Fix Edit Top BGT New Muwah
Fix Edit Top BGT New Muwah
OLEH KELOMPOK IV :
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala Ruangan,
M. Sholeh, S.Kep.,Ns
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir PraManagement Keperawatan
di Ruang Paviliun Asoka RSUD Kabupaten Jombang
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini . Adapun ucapan
terima kasih penulis tunjukkan kepada pihak-pihak sebagai berikut :
1. Bapak Sholeh, S.Kep.,Ns Selaku Kepala Ruangan di Paviliun Asoka
yang telah memberikan fasilitas kepada kami
2. Ibu Etty Hamdiyah, S.Kep.,Ns yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas akhir pramanagement keperawatan ini
3. Bapak Arif Wijaya, S.Kp.,M.Kep yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas akhir pramanagement keperawatan ini
4. Orang Tua kami yang senantiasa mendukung dan mendoakan kami.
5. Pihak-pihak yang tidak bisa disebut satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Hasil Akhir Praktika
PraManagement Keperawatan di Ruang Paviliun Asoka RSUD Jombang. Kami menyadari
bahwa Laporan Akhir Praktika PraManagement Keperawatan yang kami buat ini banyak
kekurangan, untuk ini kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca dalam rangka perbaikan tugas selanjutnya. Akhirnya kami berharap semoga
Laporan Hasil Akhir Praktika PraManagement di Ruang Paviliun Asoka RSUD Jombang
dapat bermanfaat bagi kami yang khususnya dan pembaca umumnya
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran praktika manajemen
keperawatan di harapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan model asuhan
keperawatan professional dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien di
ruang rawat inap.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah mengikuti pembelajaran praktika manajemen keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu menerpakan beberapa aspek dalam
pengelolaan pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan, yaitu :
a. Pengumpulan data (analisa situasi)
b. Perencanaan
c. Pengorganisasian
d. Pengelolaan staff
e. Pengarahan
f. Pengawasan
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan
penerapan model MAKP
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencanan strategi.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model
asuhan keperawatan professional.
1.3.2 Bagi pasien
1. Tercapai kepuasaan klien yang optimal.
2. Klien merasa aman saat dilakukan tindakan keperawatan .
3. Klien merasa percaya pada perawat.
2.1 PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : M. Sholeh, S.Kep.,Ns
Pembimbing Ruangan : Etty Hamdiyah, S.Kep.,Ns
Pembimbing Akademik : Arif Wijaya, S.Kp.,M.Kep
Ketua Kelompok : Hastin Fitria A
Wakil Ketua : Isyna Devi Wardhani
Sekretaris : Iklimatul Arifa
Bendahara : Reni Ariska
Humas : Frida Anice Putri
M. Aldo Nasrulloh
Martha Permadi
Perlengkapan : Malihatun Maghfiroh
Kurnia Putri
Lilis Sutriani
2.2 STRUKTUR ORGANISASI
PERENCANAAN STRUKTUR KELOMPOK PRAKTIKA PRAMANAJEMEN
STIKES INSAN CINDEKIA MEDIKA JOMBANG
SEMERSTER 7 DIRUANG PAVILIUN ASOKA
KETUA KELOMPOK
HASTIN FITRIA A
WAKILKETUA
ISYNA DEVI W
November 2018
NO KEGIATAN
Tanggal
19 20 21 22 23 24 25
Pembentukan
1 X
struktur
Melakukan
2 X X X X
pengkajian
Pengumpulan
3 X X X X
data
Persiapan
4 desiminasi X X X
awal
Desiminasi
5 X
awal
BAB III
PROFIL RSUD JOMBANG DAN PAVILIUN ASOKA
3.1.1. Visi
Menjadi rumah sakit rujukan terdepan dalam layanan pilihan utama
masyarakat dengan layanan paripurna melalui system pendidikan kesehatan yang
terintegrasi.
3.1.2. Misi
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna serta terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan sarana prasarana dan sumber daya manusia sesuai standart.
3. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran, kesehatan lainnya dan penunjang
system layanan kesehatan serta melaksanakan penelitian secara terintegrasi.
4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang professional dan akuntabel
3.1.3. KREDO ‘’CINTAKU’’
Kredo RSUD Jombang adalah ‘’CINTAKU’’ pelayanan yang diberikan
rumah sakit umum daerah jombang adalah pelayana prima yaitu pelayanan yang
cepat, sigap dan berhasil guna, dilayani dalam kondisi lingkungan yang indah
dan suasana yang nyaman serta tarif yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat tak kalah pentingnya adalah memberikan jaminan rasa aman baik
secara fisik maupun psikologis serta tetap menjaga kepercayaan pengguna jasa
pelayanan dengan tekad kepuasan pasien sebagai yang utama dan pertama yang
berlaku pada seluruh masyarakat umum tanpa membedakan status social.
3.1.7. Tujuan
3.1.7.1 Tujuan Umum
Melaksanakan pelayanan keperawatan yang professional secara
holistikkepada pasien sesui dengan standart asuhan keperawatan yang
berlaku
3.1.7.2 Tujuan Khusus
1. Memberikan asuhan keperawatan bio, spiko, social, spiritual pada
kasuspenyakit dalam.
2. Menurunkan angka kematian
3. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antar petugas,
pasien dan keluarga.
Kasus terbanyak
Pada periode Oktober 2018 jumlah kasus penyakit terbanyak adalah cidera otak ringan
(COR).
NO. DIAGNOSA JUMLAH KETERANGAN
1. Cidera otak ringan 66
2. Pasien radius ulna 18
3. Trauma tumpul thorax 14
4. Cidera otak sedang 13
5. Fraktur tibia fibula 11
6. Trauma tumpul abdomen 9
7. Fraktur mandibula 9
8. Fraktur femur 8
9. CVA Bleding 8
10. Fraktur digit mannus 6
Alur masuk-keluar paviliun asoka RSUD Kab.Jombang :
IGD RAWAT
ADMISI
JALAN/POLI
LOKET PEMBAYARAN
KELUAR DARI
RSUD JOMBANG
4. 2 Pembiayaan (M-2 Money)
Kelas Tarif kamar HR Dokter Askep Makanan Jumlah
perhari
I Rp. 120.000 Rp. 75.000 Rp. 40.000 Rp. 56.000 Rp. 291.000
II Rp. 60.000 Rp. 50.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000 Rp. 190.000
III Rp. 14.300 Rp. 35.000 Rp. 40.000 Rp. 32.000 Rp. 121.000
HCU Rp. 200.000 Rp.100.000 Rp. 50.000 Rp. 40.000 Rp. 390.000
1. Ambil darah arteri Rp. 70.000 Rp.70.000 Rp. 70.000 Rp. 56.000
2. Ambil darah vena Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000
3. Syiringe Pump/hari Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000
4. Pasang NGT Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 40.000
5. Pasang infus Rp. 71.500 Rp. 71.000 Rp. 71.900 Rp. 57.500
6. Pasang O2 tanpa Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 40.000
intubasi
7. Pasang kateter Rp. 60.000 Rp. 60.000 Rp. 60.000 Rp. 24.000
8. Nebulizer/hari Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 25.000
9. Infusion pump/hari Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000
10. Injeksi, IV, IM RP. 67.903 Rp. 67.903 Rp. 67.903 Rp. 8.903
,SC/hari
11. Suction Rp. 75.000 Rp. 75.000 Rp. 75.000 Rp.60.000
Di paviliun Asoka terbagi menjadi Tim wilayah atas dan Tim wilayah bawah.
