Anda di halaman 1dari 9

IDENTITAS PAKAR

Nama : ........................................................................................
Pekerjaan : ........................................................................................
Tempat/Tgl Lahir : …………………………………………………………………….................
Jabatan : .......................................................................................
Pendidikan terakhir : .......................................................................................
Alamat : .......................................................................................
........................................................................................
.........................................................................................

PETUNJUK PENGISIAN

Kuisi ini dibuat dalam rangka mendapatkan justifikasi mengenai aspek dan kriteria
bagi kelembagaan rencana pengembangan kawasan agropolitan di wilayah
perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)

Pada kuisioner ini dibutuhkan penilaian Bapak/Ibu, selaku pakar pengembangan


wilayah perbatasan dan atau agropolitan khususnya yang berkaitan dengan
kelembagaan untuk melihat tingkat kepentingan masing-masing aspek dan kriteria
(sebagai elemen dan sub-elemen) untuk pengembangan kawasan agropolitan di
wilayah perbatasan.

Atas berkenannya Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.

CARA PENGISIAN

Untuk membandingkan antar sub-elemen pada setiap elemen, maka Bapak/Ibu


dapat memilih huruf-huruf V, A, X, dan O dimana :

V : Jika sub-elemen yang ke-1 lebih penting atau harus lebih dahulu ditangani
dibandingkan dengan sub-elemen ke-2
A : Jika sub-elemen yang ke-2 lebih penting atau harus lebih dahulu ditangani
dibandingkan dengan sub-elemen ke-1
X : Jika kedua sub-elemen sama pentingnya atau keduanya harus ditangani
bersama
O : Jika kedua sub-elemen tidak sama penting atau kedua sub-elemen bukan
prioritas yang harus ditangani.

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 1


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
PENILAIAN PEMBANDINGAN ANTAR SUB-ELEMEN
PADA SETIAP ELEMEN

A. Elemen ke-1 : Sektor Masyarakat yang terpenagruh dalam Program


Pengembangan Kawasan Agropolitan di wilayah
Perbatasan Kabupaten Bengkayang
Sub-Elemen

1. Petani/Pekebun
2. Masyarakat setempat
3. Masyarakat Perkotaan
4. Masyarakat Malaysia
5. Pemerintah
6. Pengembang/Investor
7. Pedagang sarana produksi pertanian
8. Pedagang produksi/hasil pengolahan pertanian
9. Pedagang alat-alat pertanian
10. Tenaga kerja pertanian
11. Petugas penyuluh pertanian
12. Pengusaha jasa dan perdagangan

Sub Sub-Elemen Aktivitas ke-


Elemen 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Keterangan :
1 – 12 adalah urutan sub-elemen
V = 1 lebih penting dari 2
A = 2 lebih penting dari 1
X = 1 dan 2 sama-sama penting
O = 1 dan 2 tidak sama penting atau tidak ada hubungan
B. Elemen ke-2 : Kebutuhan Program Pengembangan Kawasan
Agropolitan di wilayah perbatasan

1. Infrastruktur (Jalan, jembatan, irigasi, listrik, dan telekomunikasi)


2. Sarana dan prasarana produksi (pupuk, pestisida, alat dan mesin
pertanian)

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 2


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
Sub-Elemen
3. Industri pengolah hasil pertanian
4. Ketersediaan benih/bibit
5. Sumberdaya Manusia pertanian terampil/penguasaan teknologi
Pertanian
6. Kemudahan birokrasi (insentif dan disintensif)
7. Permodalan dan fasilitas pinjaman/kredit
8. Manajemen usaha tani konservasi
9. Kebijakan penetapan kawasan agropolitan
10. Keberadaan lembaga penyuluh pertanian
11. Pemasaran yang baik
12. Keamanan dalam berinvetasi
13. Kerjasama lintas sektoral
14. Kerjasama antar negara

Sub Sub-Elemen Aktivitas ke-


Elemen 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Keterangan :
11 1 – 12 adalah urutan sub-elemen
12 V = 1 lebih penting dari 2
13 A = 2 lebih penting dari 1
X = 1 dan 2 sama-sama penting
14 O = 1 dan 2 tidak sama penting atau
tidak ada hubungan

