Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN AKHIR

PRAMANAGEMENT KEPERAWATAN DI RUANG PAVILIUN ASOKA RSUD


KABUPATEN JOMBANG

TANGGAL 19-25 NOVEMBER 2018

OLEH KELOMPOK IV :

1. Frida Anice P (153210017)


2. Hastin Fitria A (153210018)
3. Iklimatul A (153210019)
4. Isyna Devi W (153210020)
5. Kurnia Putri (153210021)
6. Lilis Sutriani (153210022)
7. Malihatun M (153210023)
8. Martha Permadi (153210024)
9. Reni Ariska (153210033)
10. M. Aldo N (142310030)

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Akhir Praktika Pra Management Keperawatan Kelompok IV Di Ruang


Paviliun Asoka RSUD Kabupaten Jombang Tanggal 19 s/d 25 November 2018, telah
disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Ruangan,

Arif Wijaya., S.Kep,Msi.,M.Kep Etty Khamdiyah, S.Kep.,Ns

Kepala Ruangan,

M. Sholeh, S.Kep.,Ns
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir PraManagement Keperawatan
di Ruang Paviliun Asoka RSUD Kabupaten Jombang
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini . Adapun ucapan
terima kasih penulis tunjukkan kepada pihak-pihak sebagai berikut :
1. Bapak Sholeh, S.Kep.,Ns Selaku Kepala Ruangan di Paviliun Asoka
yang telah memberikan fasilitas kepada kami
2. Ibu Etty Hamdiyah, S.Kep.,Ns yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas akhir pramanagement keperawatan ini
3. Bapak Arif Wijaya, S.Kp.,M.Kep yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas akhir pramanagement keperawatan ini
4. Orang Tua kami yang senantiasa mendukung dan mendoakan kami.
5. Pihak-pihak yang tidak bisa disebut satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Hasil Akhir Praktika
PraManagement Keperawatan di Ruang Paviliun Asoka RSUD Jombang. Kami menyadari
bahwa Laporan Akhir Praktika PraManagement Keperawatan yang kami buat ini banyak
kekurangan, untuk ini kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca dalam rangka perbaikan tugas selanjutnya. Akhirnya kami berharap semoga
Laporan Hasil Akhir Praktika PraManagement di Ruang Paviliun Asoka RSUD Jombang
dapat bermanfaat bagi kami yang khususnya dan pembaca umumnya

Jombang, 22 November 2018


Penyusun

Kelompok IV
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang
lain.Menurut P.Siagian,manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang
perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas yang telah
ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa
manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan,pengarahan, pengorganisasiandan
pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnnya.
Sedangkan, keperawatan adalah suatu proses yang mencakup unsure holistic
seseorang,jadi mencakup beberapa hal yang sangat kompleks karena sifatnya yang
sangat kompleks dan holistic pemberian asuhan keperawatan membutuhkan suatu
perencanaan hingga pendokumentasian yang baik sehingga kualitas pelayanan yang
diberikan dapat dijaga.
Menurut Nursalam 2002,manajemen adalah sebagai proses dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain,sedangkan dalam
keperawatan,manajemen adalah suatu proses bekerja melalui anggota keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Untuk mencapai hal
tersebut diperlukan suatu pemahaman konsep tentang bagaimana mengelola dan
memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Sebagai perawatan professional di harapkan mampu mengelola sebuah proses secara
keseluruhan yang memungkinkan orang lain dapat menyelesaikan tugasnya dalam
memberikan asuhan keperawatan peningkatan derajat pasien menuju kearah kesehatan
yang optimal.
Sistem pengorganisasian keperawatan professional yang mampu memberikan
suatu manajemen asuhan yang secara holistic berdasarkan kebutuhan ,namun tetap
berorientasi pada tugas dan mutu asuhan adalah model praktek keperawatan
profesional Tim. Kenyataannya ,sangat sulit utuk menerapkan model proses
manajemen keperawatan dalam pelayanan kesehatan atau lahan klinik.masih banyak
kendala yang dialami seperti kurangnya pengetahuan perawat tentang proses
manajemen keperawatan,sarana dan prasarana pendukung,serta kurangnya
dukungan dari pihak lain.diruang Asoka RSUD JOMBANG saat ini sudah
menerapkan proses manajemen keperawatan dengan baik.
Oleh sebab itu kami, mahasiswa semester VII Program Pendidikan S1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehata Insan Cendekia Medika Jombang,
melakukan observasi dan evaluasi tentang proses manajemen keperawatan diruang
asoka RSUD jombang dengan harapan memperoleh gambaran bagaiman pelaksaan
proses manajemen keperawatan dirumah sakit.dengan demikian ruang tersebut
merupakan salah satu ruang yang dapat digunakan dalam pembelajaran praktek
manajemen keperawatan yang dilakukan mahasiswa semester VII Program
Pendidikan S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehata Insan Cendekia Medika
Jombang.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran praktika manajemen
keperawatan di harapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan model asuhan
keperawatan professional dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien di
ruang rawat inap.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah mengikuti pembelajaran praktika manajemen keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu menerpakan beberapa aspek dalam
pengelolaan pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan, yaitu :
a. Pengumpulan data (analisa situasi)
b. Perencanaan
c. Pengorganisasian
d. Pengelolaan staff
e. Pengarahan
f. Pengawasan
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan
penerapan model MAKP
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencanan strategi.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model
asuhan keperawatan professional.
1.3.2 Bagi pasien
1. Tercapai kepuasaan klien yang optimal.
2. Klien merasa aman saat dilakukan tindakan keperawatan .
3. Klien merasa percaya pada perawat.

1.3.3 Bagi perawat

1. Tercapai tingkat kepuasan kerja yang optimal.


2. Terbinaya hubungan antar perawat, perawat dengan tim kesehatan yang
lain, perawat dengan pasien serta dengan kelaurga.
3. Tumbuh dan terbinaya akuntabilitas dan disiplin dari perawat.
4. Terbinaya hubungan dengan klien dan perawat secara harmonis.

1.3.4 Bagi rumah sakit

1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga


dapat memodifikasi MAKP yang telah dijalankan saat ini.
2. Sebagai evaluasi atas keefektifan penerapan model asuhan keperawatan
professional saat ini yang telah di jalankan.
3. Meningkatkan mutu pelayanan.
BAB II
PERENCANAAN

2.1 PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : M. Sholeh, S.Kep.,Ns
Pembimbing Ruangan : Etty Hamdiyah, S.Kep.,Ns
Pembimbing Akademik : Arif Wijaya, S.Kp.,M.Kep
Ketua Kelompok : Hastin Fitria A
Wakil Ketua : Isyna Devi Wardhani
Sekretaris : Iklimatul Arifa
Bendahara : Reni Ariska
Humas : Frida Anice Putri
M. Aldo Nasrulloh
Martha Permadi
Perlengkapan : Malihatun Maghfiroh
Kurnia Putri
Lilis Sutriani
2.2 STRUKTUR ORGANISASI
PERENCANAAN STRUKTUR KELOMPOK PRAKTIKA PRAMANAJEMEN
STIKES INSAN CINDEKIA MEDIKA JOMBANG
SEMERSTER 7 DIRUANG PAVILIUN ASOKA

KETUA KELOMPOK

HASTIN FITRIA A

WAKILKETUA

ISYNA DEVI W

SEKRETARIS BENDAHARA HUMAS PERLENGKAPAN

IKLIMATUL ARIFA RENI ARISKA FRIDA ANICE P. KURNIA PUTRI

M. ALDO N. LILIS SUTRIANI

MALIHATUN M. MARTHA PERMADI


2.3 Rencana kegiatan praktika Manajemen Keperawatan

GANCHART PROGRAM PENDIDIKAN PRAKTIKA MANAJEMEN


KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES INSAN CINDEKIA MEDIKA JOMBANG

DIRUANG PAVILIUN ASOKA RSUD JOMBANG

November 2018
NO KEGIATAN
Tanggal

19 20 21 22 23 24 25

Pembentukan
1 X
struktur
Melakukan
2 X X X X
pengkajian
Pengumpulan
3 X X X X
data
Persiapan
4 desiminasi X X X
awal
Desiminasi
5 X
awal
BAB III
PROFIL RSUD JOMBANG DAN PAVILIUN ASOKA

3.1.GAMBARAN UMUM RSUD JOMBANG


RSUD jombang adalah Rumah Type B Sebagai Rumah Sakit Pendidikan (KMK
HK.02.02/I/4603/2017) tanggal 12 Oktober 2017. Terakreditasi Versi 2012 Dengan
Predikat Tingkat Paripurna Tahun 2015 – 2018. Sudah mendapatkan reward yang
pertama tahun 2006 RADAR AWARD, PERSI AWARD dan Seritifikat Internasional,
Rujukan Regional Jawa Timur Bag. Tengah berdasarkan PERGUB
188/359/KPTS/013/2015. Tahun 2007 penghargaan Jawa Post Institusi Pro Otonomi,
Tahun 2008 mendapat Award Citra Pelayanan Prima Dari Gubernur, Tahun 2010
mendapatkan Award Citra Pelayanan Prima Tingkat Nasional, 2012 mendapatkan
penghargaan juara ke 2 lomba RS sayang ibu dan tingkat JATIM, Tahun 2012,
mendapatkan Award pelaksanaan terbaik ke satu RSSIB Prov, JATIM. Tahun 2015,
Juara 1 Lomba Qosidah Se-Jawa Timur. Memiliki layanan 16 unit rawat jalan, 12 rawat
inap, 3 ruang instalasi rawat khusus (IGD,ICU CENTRAL dan IBS). Jumlah seluruh
tenaga di RSUD jombang 1.516 pada tahun 2018.
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses menejemen keperawatan
yang meliputi pengumpulan data, analisa SWOT, dan Identifikasi masalah.

