Anda di halaman 1dari 19

Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Lingkungan Industri dan


Lingkungan Hidup
Arum Kusuma Dewi (191622019152385)
Rosa Aulia (20
Aspek Lingkungan
Industri
Lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada.
Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti
ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk
kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis guna studi
kelayakan bisnis.
6 Aspek Kekuatan Bersaing
1. Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada,
misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yang
terbatas.
faktor penghambat pendatang baru masuk kedalam suatu industry, yang sering disebut dengan Hambatan Masuk :
a. Skala Ekonomi
b. Diferensiasi Produk
c. Kecukupan Modal
d. Biaya Peralihan
e. Akses ke Saluran Distribusi
f. Ketidak Ungguluan Biaya Independen
g,. Peraturan Pemerintah
2. Persaingan sesama perusahaan didalam industrinya
Dalam situasi persaingan yang oligopoly, perusahaan mempunyai kekuatan
yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Persaingan pasar yang sempurna
biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga
produk.. menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
a. Jumlah Kompetitor
b. Tingkat Pertumbuhan Industri
c. Karakteristik Produk
d. Biaya Tetap yang Besar
e. Kapasitas
f. Hambatan Keluar
3. Ancaman dari produk pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam industry bersaing pula dengan
produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subtitusi dapat
memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman pada produk subtitusi
adalah kuat bilaman konsumen dihadaokan pada sedikitnya switching cost dan
jika produk subtitusi itu mempunyai hrag yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebiih tinggi daripada produk-produk suatu industry.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
Pembeli mampu untuk mempengaruhi perusahaan untuk memotong hargga,
meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan
competitor melalui kekuatan yang mereka miliki.
Beberapa kondisi yang mungkin dihadapi perusahaan antara lain adalah :
a. Pembeli dalam jumlah yang besar
b. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
c. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
d. Switching cost pemasok adalah kecil
e. Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil persentase yang besar bagi
biayaproduksi pembeli, sehingga pembeli akan menawarkan insentif kepada
pegawainya yang mampu menyediakan produk yang sama dengan harga yang
lebih murah.
f. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitive
terhadap harga dan diferensiasi servis
g. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan
mudah mencari subtitusinya.
4. Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)

Pemasok dapat mempengaruhi industry lewat kemampuan mereka meaikkan


harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok akan kuat apabila
beberapa kondisi berikut terpenuhi :
1. Jumlah pemasok sedikit
2. Produk/pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching
cost yang besar
3. Tidak tersedia produk subtitusi
4. Pemasok mampu melakukan integrase ke depan dan mengolah produk yang
sama yang dihasilkan perusahaan.
5. Perusahaan hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok
5. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya

Kekuatan keenam yang ditambahhkan freemanyang dikutip wheelen adalah


berupa kekuatan diluar perusahaan yang mempunyai penggaruh kepentingan
secara langsung kepada perusahaan. Stakeholder yang dimaksud antara lain
adalah pemerintah, serikat pekerta, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok,
asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan pemegang
saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi diantara
industry yang satu dengan yang lain.
Aspek Lingkungan Hidup
Studi aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan
apakah secara lingkungan hidup, misalnya dari sisi udara, dan
air, rencana bisnis diperkirakan diperkirakan dapat
dilaksanakan secara layak atau sebaliknya.
Mengapa AMDAL?
Analisis dampak lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju sejak
tahun 1970 dengan nama Environmental Impact Analysist atau Environmental
Assessment yang keduanya disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan
suatu studi kelayakan dengan dua alasan pokok, yaitu :
1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian
2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasinya proyek-proyek industry.
3. Pemrakarsa proyek harus membuat AMDAL dengan konsekuensi ia harus
mengeluarkan biaya.
Kegunaan AMDAL
AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari
proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting, menyeluruh dan utuh
dari perusahaan dan lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai untuk
mengelola dan memantau proyek dan ligkungannya dengan menggunakan
dokumen yang benar. Beberapa peran AMDAL yaitu sebagai berikut :
1. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan
2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek
3. AMDAL sebagai dokumen penting
Peraturan dan Perundang-Undangan
Sumber peraturan dan perundangan tersebut ada yang berlaku secara internasional dan ada
juga yang berlaku untuk suatu negara saja. Dalam satu negara, dapat saja peraturan dan
perundangannya berbeda menurut propinsi dan sektoralnya.
Berlaku secara internasional. Peraturan-peraturan yang bersifat internasional penting
diperhatikan terutama oleh mereka yang melakukan studi AMDAL yang dampak
proyeknya akan melampui daerah yang digunakan secara internasional, seperti misalnya
proyek yang limbahnya akan dibuang ke laut atau limbah yang dapat ditiup angin sampai
jatuh ke negara lain, seperti misalnya hujan asam. Peraturan-peraturan yang berlaku secara
internasional mengenai AMDAL dapat berupa deklarasi, perjanjian-perjanjian Bilateral
maupun Multilateral.
Komponen AMDAL
Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatau hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan
dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan
kegiatan pembuatan 5 (lima) dokumen yang terdiri dari :
1. PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)
2. KA (Kerangka Acuan)
3. ANDAL (Analisi Dampak Lingkungan), adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting
suatu kegiatan yang direncaknakan. Arti dampak penting disini adalah perubahan lingkungan yang amat
mendasar yang diakibatkan olehh suatu kegiatan.
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan),
5. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan).
Sistematika Pengelolaan Lingkungan
AMDAL merupakan suatu proses yang panjang dengan sistematika urutan
langkah tertentu menurut PP 29 tahun 1986. Secara garis besar langkah-
langkah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Format Dokumen RKL
1. Lingkup rencana pengelolaan lingkungan,
a. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah
dampak negative lingkungan
b. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan menanggulangi, meminimalisasi,
atau mengendalikan dampak negative
c. Pengelolaan lingkungan yang bersifat meningkatkan dampak positif
d. Pengelolaan lingkungan yang bersifat memberikan pertimbangan ekonomi
lingkungan
2. Kedalaman rencana pengelolaan lingkungan, mengingat dokumen AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan,
maka dokumen RKL hanya akan bersifat memberikan poko-pokok arahan, prinsip-prinsip atau persyaratan untuk
pencegahan/penanggulangan/pengendalian dampak.
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan, Ciri-ciri pokok sebagai berikut :
a. Rencana pengelolaan lingkungan memuat pokok-pokok arahan, prionsip-prinsip, pedoman atau persyaratan
untuk mencegah, menanggulangi, mengendalikan atau meningkatkan dampak penting baik negative maupun
positif yang bersifat strategis; dan bila dipandang perlu, lengkapi pula dengan acuan literature tentang rancang
bangun penanggulangan dampak dimaksud.
b. Rencana pengelolaan lingkungan dimaksud perlu dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk pembuatan rancangan rinci rekayasa, dan dasar pelaksanaan kegiatan pengelolaan
lingkungan.
c. Rencana pengelolaan lingkungan mencakup pula upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan karyawan
pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui kursus-kursus dan pelatihan. Cantumkan jenis
pelatihan atau kursus yang diperlukan pemrakarsa berikut dengan jumlah serta kualifikasi karyawan yang akan
dilatih.
d. Rencana pengelolaan lingkungan juga mencakup pembentukan unit organisasi yang bertanggungjawab di bidang
lingkungan untuk melaksanakan RKL. Aspek-aspek yang perlu diutarakan sehubungan dengan hal ini antara lain
adalah struktur organisasi, lingkup tugas dan wewenang unit, serta jumlah dan kualifikasi personalnya.
4. Format dokumen RKL
a. Latar belakang pengelolaan lingkungan
b. Rencana pengelolaan lingkungan,
c. Pustaka
d. Lampiran
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai