Rekombinasi DNA
DNA dapat disambungkan dengan DNA lain dari sumber yang berbeda. Proses
penyambungan DNA itu dikenal sebagai rekombinasi DNA. Sebenarnya tujuanya adalah untuk
menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Karena itu rekombinasi DNA disebut sebagai
rekombinasi gen.
Dalam rekombinasi DNA dilakukan pemotongan dan penyambungan DNA. Proses
pemotongan dan penyambungan DNA itu menggunakan enzim pemotong dan penyambung.
Hasil sambungan DNA dikenal sebagai DNA rekombinan. Enzim pemotong disebut enzim
restriksi endonuklease. Secara alami enzim ini dikeluarkan oleh bakteri untuk memutuskan DNA
virus yang tersambung pada DNA bakteri, tanpa merusak DNA bakteri.
Secara alami rekombinasi DNA bisa terjadi. Misalnya jika terjadi proses pindah silang
pada meiosis, akan terjadi tukar menukar kromatid pada kromosom yang homolog, sehingga
DNA terputus dan tersambung secara silang. Contoh lainnya adalah pada proses transduksi.
Transduksi adalah proses tersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri yang lain
dengan perantara virus. Virus tersebut telah memasukkan DNA dari bakteri satu ke bakteri lain.
Contoh lainnya adalah transformasi. Transformasi terjadi jika ada bakteri A yang
meindahkan materi genetiknya ke bakteri B yang sejenis di dekatnya. Bakteri B tersebut
mendapatkan gen baru dari bakteri A.
Melihat kenyataan itu, para pakar pun mencoba untuk menyambung-nyambung DNA
secara invitro dari sumber yang berbeda. Alasan dilakukannya rekombinasi adalah:
Semua DNA memiliki struktur yang sama yakni tersusun atas gula, asam fosfat, dan basa-basa
nitrogen, yang teruntai membentuk polinukleotida.
Karena strukturnya sama, maka DNA dari sumber mana pun dan dari spesies apapun dapat
disambung-sambungkan.
Para pakar telah berhasil mengisolasi atau mensintesis enzim.
Gen dapat mengekspresikan diri atau mengontrol sintesis polipeptida di manapun dia berada,
asalkan dalam kondisi yang sesuai. Misalnya gen manusia dapat mengekspresikan diri meskipun
berada di dalam sel bakteri.