3.1.1. Visi
Menjadi rumah sakit rujukan terdepan dalam layanan pilihan utama
masyarakat dengan layanan paripurna melalui system pendidikan kesehatan yang
terintegrasi.

3.1.2. Misi
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna serta terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan sarana prasarana dan sumber daya manusia sesuai standart.
3. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran, kesehatan lainnya dan penunjang
system layanan kesehatan serta melaksanakan penelitian secara terintegrasi.
4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang professional dan akuntabel
3.1.3. KREDO ‘’CINTAKU’’
Kredo RSUD Jombang adalah ‘’CINTAKU’’ pelayanan yang diberikan
rumah sakit umum daerah jombang adalah pelayana prima yaitu pelayanan yang
cepat, sigap dan berhasil guna, dilayani dalam kondisi lingkungan yang indah
dan suasana yang nyaman serta tarif yang terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat tak kalah pentingnya adalah memberikan jaminan rasa aman baik
secara fisik maupun psikologis serta tetap menjaga kepercayaan pengguna jasa
pelayanan dengan tekad kepuasan pasien sebagai yang utama dan pertama yang
berlaku pada seluruh masyarakat umum tanpa membedakan status social.

3.1.4. KEBIJAKAN MUTU


Pelayanan berbasis professional dengan mengacu pada mutu layanan
berstandart nasionalyang sesui dengan visi, misi dan kredo “CINTAKU” RSUD
Jombang

3.1.5. BUDAYA MUTU


Kreatifitas dan keterbukaan didukung tidak saling menyalahkan ,kekeliruan,
kegagalan, dan kinerja yang belum optimal dilapotkan serta dikaji untuk
melakukan peningkatkan tanpa rasa takut untuk disalahkan dan mendorong
kepada penilaian terbuka terhadap kesalahan dan kegagalan.

3.1.6. Falsafah, Visi Dan Misi Keperawatan


1. Falsafah
1) Manusia adalah individu yang kholistik yang memiliki kebutuhan bio-
psiko-sosial-spiritual yang unik . kebutuhan ini harus selalu menjadi
pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan.
2) Keperawatan adalah bantuan kepada manusia untuk meningkatkan derajat
kesehatan secara optimal dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama,
dan status sosialnya disetiap tempat pelayanan kesehatan.
3) Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat serta memiliki
wewenang melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarakan
standart asuhan keperawatan.
4) Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus untuk perkembangan staf dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
5) Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui suatu usaha bersama
dari seluruh anggota tim kesehatan, pasien dan keluarganya.

3.1.7. Tujuan
3.1.7.1 Tujuan Umum
Melaksanakan pelayanan keperawatan yang professional secara
holistikkepada pasien sesui dengan standart asuhan keperawatan yang
berlaku
3.1.7.2 Tujuan Khusus
1. Memberikan asuhan keperawatan bio, spiko, social, spiritual pada
kasuspenyakit dalam.
2. Menurunkan angka kematian
3. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antar petugas,
pasien dan keluarga.

3.2 ORIENTASI RUANGAN PAVILIUN ASOKA


Paviliun Asoka merupakan salah satu bagian instalasi dari unit pelayanan rawat
inap unit Trauma yang ada di RSUD Kab Jombang. Yang memberikan pelayanan
keperawatan Profesional.
Memiliki 2 dokter spesialis orthopedic, 3 spesialis bedah umum, memiliki masing
masing 1 spesialis bedah saraf, plastic dan urologi. Memiliki 2 PPDS Urologi, memiliki
3 PPDS Bedah umum dan memiliki 1 PPDS Orthopedi. Diharapkan mampu
memberikan layanan pada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Jombang dan
sekitarnya. Tenaga keperawatan serta non keperawatan menjadi yang utama dalam
pemberian pelayanan yang cepat sigap dan berhasil guna agar tercapai visi dan misi
RSUD Kab, Jombang.
3.3 Struktur organisasi paviliun Asoka
Struktur organisasi di pavilliun Asoka terdiri atas kepala ruangan, wakil kepala
ruangan, tiga ketua tim, perawat pelaksana tenaga pekarya kesehatan, administrasi dan
tenaga kebersihan. Adapun struktur MAKP Metode Team Nursing Paviliun Asoka
sebagai berikut :
BAB IV
PENGKAJIAN DAN ANALSIS
4.1 MAN (M1)
4.1.1 Nama tenaga kerja di paviliun Asoka
1. Nama tenaga paramedis di Paviliun Asoka
Status Keterangan
No Nama NP/N Gol/Masa Pendidikan Ket
PNS HNR
K kerja (thn)
1 M. SHOLEH, S.Kep.Ns V 21 S1 Ners Karu
ETTY HAMDIYAH, S1 Ners Wakaru
2 V 15
S.Kep.Ns
YANI MUTMAINNAH, S1 Ners Katim atas
3 V 13
S.Kep.Ns
4 LILIK MAFTUHAH, AMK V 20 D3 Kep Katim
NUNIK WAHYUKA, S1 Ners Katim
5 V 16
S.Kep.Ns
RATNA PANCASARI, D3 Kep Perawat
6 AMK V 3 pelaksana HCU
putrid
DIANA INDRIANI, AMK D3 Kep Ka Jaga + kelas
7 V 16
2 Zaal putrid
SULISTYAWATI, AMK D3 Kep Ka jaga + PP
8 V 10
inter+ kelas 1
9 IMAM MUZAKI, AMK V 2 D3 Kep PP HCU Putra
DWI RUSDIANA, S1 Ners PP HCU Putri
10 V 2
S.Kep.Ns
ZAINAL ABIDIN, D3 Kep PP zaal Putra
11 V 1
Amd.Kep
RIZA AGUS DWI, AMK D3 Kep Ka jaga + PP
12 V 7 kelas 2 +zaal
putra
13 TRI JULIANTO, V 5 D3 Kep PP HCU Putra
14 USWATUN HASANAH, V 11 D3 Kep Ka jaga + PP
inter + Kelas 1
SRI REJEKI AGUS S, S1 Ners PP Zaal Putri
15 V 1
S.Kep.Ns
16 RIZAL ADI M, Amd.Kep V 1 D3 Kep PP HCU Putri
TRI VENTYNINGTYAS, S1 Ners Ka jaga + PP
17 V 13
S.Kep.Ns inter + kelas 1
RAHMAT HARJOKO, D3 Kep PP HCU Putra
18 V 20
AMK
FITRIA HARDIANTI, S1 Ners PP HCU Putri
19 V 1
S.Kep.Ns
20 EDI SUSANTO, AMK V 3 D3 Kep PP Zaal Putra
RIRIN AKHIRININGSIH, D3 Kep Ka jaga + PP
21 AMK V 10 Zaal putri +
Kelas 2
AHMAD ROHMAN, AMK D3 Kep Ka Jaga + PP
22 V 9
HCU/Inter
ANIK INDRAWATI, S1 Ners PP HCU Putri
23 V 15
S.Kep.Ns
TRI WIDORINI, AMK D3 Kep Ka Jaga + PP
24 V 5
Zaal Putri
DIAN SUHARTINI, D3 Kep PP Zaal Putri
25 V 1
Amd.Kep
BADRUT TANAM,. S1 Ners PP HCU Putra
26 V 1
S.Kep.Ns
27 Firdinal Amin S.Kep.Ns V S1 Ners
(sumber data : daftar pegawai paviliun Asoka 2018)