C. Elemen ke-3 : Kendala Utama Program Pengembangan Kawasan


Agropolitan di wilayah perbatasan
Sub-Elemen

1. Terbatasnya infrastruktur (Jalan, jembatan, irigasi, listrik, dan


telekomunikasi)
2. Modal usaha terbatas dan kredit sulit diperoleh
3. Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
4. Produktivitas Pertanian masih rendah
5. Mutu hasil pertanian masih rendah untuk mendukung agroindustri
6. Belum terbinaanya kemitraan yang menguntungkan semua pihak
7. Terbatasnya sarana dan sarana agribisnis
8. Tanggung jawab pemerintah masih lemah

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 3


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
9. Kerjasama lintas sektoral masih lemah
10. Kurangnya kerjasama antar negara di perbatasan
11. Kurangnya partisipasi aktif koperasi dalam memajukan industri kecil,
menengan, dan besar
12. Akses pemasaran yang masih kurang

Sub Sub-Elemen Aktivitas ke-


Elemen 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Ke-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Keterangan :
1 – 12 adalah urutan sub-elemen
V = 1 lebih penting dari 2
A = 2 lebih penting dari 1
X = 1 dan 2 sama-sama penting
O = 1 dan 2 tidak sama penting atau tidak ada hubungan

D. Elemen ke-4 : Lembaga yang Terlibat dalam Program Pengembangan


Kawasan Agropolitan di wilayah perbatasan Kabupaten
Bengkayang
Sub-Elemen

1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat
3. Pemerintah Kabupaten Bengkayang
4. Dinas/Instansi yang terkait
5. Perbankan
6. Koperasi
7. Lembaga Keuangan Mikro
8. Pemerintah Malaysia
9. Industri Pengolahan Hasil Pertanian
10. Lembaga Swadaya Masyarakat
11. Perguruan Tinggi
12. Perusahaan Perkebunan

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 4


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
Sub Sub-Elemen Aktivitas ke-
Elemen 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Ke-

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 5


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Keterangan :
1 – 12 adalah urutan sub-elemen
V = 1 lebih penting dari 2
A = 2 lebih penting dari 1
X = 1 dan 2 sama-sama penting
O = 1 dan 2 tidak sama penting atau tidak ada hubungan

KUESIONER PENELITIAN DISERTASI


(Analisis Kelembagaan)

Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan di Wilayah


Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia
(Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)

Oleh :
Thamrin
NIM. IM
Prog. Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam
Dan Lingkungan

IDENTITAS PAKAR

No. Kuesioner : ………………………………………………………………………


Nama Pakar : ………………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………………………
Hari/Tanggal : ………………………………………………………………………

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 6


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Data dan
semua informasi yang diberikan akan saya pergunakan sebagai bahan untuk
menyusun disertasidan saya akan jamin kerahasiaannya. Atas berkenannya
Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
PETUNJUK PENGISIAN

Kuisi ini dibuat dalam rangka mendapatkan justifikasi mengenai aspek dan kriteria
bagi kelembagaan rencana pengembangan kawasan agropolitan di wilayah
perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)

Pada kuisioner ini dibutuhkan penilaian Bapak/Ibu, selaku pakar pengembangan


wilayah perbatasan dan atau agropolitan khususnya yang berkaitan dengan
kelembagaan untuk melihat tingkat kepentingan masing-masing aspek dan kriteria
(sebagai elemen dan sub-elemen) untuk pengembangan kawasan agropolitan di
wilayah perbatasan.

Atas berkenannya Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.

CARA PENGISIAN

Untuk membandingkan antar sub-elemen pada setiap elemen, maka Bapak/Ibu


dapat memilih huruf-huruf V, A, X, dan O dimana :

V : Jika sub-elemen yang ke-1 lebih penting atau harus lebih dahulu ditangani
dibandingkan dengan sub-elemen ke-2
A : Jika sub-elemen yang ke-2 lebih penting atau harus lebih dahulu ditangani
dibandingkan dengan sub-elemen ke-1
X : Jika kedua sub-elemen sama pentingnya atau keduanya harus ditangani
bersama

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 7


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
O : Jika kedua sub-elemen tidak sama penting atau kedua sub-elemen bukan
prioritas yang harus ditangani.

“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 8


Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”
“Model Pengembangan Kawasan Agropolitan Secara Berkelanjutan 9
Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang)”

Anda mungkin juga menyukai