Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS NILAI EKONOMI TOTAL SEBAGAI PENUNJANG PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA

OLEH : Harry Irawan Johari

Selain fungsi pelestarian lingkungan hidup, pesisir pantai juga mempunyai fungsi ekonomi
yang penting bagi perekonomian suatu daerah. Manfaat pesisir pantai dapat dikelompokkan ke
dalam empat kategori yaitu:
1. Manfaat penggunaan langsung (direct use value) yaitu nilai-nilai ekonomi yang diperoleh dari
pemanfaatan langsung atau interaksi dengan sebuah sumberdaya biologi atau sistem
sumberdaya. Manfaat langsung terdiri atas produk dan jasa yang dapat digunakan secara
langsung, baik berupa produk yang dapat dikonsumsi seperti hasil perikanan tangkap, stok larva
ikan dan udang untuk tambak, manfaat satwa liar yang hidup di dalamnya, maupun produk yang
tak dapat dikonsumsi seperti rekreasi dan ekowisata serta pendidikan dan penelitian.
2. Manfaat penggunaan tidak langsung (indirect use value) yaitu nilai-nilai yang tidak dapat
dikonsumsi dan nilai yang tidak langsung memberikan harga seperti nilai amenity. Manfaat ini
berupa nilai fungsional.
3. Manfaat pilihan (option value) yaitu nilai potensial dari sumber daya bagi pemanfaatan dimasa
mendatang baik langsung maupun tidak langsung. Manfaat pilihan berupa nilai yang
berhubungan dengan keanekaragaman hayati dan keberadaan spesies langka; serta nilai
kepentingan pemanfaatan dimasa mendatang.
4. Manfaat keberadaan (existence value) merupakan manfaat yang diterima oleh seseorang atau
masyarakat dari hanya sekedar mengetahui keberadaan dari suatu spesies, habitat atau
ekosistem ada, dan akan terus keberadaannya. Manfaat keberadaan berhubungan dengan
kelangsungan habitat dari spesies pengguna dan warisan.
Pada umumnya nilai suatu barang dan jasa dapat ditentukan berdasarkan suatu mekanisme
pasar sehingga pasar dapat menentukan besarnya harga barang dan jasa tersebut. Karena berbagai
faktor penghambat, sebagian besar dari harga produk dan jasa yang dapat diberikan oleh ekosistem
tidak dapat ditentukan melalui mekanisme pasar karena bersifat milik publik dan tidak kompetitif
sehingga nilainya kurang diperhitungkan.
Untuk meningkatkan kompetibilitas ekosistem, maka nilai ekonomi yang berupa produk dan
jasa harus dihitung. Penjumlahan dari nilai-nilai manfaat dengan memperhatikan pertimbangan
sesuatu pertukaran (trade-offs) disebut nilai ekonomi total (total economic value) sumber daya.
Untuk dapat menilai produk dan jasa ekosistem digunakan beberapa metode pendekatan yang
sesuai dengan ciri dari setiap produknya. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan nilai
ekosistem seperti harga pasar (market price), harga barang pengganti (barter exchange approach),
dan harga ekonomi (shadow price).
Harga bayangan merupakan harga yang digunakan sebagai pengganti harga pasar bagi
barang dan jasa jika harga pasar dikecualikan (didistorsi) atau jika tidak ada harga pasar. Harga
bayangan merupakan cerminan nilai sosial dari suatu manfaat atau biaya. Metode harga bayangan
yang dapat digunakan untuk menentukan nilai sumber daya adalah sebagai berikut.
1. Pasar pengganti (surrogate market) yaitu pasar yang digunakan berupa pengganti dari pasar
yang menghilang bagi sumber daya lingkungan. Kalau tidak ada pasar bagi suatu barang atau
jasa maka pasar-pasar pengganti dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai nilai-
nilai barang dan jasa tersebut.
2. Biaya perjalanan (travel cost) merupakan suatu pendekatan pasar pengganti yang digunakan
secara luas yang mengandalkan pada informasi menyangkut waktu dan biaya perjalanan untuk
menjabarkan sutau kurva permintaan bagi suatu tempat rekreasi.
3. Biaya penggantian (replacement cost) merupakan suatu teknik berlandaskan biaya yang
mengukur pengeluaran-pengeluaran potensial yang diperlukan untuk menggantikan suatu asset
produktif yang seyogyanya akan mengalami kerusakan karena pengadaan suatu proyek atau
pembangunan.
4. Nilai perubahan produktivitas (value in change on productivity) merupakan suatu teknik valuasi
(penaksiran nilai) yang didasarkan pada selisih dari nilai produksi dengan suatu kegiatan yang
diusulkan dengan tanpa kegiatan.
5. Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah nilai dari pemanfaatan alternative terbaik dari
sebuah sumber daya atau nilai dari opsi/pilihan yang hilang oleh karena memilih satu
ragam/modus pemanfaatan khusus.
6. Biaya relokasi (relocation cost) merupakan suatu teknik yang berlandaskan pada biaya yang
digunakan untuk memperkirakan nilai moneter dari suatu kerusakan lingkungan yang
didasarkan pada biaya-biaya potensial merelokasikan suatu fasilitas fisik yang akan mengalami
kerusakan oleh karena adanya perubahan dalam mutu lingkungan.
7. Metode contingent valuation merupakan suatu teknik yang berlandaskan pada kesediaan
membayar (willingness to pay) yaitu suatu ukuran dalam teknik valuasi berlandaskan survei yang
menunjukkan kesediaan seseorang mengeluarkan uang untuk memperoleh tingkat yang
diinginkan dari suatu barang atau jasa
Nilai ekonomi total ekosistem secara langsung menunjukkan nilai ekonomi dari berbagai
produk dan jasa yang diberikan ekosistem. Penilaian yang benar mengenai nilai ekonomi ekosistem
akan menentukan ketepatan dalam penghitungan biaya dan manfaat dari pemanfaatan sumberdaya
untuk pengembangan pariwisata. Perhitungan yang kurang cermat dapat mengakibatkan
pengelolaan pemanfaatan ekoisistem tidak benar. Biaya sosial atau eksternalitas harus
diperhitungkan, sehingga biaya sosial dari eksternalitas negatif dan keuntungan yang diperoleh
berimbang. Dengan demikian akan ada keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan ekonomi
masyarakat dengan sistem perlindungan lingkungan.
Untuk mengkaji keuntungan serta kerugian dari segala perubahan dalam pemanfaatan
ekosistem untuk pengembangan pariwisata, perlu dilakukan analisis biaya-manfaat (benefit cost
analisis/BCA). Analisis ini merupakan suatu teknik analisis yang didasarkan pada teori ekonomi
kesejahteraan yang menyelidiki nilai masa kini dari arus manfaat dan biaya ekonomi dari suatu
kegiatan yang meliputi beberapa jangka waktu yang diberikan batasannya menggunakan beberapa
laju potongan (discount) yang ditentukan sebelumnya. Analsis biaya manfaat menggunakan nilai-
nilai kelangkaan ekonomi (economic scarcity values) atau harga bayangan (shadow prices) sebagai
yang dihadapkan pada harga-harga pasar yang digunakan dalam analisis finansial.
Dalam analisis biaya-manfaat ada tiga kriteria yang digunakan yaitu: 1) NPV (Net Present
Value) atau nilai bersih sekarang, yaitu nilai yang didiskon dari keuntungan bersih dari pemanfaatan
sumber daya, 2) rasio manfaat dan biaya (benefit and cost ratio/ BCR) merupakan indeks dari suatu
kegiatan yang beguna dalam BCA, yang didasarkan pada rasio dari manfaat yang didiskon dari suatu
kegiatan terhadap biaya didiskon dari kegiatan tersebut. 3) laju pengembalian internal (Internal Rate
Return/IRR) dalam suatu usaha penggunaan lahan merupakan laju diskon (discounting) dimana nilai
saat ini dari manfaat menjadi sama dengan nilai saat ini dari biaya.
Pengambilan keputusan dalam analisis biaya dan manfaat didasarkan pada besarnya angka
perbandingan antara seluruh manfaat dengan seluruh biaya yang timbul. Apabila angka
pebandingan yang diperoleh satu atau lebih besar dari satu maka tindakan yang dimaksud dijalankan
karena dianggap menguntungkan. Sebaliknya apabila nilai perbandingan kurang dari satu maka
tindakan tidak dijalankan karena dianggap rugi. Dalam hal menghadapi ketidakpastian maka
perbandingan antara manfaat dan biaya adalah perbandingan antara nilai sekarang manfaat dengan
nilai sekarang biaya.

Anda mungkin juga menyukai