program kesehatan kerja adalah untuk mendapatkan sistem kesehatan


kerja yang optimal dalam memaksimalkan produktivitas kerja dan mengoptimalkan fu
ngsi sistem manajemen kesehatan di perusahaan secara komprehensif, dengan mengid
entifikasi bahaya kesehatan di semua bidang untuk perbaikan secara terus menerus da
n menopang pengurangan risiko. Dengan mengimplementasikan program kesehatan k
erja, itu juga akan dapat meningkatkan visi dan misi kesehatan perusahaan.  

Visi: Untuk melindungi dan meningkatkan hak pekerja, kontraktor, pengunjung dan k
omunitas lokal ke tempat kerja dan lingkungan yang sehat.  

Misi: Menyediakan layanan kesehatan kerja yang dapat diandalkan yang dirancang un
tuk mengurangi kemungkinan cedera terkait pekerjaan, kesakitan dan kematian untuk
meningkatkan produktivitas semua karyawan. 

 Process Safety

HSE Risk Management kami lakukan secara teratur dan berkala dengan mengi
dentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko terhadap personil, aset, lingkungan dan
masyarakat yang terkait dengan semua tahapan dari kegiatan yang kami lakukan.
Dari sudut pandang tingkat bahaya yang besar, Safety Dossier merupakan sala
h satu pendekatan kami untuk menunjukkan bahwa bahaya-bahaya dari aset yang kam
i operasikan telah diidentifikasi secara sistematis, adanya sistem proteksi yang kami te
rapkan agar beroperasi dalam batas aman dan risiko yang dapat diterima
 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PGN Saka menyadari pentingnya aspek Perlindungan dan Pengelolaan Lingku


ngan Hidup, mengingat aktivitas operasional Perusahaan di bidang minyak dan gas bu
mi memiliki potensi dampak yang berisiko terhadap lingkungan. Untuk itu, PGN Saka
berkomitmen untuk menerapkan standar dan praktik Perlindungan Lingkungan yang t
ercakup di dalam Kebijakan K3LL secara konsisten dalam setiap aktivitasnya.
Secara spesifik, komitmen dalam bidang lingkungan difokuskan kepada pence
gahan pencemaran, penggunaan sumber daya berkelanjutan, mitigasi perubahan iklim,
dan perlindungan pada keanekaragaman hayati dan ekosistem.
PGN Saka melakukan pemantauan lingkungan secara berkala terhadap kualitas udara,
kualitas air laut, air limbah (effluent), biota perairan (plankton, benthos dan nekton), v
egetasi mangrove dan migrasi burung, sedimen, sosial ekonomi dan kesehatan masyar
akat di sekitar lokasi kegiatan operasional perusahaan.
6. Community

 Kesehatan Publik

Tujuan dari program kesehatan masyarakat adalah untuk memastikan bahwa p


erusahaan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di sekitar wilayah operas
i sehingga tidak ada dampak buruk yang mempengaruhi masyarakat dari aktivitas per
usahaan dan sebaliknya. Program ini juga merupakan bagian dari komitmen AMDAL
yang harus dipatuhi oleh perusahaan.  

Program kesehatan masyarakat untuk komunitas lokal adalah untuk mendukun


g komunitas kesehatan dengan memberikan kesadaran kesehatan, keterampilan dan be
rbagi pengetahuan dan juga untuk meningkatkan kondisi kehidupan langsung dari mas
yarakat termasuk penyediaan tangki air, tempat sampah, air bersih untuk rumah tangg
a, dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan kesehatan masyara
kat melalui penyediaan Program Air dan Sanitasi.

 Pemberdayaan Ekonomi

Tujuan dari Program ini yaitu:  

Untuk mengembangkan unit alternatif untuk ekonomi lokal yang produktif da


n merevitalisasi manajemen dan pengembangan jaringan untuk ekonomi lokal yang pr
oduktif  

Untuk meningkatkan kapasitas kewirausahaan perempuan dan pemuda dan unt


uk memulai dan mengembangkan mata pencaharian yang berkelanjutan.  
Program peningkatan fasilitas publik bertujuan untuk berkontribusi dalam peni
ngkatan infrastruktur dan fasilitas publik yang dapat meningkatkan kegiatan sosio-eko
nomi masyarakat di sekitar Ujungpangkah dan Manyar. 

7. Pendidikan

 Beasiswa dan Bantuan

Program ini ditetapkan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak


dari keluarga kurang mampu. 

 Rumah Pintar

Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan pusat pembelajaran ma


syarakat. Saat ini, Rumah Pintar digunakan oleh lebih dari 50 anak-anak untuk belajar
dan bermain, lebih dari 30 perempuan untuk belajar terkait dengan bagaimana membu
at makanan dari rumput laut, 20 nelayan untuk mendiskusikan bagaimana membudida
yakan rumput laut dan kerang laut hijau di Penajam, Kabupaten Paser Utara.

 PGN Saka Mengajar

Tujuan program ini adalah membangun hubungan baik dengan masyarakat da


n memberikan pengetahuan tentang minyak dan gas untuk anak-anak dari tingkat SD
hingga SMP di sekitar area operasi. Kegiatannya termasuk melatih 29 guru dari 28 se
kolah, penyediaan bahan mengajar dan alat bantu praktis tentang minyak dan gas (flip
chart, alat peraga).

 Environment

 Ekowisata

Untuk memulihkan pesisir Pangkah melalui pengembangan pariwisata lokal b


erdasarkan sumber daya alam di Kecamatan Ujungpangkah. Program ini membantu m
asyarakat pesisir di desa Pangkah Kulon, Pangkah Wetan, Ngimboh dan Banyuurip u
ntuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka.

 Kampung Berseri

Untuk meningkatkan kualitas lingkungan perumahan melalui peningkatan part


isipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan mengembangkan ka
pasitas masyarakat untuk mengambil inisiatif dalam mewujudkan Kampung Berseri.

 Program Pengembangan Budidaya Rumput Laut

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan varietas rumput laut di Desa A
pi-api, yang terletak di Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara.

C. PT Chevron Pacific Indonesia

CPI pertama kali didirikan di Indonesia pada awal tahun 1924. Standard Oil
Company of California (Socal) dan Texas Oil Company (Texaco) membentuk
sebuah perusahaan patungan di daerah Sumatra, bernama N.V. Nederlandsche
Pacific Petroleum Maatschappij atau NPPM. Perusahaan ini menemukan sebuah
sumur minyak non-produktif yang akhirnya ditutup. Pada tahun 1944, ahli geologi
NPPM, Richard H. Hopper dan Toru Oki bersama timnya menemukan sumur
minyak terbesar di Asia Tenggara, Minas. Sumur ini awalnya bernama Minas No. 1.
Minas terkenal dengan jenis minyak Sumatra Light Crude (SLC) yang baik dan
memiliki kadar belerang rendah.Pada masa awal 1950-an, NPPM berubah nama
menjadi Caltex Pacific Oil Company (CPOC), dan mulai melakukan ekspor minyak
dari Minas, melalui Perawang. Sumur minyak barupun ditemukan di Duri,
Bengkalis, dan Petapahan. Nama Caltex pun berubah kembali di awal 1960-an
menjadi Caltex Pacific Company (CPC).Seiring semakin banyaknya sumur minyak
yang ditemukan di daerah operasi Caltex, peta daerahpun dibuat. Peta daerah operasi
ini biasa disebut Kangaroo Block, karena bentuknya yang seperti kangguru. Di luar
Kangaroo Block, Caltex (yang pada dekade 1970-an mengubah kembali namanya
menjadi PT Caltex Pacific Indonesia) pada saat itu juga mengopeasikan daerah
Coastal Plains Pekanbaru Block (CPP Block) dan Mount Front Kuantan Block
(MFK Block).Pada 1980, CPI merasa memerlukan suatu terobosan untuk
meningkatkan produksi minyak di ladang minyak Duri. Pada tahun ini dibangunlah
proyek Sistem Injeksi Uap terbesar di dunia, yaitu Duri Steam Flood, yang
diresmikan Presiden Soeharto pada pertengahan 1980an. Pada tahun 2005, Caltex,
sebagai anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc. diakuisisi oleh Chevron bersama
dengan Texaco dan Unocal. Maka, resmi nama PT Caltex Pacific Indonesia berubah
menjadi PT Chevron Pacific Indonesia.
 VISI PERUSAHAAN
Visi PT. Chevron Pacific Indonesia adalah ”Menjadi perusahaan energi Indonesia
yang paling dikagumi oleh karyawan(SDM), kemitraan dan kinerjanya”. Agar tetap
dapat diakui sebagai perusahaan kelas dunia, PT Chevron Pacific Indonesia
melaksanakan ”Perbaikan kualitas berkesinambungan” (Continously Quality
Improvement). Dalam visi ini disebutkan bahwa PT. Chevron Pacific Indonesia
dalam operasinya mempunyai pandangan yang menjadi landasan, yaitu untuk selalu
menampilkan citra perusahaan semaksimal mungkin untuk hasil yang terbaik. Hal
ini sesuai dengan posisi dan status perusahaan sebagai perusahaan multinasional.
 MISI PERUSAHAAN
Misi yang diemban oleh PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan. Hal ini tertuang pada mottonya, yaitu ”PT CPI will
effectively explore and develop hydrocarbons for the benefit of Indonesia and its
shareholders”. Dengan misi tersebut PT. CPI berusaha untuk memberikan sumbngan
nyata bagi pembangunan Indonesia
 Kegiatan PT Chevron Pacific Indonesia
Perusahaan Chevron bergerak terutama di bidang minyak dan gas bumi. PT Chevron
Pacific Indonesia dalam kegiatannya mencakup eksplorasi, pengolahan dan produksi,
manufaktur produk kimia serta pembangkit energi. Secara spesifik kegiatan yang
dilakukan PT. Chevron Pasific Indonesia yaitu Operasi Sumatra, Operasi Kalimantan,
Operasi Geothermal dan Energi Listrik.

1. Operasi Sumatra
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengoperasikan dua lapangan migas utama di
Sumatera, Duri dan Minas. Selain itu, CPI juga mengoperasikan Pelabuhan Dumai,
terminal pengangkutan minyak terakhir.Sebagian besar produksi CPI di Sumatera
pada tahun 2015 berasaldari lapangan-lapangan di Blok Rokan. Duri, sebagai
lapangan terbesar, telah beroperasi menggunakan teknologi injeksi uap (steamflood)
untuk meningkatkan produksi sejak 1985 dan menjadi salah satu pengembangan
injeksi uap terbesar di dunia. Pada tahun 2015, teknologi injeksi uap diterapkan untuk
pengelolaan 77 persen lapangan-lapangan di Duri. PT Chevron Pacific Indonesia terus
mengimplementasikan proyek-proyek yang dirancang untuk menunjang
kesinambungan produksi, peningkatan perolehan minyak dan keandalan sumber
cadangan yang ada. Proyek pengembangan injeksi uap Area 13 Lapangan Duri telah
diselesaikan pada tahun 2015 dengan mulai berproduksinya semua sumur dan
tuntasnya tahap injeksi pada akhir tahun.Kami terus mengoptimalkan program injeksi
air (waterflood) di Lapangan Minas. Pada tahun 2015, kami melanjutkan proyek
percontohan yang menggunakan proses injeksi kimia untuk meningkatkan perolehan
minyak mentah ringan di lapangan Minas dan sekitarnya.

2. Operasi Kalimantan
Operasi Chevron di Kalimantan termasuk empat wilayah kontrak kerja sama (KKS)
lepas pantai seluas 11.100 km persegi (2,8 juta hektar) di Kutei Basin. Di Kutei Basin,
Kalimantan Timur, sebagian besarproduksi Chevron di tahun 2015 berasal dari 14
lapangan lepas pantai di wilayah KKS East Kalimantan, dan sisanya berasal dari
lapangan laut dalam West Seno di KKS Makassar Strait. Pada tahun 2016,
Chevronmengumumkan bahwa perusahaan tidak akan memperpanjang KKS East
Kalimantan dan berencana untuk mengembalikan aset-aset tersebut kepada
pemerintah pada saat kontrak berakhir di tahun 2018. Terdapat dua proyek
pengembangan gas laut dalam di Kutei Basin yang dikenal dengan Indonesia
Deepwater Development (IDD).Chevron memiliki 62 persen kepemilikan di proyek
Bangka dan mengumumkan pencapaian produksi gas dari proyek tersebut pada 31
Agustus 2016. Proyek ini termasuk pipa bawah laut ke unit produksi terapung (FPU)
dan kapasitas terpasang sebesar 110 juta kaki kubik gas alam dan 4.000 barel
kondensat per hari. Persetujuan pemerintah terhadap keputusan investasi final dicapai
pada tahun 2014. Kami memulai proyek dengan kegiatan pengeboran dua sumur
pengembangan di semester kedua 2014.Proyek lainnya, Gendalo-Gehem, termasuk
pengembangan dua hub terpisah, yang masing-masing memiliki FPU, pusat
pengeboran bawah laut, jaringan pipa gas alam dan kondensat, serta fasilitas
penerimaan di darat. Rencananya gas alam hasil produksi dari proyek ini akan dijual
untuk kebutuhan dalam negeri dan diekspor dalam bentuk gas alam cair. Proyek ini
memiliki rencana kapasitas terpasang sebesar 1,1 miliar kaki kubik gas alam dan
47.000 barel kondensat per hari. Kepemilikan perusahaan adalah sebesar 63 persen.
Chevron terus berupaya untuk mencapai keputusan investasi final (FID).
3. Operasi Geothermal dan Energi Listrik
Chevron adalah salah satu produsen energi panasbumi terbesar di dunia dan memiliki
operasi yang besar di Indonesia. Energi panasbumi dihasilkan dari panas yang berasal
dari dalam perut bumi. Energi ini mampu menghasilkan listrik yang andal tanpa efek
gas rumah kaca. Dua anak perusahaan Chevron mengoperasikan fasilitas energi
panasbumi di Pulau Jawa. Chevron Geothermal Indonesia, Ltd mengelola Darajat dan
Chevron Geothermal Salak, Ltd., mengoperasikan Salak. Operasi Darajat memasok
uap panas bumi ke pembangkit yang mampu menghasilkan listrik berkapasitas 270
megawatt. Seluruh listrik yang dihasilkan dari operasi Darajat dijual langsung ke
perusahaan jaringan listrik nasional. Chevron memiliki 95 persen kepemilikan operasi
di Darajat.Chevron mengembangkan operasi Salak, salah satu operasi panasbumi
terbesar di dunia. Lapangan ini memasok uap ke enam unit pembangkit listrik dan tiga
di antaranya merupakan milik perusahaan dengan total kapasitas operasi mencapai
377 megawatt. Hasil gabungan dari operasi panasbumi kami di Darajat dan Salak saat
ini mampu memproduksi energi terbarukan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sekitar 3 juta rumah di Indonesia. (www.chevronindonesia.com).

D. Sclumberger
Merupakan penyedia layanan karakterisasi reservoir, pengeboran, produksi, dan
pemrosesan untuk industry energy global ( minyak dan gas ).
 Sejarah berdirinya Schlumberger
Schlumberger lahir dari sebuah ide bahwa jika medan listrik dapat dihasilkan di
bawah tanah, pengukuran tegangan di permukaan dapat dipetakan untuk
mengungkapkan struktur bawah permukaan. Setelah dua tahun pengujian
laboratorium dan lapangan, peta kurva ekuipotensial pertama dicatat pada tahun 1912
menggunakan peralatan yang sangat mendasar. Hasilnya mengkonfirmasi metode
sambil mengungkapkan fitur bawah tanah, seperti batas lapisan dan arah kemiringan
lapisan formasi. Ini sangat penting karena teknik ini memberikan informasi tambahan
yang mungkin berguna untuk menemukan struktur bawah permukaan yang
membentuk perangkap untuk mineral seperti minyak dan gas.

Tahun Keterangan
1870 - 1910 Awal minat, pengadaan riset dan penelitian
1920 Log sumur pertama
1930 Teknologi dalam permintaan
1940 Perbatasan baru
1950 Teknologi baru, akusisi strategis
1960 Pengembangan schlumberger telah menemukan kegunaan yang
berharga di luar kegiatan hidrokarbon dan mineral. Keahlian
perusahaan yang berkembang dalam pengeboran di laut membantu
menerangi dasar lautan bagi para penjelajah ilmiah. Schlumberger
menyediakan elektroda yang mampu mendeteksi potensi spontan.
Listrik yang dihasilkan oleh logam yang direndam dalam air yang
mengindikasikan lokasi kapal di dasar laut
1970 Perusahaan berkembang pesat
1980 Dorongan penelitian global
1990 Produk revolusioner
2000 Memperluas komitmen pada peralatan dan layanan industry energy
inti. Perusahaan membuat langkah lebih lanjut dalam memahami
reservoir dan meluncurkan sejumlah teknologi dan produk baru.
2010 - sekarang Dalam dekade baru ini, produk dan layanan Schlumberger lebih
relevan dari sebelumnya, ketika E&P bergerak ke area yang lebih
kompleks dan lingkungan yang ekstrem — terutama lepas pantai dan
di perairan dalam — dan pencarian minyak dan gas yang tidak
konvensional semakin intensif. Komitmen yang tak tertandingi dan
tidak berkurang untuk penelitian dan pengembangan berarti
Schlumberger mampu menyediakan pelanggan dengan teknologi,
alat analitis, dan keahlian yang dirancang untuk memenuhi
tantangan teknis saat ini. Produk dan layanan perusahaan
memungkinkan peningkatan efisiensi, bersama dengan peningkatan
arus informasi dan analisis. Itu berarti karakterisasi reservoir yang
lebih baik dan pengeboran yang lebih akurat dan efektif. Produk
inovatif yang diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir telah
membuat perbedaan besar bagi pelanggan.

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Schlumberger memiliki komitmen HSE untuk standar tertinggi dalam kesehatan dan
keselamatan karyawan, pelanggan, dan kontraktor, serta perlindungan lingkungan di
masyarakat tempat mereka tinggal dan bekerja. Peningkatan performa Schlumberger
menangkap data kinerjanya sendiri melalui QUEST, sistem online yang menyediakan
konsolidasi langsung informasi HSE. Diakses oleh semua karyawan, QUEST memonitor
pelaporan peristiwa HSE dan Laporan Identifikasi Risiko (RIR), memfasilitasi
investigasi dan mencatat audit, mengelola rencana kerja perbaikan (RWP), menunjukkan
saran perbaikan, pengakuan pos, melacak pelatihan HSE, dan memfasilitasi laporan dan
data HSE analisis.
 Sistem Manajemen HSE
Sistem Manajemen HSE Schlumberger mendefinisikan prinsip-prinsip sehubungan
dengan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Manajemen mengkomunikasikan
filosofi HSE ke semua karyawan, pelanggan, kontraktor, dan pihak ketiga yang terkait
dengan bisnis schlumberger, dan setiap organisasi Schlumberger harus memberikan bukti
positif kesesuaian dengan sistem. Model Sistem Manajemen HSE terdiri dari delapan
komponen yang saling terkait: komitmen, kepemimpinan dan akuntabilitas, kebijakan,
tujuan, organisasi dan sumber daya manajemen, kontraktor dan pemasok, manajemen
risiko, proses bisnis, pemantauan dan peningkatan kinerja, audit dan ulasan. Hal ini terus
ditingkatkan dengan pemeriksaan kesesuaian pada standar dan prosedur sehari-hari
(kontrol), sistem manajemen (koreksi), dan melalui modifikasi pada sistem manajemen
(peningkatan).
Schlumberger berkomitmen untuk menyediakan teknologi dan layanan yang
meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja pelanggan sembari memaksimalkan aset.
Untuk itu, melihat ke tiga nilai yang telah ditetapkan yang memandu keputusan yang
dibuat saat mengejar cita cita. Dedikasi schlumberger terhadap keselamatan dan
layanan pelanggan di seluruh dunia adalah kekuatan terbesar kami. Komitmen
terhadap teknologi dan kualitas adalah dasar untuk keunggulan kompetitif kami.
Tekad untuk menghasilkan laba yang unggul adalah landasan bagi kemandirian
tindakan dan pertumbuhan schlumberger di masa depan. Komitmen Schlumberger
kepada para pemangku kepentingan Schlumberger berusaha untuk mempertahankan
dan menumbuhkan kepercayaan dan kepercayaan pelanggan, pemegang saham
Schlumberger serta semua orang lain yang terpengaruh oleh operasi Schlumberger.
Penatalayanan Global Mengembangkan pendekatan unik untuk keberlanjutan dan
berkomitmen untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perbedaan, mendapatkan
kinerja terbaik dari kedalaman penuh dari kumpulan bakat dan mengatasi kebutuhan
tenaga kerja global yang terus berkembang. Penelitian & Rekayasa secara konsisten
menginvestasikan waktu dan uang pada R&E sebagai strategi jangka panjang untuk
mendukung dan menumbuhkan kepemimpinan teknis kami. Akuntabilitas,
mengadopsi pedoman progresif untuk penilaian tindakan individu yang adil dan
konsisten. Kode Etik Schlumberger, membantu karyawan dalam memahami dan
menerapkan harapan Schlumberger dalam hal tujuan perusahaan, ambisi, nilai-nilai,
dan pola pikir. Keberhasilan Schlumberger dalam tata kelola, etika, teknologi yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan keterlibatan sosial dan masyarakat
dievaluasi berdasarkan standar dan pedoman yang diakui secara internasional.

 Integrated Supply Chain


Integrated Supply Chain (ISC) memiliki tiga peran utama sebagai (1) Perencana
& Optimasi Terintegrasi, (2) Pengadaan/Penjualan (Niaga) & Komersial dan (3)
operasional suplai dan ekspor untuk memastikan keamanan suplai dan stok minyak
mentah, bahan bakar minyak dan LPG nasional dengan tetap mengedepankan
keekonomian. Dalam menjalankan perannya, ISC memiliki tiga kapabilitas yaitu :
1. Perencanaan & Optimasi
Melaksanakan proses perencanaan dan optimasi untuk hidrokarbon Hilir
secara terintegrasi dan memastikan proses perencanaan sesuai dengan target
perusahaan. Selain itu juga memastikan optimasi inventori/ persediaan untuk
minyak mentah dan produk kilang melalui penjadwalan suplai dan distribusi
2. Niaga & Komersial
ISC mengelola minyak mentah yang dihasilkan oleh APH (anak Perusahaan
Hulu Pertamina) didalam dan diluar negeri, MMKBN (Minyak Mentah dan
Kondensat Bagian Negara) dan pembelian dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS). Disamping minyak mentah, ISC juga melakukan kegiatan impor, ekspor,
dan exchange untuk produk kilang
3. Operasional Suplai & Ekspor
ISC mengelola serta memastikan suplai dan distribusi minyak mentah dan
produk kilang baik dari sisi kuantitas, kualitas, dan jadwal dengan
mempertimbangkan sarana fasilitas dan kondisi di terminal muat dan bongkar di
dalam maupun luar negeri.

