Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


( KEPERAWATAN DASAR 1 )

Kelompok I
ALDRIANSYAH

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cairan dan elektrolit sangat penting untuk memoertahankan keseimbangan atau
homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi
fungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung
partikelpartikel bahan organic dan anorganik yang vital untuk hidup.Elektrolit tubuh
mengandung komponen-komponen kimiawi. Elektrolit tubuh ada yang bermuatan positif
(kation) dan bermuatan negative (anion). Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh,
termasuk fungsi neuromuscular dan keseimbangan asam-basa.Pada fungsi neuromuscular,
elektrolit memegang peranan penting terkait dengan transmisi impuls saraf.

B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari kebutuhan cairan dan elektrolit?
b. Apa komposisi dari cairan dalam tubuh ?
c. Apa mekanisme haus di dalam tubuh ?
d. Perpindahan cairan yang ada didalam tubuh .?
e. Asuhan keperawatan untuk pasien hipokalemia ?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui hal yang berhubungan dengan kebutuhan cairan dan elektrolit.
b. Untuk mengetahui komposisi cairan didalam tubuh.
c. Untuk mengetahui mekanisme haus di dalam tubuh.
d. Mengetahui perpindahan cairan yang ada di dalam tubuh
e. Mengetahui asuhan keperawatan untuk pasien hipokalemia.

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya
yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya
lingkungansel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangancairan ini dinamakan “homeostasis”.

B. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut)
a. Air
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari
beratbadannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya.

b. Solut (terlarut) dua jenis substansi terlarut (zat terlarut) elektrolit dan non-elektrolit.
a) Elektrolit : Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan
menghantarkan arus listrik. Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam mili
ekuivalen, dalam larutan selalu sama.mol/L) atau dengan berat molekul dalam
garam ( milimol/liter mEq/L.
1. Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraselular utamaadalah natrium (Na), sedangkan kation intraselular utama
adalah kalium (K). Sistem pompaterdapat di dinding sel tubuh yang memompa
natrium ke luar dan kalium ke dalam
2. Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion intraselular utama
adalah ion fosfat (PO4ɜ).
b) Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam
larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non elektrolit
lainnya yang secara klinispenting mencakup kreatinin dan bilirubin.

Pendapat ahli lain tentang unsur utama kompartemen cairan tubuh

C. MEKANISME HAUS
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang
osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus yang
mensintesis vasopresin.Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah
dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan vasopresin dengan
reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane
bagian apeks duktus koligen.Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan terjadinya
reabsorbsi cairan ke vasa recta.Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di duktus koligen
menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap
dipertahankan. selain itu,rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan
osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga
terbentuk perilaku untuk membatasi haus,dan cairan di dalam tubuh kembali normal.

D. PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH


a. Difusi
Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas, atau zat
padat secara bebas dan acak. Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel
membran. Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit, dan zat-zat lain terjadi melalui
membran kapiler yang permeabel. Kecepatan proses difusi bervariasi, bergantung pada
faktor ukuran molekul, konsentrasi cairan, dan temperatur cairan.
Zat dengan molekul yang besar akan bergerak lambat dibanding molekul kecil.
Molekul akan lebih mudah berpindah dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan
dengan konsentrasi rendah. Larutan dengan konsentrasi yang tinggi akan mempercepat
pergerakan molekul, sehingga proses difusi berjalan lebih cepat.
b. Osmosis
Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membran semipermeabel
biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan
konsentrasi lebih pekat. Solut adalah zat pelarut, sedang solven adalah larutannya. Air
merupakan solven, sedang garam adalah solut. Proses osmosis penting dalam mengatur
keseimbangan cairan ekstra dan intra sel.
Osmolaritas adalah cara untuk mengukur kepekatan larutan dengan
menggunakan satuan mol. Natrium dalam NaCl berperan penting dalam mengatur
keseimbangan cairan dalam tubuh. Apabila terdapat tiga jenis larutan garam dengan
kepekatan yang berbeda dan di daiamnya dimasukkan sel darah merah, maka larutan
yang mempunyai kepekatan sama yang akan seimbang dan berdifusi. Larutan NaCl
0,9% merupakan larutan yang isotonik karena larutan NaCl mempunyai kepekatan yang
sama dengan larutan dalam sistem vaskular. Larutan isotonik merupakan larutan yang
mempunyai kepekatan sama dengan larutan yang dicampur. Larutan hipotonik
mempunyai kepekatan lebih rendah dibanding larutan intrasel.
Pada proses osmosis dapat terjadi perpindahan dari larutan dengan kepekatan
rendah ke larutan yang kepekatannya lebih tinggi melalui membran semipermeabel,
sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang, sedang larutan
yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
c. Transpor Aktif
Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transpor aktif.
Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses penting
untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu tekanan cairan
dan membran.
d. Tekanan cairan.
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotik
juga menggunakan tekanan osmotik, yang merupakan kemampuan partikel pelarut untuk
menarik larutan melalui membran.
Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang mempunyai
konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak dapat bergabung, maka larutan tersebut disebut
koloid. Sedangkan, larutan yang mempunyai kepekatan yang sama dan dapat bergabung
disebut sebagai kristaloid. Sebagai contoh, larutan kristaloid adalah larutan garam, tetapi
dapat menjadi koloid apabila protein bercampur dengan plasma. Secara normal,
perpindahan cairan menembus membran sel permeabel tidak terjadi. Prinsip tekanan
osmotik ini sangat penting dalam proses pemberian cairan intravena. Biasanya, larutan
yang sering digunakan dalam pemberian infus intravena bersifat isotonik karena
mempunyai konsentrasi yang sama dengan plasma darah. Hal ini penting untuk
mencegah perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam intrasel. Larutan intravena bersifat
hipotonik, yaitu larutan yang konsentrasinya kurang pekat dibanding konsentrasi plasma
darah. Tekanan osmotik plasma akan lebih besar dibandingkan tekanan osmotik cairan
interstisial karena konsentrasi protein dalam plasma dan molekul protein lebih besar
dibanding cairan interstisial, sehingga membentuk larutan koloid dan sulit menembus
membran semipermiabel. Tekanan hidrostatik adalah kemampuan tiap molekul larutan
yang bergerak dalam ruang tertutup. Hal ini penting guna mengatur keseimbangan cairan
ekstra dan intrasel.
e. Membran Semipermiabel
Membran semipermiabel merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul
besar tidak tergabung. Membran semipermiabel terdapat pada dinding kapiler pembuluh
darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak berpindah ke
jaringan.

E. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik,
mental, sosial, dan lingkungan. (Nasrul Effendy, 1995)
a) Aktifitas atau istirahat
Gejala : kelemahan umum, latergi.
b) Sirkulasi
Tanda :* Hipotensi* Nadi lemah atau menurun, tidak teratur.* Bunyi jantung jauh.*
Perubahan karakteristik EKG.* Disritmis, PVC, takikardia / fibrasi ventrikel.
c) Eliminasi
Tanda :* Nokturia, poliuria bila faktor pemberat pada hipokalemia meliputi GJK
atau DM.* Penurunan bising usus, penurunan mortilitas, usus, ilues paralitik.*
Distensi abdomen.
d) Makanan / cairanGejala : Anoreksia, mual, muntah.
e) NeurosensoriGejala : paresthesia
Tanda : Penurunan status mental / kacau mental, apatis, mengantuk, peka
rangsangan, koma, hiporefleksia, tetani, paralisis.* Penurunan bising usus,
penurunan mortilitas, usus, ileus paralitik.* Distensi abdomen
f) Nyeri / kenyamananGejala : nyeri / kram otot
g) PernapasanTanda : hipoventilasi / menurun dalam pernapasan karena kelemahan
atau paralisis otot diafragma.(Marilyn E. Doenges 2002 hal 1048)

Karena hipokalemia dapat mengancam jiwa, penting artinya untuk memantau timbulnya
hipokalemia pada pasien-pasien yang beresiko. Adanya keletihan, anoreksia, kelemahan
otot, penurunan mortilitas usus, parestesia, atau disritmia harus mendorong perawat
untuk memeriksa konsentrasi kalium serum. Jika tersedia, elektrokardiogram dapat
memberikan informasi yang bernmanfaat. Pasien-pasien yang menerima digitalis yang
berisiko mengalami defisiensi kalium harus dipantau dengan ketat terhadap tanda-tanda
terjadinya toksisitas digitalis karena hipokalemia meningkatkan aksi digitalis. Pada
kenyataannya, dokter biasanya memilih untuk mempertahankan kadar kalium serum
lebih besar dari 3,5 mEq/L (SI : 3,5 mmol/L) pada pasien-pasien yang menerima
digitalis. (Brunner & Suddarth, 2002, hal.261)

b. Diagnoasa Keperawatan
Diagnosa yang sering ditemukan pada pasien hipokalemia secara teoritis adalah sebagai
berikut :
a) Gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan proses penyakit hipokalemia.
b) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik akibat kelelahan.
c) Hipertermi berhubungan dengan kegagalan untuk mengatasi infeksi akibat penyakit
hipokalemia.
d) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan akibat penurunan fungsiotot
dalam tubuh.
e) Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan anoreksi; mual muntah.
f) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
g) Penurunan status mental / kacau mental, apatis, mengantuk, peka rangsangan, koma,
hiporefleksia, tetani, paralisis.* Penurunan bising usus, penurunan mortilitas, usus,
ileus paralitik.* Distensi abdomen
h) Nyeri / kenyamananGejala : nyeri / kram otot
i) PernapasanTanda : hipoventilasi / menurun dalam pernapasan karena kelemahan
atau paralisis otot diafragma.(Marilyn E. Doenges 2002 hal 1048)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan.Komposisi cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat
terlarut).Perpindahan dalam cairan tubuh terdapat difusi ,osmosis,transport aktif.
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar atau serum mengacu pada konsentrasi
dibawah normal yang biasanya menunjukkan suatu kekurangan nyata dalam simpanan
kalium total.

B. Saran
Kami merasa makalah ini banyak kekurangan, karena kurangnya pengetahuan pada
saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/57174037/Konsep-Dasar-Cairan-Dan-Elektrolit

http://www.scribd.com/doc/7244500/Kebutuhan-Cairan-Dan-Elektrolit

http://www.scribd.com/doc/17059905/Cairan-Dan-Elektrolit-Dalam-Tubuh-Manusia

Anda mungkin juga menyukai