PENDAHULUAN
1
dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah
maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan
besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor
yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis), perubahan suhu.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi. Jika suatu zat menerima atau
melepaskan kalor, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama
adalah terjadinya perubahan temperatur dari zat tersebut, kalor yang seperti ini
disebut dengan kalor sensibel (sensible heat). Dan yang kedua adalah terjadi
perubahan fase zat, kalor jenis ini disebut dengan kalor laten (latent heat).
Kalor dikenal sebagai bentuk energi yaitu energi panas dengan notasi
QSatuan Kalor : Satuan kalor adalah kalori (kal) atau kilo kalori (k kal), 1
kalori/kilo kalori adalah : jumlah kalor yang diterima/dilepaskan oleh 1 gram/1 kg
air untuk menaikkan/menurunkan suhunya 10 C.
3
sensibelnya,hal ini karena diperlukan energi yang besar untuk merubah fase suatu
zat.
4
1. Perubahan wujud dari padat menjkadi cair dan sebaliknya. Contoh fenomena
ini terjadi pada lilin yang sedang menyala.
2. Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya. Fenomena ini terjadi
pada peristiwa memasak air dan terjadinya fenomena hujan.
3. Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya. Peristiwa ini terjadi
pada kapur barus yang menyublin, yang mengubah kapur barus menjadi gas.
Sedangkan benda gas yang berubah menjadi benda padat dicontohkan pada
asap kenalpot. Asap nkenalpot berubah menjadi jelaga (benda padat) ketika
menyentuh permukaan dalam kenalpot.
5
Kalor Jenis/c
Zat
(J/Kg oC)
Timbel 128
Emas 129
Raksa 140
Tembaga 400
Besi 460
Baja 500
Kaca 700
Kalor Jenis
Zat
(J/Kg oC)
Aluminium 900
Es 2100
Eter 2190
Alcohol (Etil) 2500
Air (15oC) 4200
Beton 800
b. Otoklaf
6
Beberapajenispekerjaanmembutuhkanpemanasanhinggasuhumelebihi
100ᵒC. untukmendapatkansuhuini orang memanfaatkanuap yang berasaldari air
mendidihpadatekanandiatas 1 atm. Contohnya, pada proses vulkanisasikaret.
Untukmembunuhbakteripadaperalatankedokterandigunakanotoklaf.
Denganmenggunakanalatinimakadapatdicapaisuhudiatas 100ᵒC sehinggabakteri
pun mati.
c. Alatpenyulingan air
Benda lain yang memanfaatkansifatkaloradalahalatpenyuling air
(destilasi). Alatspenyulingan air dilengkapidenganalatpendingin yang
disebutkondensor. Didalamkondensordialiri air
dinginsecaraterusmenerusmenyelubungipipa. Sementarapipasendirimengaliriuap-
uappanasdarilabudidihkebotol Erlenmeyer. Cara kerjaalatpenyulingan air
dapatdigambarkansebagaiberikut: mula-mula air
dalamlabudipanaskan hinggamendidih. Leherlabuditutupdengangabus yang
dilengkapidengan thermometer. Uappanas yang
terbentukkemudianmengalirmelaluipipa yang dilingkupiolehalatpendingin
(kondensor). Ketikamelewatialatpendinginuappanasberubahmenjaditetes-
tetesembun. Tetes-tetesembuninikemudianmengalirkedalambotol Erlenmeyer.
Dengandemikiankitamendapat air suling yang dapatdiminum.
7
a. Biladuabendabercampurmakabenda yang
panasakanmemberikankalorkepadabenda yang
dinginhinggasuhukeduanyasama.
b. Banyaknyakalor yang dilepasolehbenda yang
panassamadenganbanyaknyakalor yang diserapolehbenda yang dingin
Pernyataandiatasdapatdiringkassebagaiberikut: Kalor yang
dilepasolehsuatubendasamadengankalor yang diterimabenda lain.
PernyataaninidikenaldenganAsas Black.