2. Nama Tenaga dokter di paviliun asoka


No Nama Jabatan
1 Dr. I Ketut Setiawan,. Sp.B Dokter Spesialis Bedah
2 Dr. hanafi S., Sp.B Dokter Spesialis Bedah
3 Dr. Agoeng Supriadi,.Sp.B Dokter Spesialis Bedah
4 Dr.Yvone Sarah,. SP.OT Dokter Spesialis orthopedi
5 Dr.Juniarita Eva Santi, Sp.OT.Ped Dokter Spesialis orthopedi pediatrik
6 Dr. Hera Prasetya, Sp.Bs Dokter Spesialis Bedah Syaraf
7 Dr. Yuanita Puspacandra, Sp.BP.RE Dokter Spesialis Bedah Plastik
8 Dr. Fahri S,.Sp.U Doter spesialis Urologi
(sumber data : daftar pegawai paviliun Asoka 2018)

3. Pembagain dinas perawat Asoka


Dinas
Tenaga Libur
Pagi Sore Malam
Karu 1
Wakaru 1
Katim 3
PIC
Perawat Pelaksana 5 5 5 5
PA Endoskopi
PJOR
Asisten perawat 3 1
Administrasi 3 1
Tenaga kebersihan 1
Cleaning sevice 1 1
(sumber data : daftar pegawai paviliun Asoka 2018)

4. Tenaga non medis


NO KUALIFIKASI JUMLAH JENIS
1 Administrasi 4 -
2 Asisten perawat 5 -
4 Cleaning service 2
5 Tenaga Kebersihan 1
(sumber data : daftar pegawai paviliun Asoka 2018)
5. Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga perawat
a) Tingkat ketergantungan klien di ruang “ASOKA” dihitung dengan menggunakan
instrument penilaian ketergantungan klien menurut Orem: total, parsial, minimal care
(Nursalam,2014). Menurut perhitungan GILIES (1994) di dapatkan data pada tanggal
19 November 2018 dengan rata-rata jumlah pasien per hari adalah 27 orang.
able 2.8. Tingkat ketergantungan pasien tanggal 19 November 2018
NO TINGKAT JUMLAH
KETERGANTUNGAN
1. Minimal care 14x 2 jam = 28
2. Partial care 12x 4 jam = 48
3. Total care 1x 6 jam = 6
Jumlah 82
Rata-rata 3,03

b) Tingkat ketergantungan klien di ruang “ASOKA” dihitung dengan menggunakan


instrument penilaian ketergantungan klien menurut Orem: total, parsial, minimal care
(Nursalam,2014). Menurut perhitungan GILIES (1994) di dapatkan data pada tanggal
20 November 2018 dengan rata-rata jumlah pasien per hari adalah 28 orang.
Table 2.9. Tingkat ketergantungan pasien tanggal 20 November 2018
NO TINGKAT JUMLAH
KETERGANTUNGAN
1. Minimal care 13x 2 jam = 26
2. Partial care 14x 4 jam = 56
3. Total care 1x 6 jam = 6
Jumlah 88
Rata-rata 2,37 jam

c) Tingkat ketergantungan klien di ruang “ASOKA” dihitung dengan menggunakan


instrument penilaian ketergantungan klien menurut Orem: total, parsial, minimal care
(Nursalam,2014). Menurut perhitungan GILIES (1994) di dapatkan data pada tanggal
21 November 2018 dengan rata-rata jumlah pasien per hari adalah 30 orang.
able 2.8. Tingkat ketergantungan pasien tanggal 21 November 2018
NO TINGKAT JUMLAH
KETERGANTUNGAN
1. Minimal care 17x 2 jam = 34
2. Partial care 12x 4 jam = 48
3. Total care 1x 6 jam = 6
Jumlah 88
Rata-rata 2,93

d) Tingkat ketergantungan klien di ruang “ASOKA” dihitung dengan menggunakan


instrument penilaian ketergantungan klien menurut Orem: total, parsial, minimal care
(Nursalam,2014). Menurut perhitungan GILIES (1994) di dapatkan data pada tanggal
22 November 2018 dengan rata-rata jumlah pasien per hari adalah 33 orang.
able 2.8. Tingkat ketergantungan pasien tanggal 22 November 2018
NO TINGKAT JUMLAH
KETERGANTUNGAN
1. Minimal care 14x 2 jam = 28
2. Partial care 18x 4 jam = 72
3. Total care 1x 6 jam = 6
Jumlah 106
Rata-rata 3,21

Jumlah rata-rata jam yang dibutuhkan perhari :


Senin : 3,03 jam
Selasa : 2,37 jam
Rabu : 2,93 jam
Kamis : 3,21 jam
Jumlah jam keseluruhan rata-rata adalah 11,54: 4 hari = 3 jam
Jumlah rata-rata pasien perhari
Senin : 27 pasien
Selasa : 28 pasien
Rabu : 30 pasien
Kamis : 33 Pasien
Jumlah keseluruhan pasien adalah 118
Jadi jumlah keseluruhan rata-rata pasien perhari adalah 118 : 4 = 29 pasien

Perhitungan jumlah tenaga perawat yang dinas di ruang “asoka”


29 𝑥 3 𝑥 365
=
(365 − 86)𝑥 8
31755
=
2232
= 14

Perhitungan jumlah tenaga perawat per 24 jam


29 𝑥3
=
8
=10,8 = 11 orang
Jumlah perawat yang libur/hari
86 𝑥 11
=
297
= 3,1= 3 orang
Jumlah perawat yang dinas di ruang Asoka
Jumlah perawat yang dinas 24 jam + jumlah perawat yang libur
= 11+3
= 14 orang

A. Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Paviliun Asoka


RSUD Jombang.
a) Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Paviliun Asoka RSUD
Jombang Tanggal 19 November 2018
Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat
Ketergantungan Pagi Siang Malam
Total Care 1 X 0.36 =0,36 1 X 0.30 = 0,30 1 X 0.20 = 0.20
Partial Care 12 X 0.27 = 3,24 12 X 0.15= 1,80 12 X 0.10 = 1,20
Minimal Care 14 X 0.17 = 2,38 14 X 0.14= 1,98 14 X 0.07 =0,98
Total 5,98 = 6 4,08= 4 2,38= 2

Total tenaga perawat:


Pagi : 6 orang
Siang : 4 orang
Malam : 2 orang
Jumlah : 12 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di Paviliun Asoka
tangg19 November 2018 berjumlah 12 orang.

b) Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Paviliun Asoka RSUD


Jombang Tanggal 20 november 2018
Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat
Ketergantungan Pagi Siang Malam
Total Care 1 x 0.36 = 0,36 1 x 0.30= 0,30 1 x0.20= 0,20
Partial Care 14 x 0.27= 3,78 14 x 0.15= 2.10 14 x 0.10= 1,40
Minimal Care 13 x 0.17= 2,21 13 x0.14= 1,82 14 x0.07= 0,98
Total 6,35=6 4,22=4 1,89=2
Total tenaga perawat:
Pagi : 6 orang
Sore : 4 orang
Malam : 2 orang
Jumlah : 12 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di Paviliun Asoka dari
tanggal 20 November 2018 berjumlah 12 orang

c) Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Paviliun Asoka RSUD


Jombang Tanggal 21 November 2018
\Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat
Ketergantungan Pagi Siang Malam
Total Care 1 x0.36= 0.36 1 x0.30= 0,30 1 x0.20= 0,20
Partial Care 12 x0.27= 3,24 12 x0.15= 1,80 12 x0.10= 1,20
Minimal Care 17 x0.17= 2,89 17 x0.14= 2,38 17 x0.07 = 1,19
Total 6,49 = 6 4,48 = 5 2,59 = 3
Total tenaga perawat:
Pagi : 6 orang
Siang : 5 orang
Malam : 3 orang
Jumlah : 14 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di Paviliun Asoka dari
tanggal 21 November 2018 berjumlah 14 0rang.

d) Tingkat Ketergantungan dan Kebutuhan Tenaga Perawat di Paviliun Asoka RSUD


Jombang Tanggal 22 November 2018
\Tingkat Kebutuhan Tenaga Perawat
Ketergantungan Pagi Siang Malam
Total Care 1 x0.36= 0,36 1 x0.30= 0,30 1 x0.20= 0,20
Partial Care 18 x0.27= 4,86 18 x0.15= 2,70 18 x0.10= 1,80
Minimal Care 14 x0.17= 2,38 14 x0.14= 1,98 14 x0.07 = 0,98
Total 7,6=8 4,98=5 2,98=3
Total tenaga perawat:
Pagi : 8 orang
Siang : 5 orang
Malam : 3 orang
Jumlah : 16 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di Paviliun Asoka dari
tanggal 21 November 2018 berjumlah 16 0rang.