Wilayah Tim bawah dibagi menjadi 2 Tim, Tim 1 bertanggung jawab untuk ruang HCU dan
intermediete paviliun Asoka serta terdiri dari satu ketua Tim dan 3 anggota. Tim 2
bertanggung jawab untuk ruang kelas 1 paviliun Asoka dan juga terdiri dari satu anggota Tim
dan 3 anggota.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan paviliun asoka, didapatkan data
bahwa penerimaan pasien baru sudah dilakukan mulain dari Timbang terima dengan petugas
IGD (Indentitas pasien,data penunjang,dengan mendatangani format,transpoertasi internal
dan dilakukan ditempat itu masing-masing, dibawakan keruangan, jam datang, konfirmasi
hak perawatan), kemudian petugas ruangan memberikan edukasi HPK (Hak pasien dan
keluarga) dan PPK ( pendidikan pasien dan keluarga), orientasi ruangan,dan PPI (pencegahan
penanggulangan infeksi) akan tetapi belum ada ruangan khusus untuk menerima pasien baru.
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan
pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang
(Carpenito, 2009).
1. Sejak pasien baru MRS yangdi masukkan dalam asessment pertama keperawatan
2. Ketika pasien KRS meliputi :
- penyuluhan kesehatan yang telah di lakukan :
a. jenis aktivitas yang di lakukan.
b. cara melakukan ROM aktif atau pasif.
c. Cara memberikan obat dan pemahaman efek samping obat.
d. Perawatan pasien di rumah post MRS.
e. Tanda kegawatan pada pasien dan penatalaksanaan di rumah.
f. Anjuran pola makan dan diet.
g. Cara batuk efektif
- penyuluhan kesehatan yang perlu dilakukan di komunitas.
1. Perawatan payudara dan pemberian ASI eksklusif
2. Cara mencegah penularan TBC / HIV
3. Rutinitas kontrol dan minum obat TBC / HIV
terintegrasi Perawat
g. Rencana perawatan di rumah
h. Ringkasan medis
Lembar Opsional Dewasa Perawat
kerohanian
Perawat
l. Skrining gizi dewasa
m. Pengkajian pasien menjelang Perawat
akhir hayat
n. Lembar konsultasi
o. Surat rujukan Perawat
a. CPO1 (Obat)
b. CPO2 (HAM)
Dokter
c. CPO3 (Alkes)
d. CPO4 (Obat Pulang)
Pemeriksaan penunjang Kerohanian
Dokter
Dokter
Dokter
Dokter
PJOR
Laboratorium
Laboratorium
Radiologi
4.5 Pemasaran (M5-Market)
1. Kelebihan mutu
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang bekerja sama dengan institusi
pendidikan wilayah Jombang, Mojokerto, Malang, Kediri dan lain-lain. Paviliun
Asoka merupakan salah satu ruangan di RSUD Jombang dengan berbagi kasus trauma
yang terdiri dari kelas 1, kelas 2, kelas 3, HCU dan Intermediet. Adanya program
asuransi kesehatan dari pemerintah khusus bagi warga miskin menjadikan salah satu
sumber pendapatan rumah sakit.
Banyak berdirinya rumah sakit swasta diwiliyah Jombang, sehingga
dibutuhkan pelayanann prima dalam menghadapi daya saing yang terjadi.
a. Kasus terbanyak
Pada periode Oktober 2018 jumlah kasus penyakit terbanyak adalah cidera otak
ringan (COR).
NO. DIAGNOSA JUMLAH KETERANGAN
11. Cidera otak ringan 66
12. Pasien radius ulna 18
13. Trauma tumpul thorax 14
14. Cidera otak sedang 13
15. Fraktur tibia fibula 11
16. Trauma tumpul abdomen 9
17. Fraktur mandibula 9
18. Fraktur femur 8
19. CVA Bleding 8
20. Fraktur digit mannus 6
b. Kepuasan
Berikut akan dipaparkan mengenai kepuasan pasien terhadap kinerja perawat.
Pelaksanaan evaluasi menggunakan instrument berupa kuisioner kepusaan pasien
berdasarkan lima karakteristik (RATER). Kuisioner berisi 5 item pertanyaan.
Pertanyaan mencakup kecepatan pelayanan, keramahan atau kesopanan petugas,
kejelasan pemberian informasi, orientasi ruangan, keamanan, kenyamanan, fasilitas,
ketrampilan petugas di ruangan dan tanggung jawab petugas diruangan.
Adapun indikator kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan di nilai
berdasarkan kuesioner yang berjumlah 25 pertanyaan dengan 5 item, masing-masing
pertanyaan diberi nilai berdasarkan jawaban kemudian di total tiap-tiap responden dan
dijumlah secara keseluruhan.
Dari pengkajian tanggal 22 November 2018 kami mendapatkan responden
berjumlah 28 responden yang akan dijadikan sebagai data pre MAKP.
NO. ITEM PERTANYAAN Jumlah skor pilihan
jawaban
STP TP P SP
1. Reability (kenyataan) 0 0 5 3
a) Perawat mampu menagani masalah perawatan anda
dengan cepat dan tepat.
0 1 5 2
b) Perawat mampu memberikan informasi tentang
fasilitas yang tersedia, cara penggunaannya dan tata
tertib yang berlaku di RS. 0 2 6 0
c) Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan anda. 0 0 7 1
d) Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan anda. 0 4 4
e) Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika anda
membutuhkan . 0 3 27 10
Total :
2. Assurance (jaminan ) 0 0 4 4
a) Perawat memberi perhatian terhadap keluhan yang
anda rasakan. 0 0 5 3
b) Perawat dapat menjawab petanyaan tentang tindakan
perawatan yang diberikan kepada anda.
c) Perawat jujur dalam memberikan informasi tentang 0 0 6 2
keadaan anda.
d) Perawat selalu memberi salam dan senyum ketika 0 0 5 3
bertemu dengan anda.
e) Perawat tertib dan terampil dalam melaksanakan 0 0 3 5
tindakan keperawatan kepada anda.
Total : 0 0 23 17
3. Tangibles ( kenyataan) 0 0 3 5
a) Perawat memberi informasi tentang administrasi
yang berlaku bagi pasien rawat inap di RS.
0 0 4 4
b) Perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
ruangan yang anda tempati.
c) Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat-alat 0 0 4 4
kesehatan yang digunakan.
d) Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan 0 0 4 4
fasilitas kamar mandi dan toilet.
e) Perawat selalu menjaga kerapian dan 0 0 5 3
penampilannya. 0 0 10 22
Total :
4. Empathy (Empati) 0 0 6 2
a) Perawat memberikan informasi keadaan anda
tentang segala tindakan perawatan yang akan
dilaksanakan. 0 0 4 4
b) Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila anda
membutuhkan.
c) Perawat sering menengok dan memeriksa anda 0 0 5 3
seperti mengukur tensi, suhu , nadi, pernapasan, dan
cairan infus.
d) Pelayanan yang diberika perawat tidak memandang 0 0 5 3
pangkat atau status tapi berdasarkan kondisi anda.
e) Perawat perhatian dan memberikan dukungan moril 0 0 2 6
terhadap keadaan anda (menanyakan dan
berbincang-bincang tentang anda). 0 0 28 20
Total :
5. Resposiveness (TanggungJawab) 0 0 2 6
a) Perawat bersedia menawarkan bantuan kepada
anda ketika mengalami kesulitan walau tanpa
diminta. 0 0 3 5
b) Perawat segera menangani anda ketika sampai di
ruangan rawat inap.
c) Perawat menyediakan waktu khusus untuk 0 1 1 6
membantu anda berjalan, BAB, BAK, ganti posisi
tidur dll. 0 0 3 5
d) Perawat membantu anda memperoleh obat.
e) Perawat membantu anda pelaksanaan foto dan 0 0 4 4
laboratorium di RS ini.