E. Perizinan Mengenai Pembelian Bahan B3


Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.
Tujuan dari ditetapkannya Standar Operational Procedure dalam Pembelian Bahan
B3 adalah, agar ada kejelasan proses pengadaan terutama pembelian agar barang
berbahaya tersebut dapat diadakan melalui proses yang benar sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan pengelolaan B3; agar semua petugas terkait dapat memahami tugas serta
tanggung jawab masing-masing sehingga tidak terjadi keracunan dalam melaksanakan
tugas dan dapat terhindar dari bahaya akibat barang-barang tersebut; serta tercapainya
tertib administrasi pengelolaan barang B3 mulai dari perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, serta penyaluran penggunaannya.
Pada pembelian bahan B3 harus disertai dengan catatan yang rapi dan teliti.
Inventarisasi bahan ini sangat berguna untuk rnerencanakan pembelian bahan yang akan
diusulkan. Kita tahu pembelian bahan B3 tidak seperti membeli bahan makanan yang
sctiap saat dapat kita beli dan tersedia dirnana- rnana. Untuk membeli bahan B3 kita
harus memesannya terlebih dahulu. Oleh sebab itu, untuk kelancaran kegiatan selanjutnya
administrasi penggunaan bahan harus tercatat secara rapi. Adanya pencatatan vang teratur
juga dapat digunakan untuk merencanakan anggaran biava yang diperlukan.
Pada tahun 2006 tepatnya tanggal 16 Februari 2006 Menteri Perdagangan kala itu
Mari Elka Pangestu menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.4/M-
DAG-PER/2/2006 tanggal 16 Februari 2006 tentang distribusi dan pengawasan 54 bahan
berbahaya seperti formalin, rhodamin-B, borax dan masih banyak lagi. Peraturan tersebut
dibuat akibat dari maraknya jual-beli ilegal dari bahan kimia berbahaya di kalangan
industri kecil hingga masyarakat. Dimana hal tersebut bisa sangat berbahaya bagi
kegiatan mereka sendiri.
Peraturan tersebut kemudian didukung oleh Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 77 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik di Bidang Perdagangan. Di dalam peraturan ini juga dijelaskan bahwa
ada yang disebut Perizinan Berusaha dan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik atau Online Single Submission dimana peraturan ini juga mencakup jenis-jenis
usah yang memerlukan perizinan tersebut dalam pelaksanaannya.
Perizinan Berusaha adalah pendaftaran yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk
memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatan dan diberikan dalam bentuk
persetujuan yang dituangkan dalam bentuk surat/keputusan atau pemenuhan persyaratan
dan/atau Komitmen.
Sedangkan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single
Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah Perizinan Berusaha yang diterbitkan
oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota kepada Pelaku Usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.
Seperti contoh perizinan yang berhubungan dengan pembelian bahan bakar atau
minyak oleh Pertamina yang juga tertera dalam peraturan ini yaitu Persetujuan impor
bahan berbahaya, Persetujuan impor limbah non bahan berbahaya dan beracun (B3),
Persetujuan impor minyak bumi dan gas bumi, Persetujuan impor bahan bakar lain dan
masih banyak lagi.
Alur proses dalam Pengadaan Bahan B3, antara lain:
a. Setiap pembelian bahan B3 harus dicantumkan dengan jelas di dalam lembar PP/PO
tentang kelengkapan informasi bahan berupa:
- Labeling
- Informasi dampak bahaya
- Informasi P3K, APD, dan penanganan darurat
b. Spesifikasi mutu kemasan/wadah harus tertulis dengan jelas dalam lembaran PP/PO
dengan memperhatikan keamanan, ketahanan, efektifitas dan efisiensi. Khusus dalam
hal drum, botol/bejana bertekanan, harus dicantumkan warna yang disesuaikan
dengan jenis/golongan gas
c. Setiap wadah bahan B3 harus dilengkapi dengan tanda resiko bahaya serta tindakan
pencegahan dan penanggulangannya. User/pejabat yang mengajukan pembelian bahan
B3 berkewajiban melengkapi syarat-syarat K3. Bila spesifikasi dan syarat K3 yang
dimaksud sudah cukup lengkap dan memenuhi standart K3, maka pengajuan
pembelian dapat diproses dan direalisasikan pengadaannya.
Dengan begitu perusahaan akan membutuhkan izin pembelian bahan B3. Pengajuan
izin ini akan melalui proses, seperti:

1. Perusahaan perlu melengkapi dokumen adminstrasi yang diperlukan dan akan


diperiksa kelengkapannya oleh petugas KLH. Dokumen administrasi yang perlu
dilengkapi adalah akta perusahaan, buksi kepemilikan alat angkut beserta foto fisik
alatnya, material safety data sheet, prosedur bongkar muat yang akan dilakukan,
analisis bahan kimia yang menjadi limbah, prosedur penanganan bila terjadi hal
darurat yang tidak diinginkan, dan lain sebagainya.
2. Setelah itu, akan melewati proses verifikasi lapangan dengan tujuan untuk memeriksa
kebenaran dokumen apakah sesuai antara dokumen dengan apa yang ada di
lapangan. Baik menyangkut jenis limbah B3 maupun alat angkut yang akan
digunakan.

3. Setelah lolos verifikasi, surat rekomendasi mengenai izin pembelian bahan B3 akan
diterbitkan, terutama setelah segala persyaratan terpenuhi baik secara administratif
maupun secara teknis.

F. Identifikasi Msds pada Bahan Kimia Dea / Diethanolamine (N (CH 2CH2OH)2)


DEA ( Diethanolamine ) adalah bahan penunjang produk olahan minyak bumi
seperti BBM bensin, solar, minyak tanah, dll. Memiliki unsur kimia N(CH 2CH2OH)2.
DEA sendiri merupakan padatan putih pada suhu kamar, tapi cenderung untuk
menyerap air dan mendinginkannya, sering dijumpai sebagai cairan kental tak
berwarna. DEA masuk kedalam unit polypropylene yang berfungsi sebagai
propaneepropylene. Peranan DEA sendiri sebagai bahan penunjang olahan minyak
bumi sebagai penyerapan terhadap karbondioksida dalam pengolahan gas alam dan
juga peneyerapan sulfur dalam pengolahan minyak / sebagai campuran.
Diethanolimane merupakan secondary product dari ethanolamine . Di indonesia
sendiri belom ada industri yang memproduksi Diethanolimane.
Selain Dea juga ada banyak bahan penunjang lainnya seperti H2SO4,
NAOH, Silika Alumina, Titanium Catalyst, Try Ethil Aluminium ( AT Cat), CMMS,
Hexane, Gas N2, Fuel Oil maupun gas, Stab (AE-AH-AI-HA-HD-SA-SB-SC).
A. Identifikasi Bahaya / Hazard(s) identification
Klasifikasi bahan kimia tersebut dianggap berbahaya oleh standar komunikasi
bahaya OSHA 2012 (29 cfr 1910.1200)
 Korosif terhadap logam. Kategori 1
 Toksisitas oral akut. Kategori 4
 Korosi kulit / iritasi. Kategori 2
 Iritasi mata. Kategori 1
 Karsinogenik. Kategori 2
 Toksisitas organ target spesific (paparan tunggal). Kategori 3
Target organ : Sistem pernafasan
 Toksisitas organ target spesifik (paparan berulang). Kategori 2
Target organ : hati,darah
Pernyataan bahaya :
 Korosif terhadap logam
 Berbahaya jika tertelan
 Iritasi kulit
 Menyebabkan kerusakan mata yang serius
 Menyebabkan kanker
 Menyebabkan iritasi pernafasan
 Menyebabkan kerusakan organ melalui pernafasan berulang yang
berkepanjangan

Pernyataan kehati-hatian
 Pencegahan
 Dapatkan instruksi khusus sebelum digunakan
 Jangan menangani semua tindakan jika tidak berwenang
 Cuci muka,tangan dan kulit secara menyeluruh
 Jangan makan,minum atau merokok saat menggunakan produk
ini
 Kenakan sarung tangan pelindung / pakaian, mata, wajah
 Jangan menghirup debu, asap, gas, kabut, uap maupun
semprotan
 Gunakan hanya pada ventilasi yang baik
 Simpan ditempat aslinya
 Tanggapan
Dapatkan bantuan medis/saran jika anda merasa tidak nyaman
 Inhalasi / pernafasan
Jika terhirup : pindahkan korban ke udara yang lebih segar dan
jaga posisi, istirahat yang nyaman untuk bernafas. Hubungi
dokter untuk lebih lanjut
 Kulit
Jika terkena kulit : Cuci dengan banyak sabun dan air.
Jika iritasi kulit terjadi : Daaptkan saran / perhatian medis
 Mata
Jika terkena mata : Bilas secara hati-hati dengan air selama
beberapa menit. Jika memakai lensa kontak segera lepas segera.
Lanjutkan membilas dan segera hubungi dokter
 Proses menelan
Jika tertelan : Segera hubungi dokter segera
 Tumpahan
Serap tumpahan tersebut untuk mencegah kerusakan pada
material
 Penyimpanan
Simpan ditempat yang memiliki ventilasi baik. Gunakan wadah
yang tertutup. Simpan ditempat kering. Simpan ditempat bahan
terbuat dari polipropilena yang tahan korosif.
 Pembuangan
Buang isi / wadah ketempat pembuangan limbah
B. Tindakan pertolongan pertama / First-aid measure
a. Kontak mata : Segera bilas dengan banyak air, juga yang ada dibawah
kelopak mata selama 15 menit. Diperlukan perhatian medis segera
b. Kontak kulit : Dapatkan pertolongan medis segera. Segera cuci dengan
banyak air setidaknya selama 15 menit
c. Pernafasan : Pindahkan keudara segar. Jika sulit bernafas berikan
oksigen. Jangan gunakan metode mulut ke mulut. Jika korban
menelan/menghirup zat tersebut berikan pernafasan buatan dengan
masker (alat pernafasan buatan) dengan katup satu arah atau peralatan
pernafasan yang tepat. Diperlukan untuk perawatan medis segera
C. Tindakan pada pemadam kebakaran / Fire-fighting measure
a. Pemadam yang cocok gunakan semprotan air, bisa tahan alkohol, bahan
kimia kering / karbondioksida
b. Suhu 138 derajat celsius
c. Sensitivitas terhadap dampak mekanik , tidak ada informasi terkait

Bahaya spesifik yang ditimbulkan dibahan kimia :


Dekomposisi termal yang dapat menyebabkan pelepasan gas dan uap yang
mengiritasi. Jauhkan produk dari panas dan sumber perapian
Produk pembakaran yang berbahaya :
Karbonmonoksida, karbondioksida, nitrogen axida.
Seperti pada kebakaran apapun pakai alat bantu pernafasan yang mengandung
Msha/Niosh dan alat pelindung lainnya.
D. Tindakan kecelakaan yang tak disengaja / Accidental release measure
a. Kewaspadaan Pribadi :
Gunakan alat pelindung diri. Pastikan ventilasi yang memadai. Hindari kontak
dengan kulit, mata dan pakaian.
b. Tindakan pencegahan lingkungan :
Seharusnya tidak dilepaskan ke lingkungan. Lihat Bagian 12 untuk informasi
ekologis tambahan
c. Metode untuk Penahanan dan Pembersihan :
Sabun dengan bahan penyerap lembam. Simpan dalam wadah tertutup yang
sesuai untuk dibuang
E. Penanganan dan penyimpanan / Handling and storage
a. Penanganan : Pakailah alat pelindung diri, pastikan ventilasi memadai,
jangan terkena langsung ke mata,kulit atau pakaian. Jangan menghirup
uap atau menyemprotkan kabut dan jangan ditelan.
b. Penyimpanan : Usahakan agar tetap hangat ditempat yang kering , dingin
dan terawat dengan baik. Simpan dibawah nitrogen.

G. Identifikasi Msds pada Bahan Kimia Asam Sulfat H2SO4


1. Identifikasi
 Nomor produk : C2784
 Nama produk : asam sulfat 93 kekentalan
2. Komposisi
 Sulfuric Acid 93, dengan batas penggunaan OSHA TWA 1
mg/mf, ACGIH STEL 3 ppm
3. Identifikasi Bahaya
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar. Berbahaya jika teroles. Hindari
uap ataupun asapnya. Gunakan dalam ventilasi cukup. Hindari kontak
dengan mata, kulit atau baju. Cuci tangan dengan bersih setelah
memegang dan simpan rapat-rapat.
4. Tata cara penolongan pertama dengan memanggil dokter
 Kulit : bila terjadi kontak, segera basuk kulit dengan air paling
sedikit 15 menit saat memebersihkan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi. Bersihkan secara menyeluruh pakaian dan sepatu
sebelum digunakan lagi.
 Mata : basuh mata dengan air minimal 15 menit, buka tutup
pelupuk mata beberapa kali. Cari pertolongan medis.
 Pernapasan : segera cari udara segar. Jika tidak bisa bernapas,
berikan napas buatan. Jika masih sulit bernapas, berikan oksigen.
 Tertelan : berikan beberpa gelas susu atau air. Akan terjadi
beberapa muntah, jangan memasukkan apapun kedalam mulut
orang yang tidak sadar.
5. Cara menanggulangi kebakaran
Semua jenis pemadam dapat digunakan untuk memadamkan api.
6. Cara menanggulangi tumpahan
Serap tumpahan dengan lap basah, kemudian letakkan dalam tempat
sampah kimia. Atau bisa juga dinetralkan dengan basa lemah.
7. Penanganan dan penyimpanan
Simpan ditemapat yang dingin, kering, dan mempunyai ventilasi yang
baik. Letakkan jauh di material yang tidak cocok. Jangan lupa mencuci
tangan setelah memegang.
8. Pengontrolan dan perlindungan diri
 Menggunakan kacamata dan pelindung muka
 Menggunakan pakaian yang tepat untuk melindungi kulit
9. Data fisik dan kimiawi

10. Stabilitas dan Reaktivitas


Stabilitas nya stabil. Harus menghindari sentuhan dengan material yang
tidak cocok seperti pengoksidasi, logam, bases, amines. Produk
dekomposisi berbahaya seperti asap beracun dari sulfur oksida. Tidak
akan terjadi bahaya polimerisasi.
11. Informasi tambahan
Kondisi yang paling buruk :
 Karat
 Dicurigai sebagai penyebab kanker
 Apabila terpapar dapat berakibat fatal
 Bersifat menghancurkan jaringan tubuh

Akut :

 Rasa terbakar yang hebat di kulit, mata atau saluran pernapasan,


saluran pencernaan
 Kejang-kejang
 Edema saluran nafas dan paru

Akibat kronis :

 Infeksi kulit, kerusakan pada mata, saluran pencernaan dan


saluran pernapasan.

H. Identifikasi Msds pada Bahan Kimia


Produk Identifie : Kuwait ekspor minyak mentah
bahan menggunakan : penyulingan Petroleum
direkomendasikan penggunaan bahan kimia dan pembatasan penggunaan : tidak
berlaku
Produsen/Distributor : Kuwait Petroleum Corporation
P.O. Box 26565 Safat
13126 Safat
Tel. + 965 1858585, Fax 2423371/2467159/246
alamat e-mail orang yang bertanggung jawab untuk SDS ini nomor telepon
darurat: SDSinfo@Q8.com, komunikasi sebaiknya dalam bahasa Inggris saja.

Nomor telephone emergency :


Timur Tengah/Afrika: + 44 (0) 1235 239 671
Global (hanya dalam bahasa Inggris): + 44 (0) 1865 407 333
1. Identifikasi bahaya

Klasifikasi zat atau campuran


Cairan mudah terbakar Category 1 H224

Iritasi mata Category 2A H319

Karsinogenesitas Category 1B H350

TOKSISITAS ORGAN TARGET SPESIFIK Category 3 H336


(PAPARAN TUNGGAL)

TOKSISITAS ORGAN TARGET Category 2


SPESIFIK (PAPARAN H373
BERULANG)
Bahaya aspirasi Category 1 H304

Air hazard (jangka panjang) Category 2 H411

Bahan toksisitas tidak diketahui : Tidak ada


Bahan ekotoksiti yang tidak diketahui : Tidak ada

GHS label elemen


Piktograms bahaya :
Sinyal kata : bahaya
Hazard pernyataan : H224 -sangat mudah terbakar cairan dan Uap
H319 -menyebabkan iritasi mata yang serius
H350 -dapat menyebabkan kanker. H304-mungkin fatal jika
menelan dan masuk saluran pernapasan
H336 -dapat menyebabkan kantuk atau pusing
H373 -dapat menyebabkan kerusakan pada organ melalui
paparan berkepanjangan atau berulang
H411 -beracun untuk kehidupan akuatik dengan efek tahan
lama.Precautionary statements
Pencegahan : P201 -mendapatkan instruksi khusus sebelum digunakan.
P202 -jangan menangani sampai semua tindakan pengamanan telah dibaca
dan dipahami.
P280 -kenakan sarung tangan pelindung. Kenakan pakaian pelindung.
Kenakan pelindung mata atau wajah.
P210 -Jauhkan dari panas, permukaan panas, percikan, api terbuka dan
sumber pengapian lainnya. Tidak Merokok.
P271 -gunakan hanya di luar ruangan atau di daerah berventilasi baik.
P273 -Hindari pelepasan lingkungan.
P260 -jangan menghirup uap.
P264 -cuci tangan secara menyeluruh setelah penanganan.
Tanggapan : P391 -kumpulkan tumpahan.
P314 -Dapatkan perhatian medis jika Anda merasa tidak sehat.
P308 + P313 -jika terkena atau prihatin: Dapatkan perhatian medis.
P304 + P340 + P312 -jika DIHIRUP: Hapus orang ke udara segar dan tetap
nyaman untuk bernapas. Panggil pusat racun atau dokter jika Anda merasa
tidak sehat. P301 + P310 + P331-jika TERTELAN: segera Panggil pusat racun
atau dokter. Jangan menginduksi muntah.
P303 + P361 + P353 -jika kulit (atau rambut): lepas landas segera semua
pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air.
P305 + P351 + P338 -jika di EYES: bilas dengan hati-hati dengan air
selama beberapa menit. Hapus lensa kontak, jika ada dan mudah dilakukan.
Lanjutkan membilas.
P337 + P313 -jika iritasi mata berlanjut: Dapatkan perhatian medis.
Penyimpanan : P405-toko terkunci. P403 -Simpan di tempat yang berventilasi baik. P235-
Jauhkan dingin.
Pembuangan : P501 -buanglah isi dan kontainer sesuai dengan semua peraturan lokal,
regional, nasional dan internasional.
Bahaya lain yang tidak menghasilkan klasifikasi : kontak berkepanjangan atau berulang
dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan
iritasi. Konsentrasi berbahaya dari hidrogen
sulfida (H2S) gas dapat terakumulasi dalam
ruang uap pembuluh penyimpanan. Prosedur
standar untuk membuka atau memasukkan
tangki, pembuluh atau wadah lainnya harus ketat
diikuti untuk menghindari inhalasi gas beracun
akut ini.

2. Komposisi/informasi bahan
Bahan/campuran : zat
Nomor CAS zat/pengidentifikasi lainnya
Nomor CAS : 8002-05-9 EC
Nomor : 232-298-5

Nama bahan % Nomor


CAS
Petroleum 75 - 100% 8002-05-9

Minyak mineral dalam produk mengandung ekstrak DMSO < 3% (IP


346). Ada tidak ada bahan tambahan yang hadir, dalam pengetahuan saat ini
pemasok dan dalam konsentrasi yang berlaku, diklasifikasikan sebagai
berbahaya bagi kesehatan atau lingkungan dan karenanya memerlukan
pelaporan di bagian ini. Batas paparan pekerjaan, jika tersedia, tercantum di
bagian 8
3. Tindakan pertolongan pertama
Deskripsi tindakan pertolongan pertama yang diperlukan
- kontak mata: segera siram mata dengan banyak air, sesekali mengangkat kelopak
mata atas dan bawah. Periksa dan lepaskan semua lensa kontak. Terus bilas
selama minimal 10 menit. Dapatkan perhatian medis.
- Inhalasi : Beri korban udara segar dan tetap beristirahat dalam posisi yang
nyaman untuk bernapas. Jika paparan terhadap hidrogen sulfida dicurigai
atau tidak dapat dikecualikan, segera Dapatkan bantuan medis. Jika diduga
bahwa asap masih ada, penolong harus memakai masker yang sesuai atau
alat pernapasan mandiri. Jika tidak bernapas, jika pernapasan tidak teratur
atau jika terjadi penangkapan pernapasan, berikan respirasi buatan atau
oksigen oleh personil terlatih. Mungkin berbahaya bagi orang yang
menyediakan bantuan untuk memberikan resusitasi mulut ke mulut.
Dapatkan perhatian medis. Jika perlu, hubungi pusat racun atau dokter. Jika
tidak sadar, tempat di posisi pemulihan dan mendapatkan perhatian medis
segera. Pertahankan jalur udara terbuka. Kendurkan pakaian ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang.
- Kontak kulit : Cuci kulit secara menyeluruh dengan sabun dan air atau
gunakan pembersih kulit yang diakui. Hapus pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi. Cuci pakaian yang terkontaminasi secara menyeluruh
dengan air sebelum melepaskannya, atau kenakan sarung tangan. Terus bilas
selama minimal 10 menit. Dapatkan perhatian medis. Mencuci pakaian
sebelum digunakan kembali. Bersihkan Sepatu secara menyeluruh sebelum
digunakan kembali.
- Proses menelan: Dapatkan perhatian medis segera. Panggil pusat racun atau
dokter. Bersihkan mulut dengan air. Hapus gigi tiruan jika ada. Hapus
korban udara segar dan tetap beristirahat dalam posisi yang nyaman untuk
bernapas. Jika bahan telah ditelan dan orang yang terkena sadar,
memberikan jumlah kecil air minum. Hentikan jika orang yang terkena
merasa sakit karena muntah mungkin berbahaya. Bahaya aspirasi jika
tertelan. Dapat masuk paru dan menyebabkan kerusakan. Jangan
menginduksi muntah. Jika muntah terjadi, kepala harus tetap rendah
sehingga muntah tidak masuk ke paru. Jangan pernah memberikan apa-apa
oleh mulut ke orang yang tidak sadar. Jika tidak sadar, tempat di posisi
pemulihan dan mendapatkan perhatian medis segera. Pertahankan jalur
udara terbuka. Kendurkan pakaian ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang
atau pinggang.
4. Tindakan pengendalian api
Media pemadam kebakaran
Media pemadam yang sesuai :Gunakan bahan kimia kering, CO ₂, busa
tahan-alkohol atau semprotan air (kabut).
Media pemadam yang tidak cocok : Jangan gunakan jet air.
5. Tindakan pengendalian
Tindakan pencegahan pribadi, peralatan pelindung, dan prosedur
darurat
o untuk personel non-darurat: tidak ada tindakan yang harus
diambil yang melibatkan risiko pribadi atau tanpa pelatihan
yang sesuai. Mengevakuasi daerah sekitarnya. Jauhkan
personil yang tidak perlu dan tidak terlindungi dari
memasuki. Jangan menyentuh atau berjalan melalui bahan
tumpah. Matikan semua sumber pengapian. Tidak ada suar,
Merokok atau api di daerah bahaya. Hindari menghirup uap
atau kabut. Sediakan ventilasi yang memadai. Kenakan
respirator yang sesuai saat ventilasi tidak memadai.
Kenakan peralatan pelindung diri yang sesuai.
o Untuk responden darurat: jika pakaian khusus diperlukan untuk
menangani tumpahan, catat informasi apa pun di bagian 8 pada
bahan yang cocok dan tidak sesuai. Lihat juga informasi dalam
"untuk personil non-darurat.
o Pencegahan lingkungan: Hindari penyebaran bahan tumpah dan
limasan dan kontak dengan tanah, saluran air, saluran pembuangan
dan selokan. Menginformasikan pihak berwenang yang relevan jika
produk telah menyebabkan polusi lingkungan (selokan, saluran air,
tanah atau udara). Bahan polusi air. Mungkin berbahaya bagi
lingkungan jika dirilis dalam jumlah besar. Kumpulkan tumpahan
o Metode dan bahan untuk penahanan dan membersihkan tumpahan
kecil: Hentikan kebocoran jika tanpa risiko. Pindahkan kontainer dari
area tumpah. Gunakan alat tahan-percikan dan peralatan tahan
ledakan. Encer dengan air dan mengepel jika larut dalam air. Atau,
atau jika tidak larut dalam air, menyerap dengan bahan kering inert
dan tempat dalam wadah pembuangan limbah yang tepat. Buang
melalui kontraktor pembuangan limbah berlisensi.
o Tumpahan besar: Hentikan kenocoran jika tanpa ada risiko.
Pindahkan kontainer dari area tumpah. Gunakan alat tahan-percikan
dan peralatan tahan ledakan. Pendekatan rilis dari upwind. Mencegah
masuknya masuk ke selokan, kursus air, basement atau daerah
terbatas. Cuci tumpahan ke dalam pabrik pengolahan limbah atau
Lanjutkan sebagai berikut. Mengandung dan mengumpulkan
tumpahan dengan bahan yang tidak mudah terbakar, misalnya pasir,
bumi, vermikulit atau bumi diatome dan tempat dalam wadah untuk
pembuangan sesuai dengan peraturan setempat (Lihat bagian 13).
Buang melalui kontraktor pembuangan limbah berlisensi. Bahan
penyerap yang terkontaminasi dapat menimbulkan bahaya yang sama
dengan produk tumpah. Catatan: Lihat bagian 1 untuk informasi
kontak darurat dan bagian 13 untuk pembuangan limba

6. Penanganan dan penyimpanan


Penanganan aman
langkah-langkah perlindungan :Kenakan perlengkapan perlindungan pribadi
yang layak (lihat bagian 8). Hindari paparan -
dapatkan petunjuk khusus sebelum digunakan.
Jangan menangani sampai semua tindakan
pencegahan keselamatan telah dibaca dan
dipahami. Jangan sampai di mata atau kulit atau
pakaian. Jangan menghirup uap atau kabut.
Jangan ditelan. Hindari membuangnya ke
lingkungan. Gunakan hanya dengan ventilasi
yang memadai. Kenakan respirator yang tepat
ketika ventilasi tidak memadai. Jangan
masukkan area penyimpanan dan ruang terbatas
kecuali berventilasi memadai. Simpan dalam
wadah asli atau alternatif disetujui terbuat dari
bahan yang kompatibel, tutup rapat selama tidak
digunakan. Toko dan penggunaan jauh dari
panas, percikan api, api terbuka atau sumber
pengapian lainnya. Gunakan ledakan-bukti
listrik (ventilasi, pencahayaan dan material
handling) peralatan. Gunakan hanya non-
memicu alat. Mengambil tindakan pencegahan
terhadap muatan elektrostatik. kontainer kosong
mempertahankan residu produk dan bisa
berbahaya. Jangan menggunakan kembali
wadah. konsentrasi berbahaya hidrogen sulfida
(H2S) gas dapat terakumulasi dalam ruang uap
dari kapal penyimpanan. Prosedur standar untuk
membuka atau memasuki tangki, kapal atau
wadah lainnya harus ketat diikuti untuk
menghindari menghirup gas beracun akut ini.

Saran umum kebersihan kerja : Makan, minum dan merokok harus dilarang
di tempat di mana bahan ini ditangani,
disimpan dan diolah. Para pekerja harus
mencuci tangan dan muka sebelum makan,
minum dan merokok. Lepaskan pakaian yang
terkontaminasi dan peralatan pelindung
sebelum memasuki area makan. Lihat juga
Bagian 8 untuk informasi tambahan tentang
langkah-langkah kebersihan.
Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk tidak kompatibel : Simpan
sesuai dengan peraturan
setempat. Simpan di
tempat terpisah dan
disetujui. Simpan di
wadah aslinya terlindung
dari sinar matahari
langsung dalam kering
sebuah, dingin dan
berventilasi baik daerah,
jauh dari bahan yang tidak
kompatibel (lihat Bagian
10) dan makanan dan
minuman. Toko terkunci.
Hilangkan semua sumber
pengapian. Memisahkan
dari bahan oksidasi.
Simpan wadah yang
tertutup dan disegel
sampai siap untuk
digunakan. Wadah yang
sudah dibuka harus hati-
hati disegel kembali dan
disimpan tetap tegak
untuk mencegah
kebocoran. Jangan simpan
di wadah berlabel.
Gunakan penahanan yang
sesuai untuk menghindari
pencemaran lingkungan.
Sediakan ventilasi yang
memadai. Lihat Bagian 10
untuk bahan yang tidak
kompatibel sebelum
penanganan atau
penggunaan.
7. Control pemaparan/ perlindungan personal

Parameter kontrol ambang batas pemaparan Tidak ada.

o kontrol rekayasa yang tepat : Gunakan hanya dengan ventilasi yang


memadai. Gunakan lampiran proses, ventilasi pembuangan lokal atau
kontrol teknik lainnya untuk menjaga paparan pekerja kontaminan
udara di bawah batas-batas yang direkomendasikan atau hukum.
Kontrol rekayasa juga perlu untuk menjaga gas, uap atau debu
konsentrasi di bawah batasan ledakan lebih rendah. Gunakan
peralatan ventilasi ledakan-bukti. Produk dapat melepaskan hidrogen
sulfida: penilaian spesifik inhalasi risiko dari adanya hidrogen sulfida
di headspaces tangki, ruang terbatas, residu produk, limbah tangki
dan air limbah dan rilis disengaja harus dilakukan untuk membantu
menentukan pengendalian yang sesuai untuk situasi lokal.

o Kontrol eksposur lingkungan : Emisi dari ventilasi atau bekerja


peralatan proses harus diperiksa untuk memastikan mereka
memenuhi persyaratan undang-undang perlindungan lingkungan.
Dalam beberapa kasus, asap pembersih, filter atau modifikasi teknik
ke peralatan proses akan diperlukan untuk mengurangi emisi ke
tingkat yang dapat diterima.

o Tindakan perlindungan (tindakan higiene individual) : Cuci tangan,


lengan dan wajah secara menyeluruh setelah menangani produk
kimia, sebelum makan, merokok dan menggunakan WC dan pada
akhir periode kerja. Teknik yang tepat harus digunakan untuk
menghapus pakaian berpotensi terkontaminasi. Cuci pakaian yang
terkontaminasi sebelum menggunakan kembali. Pastikan bahwa
stasiun pencuci mata dan pancuran keselamatan yang dekat dengan
lokasi workstation.

o Perlindungan mata/wajah : kacamata keselamatan sesuai dengan


standar yang disetujui harus digunakan bila penilaian risiko
menunjukkan ini diperlukan untuk menghindari paparan cair
percikan, kabut, gas atau debu. Jika kontak mungkin, perlindungan
berikut harus dipakai, kecuali penilaian menunjukkan tingkat
perlindungan yang lebih tinggi: kacamata percikan kimia.

o Perlindungan kulit tangan : : Kimia-tahan, sarung tangan tahan yang


sesuai dengan standar yang disetujui harus dipakai setiap saat bila
menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan ini
diperlukan. Mengingat parameter yang ditentukan oleh produsen
sarung tangan, periksa selama penggunaan bahwa sarung tangan
masih mempertahankan sifat pelindung mereka. Perlu dicatat bahwa
waktu untuk terobosan untuk setiap bahan sarung tangan mungkin
berbeda untuk produsen sarung tangan yang berbeda. Dalam kasus
campuran, yang terdiri dari beberapa zat, waktu perlindungan sarung
tangan tidak dapat diperkirakan secara akurat. Pakailah sarung
tangan yang sesuai diuji untuk EN374. Direkomendasikan: <1 jam
(waktu terobosan): karet nitril 0,17 mm.
o perlindungan tubuh: alat pelindung diri untuk tubuh harus dipilih
berdasarkan tugas yang dilakukan dan risiko yang terlibat serta harus
disetujui oleh spesialis sebelum menangani produk ini. Ketika ada
risiko pengapian dari listrik statis, mengenakan pakaian pelindung
anti-statis. Untuk perlindungan terbesar dari muatan listrik statik,
pakaian harus mencakup anti-statis overall, sepatu bot dan sarung
tangan.
o perlindungan kulit lainnya : alas kaki yang tepat dan langkah-langkah
perlindungan kulit tambahan harus dipilih berdasarkan tugas yang
dilakukan dan risiko yang terlibat serta harus disetujui oleh spesialis
sebelum menangani produk ini.

8. Pertimbangan pembuangan
metode pembuangan :
Pembentukan limbah harus dihindari atau diminimalisasikan jika
memungkinkan. Pembuangan produk ini, larutan dan produk harus selalu
sesuai dengan persyaratan perlindungan lingkungan dan peraturan
pembuangan limbah serta persyaratan dari otoritas lokal regional. Buang
kelebihan dan produk non daur ulang melalui kontraktor pembuangan limbah
berlisensi. Limbah seharusnya tidak dibuang tidak diobati ke selokan kecuali
sepenuhnya sesuai dengan persyaratan dari semua otoritas dengan yurisdiksi.
kemasan limbah harus didaur ulang. Insinerasi atau TPA hanya harus
dipertimbangkan ketika daur ulang tidak layak. Bahan ini dan wadahnya harus
dibuang dengan cara yang aman. Perawatan harus diambil ketika penanganan
kontainer dikosongkan yang belum dibersihkan atau dibilas keluar. kontainer
kosong atau penyalut mungkin menyimpan sejumlah residu produk. Uap dari
residu produk dapat menciptakan suasana yang sangat mudah terbakar atau
meledak di dalam wadah. Jangan dipotong, las atau menggiling wadah
digunakan kecuali mereka telah dibersihkan secara menyeluruh internal.
Hindari penyebaran bahan yang tumpah dan limpasan dan kontak dengan
tanah, saluran air, saluran 10
I. Identifikasi Msds pada Bahan Kimia Caustik Soda (NaOH)
1. Nomor produk : C2584
2. Formula : NaOH
3. Tingkat kesehatan : 3 (tidak cukup baik bagi kesehatan)
Kemungkinan terbakar : 0 (tidak dapat terbakar)
Reaktivitas : 2 (sedikit bereaktivitas)
4. Komposisi
Sodium Hydroxide sebanyak 100% dengan batas penggunaan OSH PEL 2
mg/mf ACGIH 2mg/mf
5. Pengenalan bahaya :
 Menyebabkan iritasi dan luka bakar parah
 Berbahaya jika tertelan
 Hindari menghirup uap atau debunya.
 Ventilasi memadai ketika menggunakan
 Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian
 Cuci tangan hingga bersih setelah memegangnya
 Pastikan wadar tertutup rapat.
6. Tata cara pertolongan pertama
PANGGIL DOKTER
A. Kulit
1. Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan air selama 15 menit
sembari melepas pakaian dan sepatu yang tercemar
2. Bersihkan pakaian dan sepatu sampai benar-benar bersih sebelum
dipakai kembali
B. Mata
1. Cuci mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
2. Buka tutup mata beberapa kali
3. Cari pertolongan medis
C. Pernafasan
1. Hirup udara segar
2. Jika tidak bernafas, berikan pernafasan buatan
3. Jika sulit bernafas berikan oksigen
D. Tertelan
1. Berikan beberapa gelas susu atau air.
2. Muntah dapat terjadi secara spontan, tetapi jangan dibuat muntah
3. Jangan memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar
7. Tata cara penanggulangan kebakaran:
a. Jika terjadi kebakara segala jenis pemadam kebakaran dapat digunakan.
Tambahan air akan melepaskan panas.
b. NaOH tidak memiliki potensi bahaya terbakar, tetapi material panas atau
cair dapat bereaksi hebat dengan air atau mineral.
c. Jika terjadi kebakaran prosedur penanggulangannya adalah memakai alat
bantu pernapasan dan pakaian pelindung untuk mencegah api kontak
dengan kulit dan pakaian.
8. Tata cara penanggulangan tumpahan :
a. Pakaian pelindung diperlukan saat menyapu, menyendok, atau mengambil
materi tumpah.
b. Pindahkan ke wadah logam yang sebaiknya tertutup pembuangan limbah ke
fasilitas yang telah disetujui.\
9. Penanganan dan penyimpanan :
 NaOH disimpan di tempat yang sejuk dan kering, berventilasi baik, tertutup
rapat, dan tempat yang jauh dari bahan-bahan yang tidak kompatibel.
 Jangan lupa cuci bersih tangan dan peralatan setelah memegang material.
10. Pengendalian dan perlindungan diri
Protesi yang disetujui NIOSH/MSHA
a. Ventilasi : terdapat 2 ventilasi yaitu ventilasi mekanik dan ventilasi exhaust
lokal.
b. Tangan : memakai sarung tangan yang tepat agar kulit tidak terpapar.
c. Mata : memakai kacamata debu dan pelindung wajah
d. Perlindungan lain
Peralatan berupa pakaian untuk mencegah kerusakan kulit.
11. Data fisik dan kimia
 Titik leleh : 318oC
 Titik didih : 1390 oC
 Tekanan uap : diabaikan
 Kepadatan uap .1
 Larut dalam air
 Penampilan dan bau : Kristal putih
 Titik nyala : tidak mudah terbakar
 Gravitasi spesifik : -
 Persentase penguapan per Volume : 0
 Tingkat penguapan standar : N/A
 Suhu menyala sendiri : N/A
 Lower flamm limit in air : N/A
 Upper flamm limit in air : N/A
12. Stabilitas dan rekativitas
a. Stabilitas
Stabil
b. Bahan yang dihindari
-Suasana asam
-Cairan yang mudah terbakar
-Organic halogens
-Logam
-Nitrocompound
c. Produk dekomposisi berbahaya
Natrium Oksida
d. Polimerisasi berbahaya
Tidak akan terjadi
e. Kondisi yang dihindari
Tidak diketahui
13. Informasi tambahan
 Berbahaya
 Korosif
 Berakibat fatal jika tertelan
 Berbahaya jika dihirup
 Menyebabkan luka bakar
 Untuk mata atau kontak kulit segera bilas dengan air minimal selama 15
menit
 Jika tertelan jangan dibuat muntah, berikan beberapa gelas air atau susu
 Dapatkan pertolongan medis segera
DAFTAR PUSTAKA

Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Bahan Kimia.


https://toolsfortransformation.net/indonesia/wp-content/uploads/2017/05/SOP-
Pengelolaan-bahan-kimia.pdf. Diakses pada 9 November 2019.

Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengadaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
https://www.scribd.com/document/342133196/SPO-Pengadaan-B3. Diakses pada 9
November 2019.

https://tirto.id/beli-minyak-mentah-dari-39-kkks-pertamina-klaim-tekan-impor-35-
egeQ

MSDS NaOH, [diakses 7 November 2019]. Tersedia dari


https://id.scribd.com/doc/243799655/MSDS-Caustic-Soda-NaOH-pdf

MSDS DEA, [diakses 7 November 2019]. Tersedia dari https://www.google.com/url?


sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.alliancechemicals.com/wp-
content/uploads/2011/10/DEAmsds.pdf&ved=2ahUKEwji_476oLTmAhWcyDgGHce
nAB4QFjAAegQIBBAB&usg=AOvVaw3ZQ-gEMOC8rP5ONWGKyYon

MSDS H2SO4, [diakses 7 November 2019]. Tersedia dari


https://www.academia.edu/8807195/Material_Safety_Data_Sheet_MSDS_Asam_Sulf
at_H_2_SO_4

MSDS Crude Oil, [diakses 7 November 2019]. Tersedia dari https://www.google.com/url?


sa=t&source=web&rct=j&url=http://oilspill.fsu.edu/images/pdfs/msds-crude-
oil.pdf&ved=2ahUKEwiH5pn4obTmAhUv6XMBHRwwBz8QFjACegQIBRAB&usg
=AOvVaw3DfYR3zDj5KNveBdICLWCR

Anda mungkin juga menyukai