Kasus terbanyak
Pada periode Oktober 2018 jumlah kasus penyakit terbanyak adalah cidera otak ringan
(COR).
NO. DIAGNOSA JUMLAH KETERANGAN
1. Cidera otak ringan 66
2. Pasien radius ulna 18
3. Trauma tumpul thorax 14
4. Cidera otak sedang 13
5. Fraktur tibia fibula 11
6. Trauma tumpul abdomen 9
7. Fraktur mandibula 9
8. Fraktur femur 8
9. CVA Bleding 8
10. Fraktur digit mannus 6
Alur masuk-keluar paviliun asoka RSUD Kab.Jombang :

IGD RAWAT
ADMISI
JALAN/POLI

 APOTEK RUANG INAP YANG


 RADIOLOGI DITUJU KONSUL SPESIALIS
 LABORAT LAIN

MENINGGAL SEMBUH DIRUJUK KE


RUMAH SAKIT

LOKET PEMBAYARAN

KELUAR DARI
RSUD JOMBANG
4. 2 Pembiayaan (M-2 Money)
Kelas Tarif kamar HR Dokter Askep Makanan Jumlah
perhari
I Rp. 120.000 Rp. 75.000 Rp. 40.000 Rp. 56.000 Rp. 291.000
II Rp. 60.000 Rp. 50.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000 Rp. 190.000
III Rp. 14.300 Rp. 35.000 Rp. 40.000 Rp. 32.000 Rp. 121.000
HCU Rp. 200.000 Rp.100.000 Rp. 50.000 Rp. 40.000 Rp. 390.000

NO. JENIS TARIF


TINDAKAN HCU KELAS I KELAS II KELAS III

1. Ambil darah arteri Rp. 70.000 Rp.70.000 Rp. 70.000 Rp. 56.000
2. Ambil darah vena Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000
3. Syiringe Pump/hari Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000
4. Pasang NGT Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 40.000
5. Pasang infus Rp. 71.500 Rp. 71.000 Rp. 71.900 Rp. 57.500
6. Pasang O2 tanpa Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 40.000
intubasi
7. Pasang kateter Rp. 60.000 Rp. 60.000 Rp. 60.000 Rp. 24.000
8. Nebulizer/hari Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 25.000
9. Infusion pump/hari Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000
10. Injeksi, IV, IM RP. 67.903 Rp. 67.903 Rp. 67.903 Rp. 8.903
,SC/hari
11. Suction Rp. 75.000 Rp. 75.000 Rp. 75.000 Rp.60.000

Biaya perawatan yang berlaku saat ini sesuai dengan kelas


Sumber dana Ruang Paviliun Asoka Berasal Dari Pembiayaan pasien Meliputi :
a. Umum
b. BPJS Non PBI/ PBI
c. Mandiri
d. Asuransi Kesehatan
e. Jasa Raharja
f. KJS
4.4 Metode pemberian Asuhan Keperawatan (M4/Method)
4.4.1 Penerapan sistem MAKP
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 19 november 2018 model asuhan keperawatan
yang diterapkan di Paviliun Asoka adalah model asuhan keperawatan profesional metode
Team Nursing. Dimana kepala perawat sebagai pemegang peranan paling penting, dan ketua
Tim memiliki beberapa anggota (perawat asosiate). Di paviliun Asoka ketua Tim dibagi
menjadi 3 ketua Tim yaitu ketua Tim 1, Ketua Tim 2, dan ketua Tim 3, begitu juga dengan
perawat pelaksana.

Di paviliun Asoka terbagi menjadi Tim wilayah atas dan Tim wilayah bawah.
Wilayah Tim bawah dibagi menjadi 2 Tim, Tim 1 bertanggung jawab untuk ruang HCU dan
intermediete paviliun Asoka serta terdiri dari satu ketua Tim dan 3 anggota. Tim 2
bertanggung jawab untuk ruang kelas 1 paviliun Asoka dan juga terdiri dari satu anggota Tim
dan 3 anggota.

4.4.2 Penerimaan Pasien Baru


Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru
pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai
orientasi ruangan, perwatan ,medis, dan tata tertib ruangan (Nur salam, 2015).

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan paviliun asoka, didapatkan data
bahwa penerimaan pasien baru sudah dilakukan mulain dari Timbang terima dengan petugas
IGD (Indentitas pasien,data penunjang,dengan mendatangani format,transpoertasi internal
dan dilakukan ditempat itu masing-masing, dibawakan keruangan, jam datang, konfirmasi
hak perawatan), kemudian petugas ruangan memberikan edukasi HPK (Hak pasien dan
keluarga) dan PPK ( pendidikan pasien dan keluarga), orientasi ruangan,dan PPI (pencegahan
penanggulangan infeksi) akan tetapi belum ada ruangan khusus untuk menerima pasien baru.

4.4.3 Supervisi Ruang Keperawatan

Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan


kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan
yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif (Nursalam, 2015).Berdasarkan hasil
wawancara dengan dengan kepala ruangan paviliun Asoka, Supervisi di paviliun Asoka
udah dilaksanakan pada minggu kedua dan minggu keempat. Supervisi terjadwal dan
sistematis dengan format yang disediakan dan menggunakan SPO keperawatan sebagai
penilaian.

4.4.4 Timbang Terima


Timbang Terima (operan) merupakan teknik/cara menyampaikan dan menerima suatu
laporan yang berkaitan dengan keadaan klien (Nur Salam,2015).
Berdasarkan hasil wawancara, timbang terima dilakukan sesuai format timbang
terima, namun hanya HCU yang menggunakan form timbang terima, sedangkan di ruang zall
dan kelas ruangan menggunakan nurse note dan hasil dari pengamatan dihari libur tidak ada
pembukaan dalam timbang terima, kurangnya sapaan perawat terhadap pasien, perawat
memakai sandal saat timbang terima, serta tidak ada penutupan.
Isi timbang terima terima tersebut meliputi indentas paien,diagnoa medis,masalah
keperawatan, rencana keperawatan yang sudah/belum dilaksanakan,persiapan rencana umum
dan perlu dilakukan dan ditndaklanjuti (persiapan operasi,pemeriksaan
penunjang,konsul,prosedur tindakan tertentu)

4.4.5 Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan merupakan metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan, kepala ruangan, dokter, ahli gizi dan melibatkan pasien
secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan bersifat Ronde, hanya saja
Ronde belum bisa dilaksanakan dengan rutin setiap bulannya dikarenakan kesibukan masing-
masing PPA (Profesional Pemberi Asuhan) dipimpin Karu dengan tim perawat dan
mengundang petugas penunjang kesehatan seperti Ahli Gizi, Fisioterapi, Apoteker dll.

4.4.6 Discharge Planning

Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan
pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang
(Carpenito, 2009).

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan paviliun Asoka discharge


planning sebanyak 2 kali yakni :

1. Sejak pasien baru MRS yangdi masukkan dalam asessment pertama keperawatan
2. Ketika pasien KRS meliputi :
- penyuluhan kesehatan yang telah di lakukan :
a. jenis aktivitas yang di lakukan.
b. cara melakukan ROM aktif atau pasif.
c. Cara memberikan obat dan pemahaman efek samping obat.
d. Perawatan pasien di rumah post MRS.
e. Tanda kegawatan pada pasien dan penatalaksanaan di rumah.
f. Anjuran pola makan dan diet.
g. Cara batuk efektif
- penyuluhan kesehatan yang perlu dilakukan di komunitas.
1. Perawatan payudara dan pemberian ASI eksklusif
2. Cara mencegah penularan TBC / HIV
3. Rutinitas kontrol dan minum obat TBC / HIV

4.4 7 Sentralisasi Obat / UDD


Pengelolaan obat adalah pengelolaan dengan sistem menyerahkan seluruh obat pasien
sepenuhnya kepada perawat dengan tujun penggunaan obat dapat dilakukan secara benar
sehingga tidak terjadi pemborosan dan kemungkinan terjadinya kesalahan obat (Nursalam,
2015).
Pengelolaan sentralisasi obat di paviliun Asoka telah sesuai CPO (Catatan Pengawasan
Obat). Pasien baru dibuatkan resep setiap harinya (satu hari satu kali). Setelah visite perawat
akan mengantarkan resep ke farmasi kemudian apoteker / pihak farmasi mengantarkan
kepada perawat ruangan, sistem yang dipakai sistem UDD, ( Unit Dose Dispending )
merupakan suatu sistem distribusi obat kepada pasien rawat inap disiapkan dalam bentuk
dosis terbagi siap pakai untuk pemakaian selama 24 jam. Sistem Distribusi obat merupakan
tanggung jawab farmasi, juga terkait dengan staf medis, perawat, dan administrasi.
4.4.8DokumentasiKeperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
model asuhan keperawatan profesional, karena mempunyai fungsi lain sebagai alat
komunikasi, aspek hukum, jaminan mutu, pendidikan/penelitian dan akreditasi (Nursalam,
2015).

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan paviliun Asoka, pendokumentasian


asuhan keperawatan di paviliun Asokadilaksanakan segera setelah pasien masuk dan saat
terjadi masalah keperawatan, sistem dokumentasinya yang berlaku adalah SOR (Source
Orientit Record) yaitu sistem pemdokumentasian yang berorientasian dari bagai sumber
tenaga kesehatan, misalnya dari dokter, perawat, ahli gizi dan lain-lain. Dokumentasi
keperawatan meliputi format asessment awal 1x24 jam perawatan dan medis, dan asessment
ulang (CPPT) dilakukan setiap sift. Pedoman yang digunakan untuk penulisan asuhan
keperawatan diagnose mengacu pada SDKI dan intervensi keperawatan yakni mengacu pada
NIC-NOC.
Status Rekam Medik Pasien di Paviliun Asoka

Uraian Bagian Sumber

Lembar admisi (Lembar Wajib Admisi) Administrasi

a. Ringkasan masuk keluar


b. Daftar DPJP
c. Persetujuan umum
d. Persetujuan kelas perawatan
e. Pernyataan sebagai pasien umum
f. Pernyataan sebagai peserta JKN
g. Pernyataan sebagai peserta KJS
Lembar Opsional Admisi

a. Lembar rujukan dari luar rumah


sakit
b. Formulir pendaftaran pasien baru Administrasi
IGD (Lembar Wajib IGD)

a. Pengkajian gawat darurat


Lembar Opsional IGD

a. Status lokalis Dokter


b. Lembar observasi
c. Edukasi kondisi pasien di IGD
d. Lembar konsultasi Dokter
e. Persetujuan tindakan kedokteran
f. Penolakan upaya tindakan
kedokteran
g. Surat rujukan
h. Surat balasan rujukan
i. Persetujuan dan penolakan
rujukan
j. Transfer pasien intra rumah sakit
Rawat inap dewasa (Lembar Wajib
Dewasa)

a. Pengkajian awal medis rawat inap


b. Pengkajian awal keperawatan
rawat inap
c. Laporan proses keperawatan
d. Lembar grafik suhu, tensi dan
nadi dewasa
e. Pengkajian kebutuhan pendidikan Dokter
pasien dan keluarga, formulir
pendidikan pasien dan keluarga, Perawat

formulir pendidikan pasien dan


keluarga terintegrasi
f. Catatan perkembangan asuhan Perawat

terintegrasi Perawat
g. Rencana perawatan di rumah
h. Ringkasan medis
Lembar Opsional Dewasa Perawat

a. Transfer pasien intra rumah sakit


b. Ringkasan untuk alih rawat
c. Lembar observasi
d. Pengkajian dan intervensi resiko
jatuh pasien dewasa / MORSE
e. Pengkajian mutu klinik
keperawatan
f. Monitoring pasien transfuse darah Perawat
g. Lembar laporan kejadianreaksi
Perawat
transfuse
h. Lembar pemantauan oksigen Perawat
i. Persetujuan tindakan kedokteran
Dokter
dan pemberian informasi tindakan
dokter
j. Penolakan upaya tindakan
Perawat
kedokteran
k. Lembar permintaan pelayanan Perawat

kerohanian
Perawat
l. Skrining gizi dewasa
m. Pengkajian pasien menjelang Perawat

akhir hayat
n. Lembar konsultasi
o. Surat rujukan Perawat

p. Surat balasan rujukan Perawat


q. Persetujuan dan penolakan
rujukan Perawat

r. Persetujuan second opinion


s. Formulir penundaan layanan
Perawat
t. Don’t Resusitasi
Farmasi Dokter

a. CPO1 (Obat)
b. CPO2 (HAM)
Dokter
c. CPO3 (Alkes)
d. CPO4 (Obat Pulang)
Pemeriksaan penunjang Kerohanian

a. Rangkuman hasil laboratorium


b. Hasil laboratorium
Ahli Gizi
c. Hasil bacaan radiologi
d. Penunjang lain Kerohanian
e. Penempelan hasil pemeriksaan
EEG, EKG, audiometri, dll
Dokter

Dokter

Dokter

Dokter

Dokter

PJOR

Laboratorium

Laboratorium

Radiologi
4.5 Pemasaran (M5-Market)
1. Kelebihan mutu
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang bekerja sama dengan institusi
pendidikan wilayah Jombang, Mojokerto, Malang, Kediri dan lain-lain. Paviliun
Asoka merupakan salah satu ruangan di RSUD Jombang dengan berbagi kasus trauma
yang terdiri dari kelas 1, kelas 2, kelas 3, HCU dan Intermediet. Adanya program
asuransi kesehatan dari pemerintah khusus bagi warga miskin menjadikan salah satu
sumber pendapatan rumah sakit.
Banyak berdirinya rumah sakit swasta diwiliyah Jombang, sehingga
dibutuhkan pelayanann prima dalam menghadapi daya saing yang terjadi.
a. Kasus terbanyak
Pada periode Oktober 2018 jumlah kasus penyakit terbanyak adalah cidera otak
ringan (COR).
NO. DIAGNOSA JUMLAH KETERANGAN
11. Cidera otak ringan 66
12. Pasien radius ulna 18
13. Trauma tumpul thorax 14
14. Cidera otak sedang 13
15. Fraktur tibia fibula 11
16. Trauma tumpul abdomen 9
17. Fraktur mandibula 9
18. Fraktur femur 8
19. CVA Bleding 8
20. Fraktur digit mannus 6

b. Kepuasan
Berikut akan dipaparkan mengenai kepuasan pasien terhadap kinerja perawat.
Pelaksanaan evaluasi menggunakan instrument berupa kuisioner kepusaan pasien
berdasarkan lima karakteristik (RATER). Kuisioner berisi 5 item pertanyaan.
Pertanyaan mencakup kecepatan pelayanan, keramahan atau kesopanan petugas,
kejelasan pemberian informasi, orientasi ruangan, keamanan, kenyamanan, fasilitas,
ketrampilan petugas di ruangan dan tanggung jawab petugas diruangan.
Adapun indikator kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan di nilai
berdasarkan kuesioner yang berjumlah 25 pertanyaan dengan 5 item, masing-masing
pertanyaan diberi nilai berdasarkan jawaban kemudian di total tiap-tiap responden dan
dijumlah secara keseluruhan.
Dari pengkajian tanggal 22 November 2018 kami mendapatkan responden
berjumlah 28 responden yang akan dijadikan sebagai data pre MAKP.
NO. ITEM PERTANYAAN Jumlah skor pilihan
jawaban
STP TP P SP
1. Reability (kenyataan) 0 0 5 3
a) Perawat mampu menagani masalah perawatan anda
dengan cepat dan tepat.
0 1 5 2
b) Perawat mampu memberikan informasi tentang
fasilitas yang tersedia, cara penggunaannya dan tata
tertib yang berlaku di RS. 0 2 6 0
c) Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan anda. 0 0 7 1
d) Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan anda. 0 4 4
e) Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika anda
membutuhkan . 0 3 27 10
Total :
2. Assurance (jaminan ) 0 0 4 4
a) Perawat memberi perhatian terhadap keluhan yang
anda rasakan. 0 0 5 3
b) Perawat dapat menjawab petanyaan tentang tindakan
perawatan yang diberikan kepada anda.
c) Perawat jujur dalam memberikan informasi tentang 0 0 6 2
keadaan anda.
d) Perawat selalu memberi salam dan senyum ketika 0 0 5 3
bertemu dengan anda.
e) Perawat tertib dan terampil dalam melaksanakan 0 0 3 5
tindakan keperawatan kepada anda.
Total : 0 0 23 17
3. Tangibles ( kenyataan) 0 0 3 5
a) Perawat memberi informasi tentang administrasi
yang berlaku bagi pasien rawat inap di RS.
0 0 4 4
b) Perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
ruangan yang anda tempati.
c) Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat-alat 0 0 4 4
kesehatan yang digunakan.
d) Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan 0 0 4 4
fasilitas kamar mandi dan toilet.
e) Perawat selalu menjaga kerapian dan 0 0 5 3
penampilannya. 0 0 10 22
Total :
4. Empathy (Empati) 0 0 6 2
a) Perawat memberikan informasi keadaan anda
tentang segala tindakan perawatan yang akan
dilaksanakan. 0 0 4 4
b) Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila anda
membutuhkan.
c) Perawat sering menengok dan memeriksa anda 0 0 5 3
seperti mengukur tensi, suhu , nadi, pernapasan, dan
cairan infus.
d) Pelayanan yang diberika perawat tidak memandang 0 0 5 3
pangkat atau status tapi berdasarkan kondisi anda.
e) Perawat perhatian dan memberikan dukungan moril 0 0 2 6
terhadap keadaan anda (menanyakan dan
berbincang-bincang tentang anda). 0 0 28 20
Total :
5. Resposiveness (TanggungJawab) 0 0 2 6
a) Perawat bersedia menawarkan bantuan kepada
anda ketika mengalami kesulitan walau tanpa
diminta. 0 0 3 5
b) Perawat segera menangani anda ketika sampai di
ruangan rawat inap.
c) Perawat menyediakan waktu khusus untuk 0 1 1 6
membantu anda berjalan, BAB, BAK, ganti posisi
tidur dll. 0 0 3 5
d) Perawat membantu anda memperoleh obat.
e) Perawat membantu anda pelaksanaan foto dan 0 0 4 4
laboratorium di RS ini.
Total : 0 1 17 17

