Anda di halaman 1dari 2

Analisis biaya manfaat adalah sebuah metode yang menguantifikasikan biaya dan manfaat

terkait kebijakan yang berdampak terhadap anggota masyarakat. Secara umum, analisis biaya
manfaat berlaku untuk menilai sebuah projek, program, dan regulasi pemerintahan (Boardman,
2014). Broadman (2014) mengatakan bahwa terdapat dua hal yang perlu ditelusuri dalam analisis
biaya manfaat, yaitu:
1. Harga (biaya)
Setiap kebijakan baik itu berasal dari institusi pemerintahan maupun swasta memiliki
sejumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk menjunjung kebijakan yang dibuat. Dengan
analisis ini dituntut untuk mengetahui daftar biaya beserta jumlahnya atas objek yang
sedang melewati tahap analisis.
2. Nilai (manfaat)
Tidak jauh berbeda dengan biaya, manfaat atas suatu kebijakan akan selalu melekat
didalamnya. Sehingga dalam analisis biaya manfaat memerlukan daftar manfaat beserta
jumlahnya atas objek yang sedang melewati tahap analisis. .
Sejumlah biaya dan manfaat atas aset sungai dapat diketahui dengan menggunakan analisis
biaya manfaat terhadap kinerja aset. Adapun pengertian kinerja menurut Fahmi (2013) adalah hasil
yang diperoleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit
oriented yang dihasilkan satu periode waktu. Sedangkan menurut Profiroiu (dalam Iuliana 2016)
kinerja pada sektor publik melibatkan hubungan antara tujuan, cara, dan hasil sehingga kinerja
merupakan hasil yang didapatkan dari kegiatan yang dilakukan secara, efektif, efisien, dan dengan
biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin. Sungai merupakan salah satu sektor publik yang
dikelola oleh instansi pemerintahan. Oleh karena itu diperlukan analisis biaya dan manfaat atas
kinerja aset sungai agar dapat memberikan umpan balik kepada isntansi pemerintahan untuk
melakukan introspeksi terhadap pengelolaan aset sungai.
k. fisik:
Sungai Cimahi sebagai sektor publik haruslah memiliki kondisi fisik yang baik. Perawatan
dan pemeliharaan aset secara berkala dilakukan sebagai upaya mengembalikan kondisi fisik aset
agar dapat digunakan sesuai dengan penggunaan dan pemanfaatannya. Parameter analisis biaya
manfaat terhadap kinerja fisik aset dapat dilihat berdasarkan kondisi fisik sungai yaitu dari kualitas
air sungai, adapun parameter kualitas air menurut Alappat (2004) antara lain:
1. Hasil pengujian air laboratorium lingkungan sesuai dengan baku mutu.
Komponen pengujian air untuk kondisi fisik menurut Alappat (2004) antara lain adalah
pH, Chemical Oxigen Demand (COD), dan Biologycal Oxigen Demand (BOD)
2. Jumlah sumber air lain (industri, saluran pembuangan kota, dan limbah berbahaya).
Mengetahui jumlah industri yang membuang limbah ke saluran Sungai Cimahi, jumlah
industri yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), jumlah industri yang
memiliki IPAL namun tidak berfungsi secara baik, dan jumlah industri yang tidak
memiliki IPAL.

Anda mungkin juga menyukai