Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN

MENJADI INDIVIDU KREATIF

SISSY DWI FEBRIYATI

RRA1C417001

KELOMPOK 2

REGULER C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihannnya masing-masing,
dan kecenderungan dari tiap-tiap insan tersebut, berupaya dengan keras untuk
menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dimiliki, sehingga dengan bekal
potensi yang dimiliki tersebut, setiap manusia berusaha untuk menunjukkan
eksistensinya. Sesuatu yang cukup nampak, dengan perangai yang “halus” adalah
akal pikiran manusia, sebagai lokomotif untuk menunjukkan jalan atau arah hidup
yang akan digeluti, sehingga disebut dengan profesi.
Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan
tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create
the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif
dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk
memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk
menanggung risiko(risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk
ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-
terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan
kreatif yang kelihatannya mustahil.

B. Tujuan
I. Untuk memacu kemampuan berpikir kritis mahasiswa
II. Untuk memperkenalkan mahasiswa pada aneka kosakata terkait
kewirausahaan
III. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengatur waktu
IV. Untuk memacu kreativitas dan partisipasi aktif mahasiswa
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori pendukung yang relevan

Seorang wirausaha harus memiliki kreativitas karena dengan kreativitas


seorang wirausaha mampu keluar, melihat, dan menangkap peluang. Wirausaha
yang kreatif dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat di pasar.
Dengan menjadi individu yang kreatif bukanlah seorang peniru melainkan
pemimpin. Untuk memunculkan ide sebagai jiwa kreativitas membutuhkan suatu
fokus pemikiran konsentrasi. Pentingnya memfokuskan pikiran pada ide tertentu
dapat disimpulkan dari pandangan orang paling kreatif, Leonardo da vinci, ialah
seorang filsuf dan pelukis terkenal, “ruangan yang kecil mengontrol pikiran kita”,
sedangkan ruangan yang luas akan membingungkan kita. Hambatan kreativitas
dalam bentuk klasifikasi yaitu hambatam persepsi, hambatan emosi, hambatan
kultural, hambatan lingkungan, dan hambatan intelektual (Jeanne. 2010: 85).
Menurut Khodijah (2006: 81) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara
yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. (Solso, dalam
Khodijah, 2006: 94) berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental
baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek
atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan
pemecahan masalah.

Menurut Carl Rongers (2009, hlm. 34) tiga kondisi dari pribadi yang
kreatif adalah sebagai berikut:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman.
2. Kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan pribadi seseorang (internal
locus of evaluation).

B. Pengertian Berpikir

Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak.


Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran 30 manusia lebih
dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga
melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak
manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek tertentu,
menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran kemudian
mempunyai wawasan tentang obyek tersebut.
Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau
secara kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau
manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang
disimpan dalam long term memory. Jadi, berpikir adalah sebuah representasi
simbol dari beberapa peristiwa atau item (Hadiyati. 2011:12).

Berpikir pada umumnya didefinisikan sebagai proses mental yang dapat


menghasilkan pengetahuan. Berpikir adalah suatu kegiatan akal untuk mengolah
pengetahuan yang telah diperoleh melalui indra dan ditujukan untuk mencapai
kebenaran (Rakhmat, 1991: 138). (Maxwell, 2004: 82) mengartikan berpikir
sebagai segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan
masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk memahami;
berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Alat dan Bahan


- 1 kotak korek api
- Pita panjang
B. Prosedur
• Korek Api
- Asisten memberikan 1 kotak korek api batang kepada mahasiswa
- Asisten menjelaskan prosedur permainan
- Asisten membuat pertanyaan menggunakan korek api dan mahasiswa
dituntut untuk memecahkan pertanyaan tersebut dengan cara berpikir
diluar nalar
• Pita
- Mahasiswa membentuk kelompok kecil beranggotakan 2 orang
- Asisten memberikan 1 pasang pita kepada mahasiswa
- 1 pita diikat pada tangan dan dimasukkan ke bagian dalam pasangan
sehingga pita tersebut bersilang
- Mahasiswa diminta untuk berpikir kreatif untuk melepaskan pita tanpa
membuka ikatan pada tangan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Yang Diperoleh