Keterangan :
- STP = Sangat tidak Puas
- TP = Tidak Puas
- P = Puas
- SP = Sangat Puas

Sales

1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
Dari hasil analisa kepuasaan pasien untuk seluruh item pertanyaan diatas biasa
disimpulkan bahwa pasien merasa puas dengan 3 item pertanyaan yakni, Asurance,
tangibles dan Emphaty. Dan pasien merasa tidak puas di item Reability dan
Responsiveness. Item tersebut meliputi :
a. Perawat belum memberikan informasi tentang fasilitas yang tersedia, cara
peggunaannya dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
b. Perawat belum dengan jelas tentang hal-hal yang harus dipatuhi dalam
perawatan pasien.
c. Perawat belum menyediakan wkatu khusus untuk membantu pasien berjalan,
BAB, BAK, ganti posisi tidur dll.
2. BOR pasien
Berdsarkan hasil pengkajian pada hari senin dan selasa , tanggal 20-21 November 2018,
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang paviliun Asoka yaitu tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut :

(1) Gambaran umum jumlah tempat tidur di paviliun asoka :


BOR tanggal 20-21 November 2018
NO Ruangan 20 november 2018 21 november 2018
1 Kelas 1 (4 TT) 2 TT 1 TT
2 Kelas II (4 TT) 2 TT 1 TT
3 Kelas III (17 TT) 16 TT 12 TT
4 HCU (18 TT) 12 TT 12 TT
5 Intermediate (4) 1TT 1 TT

Tanggal 20 November 2018 : BOR 33/46 x 100 = 71,7%


Tanggal 21 November 2018 : BOR
BOR rata- rata tanggal 21-22 November 2018 adalah 64%.

3. Patient safety
Indikator keamanan pasien dapat dilihat dari angka kejadian dekubitus , kejadian
pasien jatuh dan kejadian cidera akibat fiksasi . Berdasarkan laporan dan observasi
yang dilakukan pada tanggal 19-20 november 2018 di paviliun asoka didaptkan hasil :
a. Jumlah angka kejadian dekubitus terjadi pada pasien kurang dari 5%. Di
karenakan rata-rata pasien rawat inap 4-7 hari. Sedangkan sebagian pasien dapat
melakukan mobilisasi ditempat tidur.
b. Kejadian pasien jatuh tidak terjadi didaptkan bahwa 100% pasien tidak
menunjukkan bahwa model tempat tidur untuk semua kelas sudah ada pengaman
bed, dan sudah ada pita sebagai tanda resiko jatuh tinggi dan resiko jatuh rendah.
Sehingga, pasien di pav Asoka kelas III tidak ada kejadian resiko jatuh.
c. Jumlah kejadian cidera akibat fiksasi terjadi pada pasien kurang 1,5%.
dikarenakan rata-rata pasien rawat inap pasien 4-7 hari. Sedangkan penggantian
Intravena line (IVL) adlah setiap 3 kali 24 ajm atau ada keluhan yang lain.
4.6 ANALISA SWOT (M1-M5)
4.6.1 M1
Dari pengkajian data diatas , dengan menggunakan metode analisa SWOT sebagai berikut :
1. Model asuhan keperawatan professional (MAKP) analisa lingkungan strategi :
NO BOBOT RATING SKOR Ket
1 MI (Ketenagaan)
A. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
0,2 2 0,4
1. Adanya pembagian jam
kerja atau sift dan
penanggung jawab sift.
2. Jenis ketenagaan S1
Keperawatan berjumlah
11 orang , D3
Keperawatan berjumlah
13 orang, D3 kebidanan 3 0,3 3 0,9
orang, 3 orang asisten
perawat, 1 orang tenaga
kebersihan, 3 orang
S-W=3,0-2,0=1
administrasi.
3. Masa kerja
>15 tahun = 5 orang
0,2 3 0,8
5-15 tahun = 9 orang
>5 tahun = 12 orang
4. Terdapat 8 dokter, 3orang
spesialis bedah, 1 orang
spesialis ortopedhi
pediatric, 1 orang spesialis
ortopedhi, 1 orang 0,3 4 0,9
spesialis bedah syaraf, 1
orang spesialis bedah
plastic DAN 1 orang
spesialis urologi
Total 1 11 3,1
WEAKNES
1. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien 0,4 2 1,2
(minimal care, parsial care,
dan total care)
2. Tenaga medis yang dari
lulusan S1 hanya 0,6 2 0,8
berjumlah 10 orang
TOTAL 1 4 2,0
2. B. Ekternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya kerja sama
0,1 3 0,3
mahasiswa yang praktek
manajemen dengan petugas
ruangan.
2. Adanya kesempatan
melanjutkan pendidikan ke 0,1 2 0,2
jenjang yang lebih tinggi.
3. Adanya kebijakan
pemerintah tentang 0,3 2 0,6
O-T = 2,6 -2,3 =
profesionalisasi perawat.
0,3
4. Adanya program akreditasi
SNAS Edisi 1 RSUD dari
pemerintah dimana MAKP 0,5 3 1,5
merupakan suatu penilaian
(ISO)
TOTAL 1 10 2,6
TREATTENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk 0,3 2 0,6
pelayanan yang lebih
profesional
2. Makin tingginya kesadaran
0,2 2 0,4
masyarakat tentang hukum
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat pentinya 0,3 3 0,9
kesehatan.
4. Terbatasnya kuota tenaga
keperawatan yang 0,2 2 0,4
melanjutkan tiap tahun .
TOTAL 1 9 2,3

4.6.2 Money (M2)

NO Bobot Rating Skor Ket


MONEY / M2
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Terdapat petugas
administrasi 0,2 3 0,6 S–W=
2. Sistem administrasi 0,3 3 0,9 3,20 – 0 =
di paviliun asoka 3,20
terstruktur
3. Administrasi sudah 0,1 3 0,3
menggunakan
teknik computer
4. Adanya petugas, 0,2 3 0,6
peran dan
wewenang yang
jelas dari petugas
administrasi
5. Tarif kamar dan 0,2 4 0,8
pelayanan
terjangkau
Total 1 16 3,20
WEAKNESS
-
Total
b. Eksternal factor
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Terdapatnya
pendidikan tinggi
keperawatan yang 1 4 4
menyelenggarakan
praktek klinik
manajemen O–T=4
keperawatan serta –3=1
mahasiswa dari
institusi lainnya
diruang paviliun
asoka
Total 1 4 4
THREATENED
1. Adanya tuntutan
masyarakat akan
pelayanan administrasi
yang professional dan
efektif 1 3 3
Total 1 3 3
4.6.3 MATERIAL (M3)

NO Bobot Rating Skor Ket

1 M2 Material (Sarana
dan Prasarana)

A. Internal factor
(IFAS)
STRENGTH
1. Mempunyai
peralatan untuk
kasus kasus khusus 0,25 4 1,0
dan semua perawat
ruangan mampu
menggunakannya
2. RSUD Jombang 0,2 4 0,8
merupakan tipe B
3. Terdapat nurse 0,15 4 0,6
stasion
4. Mempunyai sarana 0,20 3 0,75 S-W = 3,6 –
dan prasarana 2 = 1,6
untuk pasien
tenaga kesehatan
5. Terdapat banyak 0,15 3 0,45
ruang penunjang
antara lain : Ruang
pengoplosan obat,
ruang Spoel hock,
dapur
Total 1 18 3,6

WEAKNESS

1. Fasilitas alat 1 2 2
kesehatan yang
kurang mencukupi
Total 1 2 2

B. Eksternal Factor
(EFAS)
OPORTUNITY
1. Adanya kebijakan
dari RSUD untuk
0,5 3 1,5
mendata inventaris
secara rutin
2. Adanya respon 0,5 3 1,5
yang cepat dari
pihak RSUD jika
ada penambahan
alat
Total 1 6 3,0