Yang ditulisdenganpernyataan
KalorLepas = kalorterima
Q lepas = Q terima
2.2 Temperature
Temperature (suhu) adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu
benda. Sifat termometrik adalah sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya
perubahan suhu. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu suatu benda.
Termometer zat cair: menggunakan prinsip bahwa zat cair akan memuai
jika dipanaskan. Termometer Bimetal: menggunakan prinsip bahwa logam akan
memuai jika dipanaskan. Termometer Hambatan: menggunakan prinsip bahwa
bila seutas kawat dipanaskan, hambatan listriknya akan bertambah. Termokopel:
pemuain antara dua logam yang kedua ujungnya disentuhkan akan menghasilkan
GGL. Termometer Gas: sejumlah gas yang dipanaskan dan volumenya tetap maka
tekanannya bertambah. Pyrometer: mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan
oleh benda yang sangat panas.
8
Perbandingan ini digunakan untuk mengkonversikan suhu suatu skala
kedalam beberapa skala lainnya yang sesuai dengan Standar Internasional (SI),
sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan kita.
Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu
benda atausistem.Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata
yang dimiliki oleh molekulmolekulsuatu benda. Dengan demikian suhu
menggambarkan bagaimana gerakan molekulmolekulbenda.
Sebagai contoh ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai,
dan beberapa sifatfisik benda tersebut akan berubah. Sifat-sifat benda yang bisa
berubah akibat adanya perubahansuhu disebut sifat termometrik.Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur sebuah benda. Dari sifat termometrik
tersebut, termometer dibuat.
9
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4) Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan
laboratorium (-40o C sampai dengan 350o C)
5) raksa dapat panas secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan
cepat dan tepat.
Kerugian :
1) raksa mahal.
2) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah
( seperti dikutub utara dan selatan)
3) Raksa termasuk zat berbahaya sehingga ketika pecah akan
membahayakan kulit.
b. Keuntungan dan kerugian thermometer alkohol
Keuntungan:
1) Alcohol lebih murah disbanding Raksa
2) Alcohol lebih teliti karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alcohol
mengalami perubahan volume yang lebih besar.
3) Alcohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin (seperti didaerah kutub
yaitu – 112oC)
Kerugian:
1) Alcohol memiliki didih rendah yaitu 78oC, sehingga pemakainya terbatas.
2) Alcohol tidak berwarna sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar
terlihat.
3) Alcohol membasahi dinding kaca.
10
5) Hasil bacaan yang didapat kurang teliti karna air termasuk penghantar panas
yang sangat jelek.
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
permukaan bahan. Jadi dalam proses ini struktur bagian dalam bahan kurang
penting. Keadaan permukaan dan keadaan sekelilingnya serta kedudukan
permukaan itu adalah yang utama. Lazimnya, keadaan keseirnbangan
termodinamik di dalam bahan akibat proses konduksi, suhu permukaan bahan
akan berbeda dari suhu sekelilingnya. Dalam hal ini dikatakan suhu permukaan
adalah T1 dan suhu udara sekeliling adalah T2 dengan Tl>T2. Kini terdapat
keadaan suhu tidak seimbang diantara bahan dengan sekelilingnya.
Perpindahan kalor dengan jalan aliran dalam industri kimia merupakan
cara pengangkutan kalor yang paling banyak dipakai. Oleh karena konveksi hanya
dapat terjadi melalui zat yang mengalir, maka bentuk pengangkutan ka1or ini
hanya terdapat pada zat cair dan gas. Pada pemanasan zat ini terjadi aliran, karena
masa yang akan dipanaskan tidak sekaligus di bawa kesuhu yang sama tinggi.
Oleh karena itu bagian yang paling banyak atau yang pertama dipanaskan
memperoleh masa jenis yang lebih kecil daripada bagian masa yang lebih dingin.
Sebagai akibatnya terjad sirkulasi, sehingga kalor akhimya tersebar pada seluruh
zat.
