Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH II

Nama Mahasiswa : Muhammad Hidayad

NIM : 043693122

Kode/Nama Mata Kuliah : PWKL4310/Ekonomi Lingkungan

Kode /Nama UPBJ : 13/Batam

Masa Tugas : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Universitas Terbuka
1. Yang saya ketahui, Willingness To Pay (WTP) adalah kesediaan membayar yang
mencerminkan daya beli yang dimiliki oleh masyarakat atau rumah tangga terhadap suatu
barang dan jasa. Setiap batas maksimal dari mereka disebut Willingness To Pay (WTP) yang
mengukur seberapa besar seorang pembeli dalam menilai suatu barang maupun jas.
jasa lingkungan dengan WTP secara tidak langsung ialah Nilai penggunaan tidak langsung
(indirect use value) ditentukan oleh manfaat yang berasal dari jasa-jasa lingkungan dalam
mendukung aliran produksi dan konsumsi, pendekatan tidak langsung, yaitu teknik-teknik
yang menurunkan preferensi dari fakta atau informasi berdasarkan pasar yang diamati

2. Fungsi AMDAL adalah sebagai berikut bahan perencanaan pembangunan wilayah,


membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan hidup
dari rencana usaha dan/atau kegiatan, memberikan masukan dalam penyusunan
rancangan rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan, izin Kelayakan Lingkungan.
Penekanan – penekanan dalam studi Amdal Ialah AMDAL diperlukan untuk proses
pengambilan keputusan dalam pelaksanaan kegiatan yang menimbulkan dampak, AMDAL
bagian dari kegiatan studi kelayakan rencana usaha/kegiatan, komponen AMDAL meliputi
Kerangka Acuan (KA), ANDAL, RKL, RPL. Menurut PP No. 27/1999 Pasal 3 ayat 1, usaha
dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup meliputi : a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam. b.
Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharu. c. Proses
dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam
pemanfaatannya. d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan
alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya. e. Proses dan kegiatan yang
hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya
dan/atau perlindungan cagar budaya. f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan,
dan jenis jasad renik.
3. Environmental impact Assessment (EIA) merupakan salah satu cara menganalisis proyek
pembangunan sebelum dilaksanakan, untuk mengetahui apakah proyek tersebut
berpotensi merusak lingkungan. Dalam pelaksanannya, studi AMDAL sering tereduksi
artinya menjadi analisis dan sisi lingkungan secara fisik, sementara itu factor social dan
budaya masyarakat di lokasi proyek acapkali terabaikan.
Pada pelaksanaannya, EIA berlaku untuk proyek yang telah diidentifikasi oleh penyaringan
Sistem Manajemen Lingkungan dan Sosial atau dengan istilah Environmental and Social
Management System (ESMS), yang dimana proyek tersebut berisiko tinggi atau sedang,
dimana proyek tersebut memerlukan EIA secara penuh atau sebagian.
ESIA sendiri memiliki ruang lingkup yang bergantung pada sifat, kompleksitas, dan
signifikansi masalah yang telah teridentifikasi, sebagaimana ditetapkan oleh penyaringan
ESMS. Pada ESIA yang berlaku secara penuh, ruang lingkup tersebut ditentukan oleh studi
cangkupan yang melibatkan stake holder yang relevan untuk mengkonfirmasi risiko yang
diidentifikasi oleh penyaringan ESMS, sebagaimana untuk menetapkan prioritas pada
pemberlakuan ESIA dan untuk menentukan jenis penilaian yang diperlukan untuk ESIA.
Elemen-elemen kunci yang berlaku pada EIA dimana menentukan apakah akan
menerapkan ESIA secara penuh atau hanya diwajibkan EIA secara parsial atau sebagian.
Elemen tersebut antara lain; 1) Ringkasan non-teknis, 2) Deskripsi proyek, 3) Analisis
kerangka kebijakan, hukum dan administrasi, 4) Identifikasi dan analisis pemangku
kepentingan, 5) Dasar lingkungan dan sosial, 6) Penilaian dampak lingkungan dan sosial,
7)Analisis alternatif, 8) Environmental and social management plan atau rencana
pengelolaan lingkungan dan sosial (ESMP), dan 9) Hasil konsultasi pemangku kepentingan.
Penerapan ESIA secara penuh, 9 elemen tersebut wajib dipenuhi, sedangkan untuk
penerapan ESIA parsial tidak membutuhkan banyak latar belakang dan data dasar sebagai
ESIA lengkap. Untuk analisis kerangka kebijakan, hukum dan administrasi; dasar
lingkungan dan sosial serta analisis alternatif tidak diperlukan dalam pemberlakuan EIA
parsial.

SUmber : BMP PWKL4310/Ekonomi Lingkungan Modul 2-3

Anda mungkin juga menyukai