TREATTENED O-T = 3,0-


2,7 = 0,3
1. Adanya tuntutan 0,3 3 1,2
tinggi dari
masyarakat untuk
pelayanan yang
lebih profesional
2. Jumlah pasien 0,4 2 0,6
yang cenderung
overload
3. Kerusakan alat 0,3 3 0,9
yang terjadi
Total 1 8 2,7
4.4 METHODE (M4)

1.MAKP

N BOBOT RATING SKOR KET


O
1 M4 (METODE)
MAKP
a. Internal faktor
(IFAS)
STRENGTH
1) Rsud jombang
memiliki
visi,misi,moto,d S-W
0,3 4 1,2
an kredo sebagai 3,15- 2,4=
acuan
melakukan 0,75
kegiatan
pelayanan
kesehatan
2) Paviliun Asoka 0,2 3 0,6
menggunakan
MAKP dengan
metode Tim
Nursing
3) Rs mengadakan 0,2 3 0,6
pelatihan untuk
para perawat
dan kesempatan
untuk
meningkatkan
jenjang
pendidikan
formal
4) Memiliki 0,15 3 0,45
standart asuhan
keperawatan
(SAK), standar
operasional
prosedur
(SOP),standart
pelayanan
minimal (SPM)
5) Terdapat tenaga 0,15 2 0,3
non
keperawatan
terdiri dari 3
orang asisten, 4
orang
adminitrasi, 3
orang tenaga
kebersihan.
TOTAL 1 15 3,15
WEAKNESS
1. Penerapan 0,6 7 1,2
metode MAKP
belum
diterapkan
secara optimal.
2. Ronde
keperawatan
0,4 8 1,2
belum bisa
dilaksanakan
secara rutin
karena belum
terjadwal

TOTAL 1 15 2,4
B. Enternal faktor
(EFAS)
OPORTUNITY

1. Adanya program
0,5 3 1,5
pelatihan dan
seminar
2.adanya kerja sama 0,5 2 1,0 O-T
antara mahasiswa dan
2,5 -2,2=
perawat
0,3
TOTAL 1 5 2,5
THREATENED
1. Persaingan antara RS 0,6 3 1,8
yang saling meningkat
2. bebasnya pers yang
lansung menyebarkan
0,4 2 0,4
informasi dengan cepat
TOTAL 1 5 2,2
2.PENERIMAAN PASIEN BARU

NO BOBOT RATING SKOR KET


2 PENERIMAAN
PASIEN BARU

a. Internal Faktor
(IFAS) 0,5 2 1,0
STRENGHT

1. adanya SOP
penerimaan pasien baru

2. bed disiapkan sebelum 0,5 2 1,0


pasien datang
TOTAL 1 4 2,0
WEAKNESS S-W = 2,0-
1. Tidak ada 1 3 0,8 1,5 = 0,5
tempat/ruangan untuk
penerimaan pasien baru
2. pasien baru yang 1 1,5 1,5
sudah di rawat dalam
2x24 jam tidak mengenal
perawat
TOTAL 1 1,5 1,5
B. EKSTERNAL
FAKTOR (EFAS)
OPORTUNITY
1. Adanya kebijakan 0,7 2 1,4 O- T
rumah sakit untuk 2- 0,98=0,02
mengaplikasikan SOP
penerimaan pasien baru
2. adanya hubungan kerja
sama antara perawat dan 0,3 2 0,6
mahasiswa praktek
TOTAL 1 4 2
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang 0,6 3 0,18
lebih tinggi dari
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
yang lebih profesional.
2. adanya persaingan
pemberian pelayanan 0,4 2 0,8
kesehatan antar tempat
pelayanan kesehatan.
TOTAL 1 5 0, 98
3.SUPERVISI

N Bobot Rating Skor Ket


o.
3. SUPERVISI
A. Internal Faktor
(IFAS).
STRENGTH
1. Rs tipe B 0,25 3 0,75
pendidikan
2. Adanya struktur 0,2 3 0,6
organisasi di
paviliun Asoka.
3. Adanya 0,3 3 0,9
hubungan
kerjasama
antara kepala
ruangan dengan
staff
4. Adanya tenaga 0,19 3 0,45
kompeten untuk
menjadi
supervisor ( 10
tenaga perawat
S1 Keperawatan
)
5. Supervisi 0,6 3 0,3 S-W = 3 - 2
dilakukan =1
paviliun Asoka
2 kali dalam 1
bulan pada
minggu kedua
Total 1 15 3
WEAKNESS
1. Belum 1 2 2
terlaksana
sesuai dengan
jadwal
Total 1 2 2

B. Eksternal
Factor (EFAS)
OPORTUNIT 1 3 3
Y
1. Adanya
kesempatan
untuk
melakukan
pendidikan
formal yang
lebih tinggi
Total 1 3 3
THREATENED
1. Adanya 0,6 3 1,8
tuntunan yang
lebih tinggi dari
masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan yang
lebih
O – T = 3-
profesional.
2,6 = 0,4
2. Adanya 0,4 2 0,8
persaingan
pemberian
pelayanan
kesehatan antar
tempat
pelayanan
kesehatan.
Total 1 5 2,6

4. TIMBANG TERIMA

NO BOBOT SKOR RATING KET


TIMBANG TERIMA
A. Interna Faktor
(IFAS)
STRENGTH

1.Timbang terima
sudah menjadi agenda 0,3 2 0,5
tetap dan terjadwal di
lakukan setiap
pertukaran shif.
2. kepala ruangan
memimpin kegiatan 0,3 2 0,5
Timbang terima setiap
pagi
3. perawat terlibat
secara aktiv 0,2 4 0,3
4. ada buku laporan
jaga setiap shif 0,2 4 0,7
TOTAL 1 12 2,0
WEAKNESS S-W=
1. Timbang terima 0,3 2 0,7 2,0-2,2 = -
dilakukan sesuai 0,2
rekam medik namun
terkadang ada
beberapa perawat yang
kurang sapaannya
terhadap pasien
2. dari hasil
pengamatan di hari 0,5 3 1,1
libur tidak ada
pembukaan TT Serta
penutupan dan
beberapa perawat
menggunakan tidak
menggunakan sepatu
pada saat TT.
3. Tidak ada lampiran
untuk kolom tanda 0,2 2 0,3
tangan untuk timbang
terima di zall dan
kelas .
TOTAL 1 7 2,2
B. EKSTERNAL
FAKTOR (Efas)
OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama 1 3 3
antara mahasiswa
praktek dan perawat
klinik.
TOTAL 1 3 3

THREATENED 1 2 2
1. Adanya tuntutan O-T
yang lebih tinggi dari 3-2 = 1
masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan yang
profesional.
TOTAL 1 2 2
5.RONDE KEPERAWATAN

No. Bobot Rating Skor Ket


5. RONDE KEPERAWATAN
A. Internal Factor (
IFAS )
STRENGHT
1. RSUD jombang
merupakan RS tipe B 0,6 3 1,8
pendidikan.
2. Jenis ketenagaan S1 0,4 3 1,2
keperawatn berjumlah
10 orang, D3 S–W=
keperawatan 3,0 – 3,1
berjumlah 13 orang, = 0,1
D3 kebidanan 3
orang, asisten perawat
5 orang, Tenaga
kebersihan 3 orang,
administrasi 4 orang.
Total 1 6 3,0
WEAKNESS
1. Ronde belum bisa 0,5 3 1,5
dilaksanakan dengan
rutin setiap bulannya
dikarenakan
kesibukan masing-
masing PPA (
profesional Pemberi
Asuhan ).
2. Keterbatasan waktu 0,1 2 0,4
tenaga non
keperawatan
3. Keterbatasan waktu 0,4 3 1,2
bagi tenaga medis
Total 1 8 3,1
a. Eksternal Faktor
(EFAS)
OPORTUNITY
1. Adanya kesempatan 0,4 3 1,2
melanjutkan
pendidikan formal. O–T=
2. Terbukanya 0,3 2 0,6 2,4 – 2 =
kesempatan untuk 0,4
mengikuti pelatihan .
3. Terdapat kerjasama 0,3 2 0,6
antara mahasiswa
profesi ners dengan
perawat ruangan
Total 1 7 2,4
TRHEATENED
1. Tuntunan yang makin 1 2 2
tinggi dari konsumen
pelayanan yang lebih
prima.
Total 1 2 2

