PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
9. Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau
bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-
peraturan perusahaan dan norma-norma social.
11. Pemberhentian (Separation)
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,
keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab
lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-Undang No. 12 tahun 1964.
Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen sumber daya manusia yaitu ilmu yang mempelajari tentang
strategi, perencanaan, pengelolaan manusia, pelatihan, pengembangan
pemeliharaan, untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat.
atau tempat kerja yang menyangkut risiko baik jasmani atau rohani para
pekerja. Perlindungan bagi pekerja merupakan kewajiban perusahaan
demi menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
4. Ketegasan pemimpin
Maksudnya adalah ketegasan pimpinan dalam menerapkan aturan
penggunaan perlatan keselamatan kerja
5. Semangat kerja
Artinya dengan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna maka
akan memberikan semangat kerja yang tinggi kepada karyawan.
6. Pengawasan
Maksudnya setiap karyawan harus diawasi dalam menggunakan peralatan
keselamatan kerja.
2.8 Pengertian Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu
diperhatikan oleh perusahaan. Karena dengan adanya program kesehatan
kerja yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena
karyawan akan
21
lebih jarang absen dikarenakan sakit akibat tertular teman sekerja atau luar
teman sekerja. Bekerja dengan lingkungan yang lebih nyaman dan
menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja
lebih lama dan meningkatkan produktivitas lebih baik lagi.
Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 tahun 1960, BAB I pasal 2, kesehatan
kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggainya, baik jasmani, rohani, maupun
sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja
maupun penyakit umum.
Kesehatan kerja merupakan suatu kondisi yang bebas dari gangguan
secara fisik dan psikis yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Risiko
kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor-faktor dalam lingkungan kerja
yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang
menimbulkan stress atau gangguan fisik. Kesehatan kerja adalah spesialisasi
dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar
pekerja atau masyarakat memeroleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik
fisik, mental maupun sosial, dengan sosial prefentif, terhadap penyakit-
penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-
faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit
umum.
Alat Pelindung Diri pada pasal 1 menjelaskan bahwa Alat Pelindung Diri
selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
1. Umur
Umur mempunyai pengaruh yang penting terhadap kejadian
kecelakaan akibat kerja. Golongan umur tua mempunyai kecenderungan
yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan akibat kerja dibandingkan
dengan golongan umur muda karena umur muda mempunyai reaksi dan
kegesitan yang lebih tinggi. Namun umur muda pun sering pula
mengalami kasus kecelakaan akibat kerja, hal ini mungkin karena
kecerobohan dan sikap tergesa-gesa. Dari hasil penelitian di Amerika
Serikat diungkapkan bahwa pekerja muda usia lebiih banyak mengalami
kecelakaan dibandng pekerja yang lebih tua. Pekerja muda usia biasanya
kurang berpengalaman dalam pekerjaannya. Banyak alasan mengapa
tenaga kerja golongan umur muda mempunyai kecenderungan untuk
menderita kecelakaan akibat kerja lebih tinggi dibandingkan dengan
golongan umur yang lebih tua. Beberapa faktor yang mempengaruhi
tingginya kejadian kecelakaan akibat kerja pada golongan umur muda,
antara lain karena kurang perhatian, kurang disiplin, cenderung menuruti
kata hati, ceroboh, dan tergesa-gesa (Triwibowo dan Puspihandi, 2013).
Menurut Suma'mur (2009), kinerja yang semakin menurun dengan
meningkatnya usia hal ini dikarenakan keterampilan- keterampilan fisik
seperti kecepatan, kelenturan, kekuatan, dan koordinasi akan menurun
dengan bertambahnya umur.
2. Tingkat Pendidikan
Menurut Tribowo dan Puspihandani (2013), pendidikan seseorang
berpengaruh dalam pola pikir seseorang dalam menghadapi pekerjaan
yang dipercayakan kepadanya, selain itu pendidikan juga akan
mempengaruhi
25
3. Masa kerja
Menurut Tribowo dan Puspihandani (2013). Masa kerja merupakan
keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa yang
dilalui dalam perjalanan hidupnya. Semakin lama tenaga kerja bekerja,
semakin banyak pengalaman yang dimiliki. Sebaliknya semakin singkat
masa kerja, maka semakin sedikit pengalaman yang diperoleh.
Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian dan keterampilan kerja.
Sebaliknya terbatasnya pengalaman kerja mengakibatkan keahlian dan
keterampilan yang dimiliki makin rendah. Tenaga kerja baru biasanya
belum mengetahui secara mendalam seluk beluk pekerjaan dan
keselamatannya. Selain itu, karyawan sering mementingkan dahulu
selesainya sejumlah pekerjaan tertentu, sehingga keselamatan tidak cukup
mendapat perhatian.
2.13 Pengertian Komitmen
Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati,
bertekad, berjerih payah, berkorban dan bertanggungjawab demi mencapai
tujuan dirinya dan tujuan organisasi atau perusahaan yang telah disepakati
atau ditentukan sebelumnya. Komitmen memiliki peranan penting terutama
pada
26
kinerja seseorang ketika bekerja, hal ini disebabkan oleh adanya komitmen
yang menjadi acuan serta dorongan yang membuat mereka lebih
bertanggungjawab terhadap kewajbannya.
Namun kenyataannya banyak organisasi atau perusahaan yang kurag
memperhatikan mengenai komitmen/loyalitas karyawannya sehingga kinerja
mereka kurang maksimal. Perusahaan yang memiliki dan menerapkan serta
menjalankan sistem atau program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
akan sangat mempengaruhi minat dan keinginan karyawan diperusahaan.
Keinginan yang kuat pada diri seseorang untuk bertindak atas nama
organisasi merupakan suatu komponen yang mencirikan bahwa seseorang
memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi.
a. Sebab-sebab teknis
Biasanya menyangkut masalah keburukan pabrik, peralatan yang
digunakan, penerangan yang kurang, mesin-mesin yang kurang terpelihara,
warna yang kurang kontras, ventilasi yang buruk, serta buruknya
lingkungan kerja. Untuk pencegahnya perlu ada perbaikan pabrik.
b. Sebab-sebab manusia (human)
Biasanya dikarenakan deficiencies para karyawan seperti sifat yang
ceroboh atau tidak hati-hati, tidak mampu menjalankan tugas dengan baik,
mengantuk, pemabuk dan lain sebagainya.
2.18 Pengertian Produktivitas Kerja
Menurut Ravianto dalam Sutrisno (2016:99) Produktivitas kerja
mempunyai arti ukuran yang relative nilai atau ukuran yang ditampilkan oleh
daya produksi, yaitu sebagai campuran dari produksi dan aktivitas, sebagai
ukuran yaitu seberapa baik kita menggunakan sumber daya manusia dalam
mencapai hasil yang diinginkan.
Menurut Ravianto, dalam (Edy Sutrisno, 2009:100), mengatakan
produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
hari esok lebih baik dari hari ini. Sikap yang demikian akan mendorong
seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus mengembangkan
diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu mencari
perbaikan-perbaikan dan peningkatan.
a. Tingkat pendidikan
b. Keterampilan
c. Disiplin
d. Etika kerja
e. Motivasi
f. Gizi dan kesehatan
g. Tingkat penghasilan
h. Jaminan sosial
i. Lingkungan kerja
j. Iklim kerja
k. Teknologi
l. Sarana produksi
m. Manajemen
n. Presentasi
2.21 Indikator Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang
ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan
akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat
diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Sutrisno
(2016:104) ada 4 indikator produktivitas kerja, yaitu:
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang
karyawan sangat tergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
professional mereka dalam bekerja.
2. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah
satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang
menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan
produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu
pekerjaan.
33
3. Semangat kerja
Merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat
dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian
dibandingkan dengan hari sebelumnya.
4. Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang dihadapi.
2.22 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai data pendukung dalam melakukan
penelitian. Penelitian-penelitian terdahulu telah mengkaji masalah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan Komitmen Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan,
dan beberapa penelitian lainnya masih memiliki hubungan antara variabel
lainnya.
Tabel 2.1
No Penelitian
Judul penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
dan Tahun
Penelitian
1 Yayah Pengaruh Keselamatan Keselamatan dan Tempat Secara simultan
Rokayah dan Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja penelitian variabel Keselamata
(2017) terhadap kinerja terhadap kinerja dan kesehatan kerja
karyawan pada PT. karyawan mempunyai pengaru
Buma Apparel Industr terhadap kinerja
Divisi Produksi Jumlah responden karyawan
34
No Penelitian
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil
dan tahun
penelitian
penelitian
Penelitian
No dan Tahun Judul penelitian Persamaan Perbedaan Hasil penelitian
Penelitian
Pr
Pr odu erja
Ke odu kti as Kerja
M ma ktiv vita
di eni mp it s K
Se cap ngk uan In
di
Pe m ai a tk ka
a
ng ng an to
em a t ha r
(S
ba ker sil
ut
ng ja ya
ris
an ng
no
,2
di
ri
016
:1
04
)
2.24 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian, dimana rumusan masalah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data atau kuesioner (Sugiyono,2017:63).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1 : Ha: Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan
mempengaruhi produktivitas kerja operator
PT. Minos Electronic Technology.
Ho: Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan pada PT. Minos Electronic
Technology.
H2: Ha: Komitmen mempengaruhi produktivitas kerja
operator PT.Minos Electronic Technology.
Ho: Komitmen tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada produktivitas kerja karyawan
pada PT. Minos Electronic Technology.
H3: Ha: Produktivitas kerja karyawan mempengaruhi
keselamatan, kesehatan kerja dan komitmen
pada karyawan PT.Minos Electronic
Technology.
Ho: Produktivitas kerja karyawan dan K3 tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
PT. Minos Electronc Technology.