Total : 0 1 17 17
Keterangan :
- STP = Sangat tidak Puas
- TP = Tidak Puas
- P = Puas
- SP = Sangat Puas
Sales
1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
Dari hasil analisa kepuasaan pasien untuk seluruh item pertanyaan diatas biasa
disimpulkan bahwa pasien merasa puas dengan 3 item pertanyaan yakni, Asurance,
tangibles dan Emphaty. Dan pasien merasa tidak puas di item Reability dan
Responsiveness. Item tersebut meliputi :
a. Perawat belum memberikan informasi tentang fasilitas yang tersedia, cara
peggunaannya dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
b. Perawat belum dengan jelas tentang hal-hal yang harus dipatuhi dalam
perawatan pasien.
c. Perawat belum menyediakan wkatu khusus untuk membantu pasien berjalan,
BAB, BAK, ganti posisi tidur dll.
2. BOR pasien
Berdsarkan hasil pengkajian pada hari senin dan selasa , tanggal 20-21 November 2018,
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang paviliun Asoka yaitu tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut :
3. Patient safety
Indikator keamanan pasien dapat dilihat dari angka kejadian dekubitus , kejadian
pasien jatuh dan kejadian cidera akibat fiksasi . Berdasarkan laporan dan observasi
yang dilakukan pada tanggal 19-20 november 2018 di paviliun asoka didaptkan hasil :
a. Jumlah angka kejadian dekubitus terjadi pada pasien kurang dari 5%. Di
karenakan rata-rata pasien rawat inap 4-7 hari. Sedangkan sebagian pasien dapat
melakukan mobilisasi ditempat tidur.
b. Kejadian pasien jatuh tidak terjadi didaptkan bahwa 100% pasien tidak
menunjukkan bahwa model tempat tidur untuk semua kelas sudah ada pengaman
bed, dan sudah ada pita sebagai tanda resiko jatuh tinggi dan resiko jatuh rendah.
Sehingga, pasien di pav Asoka kelas III tidak ada kejadian resiko jatuh.
c. Jumlah kejadian cidera akibat fiksasi terjadi pada pasien kurang 1,5%.
dikarenakan rata-rata pasien rawat inap pasien 4-7 hari. Sedangkan penggantian
Intravena line (IVL) adlah setiap 3 kali 24 ajm atau ada keluhan yang lain.
4.6 ANALISA SWOT (M1-M5)
4.6.1 M1
Dari pengkajian data diatas , dengan menggunakan metode analisa SWOT sebagai berikut :
1. Model asuhan keperawatan professional (MAKP) analisa lingkungan strategi :
NO BOBOT RATING SKOR Ket
1 MI (Ketenagaan)
A. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
0,2 2 0,4
1. Adanya pembagian jam
kerja atau sift dan
penanggung jawab sift.
2. Jenis ketenagaan S1
Keperawatan berjumlah
11 orang , D3
Keperawatan berjumlah
13 orang, D3 kebidanan 3 0,3 3 0,9
orang, 3 orang asisten
perawat, 1 orang tenaga
kebersihan, 3 orang
S-W=3,0-2,0=1
administrasi.
3. Masa kerja
>15 tahun = 5 orang
0,2 3 0,8
5-15 tahun = 9 orang
>5 tahun = 12 orang
4. Terdapat 8 dokter, 3orang
spesialis bedah, 1 orang
spesialis ortopedhi
pediatric, 1 orang spesialis
ortopedhi, 1 orang 0,3 4 0,9
spesialis bedah syaraf, 1
orang spesialis bedah
plastic DAN 1 orang
spesialis urologi
Total 1 11 3,1
WEAKNES
1. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien 0,4 2 1,2
(minimal care, parsial care,
dan total care)
2. Tenaga medis yang dari
lulusan S1 hanya 0,6 2 0,8
berjumlah 10 orang
TOTAL 1 4 2,0
2. B. Ekternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya kerja sama
0,1 3 0,3
mahasiswa yang praktek
manajemen dengan petugas
ruangan.
2. Adanya kesempatan
melanjutkan pendidikan ke 0,1 2 0,2
jenjang yang lebih tinggi.
3. Adanya kebijakan
pemerintah tentang 0,3 2 0,6
O-T = 2,6 -2,3 =
profesionalisasi perawat.
0,3
4. Adanya program akreditasi
SNAS Edisi 1 RSUD dari
pemerintah dimana MAKP 0,5 3 1,5
merupakan suatu penilaian
(ISO)
TOTAL 1 10 2,6
TREATTENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk 0,3 2 0,6
pelayanan yang lebih
profesional
2. Makin tingginya kesadaran
0,2 2 0,4
masyarakat tentang hukum
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat pentinya 0,3 3 0,9
kesehatan.
4. Terbatasnya kuota tenaga
keperawatan yang 0,2 2 0,4
melanjutkan tiap tahun .
TOTAL 1 9 2,3
1 M2 Material (Sarana
dan Prasarana)
A. Internal factor
(IFAS)
STRENGTH
1. Mempunyai
peralatan untuk
kasus kasus khusus 0,25 4 1,0
dan semua perawat
ruangan mampu
menggunakannya
2. RSUD Jombang 0,2 4 0,8
merupakan tipe B
3. Terdapat nurse 0,15 4 0,6
stasion
4. Mempunyai sarana 0,20 3 0,75 S-W = 3,6 –
dan prasarana 2 = 1,6
untuk pasien
tenaga kesehatan
5. Terdapat banyak 0,15 3 0,45
ruang penunjang
antara lain : Ruang
pengoplosan obat,
ruang Spoel hock,
dapur
Total 1 18 3,6
WEAKNESS
1. Fasilitas alat 1 2 2
kesehatan yang
kurang mencukupi
Total 1 2 2
B. Eksternal Factor
(EFAS)
OPORTUNITY
1. Adanya kebijakan
dari RSUD untuk
0,5 3 1,5
mendata inventaris
secara rutin
2. Adanya respon 0,5 3 1,5
yang cepat dari
pihak RSUD jika
ada penambahan
alat
Total 1 6 3,0
1.MAKP
TOTAL 1 15 2,4
B. Enternal faktor
(EFAS)
OPORTUNITY
1. Adanya program
0,5 3 1,5
pelatihan dan
seminar
2.adanya kerja sama 0,5 2 1,0 O-T
antara mahasiswa dan
2,5 -2,2=
perawat
0,3
TOTAL 1 5 2,5
THREATENED
1. Persaingan antara RS 0,6 3 1,8
yang saling meningkat
2. bebasnya pers yang
lansung menyebarkan
0,4 2 0,4
informasi dengan cepat
TOTAL 1 5 2,2
2.PENERIMAAN PASIEN BARU
a. Internal Faktor
(IFAS) 0,5 2 1,0
STRENGHT
1. adanya SOP
penerimaan pasien baru
B. Eksternal
Factor (EFAS)
OPORTUNIT 1 3 3
Y
1. Adanya
kesempatan
untuk
melakukan
pendidikan
formal yang
lebih tinggi
Total 1 3 3
THREATENED
1. Adanya 0,6 3 1,8
tuntunan yang
lebih tinggi dari
masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan yang
lebih
O – T = 3-
profesional.
2,6 = 0,4
2. Adanya 0,4 2 0,8
persaingan
pemberian
pelayanan
kesehatan antar
tempat
pelayanan
kesehatan.
Total 1 5 2,6
4. TIMBANG TERIMA
1.Timbang terima
sudah menjadi agenda 0,3 2 0,5
tetap dan terjadwal di
lakukan setiap
pertukaran shif.
2. kepala ruangan
memimpin kegiatan 0,3 2 0,5
Timbang terima setiap
pagi
3. perawat terlibat
secara aktiv 0,2 4 0,3
4. ada buku laporan
jaga setiap shif 0,2 4 0,7
TOTAL 1 12 2,0
WEAKNESS S-W=
1. Timbang terima 0,3 2 0,7 2,0-2,2 = -
dilakukan sesuai 0,2
rekam medik namun
terkadang ada
beberapa perawat yang
kurang sapaannya
terhadap pasien
2. dari hasil
pengamatan di hari 0,5 3 1,1
libur tidak ada
pembukaan TT Serta
penutupan dan
beberapa perawat
menggunakan tidak
menggunakan sepatu
pada saat TT.
3. Tidak ada lampiran
untuk kolom tanda 0,2 2 0,3
tangan untuk timbang
terima di zall dan
kelas .
TOTAL 1 7 2,2
B. EKSTERNAL
FAKTOR (Efas)
OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama 1 3 3
antara mahasiswa
praktek dan perawat
klinik.
TOTAL 1 3 3
THREATENED 1 2 2
1. Adanya tuntutan O-T
yang lebih tinggi dari 3-2 = 1
masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan yang
profesional.
TOTAL 1 2 2
5.RONDE KEPERAWATAN
6. DISCHARGE PLANING
6. DISCHARGE
PLANNING
a. Internal Factor
(IFAS)
STRENGTH
1. Perawat
memberikan 0,2 4 0,8
pendidikan
kesehatan kepada
keluarga dengan S–W=
baik
3,65 – 3 =
2. Discharge 0,15 3 0,45
planning rutin di 0,65
laksanakan ketika
pasien pulang
3. Adanya format 0,2 3 0,6
discharge
planning
4. Adanya surat 0,45 4 1,8
control
Total 1 14 3,65
WEAKNESS
1. Leaflet tidak
1 3 3
dibagikan saat
pasien pulang
Total 1 3 3
b. Eksternal Factor
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya 0,5 2 1
kerjasama yang
baik antara
mahasiswa
dengan perawat
klinik
2. Adanya kemauan 0,5 2 1
pasien atau
keluarga terhadap O–T=
anjuran perawat
2– 2,3 =
Total 1 4 2
-0,3
THREATENED
1. Adanya tuntutan 0,5 2 1
dari masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan yang
profesional
2. Makin tingginya 0,3 3 0,9
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
kesehatan
3. Masyarakat lebih 0,2 2 0,4
kritis bertanya
untuk
mendapatkan
informasi
kesehatan tentang
sakit dan
pengobatan yang
di terima
Total 1 7 2,3
7. SENTRALISASI OBAT/UUD
8.DOKUMENTASI
8. Dokumentasi
a. Internal factor
(IFAS)
STRENGTH
WEAKNESS
b. Eksternal Factor
(EFAS)
OPORTUNITY
5.1. Kesimpulan
1. Jumlah tenaga mahasiswa praktek management di ruang Asoka pada shif pagi
sebanyak 5 orang dan shif sore sebanyak 5 orang karu 2 orang, jumlah perawat lepas
dinas sebnyak 3 orang, menurut perhitungan yang telah dilakukan untuk kebutuhan
per hari adalah 12
2. Penerapan metode MAKP di ruangan Asoka belum di terapkan secara maksimal
3. Timbang terima yang dilakukan pada ruangan Asoka sudah menjadi agenda rutin
yang dilaksanakan pada setiap shif meskipun ada beberapa hal yang kurang dilakukan
seperti kurang berkomunukasi dengan pasien.
4. Pelaksanaan supervisi di ruangan asoka sudah terjadwal dengan baik yaitu pada
supervisi tindakan keperawatan di jadwalkan 1 bulan sekali pada hari kamis,
supervisi kebersihan di jadwalkan setiap hari.
5. Pengelolaan obat dilakukanrutin setiap pergantian shif akan tetapi belum ada
pengolah obat penanggung jawab obat ruangan (PJOR)
6. Discahrge Planing diruangan asoka sudah terlaksana dengan baik meskipun leafleat
belum dibagikan pada saat pasien pulang.
5.2 saran
Bagi mahasiswa atau praktikan selanjutnya
1. Hendaknya dapat mengembangkan program yang telah berjalan di paviliun asoka
dan perlu ditingkatkan dalam hasil pengkajian mengenai data yang akan dikaji
2. Dapat memahami SAK mengembangkan check list untuk dokumentasi format
supervisi
3. Dalam melaksanakan penilaian kepuasaan pasien dengan penerapan sistem MAKP
hendakanya tetap mempertahankan penilaian melalui kuisoner pre-post perawatan.