Dinding
H= h A (Tw-T∞)
= h A ∆T
13
Keterangan:
H : Perpindahan panas
h : Koefisien konveksi
A : Luas permukaan
∆T : Perpindahan suhu
Pada perpindahan kalor secara konveksi, energi kalor ini akan dipindahkan
ke sekelilingnya dengan perantaraan aliran fluida. Oleh karena pengaliran fluida
melibatkan pengangkutan masa, maka selama pengaliran fluida bersentuhan
dengan permukaan bahan yang panas, suhu fluida akan naik. Gerakan fluida
melibatkan kecepatan yang seterusnya akan menghasilkan aliran momentum. Jadi
masa fluida yang mempunyai energi terma yang lebih tinggi akan mempunyai
momentum yang juga tinggi. Peningkatan momentum ini bukan disebabkan
masanya akan bertambah. Malahan masa fluida menjadi berkurang karena kini
fluida menerima energi kalor. Fluida yang panas karena menerima kalor dari
permukaan bahan akan naik ke atas. Kekosongan tempat masa bendalir yang telah
naik itu diisi pula oleh masa fluida yang bersuhu rendah. Setelah masa ini juga
menerima energi kalor dari permukan bahan yang kalor dasi, masa ini juga akan
naik ke atas permukaan meninggalkan tempat asalnya. Kekosongan ini diisi pula
oleh masa fluida bersuhu renah yang lain.
14
Perpindahan panas konveksi
(a) konveksi paksa, (b) konveksi alamiah,(c) pendidihan, (d) kondensasi
15
b. Radiator mobil
Pada system pendingin mesin (radiator) air dipaksa mengalir melalui pipa-
pipa dengan bantuan pompa air (water pump).panas mesin yang tidak dikehendaki
dibawa oleh sirkulasi air tersebut menuju radiator. Di dalam radiator, air
didinginkan dengan bantuan udara. Air yang telah mendingin ini kemudian di
pimpa untuk mengulang kembali proses transfer panas dari mesin mebil ke
radiator. Ingat bahwa proses konveksi melibatkan fluida (dalam kasus ini di wakili
oleh air) sebagai penghantar panas. Air yang digunakan dalam radiator lama-lama
akan berkurang akibat penguapan dan akhirnya akan habus. Oleh karena itu,
radiator perlu diisi air kembali untuk memastikan lancarnya proses pendinginan
mesin selama mobil berjalan.
16
Gambar perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi pada pemanasan air
17
2. Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat
dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih
dingin dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap
pabrik.
Contoh peristiwa konveksi adalah pada saat memanaskan air dengan cerek
atau ketel, di dalam cerek atau ketel akan terjadi aliran air secara terus menerus
selama pemanasan, hal ini disebabkan karena perbedaan massa jenis zat. Air yang
menyentuh bagian bawah gelas kimia tersebut dipanasi dengan cara konduksi.
Akibat air menerima kalor, maka air akan memuai dan menjadi kurang rapat. Air
yang lebih rapat pada bagian atas itu turun mendorong air panas menuju ke atas.
Gerakan ini menimbulkan arus konveksi. Pada bagian zat cair yang dipanaskan
akan memiliki massa jenis menurun sehingga mengalir naik ke atas. Pada bagian
tepi zat cair yang dipanaskan konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
Pada bagian tengah zat cair yang dipanaskan, konveksi yang terjadi seperti
ditunjukkan pada gambar berikut
18
Contoh yang lain di dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan proses
konveksi adalah cerobong asap pabrik.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Panas dapat berpindah dengan 3 cara, yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi. Pada peristiwa konduksi, panas akan berpindah tanpa diiukti aliran
medium perpindahan panas. Panas akaan berpindah secara estafet dari satu
partikel ke partikel yang lainnya dalam medium tersebut. Pada peristiwa konveksi,
perpindahan panas terjadi karena terbawa aliran fluida. Secara termodinamika,
konveksi dinyatakan sebagai aliran entalpi, bukan aliran panas. Pada peristiwa
radiasi, energi berpindah melalui gelombang elektromagnetik.
20
DAFTAR PUSTAKA
21