Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah

ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi

tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya

serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan

jiwa adalah dimana kondisi seorang individu dapat berkembang secara fisik,

mental, spiritual dan social sehingga individu tersebut menyadari kemampuan

diri sendiri ,dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan

mampu memberikan konstribusi untuk komunitasnya. Kondisi perkembangan

yang tidak sesuai pada individu disebut gangguan jiwa (UU NO.18 Tahun

2014).

Menurut data dari Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Mataram sejak

3 tahun terakhir sebanyak 36.381 pasien dengan diagnosa medis Skizofrenia

gangguan skizotipal, psikotik akut dan sementara. pada tahun 2015 jumlahnya

15.521 jiwa mengalami Skizofrenia, dengan rincian rentang usia 1-24 tahun

sebanyak 7 jiwa (0,04%), usia 5-14 sebanyak 63 jiwa (0,4%), usia 15-24

sebanyak 1976 (12,73%), usia 25-44 tahun sebanyak 8847 jiwa (57%),

usia45-64 tahun sebanyak 4154 jiwa (26,7%), usia 64 tahun keatas

sebanyak 474 (3,05%). (Rekam Medis RSJ Mutiara Sukma, 2015)

Pada tahun 2018 jumlah pasien di rumah sakit jiwa mutiara sukma

Mataram sebanyak 15.322 jiwa dengan diagnosa medis Skizofrenia, waham

121 jiwa, depresi 2114 jiwa, dimensia 1078 jiwa. Sedangkan pasien yang

Anda mungkin juga menyukai