Anda di halaman 1dari 24

Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

Hal 162 - 185

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BEHAESTEX GRESIK

Chabib Bahari, Brahim

ABSTRAK

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para


manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
untuk meingkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Kedisiplinan dan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan departemen maintenance PT.
Behaestex Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuntitatif. Hasil penemuan yang didapat dalam
penelitian ini adalah Berdasarkan analisis regresi sederhana yang
lakukan maka dapat diperoleh persamaan regresi adalah Y = 19,835 +
0,461X. Hal ini menunjukkan bahwa variabel x yakni keselamatan dan
kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Behaestex Gresik. Pengaruh signifikan dibuktikan dari nilai F hitung =
12,089. yang artinya signifikan karena lebih besar dari F tabel = 4,00.
Dengan tingkat signifikansi 0,001 yang jauh lebih kecil dari (<0,05)
berarti keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : disiplin, peraturan, K3

PENDAHULUAN diantaranya menata kehidupan bersama,


membangun kepribadian, melatih
Kedisiplinan kerja sangat kepribadian, pemaksaan, hukuman dan
dibutuhkan oleh setiap pegawai sehingga menciptakan. Untuk mengkondisikan
perlu adanya fungsi disiplin kerja yang karyawan agar senantiasa bersikap

162
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

disiplin, maka terdapat beberapa prinsip pelanggaran terhadap ketentuan yang


kedisplinan diantaranya pendisiplinan telah ditetapkan. Dan seorang pemimpin
dilakukan secara pribadi, bersifat memerlukan alat untuk melakukan
membangun, pendisiplinan haruslah komunikasi dengan para karyawannya
dilakukan oleh atasan langsung dan mengenai tingkah laku para pegawai
keadilan dalam pendisiplinan sangat dan bagaimana memperbaiki perilaku
diperlukan. Macam-macam disiplin kerja para pegawai menjadi lebih baik lagi.
yaitu disiplin diri, kelompok, preventif, Dan disiplin kerja yang diterapkan
korektif dan progresif. Ada beberapa merupakan alat komunikasi pimpinan
pendekatan disiplin kerja diantaranya seperti dikemukakan oleh Veitzzal rivai
pendekatan disiplin modern, dengan tradisi (2004:44) yang menyebutkan bahwa :
dan dengan tujuan. Selanjutnya faktor- “Disiplin kerja adalah suatu alat yang
faktor yang mempengaruhi disiplin kerja digunakan paramanajer untuk mengubah
yaitu faktor kepribadian dan lingkungan. suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
Sedangkan yang terakhir adalah indikator untuk meingkatkan kesadaran dan
disiplin kerja yang terdiri dari tujuan kesediaan seseorang mentaati semua
dan kemampuan, teladan pimpinan, peraturan perusahaan dan norma-norma
balas jasa, keadilan dan pengawasan social yang berlaku”.
melekat (Waskat). Sikap dan perilaku Disiplin merupakan suatu
yang demikian tercipta melalui proses keadaan tertentu dimana orang-orang
binaan melalui keluarga, pendidikan, yang tergabung dalam organisasi tunduk
dan pengalaman atau pengenalan pada peraturan-peraturan yang ada
dari keteladanan dari lingkungannya. dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja
Disiplin akan membuat dirinya tahu adalah segala aktivitas manusia yang
mebedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan untuk menggapai tujuan yang
dilakukan yang wajib dilakukan, yang telah ditetapkannya. Jadi yang dimaksud
boleh dilakukan, yang tak sepatutnya disiplin kerja adalah suatu alat yang
dilakukan (karena merupakan hal-hal digunakan para manajer untuk mengubah
yang dilarang).Disiplin kerja sangat suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
dibutuhkan oleh setiap pegawai sehingga untuk meingkatkan kesadaran dan
perlu adanya fungsi disiplin kerja yang kesediaan seseorang mentaati semua
diantaranya menata kehidupan bersama, peraturan perusahaan dan norma-norma
kedisiplinan merupakan salah satu dari sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus
tindakan manajemen untuk memberikan ditegakkan dalam suatu organisasi karena
semangat kepada pelaksanaan standar tanpa dukungan disiplin personil yang
organisasi, hal tersebut adalah pelatihan baik, maka organisasi akan sulit dalam
yang mengarah pada upaya-upaya mewujudkan tujuanya. Jadi dapatlah
membenarkan dan melibatkan semua dikatakan bahwa kedisplinan merupakan
pengetahuan-pengetahuan sikap dan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam
perilaku pegawai sehingga ada kemauan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
pada diri pegawai untuk menuju pada
kerjasama seseorang yang timbul dengan Menurut Sutrisno (2009), bentuk
kesadaran sendiri untuk mengikuti disiplin yang baik akan tercemin pada
peraturan-peraturan yang berlaku dalam suasana, tingginya rasa kepedulian pegawai
organisasi (Davis, 2004). Dalam sebuah terhadap pencapaian tujuan perusahaan,
organisasi, diperlukan sebuah pembinaan besarnya tanggung jawab para pegawai
bagi pegawai untuk mencegah terjadinya untuk melaksanakan tugas dengan

163
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

sebaik-baiknya, sehingga berpengaruh Keselamatan dan perlindungan


terhadap tingginya semangat dan gairah tenaga kerja di Indonesia ternyata masih
kerja dan inisiatif para pegawai dalam minim. Ini terlihat dari banyaknya jumlah
melakukan pekerjaan, berkembangnya kecelakaan kerja tahun 2011 dengan
rasa memiliki dan rasa solidaritas yang jumlah 96.400 kecelakaan. Dari 96.400
tinggi dikalangan pegawai juga dapat kecelakaan kerja yang terjadi, sebanyak
meningkatkan efisiensi dan produktivitas 2.144 diantaranya tercatat meninggal
kerja para pegawai. dunia dan 42 lainnya cacat. Sampai
Sumber daya manusia merupakan September 2012 angka kecelakaan kerja
peranan penting bagi keberhasilan suatu masih tinggi yaitu pada kisaran 80.000
organisasi atau perusahaan, karena kasus kecelakaan kerja. Data Internasional
manusia merupakan aset hidup yang perlu Labor Organization (ILO) menghasilkan
dipelihara dan dikembangkan. Banyak kesimpulan bahwa dalam rentan waktu
manajemen yang tidak paham tentang rata-rata per tahun terdapat 99.000 kasus
tujuan dan pentingnya pengukuran kecelakaan kerja dan 70% di antaranya
kinerja yang berbasis kompetensi, berakibat fatal yaitu kematian dan cacat
padahal dari hasil pengukuran kinerja seumur hidup. Detik Finance (Oktober
tersebut sangat besar manfaatnya bagi 2012)
karyawan maupun organisasi. Pengaruh Keselamatan dan kesehatan kerja
keselamatan kesehatan kerja terhadap termasuk salah satu program pemeliharaan
kinerja karyawan sangatlah berpengaruh yang ada di perusahaan. Pelaksanaan
dalam aplikasi kerja karyawan sehari- program keselamatan dan kesehatan kerja
hari bagian maintenance, dimana bagi karyawan sangatlah penting karena
tingkat angka kecelakaan kerja yang ada bertujuan untuk menciptakan sistem
diperusahaan didominasi oleh bagian keselamatan dan kesatuan kerja dengan
produksi departemen maintenance karena melibatkan unsur manajemen, tenaga
departemen ini merupakan departemen kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
yang berhubungan langsung dengan mesin terintegrasi dalam rangka mengurangi
produksi.Oleh karena itu karyawan harus kecelakaan.
mendapatkan perhatian yang khusus dari Berikut definisi keselamatan
perusahaan, bahwa manusia sebagai aset dan kesehatan kerja menurut para ahli:
utama dalam organisasi atau perusahaan, Keselamatan kerja menurut Mondy dan
harus mendapatkan perhatian serius dan Noe (2005:360) adalah perlindungan
dikelola dengan sebaik mungkin. Hal ini karyawan dari luka-luka yang disebabkan
dimaksudkan agar sumber daya manusia oleh kecelakaan yang terkait dengan
yang dimiliki perusahaan mampu pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan
memberikan kontribusi yang optimal aspek-aspek dari lingkungan kerja yang
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan
Dalam pengelolaan sumber daya manusia aliran listrik, terpotong, luka memar,
inilah diperlukan manajemen yang keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
mampu mengelola sumber daya secara penglihatan dan pendengaran. Kesehatan
sistematis, terencana, dan efisien. Salah kerja adalah kebebasan dari kekerasan
satu hal yang harus menjadi perhatian fisik. Resiko kesehatan merupakan
utama bagi manajer sumber daya manusia faktor-faktor dalam lingkungan kerja
ialah sistem keselamatan dan kesehatan yang bekerja melebihi periode waktu
kerja. yang ditentukan, lingkungan yang dapat

164
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

membuat stres emosi atau gangguan diharapkan akan meningkatkan kinerja


fisik. karyawan. Kinerja dapat diartikan sebagai
Menurut Mangkunegara (2002:163) suatu hasil dan usaha seseorang yang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah dicapai dengan adanya kemampuan dan
perbuatan dalam situasi tertentu.
suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan Berikut definisi kinerja menurut
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga para ahli: Menurut Rivai (2004:309)
kerja pada khususnya, dan manusia pada kinerja merupakan perilaku nyata yang
umumnya, hasil karya dan budaya untuk ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
menuju masyarakat adil dan makmur. kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
Sedangkan Mathis dan Jackson
Kemudian menurut Mangkunegara
(2002:245) menyatakan bahwa
(2000:67) kinerja karyawan adalah
Keselamatan adalah merujuk pada
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik
yang dicapai oleh seseorang karyawan
seseorang terhadap cedera yang terkait
dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan pekerjaan. Kesehatan adalah
dengan tanggung jawab yang diberikan
merujuk pada kondisi umum fisik, mental
kepadanya.Pendapat dari ahli yang lain,
dan stabilitas emosi secara umum.
Bernandin dan Russell yang dikutip
Dari beberapa pengertian diatas oleh Gomes (2003:135), kinerja adalah
dapat diambil kesimpulan bahwa catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu
keselamatandankesehatankerjamerupakan pekerjaan tertentu atau kegiatan selama
suatu upaya yang dilakukan perusahaan periode waktu tertentu. Maka kesimpulan
untuk memberikan perlindungan kepada dari pengertian diatas adalah kinerja
tenaga kerja dari bahaya sakit, kecelakaan merupakan prestasi kerja atau prestasi
dan kerugian akibat melakukan pekerjaan, sesungguhnya yang dicapai oleh seorang
sehingga para pekerja dapat bekerja karyawan.
dengan selamat. Kecelakaan kerja adalah
Mathis dan Jackson (2000:78)
suatu kejadian atau peristiwa yang tidak Kinerja mengacu pada prestasi karyawan
diinginkan yang merusak harta benda atau yang diukur berdasarkan standar atau
kerugian terhadap proses. Kecelakaan kriteria yang ditetapkan perusahan.
ini biasanya terjadi akibat kontak dengan Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi
suatu zat atau sumber energi. Secara batasan sebagai kesuksesan seseorang di
umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
dua golongan, yaitu: Kinerja mempengaruhi seberapa banyak
1. Kecelakaan industri yaitu kecelakaan karyawan memberikan kontribusi kepada
yang terjadi di tempat kerja karena organisasi, antaralain yaitu kualitas
adanya potensi bahaya yang melekat keluaran, kuantitas keluaran, jangka
pada bagian tersebut. waktu keluaran, dan kehadiran di tempat
2. Kecelakaan dalam perjalanan yaitu kerja.
kecelakaan yang terjadi di luar tempat PT. Behaestex merupakan salah
kerja yang berkaitan dengna adanya satu perusahaan yang bergerak pada
hubungan kerja. bidang tekstil, dalam pelaksanannya
dilapangan membutuhkan sistem
Dengan adanya program manajemen keselamatan dan kesehatan
keselamatan dan kesehatan kerja kerja yang baik khususnya bagian

165
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

maintenance sehingga mampu mencetak serta Perlakuan yang sesuai dengan


personel berkualitas dan mampu harkat dan martabat manusia serta nilai-
mendukung pencapaian tujuan perusahaan nilai agama.
secara optimal. Mengingat mesin – mesin Kecelakaan kerja berhubungan
yang digunakan harus dalam kondisi dengan hubungan kerja di perusahaan.
ready, maka ruang lingkup penelitian ini Hubungan kerja dalam hal ini adalah
dibatasi dalam lingkup penerapan sistem kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan
manajemen keselamatan dan kesehatan oleh karyawan itu atau kesalahan dalam
kerja.. Berikut ini adalah data jumlah peralatan yang digunakan oleh karyawan
karyawan pada perusahaan PT Behaestex pada waktu melaksanakan pekerjaan.
Gresik.
Tabel 1.2
Tabel 1.1 Data Kecelakaan Kerja Karyawan PT.
Data Karyawan Bagian Maintenance Behaestex Gresik
PT. Behaestex Gresik periode tahun 2013
Jumlah
Jabatan Jumlah Karyawean Tahun Kecelakaan Keterangan
Supervisor 6 Kerja
85% Tidak memenuhi
Preventive supervisor 18
aturan kerja, 15%
2007 4
Electric Supervisor 14 tidak mengunakan
pelindung
Daily checking 24
77% Tidak memenuhi
Electric Supervisor 18 aturan kerja, 23%
2008 5
tidak mengunakan
Daily checking 24
pelindung
Q.C 24 69% Tidak memenuhi
aturan kerja, 31%
Scouring 20 2009 2
tidak mengunakan
Control Kondisi/ 12 pelindung
Prediktif mesin Jumlah 11
Oiling & Cleaning 21 Sumber : PT. Behaestex Gresik, 2011-
Total Jumlah karyawan 181 2013
Sumber : PT. Behaestex Gresik, 2013
Kecelakaan kerja yang terjadi
PT. Behaestex telah menerapkan pada umumnya disebabkan oleh karyawan
sistem keselamatan dan kesehatan kerja tidak memenuhi aturan kerja yang telah
yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat ditetapkan oleh perusahaan dan tidak
resiko pada masing-masing jenis usaha. mengunakan pelindung.
Perusahaan ini telah menerapkan Sistem Sesuai dengan ketentuan yang
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan ditetapkan oleh perusahaan pemberi kerja
Kerja (K3) hal ini telah sesuai dengan bahwa perusahaan harus menganggarkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 minimal 25% untuk program safety dalam
Tahun 2003, Pasal 86 ayat 1. yang anggaran penunjang operasi perusahaan.
berisi bahwa setiap pekerja atau buruh Berikut anggaran program keselamatan
mempunyai hak untuk memperoleh dan kesehatan kerja pada tabel berikut
perlindungan atas: Keselamatan dan ini:
kesehatan kerja, Moral dan kesusilaan,

166
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

Tabel 1.3 biaya tambahan premi asuransi kesehatan


Anggaran Program Keselamatan yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
dan Kesehatan Kerja PT. Behaestex dan mampu mendukung peningkatan
Gresik kinerja karyawan pada perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik untuk meneliti lebih lanjut dalam
bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap Kinerja Karyawan PT. Behaestex
Gresik”.

Tujuan Penelitian
Sumber: PT. Behaestex (Data Diolah)
Tujuan penelitian ini adalah
untuk Mengetahui seberapa besar
Berdasarkan data diatas dapat pengaruh Kedisiplinan dan Keselamatan
dilihat bahwa adanya peningkatan & Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh
anggaran program keselamatan dan signifikan terhadap kinerja karyawan
kesehatan kerja sebesar 19,5% dari tahun departemen maintenance PT. Behaestex
2007 ke 2008. Gresik.
Dengan adanya anggaran program
K3 yang menunjang pada perusahaan METODE PENELITIAN
menunjukkan dampak positif pada jam
kerja selamat kinerja karyawan dari tahun Teknik Pengambilan data
2008 ke 2009. hal tersebut dapat dilihat Teknik pengambilan data yang
pada tabel berikut ini: digunakan dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan analisis yang sebagai berikut:
dilakukan pada departemen operasi, 1. Kuesioner
bahwa terjadi peningkatan sebesar Kuesioner adalah teknik pengumpulan
12,7% jam kerja selamat pada tahun data yang dilakukan dengan cara
2012. hasil ini menunjukkan selama memberi seperangkat pertanyaan
periode 2012 tidak terjadi kecelakaan kepada responden untuk dijawab
yang menyebabkan kehilangan jam kerja. agar memperoleh informasi yang
Dengan meningkatnya jam kerja selamat, dibutuhkan
maka perusahaan dapat meminimalkan

Tabel 1.4
HSE Statistik (Jam Kerja Selamat) PT. Behaestex Gresik
(Pada Departemen Maintenance)
Jumlah Hari Jam Kerja Overtime Jumlah Jam Kerja
Periode Total
Tenaga Kerja Kerja (rata-rata) (rata-rata) Selamat

2008 170 180 7,2 0,13 (220320 + 3978) 224298


2009 181 180 7,46 0,3 (243046,8 + 9774) 252820,8
% Perubahan 12,7%
Sumber: Departement maintenance PT Behaestex

167
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

2. Studi Dokumentasi Sampel


Yaitu dengan melakukan pengumpulan Menurut Sugiyono (2007:73-
dan mempelajari dokumen-dokumen 74) Sampel adalah bagian dari jumlah
pendukung yang diperoleh secara dan karakteristik yang dimiliki oleh
langsung dari PT. Behaestex Gresik, populasi tersebut. Teknik pengambilan
seperti sejarah singkat berdirinya sampel dalam penelitian ini adalah teknik
perusahaan, struktur organisasi probability sampling yaitu teknik sampling
perusahaan dan dokumen-dokumen yang memberikan peluang yang sama bagi
pendukung lainnya. setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Yang meliputi simple
Populasi dan Sampel random sampling karena pengambilan
Populasi sampel anggota populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada
Menurut Sugiyono (2007:72) dalam populasi tersebut.
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang Dan penentuan ukuran sampel
mempunyai kualitas dan karakteristik pada penelitian ini menggunakan rumus
tertentu. Kesimpulannya, populasi bukan Slovin, dikutip dari (Umar, 2008:78).
hanya orang tetapi benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan jumlah yang
ada pada objek yang dipelajari tetapi juga
meliputi karakteristik atau sifat maupun
pengukuran, baik secara kualititatif
maupun kuantitatif daripada karakteristik Dimana:
tertentu mengenai sekelompok objek n = Ukuran sampel
yang jelas dan lengkap. Tujuan diadakan N = Ukuran populasi
populasi yaitu agar dapat menentukan e = Tolerir kesalahan kesambilan sampel
besarnya anggota sampel yang diambil (10%)
dari anggota sampel dan membatasi
berlakunya daerah generalisasi. Jumlah sampel yang digunakan
dapat dihitung sebagai berikut:
Populasi pada penelitian ini
berjumlah 181 karyawan. Di ambil
berdasarkan ruang lingkup penelitian
yaitu karyawan bagian maintenance PT
Behaestex (Tabel 1.1).

Definisi Operasional Variabel


Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Dimensi Variabel Indikator Kuesioner Skala
Variabel Disiplin Preventive -Mendorong disiplin diri 1-2 Ordinal
independent (X1)   diantara para pegawai    
yaitu Disiplin Kerja        
  Disiplin Korektif -Memberikan suatu bentuk 2-5  

168
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

    hukuman dan disebut    


    tingkat pendisplinan    
    - Perlindungan kerja    
    - Peralatan yang layak    
Pendidikan & Pelatihan
Variabel independent - Memperbaiki 4-5  
K3
(X2) yaitu Keselamatan Penciptaan lingkungan kualitas kerja 6  
dan Kesehatan Kerja kerja yang sehat - Lingkungan kerja bersih    
Pelayanan kebutuhan
  - Pengawasan intensif 7  
karyawan
    - Petunjuk dalam 8  
         
  Pelayanan kesehatan - Pengobatan P3K 9  
      10  
Variabel dependent
Kualitas kerja - Penguasaan pengetahuan 1  
(Y)
yaitu Kinerja
  - Semangat kerja 2  
Karyawan
  Kuantitas kerja - Hasil dan kecepatan 3-4 Ordinal
         
  Jangka waktu pekerjaan - Mutu hasil efisien 5  
    dan efektif 6-7  
    - Ketepatan dan ketelitian    
  Kehadiran di tempat kerja - Tertib dalam bekerja 8 - 10  

Skala Pengukuran Teknik Analisis Data


Untuk mendapatkan data-data Regresi Linear Berganda
yang berkaitan dengan kesehatan dan Regresi linear sederhana adalah
keselamtan kerja dan kinerja diguanakn metode statistika yang digunakan untuk
instrumetn berupa kuesioner dengan membentuk hubungan antara variabel
pengukuran mengunakan skala likert independent. Apabila banyaknya variabel
yang mempunya lima tingkatan yang bebas dua, maka menggunakan regeresi
merupakan skala jenis ordinal. Dengan linear sederhana. Bentuk umum regeresi
menggunakan dua instrument, yaitu linear berganda adalah sebaagai berikut.
keselamatan & kesehatan kerja, dan
kinerja yang kemudian dikembangkan
menjadi beberapa pertanyaan atau
parameter yang akan diukur.
Sangat Setuju (SS) = skor 5 Dimana:
Setuju (S) = skor 4 Y = Variabel dependen ( Kinerja
Netral (N) = skor 3 Karyawan)
Tidak Setuju (TS) = skor 2 bo = Konstanta
Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1 b1...3 = Koefisien Regresi
X1 = Kedisplinan kerja
X2 = Variabel independent
(Keselamatan & Kesehatan Kerja).

169
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

HASIL PENELITIAN DAN 1. Identifikasi Responden berdasarkan


PEMBAHASAN Status Pernikahan
Tabel 4.2
Seperti yang telah dijelaskan pada Karakteristik Karyawan berdasarkan
Bab. 1, bahwa permasalahan yang dihadapi Status Pernikahan
adalah “untuk mengetahui Seberapa besar
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
pengaruh kedisiplinan, Keselamatan
& Kesehatan (K3) terhadap Kinerja 1 Menikah 36 56,3
Karyawan Departemen maintenance PT
BEHAESTEX Gresik ?” 2 Belum Menikah 28 43,8

Pada bab ini penulis akan Total 64 100


membahas Analisis Kuantitatif Pengaruh
Kedisiplinan dan Keselamatan & Sumber : Pengolahan data primer, 2013
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex dengan Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat
sistematika sebagai berikut : bahwa 36 orang responden (56,3%)
berstatus menikah, dan 28 orang
1. Profil responden responden (43,8%) berstatus belum
2. Identifikasi Responden menikah.
3. Pengujian Kuesioner
4. Analisis Frekuensi Tanggapan 2. Identifikasi Responden berdasarkan
Responden Tingkat Pendidikan
5. Analisis Regresi
Tabel 4.3
Karakteristik Karyawan berdasarkan
Identifikasi Responden
Tingkat Pendidikan
Identifikasi Responden berdasarkan
Jenis Kelamin No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Tabel 4.1 1 SMA / Sederajat 13 20,3


Karakteristik Karyawan berdasarkan
status kerja karyawan 2 Diploma I/ II/ III 24 37,5

Bagian 3 Strata I 27 42,2


No Jumlah Persentase (%)
Maintenance
Karyawan Total 64
1 79 42,6 100
tetap
Karyawan
Sumber : Pengolahan data primer, 2013
2 102 57,4
Kontrak
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 13
Total 181 100
orang responden (20,3%) dengan
Sumber : Pengolahan data primer, 2013 tingkat pendidikan SMA/Sederajat,
24 orang responden (37,5%) dengan
Dapat dilihat dari Tabel 4.3 tingkat pendidikan Diploma I/ II/ III,
sebagian besar responden adalah 27 responden (42,2%) dengan tingkat
karyawan bagian maintenance karyawan pendidikan Strata I.
tetap yaitu berjumlah 79 orang (42,6%),
dan 102 orang (57,4%) berstatus karyawan
kontrak.

170
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

Identifikasi Responden berdasarkan Pengujian Kuesioner


Tingkat Usia. Untuk mengetahui bahwa
Tabel 4.4 instrumen dalam penelitian ini merupakan
Karakteristik Karyawan berdasarkan alat ukur yang akurat dan dapat
Tingkat Usia dipercaya maka diperlukan pengujian
No Tingkat Usia Jumlah Persentase (%) data. Pengujian data yang digunakan
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.
1 21 - 30 Tahun 28 43,8
Untuk melakukan uji validitas dan
2 31 - 40 Tahun 32 50,0 uji reliabilitas, penulis menggunakan
3 41 - 50 Tahun 4 6,3 program IBM Stastitical for Product
4 Diatas 50 tahun 0 0 and Service Solution (SPSS) versi 19.
Variabel yang diuji adalah variabel
Total 64 100
bebas (independent) yaitu Kedisiplinan
Sumber : Pengolahan data primer, 2013 dan Keselamatan &Kesehatan Kerja
sedangkan variabel terikat (dependent)
Dilihat dari Tabel 4.6, sebanyak 28 yaitu Kinerja Karyawan. Adapun hasil
orang responden (43,8%) dengan tingkat uji validitas dan reliabilitas adalah
usia antara 20 sampai 30 tahun, 32 orang sebagai berikut :
responden (50,0%) dengan tingkat usia
antara 30-40 tahun, 4 orang responden Uji Validitas
(6,3%) dengan tingkat usia antara 40-
50 tahun, dan 0 responden (0%) dengan Uji Validitas digunakan untuk
tingkat usia diatas 50 tahun. mengukur derajat ketepatan dalam
setiap item pertanyaan suatu kuesioner,
Identifikasi Responden berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
Masa Kerja dapat dikatakan valid apabila pertanyaan
tersebut mampu mengungkapkan
Tabel 4.5 sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
Karakteristik Karyawan berdasarkan tersebut dan apabila nilai korelasi
Masa Kerja hitung (r hitung) lebih besar daripada
No Masa Kerja Jumlah Persentase (%) nilai korelasi tabelnya (r tabel). Nilai
1 1 - 5 Tahun 35 54,7 r hitung adalah nilai-nilai yang berada
2 6 - 10 Tahun 25 39,1 dalam kolom “Correlations” pada
lembar output spss. Apabila nilai kolom
3 11 - 15 Tahun 4 6,3
total correlations> r tabel, maka item
4 > 15 Tahun 0 0 pertanyaan tersebut dapat dikatakan
Total 64 100 valid.
Sumber : Pengolahan data primer, 2013 Setelah dilakukan pengolahan
data, diperoleh hasil seperti dibawah ini.
Berdasarkan Tabel 4.7, dilihat dari dapat dilihat pada Tabel 4.6 :
masa kerja, sebanyak 35 orang responden
(54,7%) dengan masa kerja antara 0-5
tahun, 25 orang responden (39,1%)
dengan masa kerja antara 6-10 tahun, 4
orang responden (6,3%) dengan masa
kerja antara 10-15 tahun, dan 0 responden
(0%) dengan masa kerja diatas 15 tahun.

171
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
No Pertanyaan r hitung r table Keterangan
Kedisiplinan
Perusahaan menyediakan alat clocking waktu untuk jam
KK 1 0,769 0,443 Valid
masuk, lembur, dan pulang
Karyawan harus masuk 10 menit lebih awal dari jam
KK 2 0,666 0,443 Valid
ketentuan masuk kerja
Perusahaan memberikan sangsi bagi karyawan yang
KK 3 0,533 0,443 Valid
melakukan sistem kerja datang akhir pulang lebih awal
Perusahaan memberikan briefing dan orientasi bagi setiap
KK 4 karyawan yang baru masuk kerja tentang peraturan dan 0,534 0,443 Valid
kedisiplinan yang ada di perusahaan
Bagi karyawan masuk kerja diharapkan memakai tanda
KK 5 pengenal, memakai seragam sesuai ketentuan, dan 0,603 0,443 Valid
dilarang memakai sandal
Setiap karyawan yang datang terlambat diwajibkan
mengisi buku karyawan terlambat dan diberi surat
KK 6 0,648 0,443 Valid
ijin masuk yang harus ditandatangani pimpinan dan
diperbolehkan masuk seijin pimpinan
Karyawan dilarang berambut panjang, bercelana jeans
KK 7 0,715 0,443 Valid
dan masuk kerja sesuai tata tertib yang ditentukan
Perusahaan memberikan surat lisan dan tertulis bagi
KK 8 0,594 0,443 Valid
karyawan yang melakukan indisipliner
Bagi karyawan keterlambatan masuk kerja mempengaruhi
KK 9 0,758 0,443 Valid
jumlah nominal tunjangan prestasi
KK 10 Perusahan menindak keras bagi para pelaku indisipliner 0,659 0,443 Valid

Kinerja Karyawan
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki
KIN1 tingkat kualitas kerja yang cukup tinggi didalam 0,607 0,443 Valid
pekerjaan
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki
KIN2 0,694 0,443 Valid
semangat kerja yang tinggi
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki
KIN3 tingkat kuantitas kerja yang sangat maksimal dalam 0,852 0,443 Valid
bekerja
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki
KIN4 tingkat kemampuan tugas yang tinggi didalam melakukan 0,553 0,443 Valid
sebuah pekerjaan
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya bekerja
KIN5 0,562 0,443 Valid
dengan mutu hasil yang efisien dan efektif
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya dapat
KIN6 mempergunakan waktu semaksimal mungkin dalam 0,847 0,443 Valid
bekerja
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya mampu
KIN7 0,780 0,443 Valid
bekerja dengan standar perusahaan
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya patuh
KIN8 terhadap peraturan yang berlaku dalam ketentuan yang 0,473 0,443 Valid
ditetapkan perusahaan

172
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya selalu


KIN9 0,804 0,443 Valid
masuk kerja tepat waktu
Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya tidak
KIN10 0,728 0,443 Valid
pernah absen dalam bekerja
Sumber : Diolah dari data kuesioner yang terlampir pada lampiran

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
No Pertanyaan r hitung r table Keterangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KK 1 Perusahaan selalu menyediakan pelindung kerja seperti 0,769 0,443 Valid
helm, sepatu boots, sarung tangan, masker, dll yang dapat
menghindarkan saya dari kecelakaan kerja

KK 2 Semua peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak 0,666 0,443 Valid
pakai.
KK 3 Semua bagian dari peralatan yang berbahaya telah diberi 0,533 0,443 Valid
suatu tanda-tanda
KK 4 Perusahaan memberikan pelatihan dan pendidikan bagi 0,534 0,443 Valid
setiap karyawan untuk bertindak dengan aman dalam
menyelesaikan pekerjaan
KK 5 Melalui pendidikan yang saya peroleh, saya dapat 0,603 0,443 Valid
menjalankan tugas dan dapat memperbaiki kualitas kerja
saya
KK 6 Setiap karyawan yang bekerja berada dalam kondisi 0,648 0,443 Valid
lingkungan kerja yang aman dan bersih
KK 7 Perusahaan melakukan pengawasan secara lebih intensif 0,715 0,443 Valid
terhadap pelaksanaan pekerjaan saya
KK 8 Perusahaan memberikan metode/ petunjuk kerja yang 0,594 0,443 Valid
dapat mempermudah pekerjaan saya
KK 9 Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan 0,758 0,443 Valid
pertama apabila terjadi kecelakaan
KK 10 Perusahaan memberikan jaminan kesehatan kepada setiap 0,659 0,443 Valid
karyawan
Kinerja Karyawan
KIN1 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki 0,607 0,443 Valid
tingkat kualitas kerja yang cukup tinggi didalam
pekerjaan

KIN2 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki 0,694 0,443 Valid
semangat kerja yang tinggi
KIN3 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki 0,852 0,443 Valid
tingkat kuantitas kerja yang sangat maksimal dalam
bekerja
KIN4 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya memiliki 0,553 0,443 Valid
tingkat kemampuan tugas yang tinggi didalam melakukan
sebuah pekerjaan
KIN5 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya bekerja 0,562 0,443 Valid
dengan mutu hasil yang efisien dan efektif
KIN6 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya dapat 0,847 0,443 Valid
mempergunakan waktu semaksimal mungkin dalam
bekerja

173
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

KIN7 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya mampu 0,780 0,443 Valid
bekerja dengan standar perusahaan
KIN8 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya patuh 0,473 0,443 Valid
terhadap peraturan yang berlaku dalam ketentuan yang
ditetapkan perusahaan
KIN9 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya selalu masuk 0,804 0,443 Valid
kerja tepat waktu
KIN10 Dengan keselamatan & kesehatan kerja saya tidak pernah 0,728 0,443 Valid
absen dalam bekerja
Sumber : Diolah dari data kuesioner yang terlampir pada lampiran

Uji Reliabilitas kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan


Uji Reliabilitas adalah indeks yang dilakukan, yaitu meliputi :
yang menunjukkan sejauh mana alat 1. Tanggapan karyawan mengenai
pengukur dapat diandalkan. Uji reliabilitas keselamatan dan kesehatan kerja
digunakan untuk mengukur ketetapan 2. Tanggapan karyawan mengenai
atau kejituan suatu instrumen. Kuesioner pengaruh keselamatan dan kesehatan
dapat dikatakan reliabel (andal) jika nilai kerja terhadap kinerja karyawan
r alpha positif dan r alpha > 0,6, artinya
butir pertanyaan atau variabel tersebut Kedua item tersebut disusun
adalah dapat dipercaya (reliabel). Hasil dalam bentuk pertanyaan dengan 5 pilihan
uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju
4.7: (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS).
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Jawaban Responden Mengenai
No Variabel r Alpha Keterangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan
1 0,841 Reliabel Untuk mengetahui tanggapan
Kesehatan Kerja (X)
2 Kinerja Karyawan (Y) 0,880 Reliabel responden tentang keselamatan dan
Sumber : Diolah dari data kuesioner yang kesehatan kerja karyawan PT. Behaestex
terlampir pada lampiran Gresik, maka diberikan 10 butir Pertanyaan
kepada karyawan yang berkaitan dengan
Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat keselamatan dan kesehatan kerja.
bahwa nilai alpha dari variabel X dan 1. Jawaban Responden Mengenai
variabel Y lebih besar dari 0,6. Hal Alat Pelindung Diri
ini berarti data yang digunakan telah
Tabel 4.8
layak untuk digunakan pada analisis
Jawaban Atas Pertanyaan
selanjutnya.
Alat Pelindung Diri
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Analisis Frekuensi Tanggapan Sangat Setuju (SS) 29 48,4
Responden terhadap Item-item Setuju (S) 31 45,3
Pertanyaan Netral (N) 4 6,3
Tidak Setuju (TS) 0 0
Berdasarkan hasil jawaban
Sangat Tidak Setuju
kuesioner yang telah disebarkan kepada (STS) 0 0,0
responden, maka dapat diketahui reaksi Total 64 100
karyawan PT. Behaestex Gresik dalam Sumber : Pengolahan data primer, 2013
pengaruh kedisiplinan, keselamatan dan

