BAGI LPB – MDMC GRESIK I. PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan berbagai ragam budaya, kekayaan alam dan penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, budaya dan agama. Disamping keragaman tersebut, Indonesia juga merupakan negara dengan potensi bencana terbesar dan paling beragam di dunia. Ditunjang dengan posisi geografisnya yang kepulauan, berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia di bagian selatan dan Samudra Pasifik di bagian barat, memiliki 400 gunung api (81 diantaranya dinyatakan aktif) yang merupakan pertemuan dua ring of fire di dunia yaitu ring Pasifik di sepanjang tenggara dan sabuk Alpide sepanjang selatan ke barat (dari Timor hingga Sumatra), terletak pada puluhan lempeng aktif dunia (tiga terbesar di antaranya adalah lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng India-Australia), dan garis pantai yang sangat panjang (40,000 km). Kondisi-kondisi ini menyebabkan Indonesia berada pada area yang sangat labil, dan berpotensi sangat besar terjadinya banjir, gempa, letusan gunung berapi, tsunami, tanah longsor, bahkan konflik psikososiokultural pun mungkin terjadi. Beberapa bencana besar yang tercatat pernah terjadi di Indonesia diantaranya letusan Gunung Tambora di Sumbawa NTB pada tahun 1815 dan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang menewaskan 36.000 jiwa, mengakibatkan perubahan iklim dunia, serta menimbulkan suksesi ekosistem baru. Bencana besar lainnya yaitu gempa dan tsunami Aceh pada Desember 2004 yang telah menewaskan 165.708 jiwa, gempa Padang pada September 2009 berkekuatan 7.6 SR, dan banjir bandang di Wasior Papua pada Oktober 2010. Berdasarkan catatan resmi BNPB sendiri, secara umum Jawa Timur menduduki peringkat ketiga nasional untuk indeks rawan bencana setelah Jawa Tengah dan Jawa Barat, sedangkan peringkat keempat dan kelima yaitu Nusa Tenggara Timur dan Nangroe Aceh Darussalam. Muhammadiyah sebagai organisasi masa islam besar di Indonesia dituntut untuk mempunyai peran aktif dalam usaha penanggulangan bencana. Maka muhammadiyah melalui amal usahanya di bidang kesehatan, pendidikkan, ekonomi, tabligh. Beserta organisasi otonom muhammadiyah lainnya berusaha ikut berperan aktif dalam usaha pengurangan resiko bencana dan penanggulangan bencana. Scara nyata dan terorganisir, maka disepakati pada tahun 2005 dibentuk Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Dan pada tahun 2010 ada perubahan nama menjadi LPB-MDMC GRESIK, suatu lembaga muhammadiyah yang bergerak dalam penanggulangan bencana. Yang didalamnya terdapat berbagai amal usaha muhammadiyah (kesehatan, pendidikkan, ekonomi, tabligh) dan organisasi otonom muhammadiyah (ORTOM).
II. LATAR BELAKANG
Kabupaten Gresik terletak antara 7° - 8° Lintang Selatan dan 112° - 113° Bujur Timur, dengan luas wilayah 104525,15 Ha. Wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 - 25 meter di atas permukaan air laut (kecuali Kecamatan Panceng mempunyai ketinggian lebih dari 25 meter di atas permukaan air laut). Hampir sepertiga bagian dari wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang Kecamatan Kebomas, sebagian Kecamatan Gresik, Kecamatan Manyar, Kecamatan Bungah, Kecamatan Ujungpangkah, Sidayu dan Panceng serta Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura yang berada di Pulau Bawean. Batas wilayah Kabupaten Gresik bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa, bagian Timur berbatasan dengan Selat Madura, bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto dan Kota Surabaya, bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan. Kabupaten Gresik merupakan daerah muara dari Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong, sedang di perbatasan dengan Sidoarjo di pisah oleh Kali Surabaya di bagian Wilayah Selatan. Bencana banjir di Kabupaten Gresik hampir terjadi setiap tahun yang diakibatkan luapan sungai kali Lamong dan Bengawan Solo. Sedang akibat banjir untuk Kali Surabaya tidak terjadi setiap tahun. Untuk tahun 2010 dan 2011 banjir di akibatkan cuaca yang sangat ekstrim mengakibatkan debit air cukup besar. Kawasan rawan bencana banjir Bengawan solo terjadi di Kecamatan Ujung Pangkah, Sidayu, Bungah dan Dukun.Untuk Kawasan rawan bencana banjir Kali Lamong di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Kedamean, Menganti, Cerme, Duduksampeyan, dan Kebomas Sedangkan untuk banjir Kali Surabaya di Kecamatan Wringinanom dan Driyorejo.
III. PROFIL LPB-PDM GRESIK
LPB-MDMC GRESIK suatu lembaga yang bergerak dibidang kebencanaan dan merupakan suatu lembaga dibawah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik. Dalam struktur kepengurusan terdapat Ketua LPB-MDMC Gresik dan dibawahnya terdapat tiga divisi yaitu Divisi Mitigasi, Divisi Tanggap Darurat Bencana, Divisi Rehabilitasi. Divisi Mitigasi berperan saat sebelum terjadi bencana, Divisi Tanggap Darurat Bencana berperan saat terjadi bencana, Divisi Rehabilitasi berperan saat pasca bencana
IV. PROGRAM KERJA
1. Divisi Mitigasi Program kerja Pengumpulan data mitigasi Pembentukkan jamaah siaga bencana Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kegiatan Pengumpulan data mitigasi 1. Pengumpulan data ancaman kerentanan dan kapasitas 2. Pembuatan database scundair@ kecamatan – desa 3. Sosialisasi format pengumpulan data Pembentukkan jamaah siaga bencana 1. Pilot project pembentukan jamaah siaga bencana bersama dengan BPBD Gresik Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) 1. Pelatihan rencana kontinjensi
2. Divisi Tanggap Darurat Bencana
Program kerja Pembentukkan dan pelatihan tim relawan Penyusunan SOP tanggap darurat bencana Penyediaan logistik tanggap darurat Peningkatan kapasitas SDM Kegiatan Pembentukkan dan pelatihan tim relawan 1. Membentuk 2 tim deploy yang berkopetensi, 1 tim deploy terdiri dari : (1dokter dan 3 perawat) 2. Membentuk 1 tim SAR yang bersertifikasi BASARNAS, 1 tim SAR terdiri dari 30 orang. Penyusunan SOP tanggap darurat Workshop penyusunan SOP tanggap darurat bencana Penyediaan logistik tanggap darurat Inventaris kebutuhan pengadaan : 1 unit Selter pengungsi 2 unit Genset 2 unit Perahu karet kapasitas 10 orang + mesin 25 PK + pelampung 6 unit Radio medik (Handy talkie) Peningkatan kapasitas SDM 1. Mengadakan latihan gabungan simulasi bencana 2. Mengadakan pelatihan water rescue 3. Mengadakan pelatihan vertical rescue 4. Mengadakan pelatihan jungle rescue 3. Divisi Rehabilitasi Program kerja Pemulihan sosial dan psikologis Kegiatan Pemulihan sosial dan psikologis 1. Bantuan konseling dan konstultasi keluarga 2. Pendampingan pemulihan trauma 3. Pelatihan pemulihan kondisi psikologis
V. KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA
Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB-MDMC) Gresik sudah aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana, antara lain : Lokal Gresik Banjir di kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik 2006 Banjir bengawan solo awal 2008 Banjir bengawan solo awal 2009 Banjir kali lamong awal 2010
Luar Gresik
Banjir bandang di jember 2006
Banjir dan tanah longsor di Trenggalek 2006 Gempa bumi di Yogyakarta dan sekitarnya 2006 Banjir di Jakarta awal 2007 Siaga gunung kelud di Kediri 2007 Banjir bandang di Situbondo 2008 Banjir bengawan solo di Bojonegoro awal 2008 Banjir bengawan solo di Bojonegoro, Lamongan, Tuban awal 2009 Erupsi gunung merapi 2010 Siaga gunung lokon di Sulawesi Utara 2011 Siaga gunung ijen di Banyuwangi 2012 Banjir bandang di ambon dan seram bagian barat agustus 2012
VI. SARANA PRASARANA DAN TIM YANG DIMILIKI
Sarana Prasarana 1. Perahu karet kapasitas 5 orang + mesin 15 PK + pelampung 2. Tenda peleton standart TNI 2 buah 3. Handy talkie 2 buah 4. Genset 1 buah + lampu 5. Obat – obatan
Tim
1. Tim Medis 2. Tim Evakuasi 3. Tim Dapur Umum 4. Tim Transportasi 5. Tim Psikososial
VII. KENDALA DALAM PENANGANAN BENCANA
1. Sumber Daya Manusia Dalam kondisi tanggap darurat dibutuhkan SDM yang berkompeten melakukan evakuasi terhadap korban bencana. Dalam hal ini LPB-MDMC GRESIK masih belum memiliki SDM yang berkompeten dan tersertifikasi BASARNAS, 2. Sarana Prasarana LPB-MDMC GRESIK hanya memiliki 1 perahu karet dengan mesin, sedangkan dalam proses evakuasi dan droping logistik membutuhkan perahu karet dengan mesin yang berkapasitas lebih besar. Selain itu kondisi perahu karet sudah tidak memenuhi syarat keamanan untuk melakukan sebuah evakuasi. Dalam kondisi tanggap darurat komunikasi harus lancar hal ini berguna saat akan melaporkan kondisi dilapangan, LPB-MDMC GRESIK hanya memiliki Handy Talkie 2 buah. Hal ini ini sangat kurang sekali dimana ancaman bencana di gresik sangat luas. VIII. USULAN KEGIATAN Mengingat curah hujan yang sangat tinggi yang diperkirakan sampai akhir maret, dan debit air bengawan solo serta kali lamong yang mulai meningkat. Dalam kondisi tanggap darurat memerlukan sebuah perahu karet yang memenuhi syarat untuk membantu proses evakuasi.
IX. PENUTUP
Demikian permohonan bantuan bagi Tim LPB-MDMC GRESIK. Besar harapan
kami untuk terkabulnya permohonan kami tersebut. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.