Ir. Hardinur 1
RUANG LINGKUP
1. DASAR HUKUM
2. KEGIATAN KONSERVASI MINERBA
3. TATA LAKSANA KONSERVASI
MINERAL DAN BATUBARA
4. PENGELOLAAN KONSERVASI
1. DASAR HUKUM
KONSERVASI MINERBA
Apa yang di maksud dengan konservasi mineral dan
batubara ?
1. Cadangan Marginal adalah bagian dari cadangan mineral dan batubara yang
berada pada batas keekonomian pada saat penyusunan studi kelayakan tetapi
masih ahrus mmpertimbangkan perubahan factor teknis dan ekonomi untuk
dilakukan perencanaan penambangan sehingga status cadangan dapat kembali
menjadi sumberdaya.
2. Cadangan tidak tertambang adalah cadangan mineral dan batubara yang
direncanakan untuk dilakukan penambangan pada saat penyusunan studi
kelayakan, tetapi pada saat dilakukan kegiatan penambangan terjadi perubahan
teknis dan ekonomi, sehingga tidak dapat ditambang, sehingga status cadangan
kembali menjadi sumberdaya.
3. Cut off Grade adalah kadar rata-rata terendah suatu logam di dalam bijih yang
apabila ditambang masih bernilai ekonomis.
4. Cut off Thickness adalah batas ketebalan minimum dari endapan lapisan
batubara yang apabila ditambang masih bernilai ekonomis.
5. Dilusi adalah masuknya material pengotor ke dalam bijih atau batubara pada
kegiatan ptambangan.
ISTILAH-ISTILAH KONSERVASI MINERBA
6. Mineral ikutan adalah mineral yang memiliki kadar rendah tertentu yang masih
memiliki peluang untuk diusahakan secara ekonomis.
8. Mineral kadar rendah adalah mineral yang memiliki kadar tertentu yang masih
memiliki peluang untuk diusahakan secara ekonomis.
9. Batubara kualitas rendah adalah batubara dengan kualitas tertentu yang masih
memiliki peluang untuk diusahakan secara ekonomis.
10. Pengolahan adalah upaya untuk meningkatkan mutu mineral atau batubara yang
menghasilkan produk dengan sifat fisik dan kimia yang tidak berubah dari
mineral atau batubara asal.
11. Recoveri penambangan adlah angka yang menunjukan perbandingan antara
produksi penambangan dengan jumlah cadangan pada periode tertentu,
dinyatakan dalam persen.
12. Recoveri pengolahan adalah angkan yang menunjukan perbandingan antara
jumlah batubra atau kandungan unsur utama yang dihasilkan dari proses
pengolahan dengan jumlah batubara atau kandungan unsur utama dalam bijih
yang dimasukan ke dalam proses pengolahan, dinyatakan dalam persen.
Pasal 89 ayat (2) huruf b:
Pengendalian produksi
mineral dan batubara pada
IUP/IUPK Operasi Produksi
dilakukan untuk melakukan
konservasi sumber daya
mineral dan batubara
Pasal 25 ayat (1): Pengawasan konservasi sumber daya
mineral dan batubara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 huruf e paling sedikit meliputi:
a) recovery penambangan dan pengolahan;
b) pengelolaan dan/ atau pemanfaatan cadangan
marginal;
c) Pengelolaan dan/atau pemanfaatan batubara kualitas
rendah dan mineral kadar rendah;
d) pengelolaan dan/atau pemanfaatan mineral ikutan;
e) Pendataan sumber daya serta cadangan mineral dan
batubara yang tidak tertambang; dan
f) Pendataan dan pengelolaan sisa hasil pengolahan
dan pemurnian
Penambangan yang optimum Penggunaan
metode dan teknologi pengolahan dan
pemurnian yang efektif dan efisien
Pengelolaan dan/atau pemanfaatan
cadangan marginal, mineral kadar
rendah, dan batubara kadar rendah
PERMEN ESDM NO. 26 TAHUN 2018
Pasal 24 Ayat 3
Pemegang IUP OP Khusus Pengolahan dan
atau Pemurnian wajib :
17
KONSERVASI MINERAL DAN BATUBARA
(Kepmen 1827 Tahun 2018, Lampiran VII)
19
1. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
RECOVERY PENAMBANGAN
a. Perencanaan recovery penambangan yang dilakukan
oleh pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi
meliputi:
22
b. Pelaksanaan recovery penambangan yang dilakukan
oleh pemegang IUP OP dan IUPK OP meliputi:
23
2. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
RECOVERY PENGOLAHAN
2.a Perencanaan recovery pengolahan yang dilakukan oleh
pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi meliputi:
1) menyusun studi kelayakan dengan memperhitungkan
recovery pengolahan yang optimal adalah sebagai berikut:
a) peremukan batubara paling sedikit 90% (sembilan puluh
persen);
b) pencucian batubara paling sedikit 70% (tujuh puluh
persen);
c) komoditas emas paling sedikit 85% (delapan puluh lima
persen);
d) komoditas nikel paling sedikit 90% (sembilan puluh
persen);
e) komoditas tembaga paling sedikit 85% (delapan puluh
lima persen);
f) komoditas bauksit paling sedikit 70% (tujuh puluh persen);
g) komoditas timah paling sedikit 90% (sembilan puluh
persen).
24
2. Menyusun kajian untuk mendapatkan recovery
pengolahan yang optimal pada saat penyusunan
Studi Kelayakan sekurang-kurangnya meliputi:
a) uji metalurgi atau ketercucian;
b) sistem, metode dan peralatan pengolahan; dan
c) pemilihan teknologi pengolahan.
3. Menyusun kajian teknis pertambangan aspek
konservasi dan menyampaikan laporan khusus
apabila tidak dapat merencanakan recovery
pengolahan meliputi:
a) uji metalurgi atau ketercucian;
b) recovery pengolahan sesuai FS
c) Recovery pengolahan sesuai RKAB. 25
4. PENGELOLAAN KONSERVASI
MINERAL DAN BATUBARA
Prinsip Konservasi
Eksplorasi Konservasi
1. Pendataan sumberdaya dan Strategi pengusahaan
cadangan mineral dan batubara Neraca Sumber Daya
Program Eksplorasi Cadangan
sesuai ketentuan yang berlaku
Terdata dengan baik
BIAYA?
2. Penambangan yang optimum dan Strategi pengusahaan
sesuai GMP Neraca Sumber daya
Cadangan
STRATEGI
3. Penggunaan metode dan teknologi PENGUSAHAAN
pengolahan dan pemurnian yang PRODUKSI • Produksi besar,
efektif dan efisien Pendapatan
besar, Umur
4. Pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan
pendek
cadangan marginal, mineral kadar • Produksi kecil,
PENDAPATAN Pendapatan
rendah, dan mineral ikutan serta (PAD,PAJAK,Dll).
kecil, umur
batubara kualitas rendah tambang
panjang, potensi
5. Pendataan sumberdaya dan Strategi kehilangan
momentum
cadangan mineral dan batubara Pemerintah
yang tidak tertambang serta sisa Perencanaan, Pelaksanaan, dan
pengolahan dan pemurnian Pembinaan serta Pengawasan.
LINGKUP PENGELOLAAN
Aspek Konservasi
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
PENGOLAHAN/
• Penetapan sumber daya dan cadangan mengacu
OPR-
PROD PEMURNIAN pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN
PENGANGKUTAN
IUP
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
D
T
M
S
LINGKUP PENGELOLAAN
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
EKSPL
EKSPLORASI • melakukan analisis secara teratur kadar
PENAMBANGAN • memisahkan tailing yg masih “ekonomis” dari
tailing lainnya dan menempatkannya di lokasi
PENGANGKUTAN tertentu
IUP
• mengolah kembali tailing yang masih mempunyai
PENGOLAHAN/
OPR-
PROD PEMURNIAN
nilai ekonomis.
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
Data
PASCATAMBANG Pemboran Topogr
afi
Lapisan Batubara&
Sebaran Mutu
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan