2. KEGIATAN PENGAWASAN
2.1. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, , Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
3. TANGGUNG JAWAB
PENGAWAS
3.1. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata ‘laku’ profesi yang berlaku.
6
2. Kinerja pengawasan telah memenuhi
standar hasil pengawasan yang berlaku
5 3. Hasil evaluasi pengawasan dan
dampak yang ditimbulkan
4
Series 1 3.2. Tanggung Jawab
3 Series 2 Profesional
Series 3
2 Penanggung jawab profesional pengawasan
adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
1 perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli
profesional pengawasan yang terlibat
0
Category 1Category 2Category 3Category 4
1. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel B2,
tabel E2
2. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku
3. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b diatas adalah dipisahkan antara
bangunan standar dan non standar dan harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir
yang menyebut angka dan huruf
4. Besarnya biaya Konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti
5. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan
yang dibuat oleh Pemberi Tugas dan Konsultan pengawas
Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara kontruktual, meliputi
komponen sebagai berikut
1. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
2. Materi dan penggandaan laporan,
3. Pembelian dan atau sewa peralatan,
4. Sewa Kendaraan
5. Biaya rapat -rapat,
6. Biaya Komunikasi
7. P a j a k .
Pembayaran biaya Konsultan Pengawas adalah berdasarkan prestasi kemajuan pekerjaan
pengawasan.
5. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut
5.2.Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis
konstruksi yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam,
kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian
pekerjaan sesuai standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku..
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan ketentuanketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007
tanggal 27 Desember 2007 tentang, Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap
bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang secara garis besar
adalah sebagai berikut ::
4. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
5. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
6. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan
biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kapada Pemberi
Tugas.
7. Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
6.2. Konsultasi
1. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan
2. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian
membuat risalah dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta
sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian
3. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
6.4. Dokumen
1. Mener im a dan menyiapkan Ber ita Acar a sehubung an dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
3. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir - formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
4. sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan Pemberi Tugas, Perencana dan
Pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalam pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan mengirimkan kepada semua
pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian
7.2. Tenaga
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga yang
memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Pekerjaan maupun tingkat
kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal terdiri dari :
(kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan / kompleksitas
pekerjaan.
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan pengawasan sekurang-kurangnya
terdiri dari
Tenaga Ahli
1 2 3 4 5 6 7 8
A. TENAGA AHLI
Ahli
Teknik
Koordinator S1-Teknik
1 Bangun Muda 5 Thn Org 1 4.00
Pengawas Sipil/Arsitek
an
Gedung
TTD
M. Yunus Kastella,SE
Nip. 19710818200501 1 002