174
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

Dari Tabel 4.8 dapat dilihat kelayakan oleh lembaga terakreditasi.


bahwa 31 orang responden (45,3%) Menurut Saputra (2012:38), kewajiban
setuju akan kesediaan alat pelindung perusahaan memberikan perawatan bagi
diri yang diberikan oleh perusahaan. peralatan kerja, memusnahkan peralatan
Artinya perusahaan sudah menerapkan tidak layak pakai, memberikan peralatan
alat pelindung diri yang baik, karena baru bagi pekerja, dan menunjuk petugas
penggunaan alat pelindung diri sangat penatalaksana peratal kerja agar semuanya
diperlukan untuk melindungi para pekerja dalam kondisi baik.
terhadap kemungkinan resiko kecelakaan
yang bisa terjadi. Didukung dengan 3. Jawaban Responden Mengenai
ketetapan pemerintah dan peraturan- Peralatan Berbahaya Telah Diberi
peraturan yang berlaku di dunia kerja. Tanda
Menurut Sabir (2009:43) berpendapat Tabel 4.10
bahwa alat pelindung diri adalah Jawaban Atas Pertanyaan Peralatan
kelengkapan yang wajib digunakan saat Berbahaya Telah Diberi Tanda
bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang Sangat Setuju (SS) 11 32,8
sekelilingnya. Setuju (S) 32 50,0
Netral (N) 21 17,2
2. Jawaban Responden Mengenai Tidak Setuju (TS) 0 0
Sangat Tidak Setuju
Peralatan Kerja dalam Kondisi (STS) 0 0,0
Baik Total 64 100
Tabel 4.9 Sumber : Pengolahan data primer, 2013
Jawaban Atas Pertanyaan
Peralatan Kerja dalam Kondisi Tabel 4.10 menunjukkan bahwa
Baik sebanyak 32 orang responden (50,0%)
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) setuju bahwa peralatan berbahaya yang
Sangat Setuju (SS) 15 23,4 ada pada perusahaan telah diberi tanda
Setuju (S) 33 51,6 bahaya sehingga dapat mengurangi resiko
Netral (N) 16 6,3
terjadi kejadian yang tidak di inginkan, hal
Tidak Setuju (TS) 0 0
Sangat Tidak Setuju
ini diharapkan akan berpengaruh positif
(STS) 0 0,0 terhadap kinerja karyawan PT. Behaestex
Total 64 100 Gresik. Didukung oleh pendapat Saputra
Sumber : Pengolahan data primer, 2013 (2012:43) bahwa dengan memberikan
tanda-tanda pada semua perlatan yang
Berdasarkan Tabel 4.9, sebanyak berbahaya dapat mengurangi resiko
33 orang responden (51,6%) setuju akan kecelakaan kerja.
semua perlatan kerja yang digunakan
dalam kondisi baik. Artinya peralatan kerja 4. Jawaban Responden Mengenai
yang baik dan memadai, akan berpengaruh Pelatihan & Pendidikan Bagi
positif terhadap kinerja karyawan. Dan Karyawan untuk Bertindak Aman
perusahaan sudah memberikan perlatan dalam Menyelesaikan Pekerjaan
yang terbaik untuk menunjang pekerjaan Dari tabel 4.11 dapat dilihat
dengan acuan standar nasional indonesia dengan jelas bahwa 32 responden (50,0%)
(SNI). Kelayakan penggunaan perlatan setuju dengan pelatihan dan pendidikan
kerja ditentukan oleh hasil pengujian yang diberikan kepada karyawan agar

175
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

bertindak aman dalam menyelesaikan di berikan kepada karyawan dengan


pekerjaan. Hal ini juga akan berpengaruh demikian berarti karyawan merasa mampu
terhadap kinerja karyawan dengan meingkatkan kualitas kerja mereka
mendapatkan pelatihan dan pendidikan melalui pendidikan pelatihan yang mereka
akan memudahkan pekerjaan karyawan peroleh untuk bertindak aman dan berhati-
tersebut. Menurut Rivai (2004:246), hati dalam berkerja, hal ini diharapkan
pelatihan dan pendidikan merupakan akan meningkatkan kinerja karyawan.
salah satu faktor yang diperlukan oleh Menurut Rivai (2004:253), pelatihan
karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dan pendidikan mampu mengurangi
dengan baik. Adanya pelatihan dan kecelakaan karyawan dilingkungan kerja
pendidikan mebuat karyawan bekerja sehingga jumlah biaya pengobatan yang
lebih berhati-hati agar dapat melindungi dikeluarkan lebih sedikit dan kualitas
diri dari suatu kemungkinan terjadinya kerja juga akan meningkat.
kecelakaan kerja.
6. Jawaban Responden Mengenai
Tabel 4.11 Kondisi Lingkungan Kerja Aman
Jawaban Atas Pertanyaan & Bersih
Pelatihan & Pendidikan Bagi Tabel 4.13
Karyawan Jawaban Atas Pertanyaan Kondisi
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) Lingkungan Kerja Aman & Bersih
Sangat Setuju (SS) 17 26,6
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Setuju (S) 32 50,0
Sangat Setuju (SS) 14 21,9
Netral (N) 15 23,4
Setuju (S) 33 52,6
Tidak Setuju (TS) 0 0
Netral (N) 17 26,6
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju (TS) 0 0
(STS) 0 0,0
Sangat Tidak Setuju
Total 64 100
(STS) 0 0,0
Sumber : Pengolahan data primer, 2013 Total 64 100
Sumber : Pengolahan data primer, 2013
5. Jawaban Responden Mengenai
Memperbaiki Kualitas Kerja Dari tabel 4.13 dapat dilihat
dengan Pendidikan dan Pelatihan bahwa 33 orang responden (52,6%)
Tabel 4.12 setuju dengan lingkungan kerja aman dan
Jawaban Atas Pertanyaan bersih diperusahaan. Dengan lingkungan
Memperbaiki Kualitas Kerja dengan kerja aman dan bersih maka kesehatan
Pendidikan dan Pelatihan karyawan juga dapat terjamin. Dengan
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) kesehatan yang terjamin maka akan
Sangat Setuju (SS) 15 23,4 berpengaruh positif terhadap kinerja
Setuju (S) 32 50,0
karyawan di perusahaan. Menurut Gilang
Netral (N) 17 26,6
Tidak Setuju (TS) 0 0
(2010:59), kondisi kerja yang bersih dan
Sangat Tidak Setuju sehat merupakan aspek penting yang perlu
(STS) 0 0,0 diperhatikan oleh perusahaan, dengan
Total 64 100 kondisi kerja yang baik maka karyawan
Sumber : Pengolahan data primer, 2013 akan merasaka kenyamanan dalam bekerja
dan akan menimbulkan kepuasan kerja
Berdasarkan tabel 4.12 (50,0%) 32 bagi mereka yang mampu meningkatkan
orang responden setuju dengan Pertanyaan kinerja mereka di perusahaan.
melalui pendidikan dan pelatihan yang