Praktikum yang berjudul “ Menjadi Individu Kreatif” ini dilakukan dengan


menggunakan permainan (games) dimana permainan tersebut memacu pemikiran
mahasiswa bagaimana cara menyelesaikan masalah ini dengan pemikiran yang
tidak biasa serta dibatasi oleh waktu tertentu. Permainan yang pertama yaitu
melaksanakan arahan dari asisten. Arahan pertama yaitu membentuk 3 buah kotak
yang berdampingan, selanjutnya dilanjutkan dengan menambah satu kotak
diatasnya. Arahan kedua bentuk dua segitiga sama sisi dengan menggunakan 6
korek api. Semua kelompok dapat menyelesaikan perintah ini dengan baik tetapi
terdapat perbedaan pada waktu penyelesaiannya yaitu waktu yang ditentukan
lebih lama. Arahan ketiga yaitu bentuk empat segitiga sama kaki dengan hanya
memindahkan satu korek api. Pada arahan ini tidak ada kelompok yang dapat
menyelesaikannya karena pertanyaan yang diberikan mungkin tidak terpikirkan
oleh mahasiswa. Arahan keempat yaitu susun empat korek api menjadi tanda
tambah, selanjutnya bentuk segiempat dengan hanya memindahkan satu korek
api. Arahan terakhir yaitu selesaikan penjumlahan hingga mendapat jawaban yang
benar hanya dengan memindahkan satu korek api. Semua kelompok dapat
menyelesaikan arahan ini tetapi terdapat perbedaan pada waktu penyelesainnya
yaitu waktu yang diberikan bertambah lama.

Permainan yang kedua yaitu menggunakan dua pita dengan warna yang
berbeda dilakukan dengan berpasang-pasangan. Dalam permainan ini mahasiswa
diberikan masalah. Pada permainan ini hanya beberapa pasang yang dapat
menyelesaikan arahan tersebut. Dan saya dengan salah seorang pasangan saya
mampu menyelesaikan permasalahan dalam permainan pita berpasangan. Jadi
seorang wirausaha harus memiliki kreativitas karena dengan kreativitas seorang
wirausaha mampu keluar, melihat, dan menangkap peluang. Wirausaha yang
kreatif dapat meluncurkan produk yang belum pernah dibuat di pasar. Dari
kegiatan praktikum yang telah dilakukan melalui beberapa games dapat di ketahui
bahwa setiap individu dituntut untuk dapat berpikir secara kritis dan tidak biasa
jika dihadapkan dengan suatu permasalahan yang membingungkan. Permainan
tersebut dapat melatih tingkat kreativitas dari mahasiswa dan dituntut untuk
berpikir dengan cara pandang yang berbeda.

B. Hal-hal Baru
Dari praktiktikum yang telah dilakukan, saya mendapat pelajaran baru
mengenai cara berpikir diluar nalar. Dimana pada praktikum ini diajarkan untuk
berpikir secara kritis dengan menggunakan alat dan bahan yang disediakan.
Seperti menyusun korek api yang susunannya bisa berbentuk apa saja lalu disusun
kembali dengan memindahkan 1 korek api sehingga membentuk sebuah susunan
korek api yang jawabannya diluar perkiraan.
Dari praktikum pita saya mengetahui hal baru yaitu cara melepaskan sebuah
pita yang diikat dengan teman (pasangan) bisa terlepas tanpa membuka ikatan
tersebut. Pada praktikum ini saya rasa cukup lama untuk menemukan solusi
bagaimana cara melepaskan ikatan pita tersebut.

C. Inspirasi yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan

Pada praktikum ini, inspirasi yang diperoleh yaitu untuk memenangkan


persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang
tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju,
penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang
telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat
dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang
memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
BAB V
PENUTUP
A. PENUTUP

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan


bahwa untuk menjadi individu yang memiliki kreativitas bisa dimulai dari hal-hal
yang sederhana seperti berpikir dalam menyelesaikan teka-teki dalam permainan.
Setiap individu pada zaman globalisasi ini dituntut untuk menciptakan sesuatu
yang baru dengan tujuan, hal tersebut dapat memberikan manfaat untuk diri
sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, individu dituntut untuk menjadi pribadi
yang kreatif agar dapat bersaing di era globalisasi saat ini. Jadi, kreativita
merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian,
kemauan, kerja keras dan ketekunan.

B. SARAN

Sebaiknya pada praktikum yang berjudul berpikir kreatif ini game yang
digunakan ditambah lagi agar mahasiswa mendapatkan banyak inspirasi dari
game yang dimainkan dan bisa berpikir lebih kreatif lagi.
DAFTAR RUJUKAN

Carl, Rongers. 2009. Perkembangan Kreativitas anak berbakat. Rineka Cipta:


Jakarta

Hadiyati, Ernani. 2011. Kreativitas Dan Inovasi Berpengaruh Terhadap


Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan.
13 (1): 8-16

Jeanne. 2010. Psikologi Pendidikan (Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang).


Erlangga: Jakarta

Maxwell, John C. 2004. Berpikir Lain Dari Yang Biasanya (Thinking For A
Change). Karisma Press: Batam.

Rakhmat, J. 1991. Belajar Cerdas: Belajar Berbasis Otak. Mizan Learning Center
(MLC): Bandung.

Anda mungkin juga menyukai