Anda di halaman 1dari 2

Sistem saraf 1

1.

a. Jala saraf adalah susunan organisasi saraf yang menyerupai jala. Jala saraf
dapat ditemukan pada hewan karang dan ubur-ubur. Susunan saraf yang
terdapat pada bagian atas tubuh ubur-ubur berfungsi untuk mengkoordinasikan
gerakan, sedangkan jala saraf yang terdapat pada tentacle berfungsi sebagai
reseptor sensoris.
b. Hubungan jala saraf dan saraf difus ialah organisasi sel saraf yang saling
berhubungan satu sama lain, berfungsi sebagai reseptor sensori dan dimiliki
oleh hewan-hewan tingkat rendah.

c. hewan-hewan tersebut masih tergolong hewan tingkat rendah sehingga saraf yang dimiliki ialah
jala saraf dan tidak sekompleks saraf pada hewan tingkat tinggi.
d.
Radial simetri Bilateral simetri sederha Bilateral simetri lebih maju

 Sel sel reseptor –  Sistem saraf lebih


konduktor (tidak tersentralisasi oleh
membentuk jalur terbentuknya korda
tunggal, saling saraf
terjalin longitudinal
membentuk suatu
jala saraf yang
menyebar ke
seluruh tubuh,
belum ada pusat
pengontrol)
 Sel-sel efektor
menghasilkan
reaksi gerakan
yang sangat terbatas

2. a.

b.

c. Potensial membran adalah beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam dari
suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa
di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di luarnya). Potensial membran merupakan hasil dari
perbedaan konsentrasi potasium dan sodium antar membran sel yang dipelihara dengan asupan ion.
Sebagian besar pengeluaran energi tubuh saat beristirahat dikhususkan untuk mempertahankan
potensial membran, yang sangat penting untuk transmisi impuls saraf, kontraksi otot, fungsi jantung,
dan transportasi nutrisi dan metabolit ke dalam dan keluar sel.

d. Jumlah ion Natrium yang terdapat pada CES lebih banyak dari pada yang terdapat pada CIS. Hal
sebaliknya terdapat pada Kalium, yang jumlah ionnya lebih banyak terdapat pada CIS dari pada yang
terdapat pada CES. Jumlah perbandingan ini adalah normal, mengiongat adanya kalium didalam CIS
yang lebih sedikit akan menyebabkan bersifat lebih negative dibandingkan CES. Akibatnya, apabila ada
stimulus maka potensial aksi dapat terjadi karena perbedaan potensial antara CIS dan CES. Selain itu,
jumlah ion klor juga relative banyak mengikuti jumlah natrium. Hal ini dikarenakan natrium dalam tubuh
lebih umum ditemukan dalam bentuk NaCl dibanding dalam bentuk ion bebas. Kesimpulannya, sel
dalam tubuh cumi-cumi dalam keadaan sedang tidak menerima rangsang.

Anda mungkin juga menyukai