176
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

7. Jawaban Responden Mengenai diberikan akan mempermudah pekerjaan


Pengawasan Intensif terhadap sehingga akan berpengaruh terhadap
Pelaksanaan Pekerjaan kinerja karyawan dalam perusahaan.
Tabel 4.14 Sesuai dengan standar nasional indonesia
Jawaban Atas Pertanyaan Pengawasan (SNI) bahwa metode atau petunjuk kerja
Intensif terhadap Pelaksanaan Pekerjaan wajib diberikan kepada pekerja agar
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) memudahkan mereka dalam bekerja.
Sangat Setuju (SS) 17 26,6
Setuju (S) 21 32,8 9. Jawaban Responden Mengenai
Netral (N) 22 34,4 Penyediaan Obat-Obatan untuk
Tidak Setuju (TS) 4 6,3 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Sangat Tidak Setuju
(STS) 0 0,0 Tabel 4.16
Total 64 100 Jawaban Atas Pertanyaan Penyediaan
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 Obat-Obatan untuk Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan
Berdasarkan tabel 4.14, 22 Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
orang responden (34,4%) netral dengan Sangat Setuju (SS) 27 42,2
pengawasan yang diberikan perusahaan Setuju (S) 33 51,6
Netral (N) 4 6,3
terhadap pelaksaan pekerjaan. Hal ini
Tidak Setuju (TS) 0 0
dikarenakan tidak semua pekerjaan Sangat Tidak Setuju
mendapatkan pengawasan intensif dalam (STS) 0 0,0
pelaksanaan pekerjaannya di perusahaan. Total 64 100
Pengawasan yang dimaksud adalah Sumber: Pengolahan data primer, 2013
pemeriksaan secara seksama mengenai
pelaksanaan peraturan dan tugas, Rivai Di tabel 4.16 juga dapat dilihat
(2004:285). bahwa 33 orang responden (51,6) setuju
dengan Pertanyaan obat-obatan untuk
8. Jawaban Responden Mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan
Metode/ Petunjuk Kerja Yang telah tersedia dalam perusahaan sehingga
Dapat Mempermudah Pekerjaan apabila terjadi kecelakaan maka dapat
Tabel 4.15 mengurangi resiko yang tidak diinginkan
Jawaban Atas Pertanyaan melalui pertolongan pertama yang
Metode/ Petunjuk Kerja Yang Dapat diberikan apabila terjadi kecelakaan.
Mempermudah Pekerjaan Dan penyediaan obat-obatan pertolongan
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) pertama merupakan kewajiban bagi
Sangat Setuju (SS) 13 20,3 perusahaan untuk selalu menyediakan
Setuju (S) 31 48,4 karena akan dibutuhkan suatu waktu.
Netral (N) 20 31,3
Tidak Setuju (TS) 0 0 10. Jawaban Responden Mengenai
Sangat Tidak Setuju
(STS) 0 0,0
Jaminan Kesehatan pada Setiap
Total 64 100 Karyawan
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 Berdasarkan tabel 4.17 terlihat
dengan jelas 42 responden (65,6%)
Dari tabel 4.15 dapat dilihat dengan sangat setuju dengan Pertanyaan, bahwa
jelas bahwa 31 orang responden (48,4%) setiap karyawan mendapatkan jaminan
setuju dengan metode/petunjuk kerja yang kesehatan. Dari jawaban responden dapat

177
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

disimpulkan bahwa karyawan merasa dan pelatihan keselamatan dan kesehatan


puas dengan jaminan kesehatan yang kerja, kemudian dari 34 orang responden
mereka dapatkan. Hal ini memang wajib (53,1%) berpendapat setuju mengenai
diberikan perusahaan kepada karyawan penciptaan lingkungan kerja yang sehat,
agar kesehatan karyawan dapat terjamin pelayanan kebutuhan dan pelayanan
dengan asuransi berobat yang diberikan kesehatan.
sehingga akan berpengaruh pula terhadap
kinerja karyawan diperusahaan. Hal ini Jawaban Responden Mengenai Kinerja
didukung oleh pendapat Adia (2010:54) Karyawan
yang menyatakan bahwa dengan adanya Untuk mengetahui tanggapan
jaminan kesehatan dapat membuat responden tentang kinerja karyawan
karyawan merasa nyaman dan aman Depatemen Maintenance PT. Behaestex
dalam melakukan suatu pekerjaan. Gresik , maka diberikan 10 butir
Pertanyaan kepada karyawan yang
Tabel 4.17 berkaitan dengan kinerja.
Jawaban Atas Pertanyaan
Jaminan Kesehatan pada Setiap Karyawan 1. Jawaban Responden Mengenai
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) Tingkat Kualitas Kerja Yang
Sangat Setuju (SS) 42 65,6 Cukup Tinggi Didalam Pekerjaan.
Setuju (S) 22 34,4 Tabel 4.18
Netral (N) 0 17,2
Jawaban Atas Pertanyaan
Tidak Setuju (TS) 0 0
Sangat Tidak Setuju
Tingkat Kualitas Kerja Yang Cukup
(STS) 0 0,0 Tinggi di Dalam Pekerjaan
Total 64 100 Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 Sangat Setuju (SS) 11 17,2
Setuju (S) 36 56,3
Netral (N) 16 25,0
Kesimpulan Analisis Frekuensi
Tidak Setuju (TS) 1 1,6
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Sangat Tidak Setuju
Kerja (STS) 0 0,0
Berdasarkan analisis frekuensi Total 64 100
responden yang telah dilakukan, Sumber : Pengolahan data primer, 2013
didapatkan hasil mengenai tanggapan
responden terhadap variabel keselamatan Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat
dan kesehatan kerja. Variabel bahwa tingkat kualitas kerja karyawan
keselamatan dan kesehatan kerja harus cukup tinggi dengan hasil 36 orang
dapat memenuhi indikator membuat resonden (56,3%) berpendapat setuju
kondisi kerja yang aman, pendidikan dengan adanya keselamatan dan kesehatan
dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan mempengaruhi
kerja, penciptaan lingkungan kerja yang kualitas kerja mereka. Didukung oleh
sehat, pelayanan kebutuhan karyawan, pendapat Rivai (2004:253) bahwa salah
serta pelayanan Kesehatan satu peningkatan kualitas kerja salah
satunya melalui pelatihan dan pendidikan
Dari analisis frekuensi tersebut, keselamatan kerja, karena dengan
telah didapatkan kesimpulan hasil bahwa pelatihan tersebut mampu mengurangi
bahwa 30 orang responden (46,9%) kecelakaan karyawan dilingkungan kerja
setuju akan Pertanyaan kondisi kerja yang akan meningkatkan kualitas kerja
yang aman pada perusahaan, pendidikan diperusahaan.

178
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

2. Jawaban Responden Mengenai ragu dari 29 orang responden (45,3%)


Semangat Kerja Tinggi dan 16 orang responden (25,0) menjawab
Tabel 4.19 tidak setuju. Artinya kuantitas kerja yang
Jawaban Atas Pertanyaan Semangat maksimal bukan hanya di hasilkan dari
Kerja Tinggi faktor keselamatan dan kesehatan kerja
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) saja tetapi dari lebih didukung oleh faktor
Sangat Setuju (SS) 8 12,5 lain yang tidak diukur dalam penelitian
Setuju (S) 29 45,3 ini. Kuantitas adalah segala bentuk satuan
Netral (N) 24 37,5 ukuran yang terkati dengan jumlah hasil
Tidak Setuju (TS) 2 4,7 kerja dan dinyatakan dalam ukuran angka
Sangat Tidak Setuju
(STS) 0 0,0
yang dapat dipadankan dengan angka,
Total 64 100 Brotoharsojo (2003:56).
Sumber: Pengolahan data primer, 2013
4. Jawaban Responden Mengenai
Dapat dilihat pada tabel 4.19, Tingkat Kemampuan Tugas Yang
bahwa dengan adanya keselamatan dan Tinggi
kesehatan kerja karyawan mempunyai Tabel 4.21
semangat kerja tinggi yang menghasilkan Jawaban Atas Pertanyaan Tingkat
jawaban setuju dari 29 orang responden Kemampuan Tugas Yang Tinggi
(45,3%) dan 24 orang responden (37,5%) Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
menjawab netral/ragu-ragu. Berarti masih Sangat Setuju (SS) 19 27,9
banyak juga responden yang ragu akan Setuju (S) 36 56,3
semangat kerja tinggi dengan keselamatan Netral (N) 9 14,1
dan kesehatan kerja tersebut. Karena Tidak Setuju (TS) 0 0,0
Sangat Tidak Setuju
ada beberapa faktor yang membuat (STS) 0 0,0
semangat kerja yang tinggi bagi pekerja, Total 64 100
salah satunya juga didukung oleh sifat Sumber: Pengolahan data primer, 2013
kepemimpinan, serta penghasilan yang
mereka peroleh mampu meningkatkan Tabel 4.21 menunjukkan bahwa
semangat kerja karyawan. 36 orang responden (56,3%) setuju akan
pertanyaan kemampuan tugas mereka
3. Jawaban Responden Mengenai akan meningkat dalam melakukan
Kuantitas Kerja Yang Maksimal pekerjaan dengan adanya keselamatan
Tabel 4.20 dan kesehatan kerja pada perusahaan. hal
Jawaban Atas Pertanyaan ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan
Kuantitas Kerja Yang Maksimal dan pelatihan yang mereka peroleh untuk
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) bertindak aman dalam setiap pekerjaan,
Sangat Setuju (SS) 2 3,1 Rivai (2004:253).
Setuju (S) 17 26,6
Netral (N) 29 45,3
Tidak Setuju (TS) 16 25,0
5. Jawaban Responden Mengenai
Sangat Tidak Setuju Bekerja dengan Mutu Hasil Yang
(STS) 0 0,0 Efektif Efisien
Total 64 100 Berdasarkan tabel 4.22, diperoleh
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 hasil jawaban setuju dari 32 orang
responden (50,0%) bahwa dengan adanya
Berdasarkan tabel 4.20, diperoleh keselamatan dan kesehatan kerja mereka
hasil jawaban terbanyak yaitu netral/ragu-

179
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

bekerja dengan mutu hasil yang efektif dalam bekerja dengan adanya keselamatan
dan efisien. Efektif adalah pencapaian dan kesehatan kerja tersebut.
tujuan secara tepat dari serangkaian
alternatif yang digunakan. Sedangkan 7. Jawaban Responden Mengenai
efisien adalah tepat atau sesuai dalam Mampu Bekerja dengan Standar
menghasilkan sesuatu dengan tidak Perusahaan
membuang-bunag waktu, tenaga, biaya. Tabel 4.24
Jawaban Atas Pertanyaan Mampu
Tabel 4.22 Bekerja dengan Standar Perusahaan
Jawaban Atas Pertanyaan Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Bekerja dengan Mutu Hasil Yang Sangat Setuju (SS) 16 18,8
Efektif Efisien Setuju (S) 28 43,8
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) Netral (N) 21 32,8
Sangat Setuju (SS) 25 39,1 Tidak Setuju (TS) 3 4,7
Setuju (S) 32 50,0 Sangat Tidak Setuju
Netral (N) 7 10,9 (STS) 0 0,0
Tidak Setuju (TS) 0 0,0 Total 64 100
Sangat Tidak Setuju Sumber: Pengolahan data primer, 2013
(STS) 0 0,0
Total 64 100 Tabel 4.24 menghasilkan jawaban
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 responden sebanyak 28 orang responden
(43,8) menjawab setuju mengenai adanya
6. Jawaban Responden Mengenai keselamatan dan kesehatan kerja mereka
Mempergunakan Waktu mampu bekerja sesuai standar perusahaan.
Semaksimal Mungkin Dalam Kemudian ada 3 orang responden (4,7%)
Bekerja yang menjawab tidak setuju, artinya
Tabel 4.23 mereka berpendapat bahwa dengan adanya
Jawaban Atas Pertanyaan program keselamatan dan kesehatan kerja
Mempergunakan Waktu Semaksimal dalam perusahaan, tidak berpengaruh
Mungkin Dalam Bekerja terhadap kemampuan mereka bekerja
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) dengan standar perusahaan.
Sangat Setuju (SS) 17 26,6
Setuju (S) 29 45,3 8. Jawaban Responden Mengenai
Netral (N) 16 25,0
Patuh terhadap Peraturan Yang
Tidak Setuju (TS) 2 3,1
Sangat Tidak Setuju
Berlaku
(STS) 0 0,0 Tabel 4.25
Total 64 100 Jawaban Atas Pertanyaan
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 Patuh terhadap Peraturan Yang Berlaku
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Dari tabel 4.23 dapat dilihat Sangat Setuju (SS) 13 20,3
bahwa 29 orang responden (45,3%) Setuju (S) 36 56,3
menjawab setuju dengan penggunaan Netral (N) 14 21,9
waktu semaksimal mungkin didalam Tidak Setuju (TS) 1 1,6
Sangat Tidak Setuju
bekerja. Dan 16 orang responden (STS) 0 0,0
(25,0%) menjawab netral, artinya masih Total 64 100
ada bebrapa karyawan yang ragu akan Sumber: Pengolahan data primer, 2013
pemanfaatan waktu semaksimal mungkin

180
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

Berdasarkan tabel 4.25, 36 Berdasarkan tabel 4.27, dapat


orang responden (56,3%) setuju akan dilihat bahwa pengaruh keselamatan
pertanyaan patuh terhadap peraturan dan kesehatan kerja berpengaruh positif
di perusahaan artinya karyawan juga terhadap absensi karyawan yang dapat
menerapkan disiplin kerja didalam usaha dilihat pada jam kerja selamat perusahaan.
meningkatkan kinerja karyawan dan dan mengenai hasil jawaban responden,
kinerja perusahaan. 35 orang responden (54,7%) menjawab
setuju akan pengaruh keselamatan dan
9. Jawaban Responden Mengenai kesehatan kerja terhadap absensi mereka
Masuk Kerja Tepat Waktu di perusahaan. Hal tersebut tercipta dari
Tabel 4.26 jaminan keselamatan dan kesehatan yang
Jawaban Atas Pertanyaan Masuk diberikan perusahaan, dengan adanya
Kerja Tepat Waktu jaminan keselamatan dan kesehatan dapat
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%) membuat karyawan merasa nyaman dan
Sangat Setuju (SS) 9 14,1 aman dalam melakukan suatu pekerjaan,
Setuju (S) 30 46,9 Adia (2010:54).
Netral (N) 22 34,4
Tidak Setuju (TS) 3 4,7 Kesimpulan Analisis Frekuensi
Sangat Tidak Setuju
(STS) 0 0,0
Variabel Kinerja Karyawan
Total 64 100 Dari hasil analisis frekuensi
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 terhadap variabel dependen yaitu kinerja
karyawan, dapat diketahui dari hasil
Dari tabel 4,26 dapat dilihat bahwa jawaban bahwa sebanyak 42,4% karyawan
karyawan selalu masuk kerja tepat waktu yang telah menerapkan prinsip kinerja
yang dihasilkan dari jawaban 30 orang dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal
responden (46,9%) menjawab setuju tersebut didasarkan dari indikator kinerja
akan hal tersebut. Hal ini berarti dengan yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja,
adanya keselamatan dan kesehatan kerja jangka waktu pekerjaan, kehadiran di
dalam perusahaan membuat karyawan tempat kerja.
masuk kerja tepat waktu sesuai dengan
standar keselamatan dan kesehatan kerja Dari kesimpulan analisis frekuensi
yang telah ditetapkan perusahaan terhadap kedua variabel tersebut, dapat
diketahui bahwa terdapat hubungan antara
10. Jawaban Responden Mengenai keselamatan & kesehatan kerja dan kinerja
Tidak Pernah Absen dalam Bekerja karyawan. Diantaranya peralatan untuk
menghindari kecelakaan, lingkungan
Tabel 4.27 kerja aman bersih, serta jaminan sosial
Jawaban Atas Pertanyaan yang diberikan dapat mempengaruhi
Tidak Pernah Absen dalam Bekerja kinerja karyawan.
Skala Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Setuju (SS) 20 31,3
Setuju (S) 35 54,7 Analisis Regresi Linear Sederhana
Netral (N) 9 14,1 Regresi linear adalah metode
Tidak Setuju (TS) 0 0,0 statistika yang digunakan untuk
Sangat Tidak Setuju
(STS) 0 0,0
membentuk hubungan antara variabel
Total 64 100 terikat dengan variabel independen.
Sumber: Pengolahan data primer, 2013 Apabila banyaknya variabel bebas hanya

181
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

satu, maka dapat menggunakan regresi Nilai koefisien korelasi sebesar


linear sederhana. Bentuk umum regresi 0,404 bertanda positif, ini berarti terdapat
linear sederhana adalah sebagai berikut: korelasi atau hubungan antara variable
kedisiplinan, keselamatan & kesehatan
kerja dan kinerja karyawan di PT.
Behaestex Gresik. Semakin baik program
keselamatan dan kesehatan kerja yang
ada diperusahaan, maka akan semakin
Dimana : besar pula pengaruhnya terhadap kinerja
Y= Variabel dependent ( Kinerja Karyawan ) karyawan.
a = Nilai konstanta
b = Koefisien regresi Nilai koefisien determinasi R
X = Variabel independent (Keselamatan Square sebesar 0,163 menunjukkan
dan Kesehatan Kerja) bahwa 16,3% peningkatan kinerja
karyawan dipengaruhi oleh keselamatan
Berdasarkan analisis data yang dan kesehatan kerja, sedangkan sisanya
menggunakan perhitungan regresi 83,7% (100%-16,3%) dipengaruhi oleh
sederhana dengan program IBM Stastitical variabel lain yang tidak diukur dalam
for Product and Service Solution (SPSS) penelitian ini misalnya pendidikan dan
versi 19, maka didapatkan hasil tabel 4.28 pelatihan, gaya kepemimpinan, dan
sebagai berikut: kompensasi.
Berdasarkan Pengolahan data Berdasarkan Tabel 4.29 diatas,
primer, diatas dapat diketahui nilai dari yang menunjukkan hasil uji ANOVA
korelasi dan koefisien determinasi yang atau F Test bahwa hasil F hitung sebesar
dapat digunakan untuk mengetahui 12,089. Hal ini berarti bahwa F hitung lebih
besarnya proporsi variabel independen besar dari F tabel yaitu 4,00 yang artinya
dalam menjelaskan variabel dependen. signifikan, dengan tingkat signifikansi

Tabel 4.28
Koefisien Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Durbin-Watson
Square Estimate
1 ,404a ,163 ,150 4,054 2,020
a. Predictors: (Constant), KKTOTAL
b. Dependent Variable: KINTOTAL
Sumber: Pengolahan data primer, 2013

Tabel 4.29
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 198,697 1 198,697 12,089 ,001a
Residual 1019,053 62 16,436
Total 1217,750 63
a. Predictors: (Constant), Keselamatan&KesehatanTOTAL
b. Dependent Variable: KinerjaTOTAL
Sumber: Pengolahan data primer, 2013

182
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

0,001 yang lebih kecil dari (<0,05) Kesimpulan Analisis Pengaruh


berarti keselamatan dan kesehatan kerja Variabel Independen Kedisiplinan,
(K3) berpengaruh positif dan signifikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap kinerja karyawan. terhadap Variabel Dependen Kinerja
Berdasarkan hasil Pengolahan Karyawan PT. Behaestex Gresik
data primer, pada hasil analisis regresi Berdasarkan tabel 4.28 nilai
sederhana pada tabel 4.30, dapat diketahui koefisien determinasi R Square
persamaan regresinya sebagai berikut : sebesar 0,163 menunjukkan bahwa
16,3% peningkatan kinerja karyawan
Y = 19,835 + 0,461X dipengaruhi oleh keselamatan dan
kesehatan kerja, sedangkan sisanya
Interpretasi dari persamaan regresi 83,7% (100%-16,3%) dipengaruhi oleh
tersebut adalah : variabel lain yang tidak diukur dalam
1. Nilai konstanta sebesar 19,835 penelitian ini.
artinya kinerja karyawan PT. Kemudian pada tabel 4.30
Behaestex Gresik sebesar hasil dari perhitungan menunjukkan
19,835 satuan, dengan asumsi bahwa koefisien regresi (beta) variabel
keselamatan dan kesehatan kerja keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
dalam keadaan konstan atau kinerja karyawan adalah sebesar 0,461.
tetap. Angka ini bernilai positif, artinya kedua
2. Nilai koefisien regresi variabel variabel tersebut memiliki hubungan
keselamatan dan kesehatan kerja yang searah. Ini menunjukkan bahwa
sebesar 0,461, dengan tingkat kinerja karyawan PT. Behaestex Gresik
signifikansi sebesar 0,001 lebih dipengaruhi oleh keselamatan dan
kecil dari (<0,05). Hasil ini kesehatan kerja. Semakin baik program
membuktikan bahwa kinerja keselamatan dan kesehatan kerja yang
karyawan secara langsung akan diberika perusahaan, maka kinerja
meingkat sebesar 0,461% jika karyawan akan semakin meningkat.
keselamatan dan kesehatan Hasil F Test menunjukkan bahwa
kerja karyawan PT. Behaestex F hitung adalah 12,089 lebih besar dari
Gresik meningkat sebesar 1%. F tabel 4,00 artinya signifikan, dengan
Koefisien bernilai positif artinya tingkat signifikansi 0,001 yang lebih
terjadi hubungan positif antara kecil dari (<0,05) berarti keselamatan dan
keselamatan dan kesehatan kerja kesehatan kerja berpengaruh positif dan
dengan kinerja karyawan. signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tabel 4.30
Koefisien Regresi berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 19,835 5,446 3,642 ,001
KKTOTAL ,461 ,133 ,404 3,477 ,001
a. Dependent Variable: KinerjaTOTAL
Sumber: Pengolahan data primer, 2013

183
Volume 02, Nomor 02, Desember 2013

PENUTUP Perusahaan harus mempertahankan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
Kesimpulan ada pada perusahaan dan telah diterapkan
Dari uraian dan pembahasan pada selama ini, agar kinerja karyawan tetap
bab-bab sebelumnya berkaitan dengan berada pada tingkat yang tinggi. Dan
seberapa besar pengaruh keselamatan perusahaan harus senantiasa menyediakan
dan kesehatan kerja terhadap kinerja alat pelindung diri menurut ketentuan
karyawan departemen maintenance PT. batas waktu agar selalu dalam kondisi
Behaestex Gresik, maka dapat ditarik layak pakai sehingga dapat melindungi
kesimpulan sebagai berikut: karyawan dan mencegah kejadian yang
tidak diinginkan.
Berdasarkan analisis regresi
sederhana yang lakukan maka dapat Kemudian departemen keselamatan
diperoleh persamaan regresi adalah Y = dan kesehatan kerja (HSE) harus secara
19,835 + 0,461X. Hal ini menunjukkan berkala memberikan pelatihan dan
bahwa variabel x yakni keselamatan dan pendidikan mengenai sistem prosedur
kesehatan kerja berpengaruh signifikan kerja, audit keselamatan, pemakaian
terhadap kinerja karyawan PT. Behaestex alat pelindung diri, sistem inspeksi dan
Gresik. Pengaruh signifikan dibuktikan pemeliharaan peralatan. Hal ini yang paling
dari nilai F hitung = 12,089. yang artinya penting ialah menciptakan kesadaran
signifikan karena lebih besar dari F tabel yang tinggi kepada semua karyawan
= 4,00. Dengan tingkat signifikansi terhadap pentingnya keselamatan dan
0,001 yang jauh lebih kecil dari (<0,05) kesehatan kerja. Kesadaran yang dimiliki
berarti keselamatan dan kesehatan kerja setiap karyawan mampu mendukung
berpengaruh positif dan signifikan tercapainya tujuan program keselamatan
terhadap kinerja karyawan. dan kesehatan kerja di perusahaan yaitu
mencegah dan mengurangi kecelakaan
Kemudian nilai koefisien akibat kerja. Kesadaran dari para pekerja
determinasi R Square sebesar 0,163 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
menunjukkan bahwa 16,3% peningkatan harus ditingkatkan karena pada umumnya
kinerja karyawan dipengaruhi oleh kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi
keselamatan dan kesehatan kerja, adalah faktor kelalaian pekerja itu
sedangkan sisanya 83,7% (100%- sendiri.
16,7%) dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diukur dalam penelitian ini Dan perusahaan perlu memberikan
misalnya pendidikan dan pelatihan, gaya sanksi yang tegas kepada karyawan yang
kepemimpinan, dan kompensasi. melanggar aturan-aturan keselamatan
dan kesehatan kerja. Hal ini dimaksudkan
Saran agar karyawan lebih disiplin dan juga
untuk menghindari terjadinya kecelakaan
Berdasarkan kesimpulan yang atau kerusakan akibat kerja.
telah diuraikan, maka saran atau
rekomendasi yang dapat diberikan DAFTAR PUSTAKA
sehubungan dengan judul yaitu pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Mathis, Robert L. & Jackson. John
kinerja karyawan PT. Behaestex Gresik H. 2002. Manajemen Sumber
adalah sebagai berikut: Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

184
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Behaestex Gresik

Mangkunegara, DR. A.A. Anwar Prabu. Produktivitas Karyawan Pada CV


2005. Evaluasi Kinerja SDM. Sahabat Klaten. Sekolah Tinggi
Bandung: Penerbit Refika Agama Islam Negeri. Diambil
Aditama. pada 20 September 2012 dari
Mondy, R. Wayne. & Noe, Robert M. 2005. idb4.wikispaces.com/file/view/
Human Resources Management, rd4005.pdf
Edisi ke-9. New Jersey: Penerbit Ishardian, Gilang. 2010. Pengaruh
Prentice Hall. Kondisi Kerja Dan Keselamatan
Sunyoto, Drs. Danang. 2012. Manajemen Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Sumber Daya Manusia. Pegawai Dipo Lokomotif Daop
Yogyakarta: Penerbit CAPS. IV. Semarang. Universitas Negeri
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Semarang. Diambil pada 25
Personalia dan Sumberdaya September 2012 dari http://lib.
Manusia. Yogyakarta: Penerbit unnes.ac.id/5238/1/8635A.pdf
BPFE. Saputra, Dody. 2012. Analisis Hubungan
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Daya Manusia. Edisi ke-10. Jilid (K3) terhadap Kepuasan Kerja
2. Jakarta: Penerbit Indeks. Karyawan di PT. DyStar Colours
Indonesia. Institut Pertanian
Ranupandojo, Hedjrachman, & Suad, Bogor. Diambil pada 29 September
Husnan. 2002. Manajemen 2012 dari repository.ipb.ac.id/
Personalia, Edisi Ke-4. handle/123456789/57093
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Nurhayat, Wiji. 2012. Angka Kecelakaan
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Kerja di RI Masih Tinggi. Detik
Manajemen Sumber Daya Finance. Diambil pada tanggal 3
Manusia. Yogyakarta: Penerbit Desember 2012 dari
Andi.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta: Penerbit
Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode
Penelitian Bisnis. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Suwarno, Prof. H. Bambang. 2005.
Rumus dan Data dalam Analisis
Statistika. Bandung: Penerbit
Alfabeta
Umar, Dr. Husein. 2008. Desain Penelitian
MSDM dan Perilaku Karyawan.
Jakarta: Penerbit Rajagrafindo
Persada
Sulistyarini, Wahyu Ratna. 2006.
Pengaruh Program Keselamatan
dan Kesehatan Kerjaterhadap

185

Anda mungkin juga menyukai