Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM GEODESI

Praktikum ke : 2
Judul Praktikum : pengukuran jarak, sudut

Hari/Tanggal :
Lokasi Praktikum : Areal Kampus UNJA Mendalo
Kelas : Ilmu Ukurvtanah Dan Pemetaan
Kelompok : M SUMBER DAYA LAHAN

NAMA : PUTRI ELVIDA


NIM : D1A017087

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
SEMESTER GANJIL 2014/2015
I. DASAR TEORI
 
A. Pengukuran jarak 
Jarak adalah rentangan hubungan terpendek antara dua titik. Dan di nyatakan dalam satuan
ukuran.ada beberapa istilah jarak pada ilmu ukur :
 Posisi datar (sejajar dengan bidang datar), disebut
jarak datar 
 Posisi miring (membentuk sudut lancip dengan bidang datar), disebut
jarak miring  (lapangan)
 Posisi tegak (membentuk sudut 900 terhadap bidang datar), disebut  jarak tegak 
(bedatinggi)

Pengukuran jarak dapat juga dibagi 2 yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Pengukuran jarak secara langsung adalah pengukuran jarak antara dua titik tidak begitu
jauh .dapat juga dicontohkan pada hamparan lahan yang tidak begitu luas. Pengukuran ini
dilakukan dengancara sederhana. Peralatan ukur yang digunakan berupa galah, pita ukur atau
rantaiukur.

Pengukuran jarak secara tak langsung : pengukuran jarak antara dua titik cukup jauhatau pada
hamparan lahan yang cukup luas. Pengukuran dilakukan secara optik atauelektronik.
Peralatan ukur yang digunakan berupa alat optik (manual atau elektronik).
Pengukuran jarak langsung dibagi menjadi dua tahapan, yaitu :
1. Pelurusan antara dua titik yang akan diukur.
2. Pelaksanaan pengukuran jarak
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengukuran, yaitu:
a. Menentukan terlebih dahulu batas-batas area yang akan diukur.
b. Pemilihan satu atau lebih garis ukur yang akan digunakan sebagai patokan pengukuran
terhadap titik-titik yang lain. Garis ini akan memberikan kemudahan dalam
pengukuran.
c. Letak garis ukur harus dekat dengan kenampakan yang akan diukur dan
tidak menimbulkan offset yang panjang.
d. Membuat sketsa yang jelas sebelum melakukan. Hal ini akan membantu dan
memudahkan pekerjaan.
B. Pengukuran Sudut dan Azimut
Pengukuran sudut berarti mengukur suatu sudut yang terbentuk antara suatu titik dan dua
titik lainnya. Pada pengukuran ini dapat diukur arah daripada dua titi atau lebih yang dibidik
dari satu titik control dan jarak antara titik-titik diabaikan.

Sudut-sudut dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Secara langsungsudut
diukurdi lapangan dengan kompas, theodolit kompas, theodolit biasa
ataupunsextan.Sedangkan secara tidaklangsung dapat diukur dengan metode pita, yang
harganyadihitungdari hubungan kuantitas yangdiketahui dalam sebuahsegitiga atau bentuk
geometrik sederhana lainnya.

Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) denagan titik/sasaran yang
dituju. Azimuth sering disebut juga sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga
macam azimuth, yaitu :

a. Azimuth sebenarnya, yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik
b. Azimuth magnetis, yaitu sudut yang sibentuk antara utara sebenarnya dengan titik
sasaran
c. Azimuth peta, yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran

Back Azimuth adalah besar sudut kebalikan kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya
adalah bila sudut azimuth lebih dari 180o maka sudut azimuth dikurangi 180o , bila sudut
azimuth kurang dari 180o maka sudut azimuth kurangi 180o , bila sudut azimut =180o maka
back azimutrhnya adalah 0o atau 360o.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1) Mengenal alat ukur jarak dan kompas
2) Memahami ketelitian alat ukur
3) Mampu memahami alat ukur jarak dan kompas secara langsung
III. BAHAN DAN ALAT
1) Pita ukur
2) Kompas
3) Penggaris
4) Jalon
5) Busur
6) Buku catatan lapangan
7) ATK dan papan alat tulis

IV. PROSEDUR KERJA

Langkah Kerja Pengukuran

1) Tentukan titik patoknya misalnya pada titik H, kemudian tentukan titik target yang
akan diukur misal titik P
2) Tempatkan kompas mendatar diatas titik H, sampai kedudukan kompas sejajar,
kemudian arahkan kompas kearah utara.
3) Tempatkan jalon pada titik yang akan dibidik. Arahkan kompas ke titik A dan bacalah
skala lingkaran sudut yang ditunjukan oleh jarum kompas
4) Hasil dari pengukuran dicatat kemudian lakukan penggambaran dengan metode grafis
pada kertas milimeter block dan dilakukan perhitungan data hasil pengukuran.

Penggambaran
Penggambaran yang dilakukan oleh tiap kelompok degan menggunakan metode grafis
yaitu langsung melakukan penggambaran dengan mengetahui hasil pengamat dilapangan dan
diskalakan dengan menggunakan alat tulis seperti : busur derajat, penggaris, pensil,
penghapus karet, kertas milimeter block.

Langkah Kerja Penggambaran

1. Menggunakan busur derajat untuk menggabarkan sudut yang diperoleh dari hasil
pengukuran, dengan menetapkan sudut utara menghadap atas pada kertas millimeter
block.
2. Menentukan skala gambar yang akan diproyeksikan diatas kertas
3. Penggambaran objek atau areal dilakukan dengan memasukkan data jarak dari Po ke
titik yang akan dipetakan, hal ini dilakukan pada setiap titik yang diukur sudutnya.
4. Dapat digambarkan pada kertas millimeter block menyesuaikan dengan skala yang
telah ditentukan
5. Pembuatan title block dengan mencantumkan skala, lokasi, tanggal, legenda, tim
pengukur, dan lembaga pendidikan.

6. ANALISIS

Prinsip pengukura ini adalah dengan sistem grafis. Pengukuran pun menggunakan alat
sederhana seperti : kompas, pita ukur, meteran, papan data dan alat tulis. Umumnya alat
tersebut digunakan untuk mengukur daerah-daerah yang relatif kecil karena ketelitian dan
kapasitas ukurannya pun relatif kecil (± 30m ). Dan alat ukur ini sesuai dengan lokasi yang
diukur dimana tidak terlalu luas. Adapun cara yang dilakukan adalah dengan metode
koordinat polar.
Sistem koordinat polar dinyatakan dengan unsur sudut ( yang diukur dari sumbu y
positif (utara) searah putaran jarum jam dan unsur jarak (d) yang diukur diantara dua titik
yang bersangkutan. Keuntungan cara dengan koordinat polar ialah, pada satu kali kedudukan
alat pengukuran sudut dapat ditentukan atau diukur banyak titik, keuntungn lainnya dengan
cara ini ialah dimungkinkan pengukuran pada lapangan yang tidak datar.
Untuk pengukuran Azimuth sendiri kami menggunakan metode pengukuran Azimuth
Sebenarnya ,yang mana besar sudut yang diukur adalah hasil bentukan antara utara kompas
dengan titik yang telah dipasang di lapangan . Pengunaan metode azimuth sebenarnya ini
lebih memudahkan kami dalam pengukuran dan lebih fungsional dibanding metode
pengukuran Azimuth yang lainnya. Pengukuran Azimuth ini menggunakan kompas sebagai
patokan sudut nya dan titik acuan ,serta dibantu meteran yang dibentangkan antara titik pusat
dengan titik acuan suapaya memudahkan dalam penentuan sudut yang lebih akurat.

Dalam pengukuran banyak hambatan yang membuat hasil pengukuran kami tidak
akurat dan kesalahan teknis dalam pembacaan skala meteran dan sudut kompas .
7. KESIMPULAN

 Alat ukur yang dapat digunakan dalam mengukur jarak pembacaan sudut kompas
lapangan antara lain adalah; pita ukur dan kompas
 Dalam melakukan pengukuran jarak, ketelitian pengukuran sangat dibutuhkan agar
mendapatkan nilai ukur yang baik
 Praktikan telah mampu mengoperasikan alat ukur jarak dan kompas secara langsung

8. SARAN

Guna tercapainya keberhasilan dalam praktikum yang akan datang maka kami
memberikan sedikit saran yang mungkin dapat berguna :

1. Sebelum melakukan praktikum ada baiknya mempelajari teori yang dipraktikkan.


2. memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan asisten.
3. Dalam penggunaan alat hendaknya diperhatikan ketentuan-ketentuan
penggunaannya untuk menghindari terjadinya kerusakan.
4. Setelah selesai praktikum mintalah persetujuan asisten, agar kesalahan yang
dilakukan dapat segera diperbaiki.
DAFTAR BACAAN

[1] Erni. 2010. Pengukuran Jarak.http://www.scribd.com/doc/45704376/Bab-4-


Pengukuran- Jarak    . Diakses pada tanggal 15 september 2013
[2] Muda, Iskandar. 2011. Teknik survey dan pemetaan. Departemen Pendidikan
Nasional:Jakarta
[3] Mulyono, Tedjo, M. Mukhlisin, dan Setia Utomo. 1996. Petunjuk Praktikum Ukur
Tanah 1. Bandung : Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
[4] Wongsotjitro, Soetomo.1992. Ilmu Ukur Tanah. Jogyakarta : Kanisius.
[5] http://iguidepost.blogspot.com/2008/07/pemetaan-gua-sederhana-menggunakan-
alat.html
[6] http://sundana.wordpress.com/2008/12/09/penuntun-praktikum-ilmu-ukur-tanah/
[7] http://2.bp.blogspot.com/_dPBQPD_FTOU/S9wxqv0F0WI/AAAAAAAAACg/z-
sF1v0EcOE/s1600/Picture1.jpg
LAMPIRAN (Tabel ; gambar; dll)

Patok (anjir) Pencatatan data

Pita ukur Menarik pita ukur

Pengumpulan data Pengumpulan data

Anda mungkin juga menyukai