Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

ANEMIA

Disusun Oleh:

ILVI NURDIANA
17.11.4066.E.A.0013

AKADEMI KEPERAWATAN YARSI

SAMARINDA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Topik : Anemia

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Hari/tanggal : Sabtu, 29 iuni 2019

Waktu : 10 Menit

Tempat : Ruang Seruni RSUD Abdul Wahab Sahrani Samarinda

Penyuluh : Mahasiswa Akper Yarsi Samarinda


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Anemia sering ditemukan di Indonesia, namun sebagian besar Masyarakat


Indonesia menganggap anemia sebagai penyakit yang ringan. Penyakit anemia
sendiri merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran
mucosa pucat, dan pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin(Hb),
Hematokrit(Hm), dan eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin
itu mempengaruhi kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan
untuk metabolisme tubuh yang optimal.
Anemia pula merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah
dalam sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah
merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau
mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah merah yang berlebihan (Elizabeth
Corwin,2002).
Dimana insidennya 30 % pada setiap individu di seluruh dunia. Prevalensi
terutama tinggi di negara berkembang karena faktor defisiensi diet dan atau
kehilangan darah akibat infeksi parasit gastrointestinal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian
tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan perubahan
patofisiologik yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama,
pemeriksaan fisik, dan konfirmasi laboratorium (Baldy, 2006).
Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di
seluruh dunia, disamping berbagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama
di negara berkembang, yang mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan
sosial dan ekonomi, serta kesehatan fisik (Bakta, 2006).
Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat gizi,
karena itu prevalensi anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi,
terutama anemia defisiensi nutrisi seperti besi, asam folat, atau vitamin B12.
Setelah menentukan diagnosis terjadinya anemia, maka selanjutnya perlu
disimpulkan tipe anemia itu sendiri. Penatalaksanaan anemia yang tepat sesuai
dengan etiologi dan klasifikasinya dapat mempercepat pemulihan kondisi pasien.

2. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanggulangan anemia pada pengidap


anemia diharapkan peserta dapat memahami dan mampu menerapkan cara
penanggulangan anemia pada dirinya ataupun orang sekitarnya.

3. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang penanggulangan anemia pada pengidap


anemia diharapkan peserta dapat mengerti tentang :

1. Pengertian anemia
2. Tanda-tanda anemia
3. Faktor-faktor yang menyebabkan anemia
4. Cara menentukan asupan makanan untuk pengidap anemia
5. Aktivitas yang baik untuk pengidap anemia
6. Penanggulangan penyakit anemia

4. Pokok Bahasan
Anemia

5. Subpokok Bahasan

1. Pengertian anemia
2. Tanda-tanda anemia
3. Faktor-faktor yang menyebabkan anemia
4. Dampak Anemia
5. Pencegahan anemia

6. Bahan/Alat yang Diperlukan

Leaflaet

7. Metode Penyuluhan

Tanya jawab dan diskusi

8. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

1 Pembukaan  Memberi salam dan  Menjawab salam


memperkenalkan  Mendengarkan
(2 menit) diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dan   Menjawab
penyuluhan dan
tema penyuluhan.
 Apersepsi dengan
menanyakan gejala
dan pengetahuan
keluarga mengenai
penyakit ANEMIA.
2. Kegiatan  Menjelaskan materi  Mendengarkan
penyuluhan
(5 menit) mengenai
pengertian,
penyebab,faktor,ba
haya tanda dan
gejala serta
pencegahan anemia.
 Memberikan  Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan
komunikan untuk
bertanya tentang
materi yang
disampaikan.

6 Penutup  Memberikan  Menjawab


pertanyaan akhir
(3 menit) sebagai evaluasi.
 Menyimpulkan  Mendengarkan
bersama-sama hasil
kegiatan
penyuluhan.
 Memberi salam  Menjawab salam
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Anemia

Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta hemoglobin dalam


1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan dalam 100 ml darah.
Kondisi yang ditimbulkan seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak
adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen darah.
Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah
eritrosit per milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer,
2006). Menurut Ahmad Syafiq, dkk (2008) Anemia didefinisikan sebagai keadaan
di mana level Hb rendah karena kondisi patologis. Menurut Anie Kurniawan, dkk
(1998) Anemia adalah suatu penyakit di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah kurang dari normal.

Tanda-Tanda Anemia

1. Gejala umum dari anemia itu sendiri, yang sering disebut sebagai sindroma
anemia yaitu merupakan kumpulan gejala dari anemia, dimana hal ini akan
tampak jelas jika hemoglobin dibawah 7– 8 g/dl dengan tanda-tanda
adanya:
kelemahan tubuh, lesu, mudah lelah, pucat, pusing, palpitasi, penurunan
daya konsentrasi, sulit nafas (khususnya saat latihan fisik), mata berkunang
– kunang, telinga mendenging, menurunnya daya tahan tubuh, dan keringat
dingin.
2. Atropi papil lidah. Permukaan lidah tampak licin dan mengkilap
disebabkan karena hilangnya papil lidah
3. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak
tangan menjadi pucat.
4. Sistem Urogenital: gangguan haid dan libido menurun.
5. Epitel: warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, serta
rambut tipis dan halus.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anemia

1. Kehilangan darah yang bersifat kronis dan patologis,


2. Kebutuhan yang meningkat pada prematuritas, pada masa pertumbuhan
[remaja], kehamilan, wanita menyusui, wanita menstruasi. Pertumbuhan
yang sangat cepat disertai dengan penambahan volume darah yang banyak,
tentu akan meningkatkan kebutuhan besi,
3. Diet yang buruk/ diet rendah besi Merupakan faktor yang banyak terjadi di
negara yang sedang berkembang dimana faktor ekonomi yang kurang dan
latar be lakang pendidikan yang rendah sehingga pengetahuan mereka
sangat terbatas mengenai diet/ asupan yang banyak mengandung zat besi,
4. Mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit,
dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat
besi tidak terpenuhi,
5. Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan
makanan, dan
6. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi,
khusunya melalui feses (tinja)
a. Menurut Handayani dan Haribowo (2008), pada dasarnya gejala anemia
timbul karena dua hal berikut ini:
Anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat
dibawa oleh darah kejaringan.
b. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap Anemia.

Dampak Anemia
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d. Produktifitas dan aktivitas menurun.
e. Mengakibatkan muka pucat.
f. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah tersern penyakit

Pencegahan Anemia

a. Makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan, ayam,
hati, dan telur); dan dari bahan nabati (sayuran yang berwarna hijau tua,
kacang-kacangan, dan tempe).
b. Banyak makan makanan sumber vitamin c yang bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi, misalnya: jambu, jeruk, tomat, dan nanas.
c. Minum 1 tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat mengalami haid.
d. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasikan ke
dokter untuk dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan.
e. Hindari konsumsi alkohol
f. Berhenti merokok
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta hemoglobin dalam


1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan dalam 100 ml darah
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen darah. Dengan
tanda dan gejala yang sering dialami seperti lemah dan mudah lelah, pucat, pusing
takikardi, sesak, demam, elastis kulit menurun dan . Permukaan lidah tampak licin
dan mengkilap. Dan untuk mencegah terjadinya anemia bisa dilakukan dengan
makan makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan,
ayam, hati, dan telur); dan dari bahan nabati (sayuran yang berwarna hijau tua,
kacang-kacangan, dan tempe).

Saran

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya anemia
diantaranya :
1. Makan makanan dengan kandung tinggi assam folat dan vitamin B12 seperti
ikan, susu, daging, kacang polong sayur berwarna hijau tua dan sereal.
2. Banyak makan makanan sumber vitamin c
3. Makan makanan gizi seimbang
4. Hindari konsumsi alkohol
5. Berhenti merokok

Anda mungkin juga menyukai