Anda di halaman 1dari 6

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Valuasi Ekonomi

Valuasi ekonomi SDA dan Lingkungan (SDAL) adalah upaya pengenaan nilai moneter
terhadap sebagian atau seluruh potensi sumber daya alam dan lingkungan, sesuai dengan tujuan
pemanfaatannya. Hal ini berupa nilai ekonomi total, nilai pemulihan kerusakan/pencemaran,
serta nilai pencegahan pencemaran/lingkungan.

2.2 Tahapan Valuasi

Tahapan valuasi ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkunan secara umum adalah sebagai
berikut :

1. Penentuan Daerah/Wilayah yang Divaluasi


Tahapan ini diperlukan untuk mengetahui daerah yang potensial untuk divaluasi, selain
itu pula untuk mengetahui narasumber yang dapat mengetahui gambaran tentang fungsi
SDAL terkait dengan sumber daya ekonomi masyarakat di tempat/wilaya tersebut.
2. Penentuan Tujuan
Tujuan akan menentukan jenis SDAL yang akan dijadikan objek perhitungan valuasi.
Pada bagian ini akan ditetapkan batas kajian dan metoda valuasi yang akan digunakan.
3. Identifikasi Permasalahan
Pada tahapan ini, sebaiknya difokuskan pada isu penting yang diprioritaskan, lalu
dikembangkan kajiannya.
4. Identifikasi Jenis dan Sebaran SDAL
Pada tahapan ini, perlu diketahui secara pasti jenis dan sebaran SDAL yang dikaji
sesuai ekosistemnya.
5. Identifikasi Fungsi dan Manfaat SDAL
Fungsi dan manfaat SDAL dapat dibedakan ke dalam fungsi penggunaan ekstraktif,
penggunaan non ekstraktif, jasa lingkungan, jasa keanekaragaman hayati dan pengaruh
sosial/budaya.
6. Penentuan Metode Valuasi
Penentuan metode valuasi akan dipengaruhi oleh ketersediaan harga pasar. Metode
yang cukup mudah digunakan, yaitu metode yang tersedia harga pasarnya, jika tidak
tersedia maka metode lain yang dapat digunakan antara lain pendekatan biaya
pengganti.
7. Data Kuantifikasi SDAL
Data yang diperoleh hendaknya meliputi suatu kurun waktu tertentu dan tingkat
diskonto yang akan dipakai, sehingga dapat diketahui kuantitas total SDAL maupun
volume penambahan/pengurangan SDA dan luas pencemaran/kerusakan lingkungan
yang terjadi, serta kurun waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pencemaran sesuai
fokus tujuan valuasinya.
8. Perhitungan Nilai Ekonomi (Valuasi)
Hasil dari tahapan ini, yaitu perhitungan keseluruhan nilai fungsi sumber daya alam
atau nilai kerusakan ataupun akuntansi SDAL dalam suatu ekonomi sesuai dengan hasil
identifikasi isu/tujuan perhitungannya.
9. Analisis
Sebaiknya dijabarkan juga implikasi/makna dari suatu nilai yang telah dihitung. Suatu
keputusan tentang sumber daya alam seyogyanya memperhatikan trade off atas dampak
suatu kegiatan pada sumber daya alam tersebut dan bagaimana cara meminimumkan
dampak yang mengikutinya.

2.3 Konsep Dasar Valuasi Ekonomi SDAL

Penjelasan yang akan dijabarkan pada subbab 2.3, yaitu perhitungan untuk Nilai Ekonomi
Total (NET) dan Nilai Ekonomi Kerusakan/Pencemaran, berikut penjelasannya:

2.3.1 Nilai Ekonomi Total (NET) SDAL


NET dibagi menjadi dua bagian, yaitu nilai atas dasar penggunaan dan nilai atas dasar
tanpa penggunaan (atau nilai pasif). Kegunaan menghitung nilai moneter NET SDAL,
yaitu :
- Untuk menunjukkan nilai/tingkat kepedulian terhadap SDAL;
- Menjadi dasar argumen, data dan informasi yang akurat untuk advokasi terhadap
lingkungan yang berkualitas, termasuk didalamnya menghitung manfaat dan biaya
lingkungan;
- Sebagai bahan analisis biaya manfaat untuk estimasi proyek yang memanfaatkan
SDAL;
- Untuk mengetahui pola pengelolaan SDAL yang tepat dengan mempertimbangkan
hubungan antara ekonomi dan lingkungan;

Perhitungan NET dapat menggunakan metode pendekatan produktifitas, biaya


perjalanan, metode kontingensi, dan metode benefit transfer. Kelebihan dari metode
ini, yaitu mendapatkan keseluruhan nilai suatu ekosistem. Kekurangannya, yaitu
dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang besar.

2.3.1.1 Nilai Atas Dasar Penggunaan (Use Value)


Nilai atas dasar penggunaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Nilai atas penggunaan langsung (direct use value)
Nilai ini mengarah pada penggunaan dan pengambilan sumber daya alam secara
langsung.
2. Nilai atas penggunaan tidak langsung (indirect use value)
Nilai ini merupakan nilai jasa lingkungan yang tidak harus diekstraksi secara
langsung dari lingkungan, namun memberikan manfaat bagi manusia.
3. Nilai pilihan (option value)
Nilai yang diberikan dalam wujud kesediaan membayar (willingness to pay/ WTP)
untuk mempertahankan keberadaan sumber daya alam dan lingkungan yang akan
digunakan di masa mendatang.