6. DISCHARGE PLANING

No Bobot Rating Skor Keterangan

6. DISCHARGE
PLANNING
a. Internal Factor
(IFAS)
STRENGTH
1. Perawat
memberikan 0,2 4 0,8
pendidikan
kesehatan kepada
keluarga dengan S–W=
baik
3,65 – 3 =
2. Discharge 0,15 3 0,45
planning rutin di 0,65
laksanakan ketika
pasien pulang
3. Adanya format 0,2 3 0,6
discharge
planning
4. Adanya surat 0,45 4 1,8
control
Total 1 14 3,65
WEAKNESS
1. Leaflet tidak
1 3 3
dibagikan saat
pasien pulang
Total 1 3 3
b. Eksternal Factor
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya 0,5 2 1
kerjasama yang
baik antara
mahasiswa
dengan perawat
klinik
2. Adanya kemauan 0,5 2 1
pasien atau
keluarga terhadap O–T=
anjuran perawat
2– 2,3 =
Total 1 4 2
-0,3
THREATENED
1. Adanya tuntutan 0,5 2 1
dari masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan yang
profesional
2. Makin tingginya 0,3 3 0,9
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
kesehatan
3. Masyarakat lebih 0,2 2 0,4
kritis bertanya
untuk
mendapatkan
informasi
kesehatan tentang
sakit dan
pengobatan yang
di terima
Total 1 7 2,3

7. SENTRALISASI OBAT/UUD

No. Bobot Rating Skor Ket


7 SENTRALISASI OBAT / UDD
. a. Internal Faktor ( IFAS )
S–W=
STRENGTH
2,7 – 3 =
1. Adanya lembar observasi
0,9
pemberian obat
0,4 2 0,6
2. Pengelolaan obat dilakukan 0,3 3 1,2
rutin setiap pergantian shift
3. Kepala ruangan 0,3 3 0,9
mendukung kegiatan
pengelolaan obat
Total 1 8 2,7
WEAKNESS
1. Ketika pengoplosan obat, 0,5 1 1
perawat belum
menggunakan APD yang
lengkap dan belum
memberi identitas pasien
pada setiap obat yang akan
diberikan ke pasien serta
belum mencantumkan label
obat pada alat injeksi ( pada
obat IV ).
2. Masih berjalannya 0,3 1 1
pengoplosan obat yang
dilakukan oleh perawat
yang sebenarnya tugas
mengoplos obat tersebut
masuk kedalam tanggung
jawab farmasi.
3. Belum ada pengolah 0,2 1 1
Penanggung Jawab Obat
Ruangan ( PJOR )
Total 1 3 3
b. Eksternal Faktor ( EFAS )
OPPORTUNITY
1. Pemberian obat yang tepat 0,6 3 1,8
sesuai 7T IW akan
mempercepat
penyembuhan
2. Adanya kerja sama yang 0,4 3 1,2
baik antara perawat dan
mahasiswa
Total 1 6 3,0
THREATENED
1. Dengan obat yang berada 0,6 3 1,8
ditangan dapat
memungkinkan terjadinya
ketidakpatuhan minum obat
2. Adanya tuntunan dari 0,4 2 0,8 O–T=3–
pasien untuk mendapatkan 2,6 = 0,4
layanan perawatan yang
professional
Total 1 5 2,6

8.DOKUMENTASI

No. Bobot Rating Skor keterangan

8. Dokumentasi

a. Internal factor
(IFAS)
STRENGTH

1. Tersedianya format 0,2 3 0,6


pendokumentasian
berupa resume
keperawatan
2. Sudah ada sistem 0,2 2 0,4
pendokumentasian
SOR
3. Dokumentasi 0,2 3 0,6
keperawatan :
pengkajian
menggunakan
persistem dan pola
fungsi kesehatan
(Gorden). Diagnosa S–W=
sampai dengan
evaluasi SOAP 2,3 – 2 =
4. Adanya kemauan 0,15 3 0,45
perawat untuk 0,3
melakukan
pendokumentasian
5. Karu mendukung 0,15 3 0,45
kegiatan
keperawatan
6. >90% 0,1 4 0,4
pendokumentasi
telah diisi secara
lengkap dan benar
berdasarkan
observasi pada status
pasien
Total 1 18 2,3

WEAKNESS

1. Respon klien kurang 1 2 2


terpantau dalam
lembar evaluasi
Total 1 2 2

b. Eksternal Factor
(EFAS)
OPORTUNITY

1. Kerjasama yang baik 1 4 4


dalam
pendokumentasian
antara perawat,
dokter dan
mahasiswa
Total 1 4 4
O–T=
THREATENED
4 – 2,7 =
1. Adanya tuntutan 0,7 3 2,1
yang lebih tinggi 1,3
dari masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanan yang
lebih profesional
2. Semakin tingginya 0,3 2 0,6
kesadaran
masyarakat terhadap
hukum dan
kesehatan
Total 1 5 2,7
4.6.5 MARKET (M5)

NO Bobot Rating Skor Ket


MARKET / M5 0,2 3 0,90
A. Internal Factor
(IFAS)
STRENGTH
1. Pelayanan di paviliun
Asoka sangat prima dalam
pelayanan perawatan terhadap
pasien
2. Mutu pelayanan sudah 0,3 3 0,69 S-W=
terlaksana secara efektif sesuai 3,62-3=
dengan kredo RSUD jombang 0,62
3. Pelayanan paviliun 0,2 3 0,87
Asoka tidak membedakan
pasien dengan status
jamkesmas, jamkesda,
askes,askeskin, dan umum
4. Pembangunan gedung 0,2 2 0,75
RS yang semakin berkembang
5. Perkembangan 0,1 2 0,50
pelayanan IT (…) yang cukup
baik
TOTAL 1 13 3,62
WEAKNESS 1 3 3
1. Resiko tinggi akibat
jatuh dan cidera akibat fiksasi
TOTAL 1 3 3
B. Eksternal factor O,6 4 2,4
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya program O–T=4
latihan kepada perawat – 3,50 =
paviluin asoka 0,5
2. Merupakan paviliun 0,4 4 1,6
yang focus menangani penyakit
dalam yang ada di RSUD
Jombang sehingga mutu
pelayanan dapat dilakukan
secara efektif
TOTAL 1 8 4
THREATENED 0,5 3 1,5
1. Adanya tuntutan
masyarakat terhadap
peningkatan mutu pelayanan
paviliun asoka
2. Persaingan antar rumah 0,5 4 2
sakit dalam pemberian
pelayanan kesehatan kepada
konsumen di era globalisasi
TOTAL 1 7 3,50
4.7 DIAGRAM ANALISA
4.8 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Pendokumentasian Ronde keperawatan masih belum berjalan secara efektif.


2. Pelaksanaan Pengelolaan obat sudah baik tetapi ada beberapa yang kurang sesuai
dengan SOP dari Rumah sakit, misalkan tidak menggunakan APD saat mengoplos
obat.
3. Discharge Planning sudah terlaksana dengan baik akan tetapi leaf flat tidak dibagikan
kepada keluarga pasien saat pasien pulang.
4. Timbang terima sudah menjadi agenda tetap dan terjadwal di lakukan setiap
pertukaran shif akan tetapi pada saat pergantian shif dari sore ke malam hari hanya
melihat dokumen di nurse station tanpa adanya komunikasi dengan pasien.
BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Jumlah tenaga mahasiswa praktek management di ruang Asoka pada shif pagi
sebanyak 5 orang dan shif sore sebanyak 5 orang karu 2 orang, jumlah perawat lepas
dinas sebnyak 3 orang, menurut perhitungan yang telah dilakukan untuk kebutuhan
per hari adalah 12
2. Penerapan metode MAKP di ruangan Asoka belum di terapkan secara maksimal
3. Timbang terima yang dilakukan pada ruangan Asoka sudah menjadi agenda rutin
yang dilaksanakan pada setiap shif meskipun ada beberapa hal yang kurang dilakukan
seperti kurang berkomunukasi dengan pasien.
4. Pelaksanaan supervisi di ruangan asoka sudah terjadwal dengan baik yaitu pada
supervisi tindakan keperawatan di jadwalkan 1 bulan sekali pada hari kamis,
supervisi kebersihan di jadwalkan setiap hari.
5. Pengelolaan obat dilakukanrutin setiap pergantian shif akan tetapi belum ada
pengolah obat penanggung jawab obat ruangan (PJOR)
6. Discahrge Planing diruangan asoka sudah terlaksana dengan baik meskipun leafleat
belum dibagikan pada saat pasien pulang.

5.2 saran
Bagi mahasiswa atau praktikan selanjutnya
1. Hendaknya dapat mengembangkan program yang telah berjalan di paviliun asoka
dan perlu ditingkatkan dalam hasil pengkajian mengenai data yang akan dikaji
2. Dapat memahami SAK mengembangkan check list untuk dokumentasi format
supervisi
3. Dalam melaksanakan penilaian kepuasaan pasien dengan penerapan sistem MAKP
hendakanya tetap mempertahankan penilaian melalui kuisoner pre-post perawatan.

Anda mungkin juga menyukai