2.3.1.2 Nilai Atas Dasar Tanpa Penggunaan (Non-Use Value or Passive Value)
Nilai atas dasar tanpa penggunaan terdiri dari:
1. Nilai Pilihan (Option Value)
Nilai ini didefinisikan merupakan nilai yang diberikan dalam wujud kesediaan
membayar untuk mempertahankan keberadaan SDAL yang akan digunakan di masa
depan;
2. Nilai Warisan (bequest value)
Nilai ini adalah nilai manfaat yang diberikan oleh masyarakat untuk tetap dapat
menikmati keberadaan SDAL di masa mendatang.
3. Nilai Keberadaan (existence value)
Nilai keberadaan merupakan nilai yang diberikan oleh masyarakat lebih karena
keberadaannya tanpa mereka harus perlu menggunakannya. Besarnya nilai ini
didasarkan pada persepsi atau anggapan yang dirasakan oleh masyarakat baik dari
sisi sosial maupun budaya.

2.3.2 Nilai Ekonomi Total Kerusakan/Pencemaran


Setelah unsur kerusakan dan menurunnya fungsi lingkungan dikuantifikasi, ada dua
pendekatan utama untuk mengetahui besarnya NET kerusakan, yaitu:
- Pendekatan NET kerusakan lingkungan, dalam hal ini perhitungan besarnya nilai
kerusakan lebih didasarkan pada nilai jasa lingkungan, keanekaragaman hayati, dan
pengaruh sosial budaya yang hilang dan atau rusak.
- Pendekatan NET atas biaya rehabilitasi atau restori SDAL, digunakan untuk
menghitung biaya rehabilitasi atas kerusakan SDAL dengan cara memperkirakan
biaya rehabilitasinya.

2.4 Metode Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan


2.4.1 Pilihan Metode Valuasi Ekonomi Nilai Ekonomi Total SDAL
Pada praktek valuasi ekonomi tidak begitu mudah memisahkan antara berbagai
komponen nilai yang berbeda-beda. Dalam banyak hal akan sangat berguna untuk
menghitung nilai ekonomi total. Namun karena berbagai keterbatasan cukup
menghitung nilai dari beberapa komponen penggunaan SDAL yang dominan.
2.4.2 Pilihan Metode Valuasi Ekonomi Nilai Ekonomi Total Kerusakan Lingkungan
Pemilihan metode untuk perhitungan NET kerusakan lingkungan disesuaikan dengan
fungsi dan manfaat lingkungan yang terganggu.

2.5 Konsep Metode Valuasi Ekonomi

Penetapan nilai ekonomi total maupun nilai ekonomi kerusakan lingkungan digunakan
pendekatan harga pasar dan pendekatan non pasar. Pendekatan harga pasar dapat dilakukan
melalui harga pasar yang sebenarnya atau pendekatan produktivitas, pendekatan Modal
Manusia (Human Capital) atau pendekatan nilai yang hilang (Foregone Earning) dan
pendekatan biaya kesempatan (Opportunity Cost). Sedangkan pendekatan non pasar dapat
digunakan melalui pendekatan preferensi masyarakat, beberapa pendekatan yang dapat
digunakan antara lain adalah metode nilai hedonis, metode biaya perjalanan, metode kesediaan
membayar atau kesediaan menerima ganti rugi (contingent valuatian) dan metode benefit
transfer.

Terkait dengan judul dari makalah ini, maka akan langsung dijelaskan mengenai pendekatan
biaya kesempatan (Opportunity Cost).

2.5.1 Pendekatan Biaya Kesempatan (Opportunity Costs)

Apabila data mengenai harga atau rupiah tidak cukup tersedia, biaya kesempatan atau
pendapatan yang hilang dari penggunaan SDA dapat digunakan sebagai pendekatan.
Pendekatan ini digunakan untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan guna melestarikan
suatu manfaat, dan bukannya untuk memberikan manfaat ekonomi yang harus dikorbankan
jika terjadi perubahan sehingga kualitas lingkungan tidak dapat dikembalikan seperti keadaan
semula.

Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah biaya yang terjadi akibat penggunaan sumber-
sumber daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan sumber-
sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain.

Ciri-ciri biaya peluang adalah sebagai berikut:

a. Cara menghitung biaya peluang tidak selalu dikaitkan dengan uang, namun
dihubungkan dengan kebahagiaan, waktu, benefit yang diperoleh di masa mendatang;
b. Mempunyai banyak possibility terkait dengan kegunaannya;
c. Penetapan pilihan biaya peluang tergantung maksud dan kondisi setiap
individu/perusahaan;
d. Biaya peluang pada umumnya merupakan kebutuhan sekunder maupun tersier.

Tahapan pelaksanaannya:

1. Identifikasi kesempatan yang hilang karena suatu kegiatan lain/perubahan;


2. Menilai besaran setiap jenis manfaat ekonomi yang hilang;
3. Menjumlahkan besaran semua manfaat ekonomi yang hilang.

Contoh untuk pendekatan Opportunity Cost adalah sebagai berikut :

Lahan sawah yang diubah menjadi penggunaan lain akan kehilangan fungsinya terhadap fungsi
produksi lingkungan dan sosial. Sawah sebagai habitat katak, burung, ular, ulat akan hilang.
Untuk itu perlu diperhitungkan secara ekonomis. Demikian pula sawah yang berfungsi sosial
seperti untuk olahraga, keindahan, tempat menghirup udara segar dan tempat belajar. Seluruh
fungsi ini akan hilang. Ini juga memiliki nilai ekonomi yang dapat diperhitungkan.

Daftar Pustaka

Deputi VII. 2007. Panduan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup

Universitas Gajah Mada. 2012. Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Kemuning, Anditas Cahya. 2017. Konsep-Konsep Biaya dan Lingkungan Ekonomi.


https://anditacahyakemuning.wordpress.com/2017/11/02/konsep-konsep-biaya-dan-lingkungan-
ekonomi/ (diakses tanggal 5 Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai