Diajukan Oleh:
yang signifikan bagi segala aspek kehidupan. Manusia merupakan salah satu
makhluk hidup yang lebih sempurna jika dibandingkan dengan makhluk hidup
lainnya. Akibat dari unsur kehidupan yang ada pada manusia, sehingga manusia
Dalam hal ini sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor
penggerak utama dalam mencapai sebuah tujuan dalam suatu organisasi. Hal ini
juga sejalan dengan pendapat Hasibuan, bahwa manusia selalu berperan aktif dan
(Hasibuan, 2017:27).
efektif, sehingga manajemen dituntut agar selalu melakukan inovasi atau cara-cara
baru agar lebih menarik dan mampu mempertahankan para sumber daya manusia
(SDM) merupakan sebuah aset yang sangat bernilai sehingga perlu dijaga dan
1
2
kompetitif. Untuk mencapai perusahaan yang siap bersaing tentunya tidak terlepas
dari peran sumber daya manusia yang merupakan faktor penentu keberhasilan
dalam menjalankan visi dan misi dalam mencapai target suatu perusahaan.
Sehingga sumber daya manusia ini perlu mendapat perhatian khusus dari pihak
ini maka perlunya diperhatikan dari sisi produktivitas kerja para karyawan.
Produktivitas kerja karyawan merupakan akibat dari persyaratan kerja yang harus
untuk bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Karyawan yang
kemampuan, jasmani yang sehat, kecerdasan dan pendidikan tertentu dan telah
memenuhi syarat yang harus memuaskan dari segi kualitas maupun kuantitas
(Wirawan, 2015:140).
mencerminkan etos kerja karyawan yang tercermin dari sikap mental yang baik.
produktivitasnya.
3
karyawan salah satunya adalah faktor kesehatan dan keselamatan kerja. Perhatian
lebih yang diberikan oleh perusahaan salah satunya adalah dengan memberikan
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja kepada para sumber daya manusia yang
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja atau lingkungan kerja sangat
diperlukan bagi setiap karyawan dalam suatu perusahaan. Karena jika karyawan
secara nyaman dan aman sehingga mereka akan bekerja secara produktif dan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi setiap karyawan dalam suatu perusahaan
harus mendapatkan perhatian yang serius. Masalah ini terutama sangat diperlukan
bagi perusahaan yang mengandung bahaya kecelakaan atau resiko dan tingkat
polusi yang tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memiliki program
dan manajemen keselamatan dan kesehatan keja yang baik (Widodo, 2015:233).
Namun pada hakikatnya kecelakaan kerja terjadi bukan hanya karena faktor dari
perusahaan dan lingkungan kerja saja, tetapi juga disebabkan oleh faktor kelalaian
kerja, dimana ketentuan tersebut diatur secara rinci dalam Peraturan Pemerintah
Selain keselamatan dan kesehatan kerja, yang perlu menjadi perhatian oleh
perusahaan juga adalah faktor kepuasan kerja. Kepuasan kerja adalah sikap umum
sebaliknya individu yang tidak puas akan pekerjannya mempunyai sikap negatif
perusahaan masa kini maupun masa yang akan datang sehingga sangat diperlukan
akan adanya perhatian khusus dari perusahaan agar kepuasan kerja karyawan
dapat meningkat. Hal ini tentunya bukan perkara yang mudah untuk diwujudkan
kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan,
terlepas dari pencapaian dari kepuasan kerja karyawan yang dalam pada suatu
perusahaan.
PT. Morenzo Abadi Perkasa yang berlokasi di Jalan Raya Demak Kudu
km 10, Desa Gajah RT.02 RW.03, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa
hasil perikanan rajungan dan makanan laut beku. Perusahaan ini merupakan salah
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) telah diterapkan oleh PT. Morenzo Abadi
6
yang diterapkan pada PT. Morenzo Abadi Perkasa adalah sebagai berikut:
tempat kerja.
b. Penggunaan alat pelindung diri seperti safety shoes, topi, dan masker.
Tabel 1.1
Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan
Jumlah Penyebab
No Bulan Departemen
Kecelakaan Kecelakaan
1 16 maret Produksi 1 Terjepit mesin
2 7 april Produksi 1 Tersayat kaleng
3 20 mei Produksi 1 Tertimpa tatakan
4 7 juni Produksi 1 Kelelahan
5 10 juni Produksi 1 Terjepit mesin
6 11 juni Produksi 1 Tersayat kaleng
7 20 juni QC 1 Tersayat kaleng
8 20 juli Produksi 1 Kelelahan
9 27 juli Produksi 1 Terjepit mesin
Sumber: PT. Morenzo Abadi Perkasa, 2020.
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi di PT.
Morenzo Abadi Perkasa disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor yang
bahan yang digunakan dalam proses produski, maupun faktor yang berasal dari
terhadap produktivitas kerja (Y), dan kepuasan kerja (X3) berpengaruh positif
terhadap produktivitas kerja (Y). Dan secara tidak langsung, kepuasan kerja (Z)
mampu memediasi kesehatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y), serta
kepuasan kerja (Z) mampu memediasi kesehatan keselamatan kerja (X2) terhadap
kesehatan kerja pada produktivitas kerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
produktivitas kerja (Y), dan kepuasan kerja (X3) berpengaruh positif terhadap
produktivitas kerja (Y). Namun, secara tidak langsung, kepuasan kerja (Z) tidak
mampu memediasi kesehatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y), serta
kepuasan kerja (Z) tidak mampu memediasi kesehatan keselamatan kerja (X2)
yang dilakukan oleh kedua peneliti terdahulu dengan variabel yang sama
kembali penelitian untuk melihat apakah variabel dalam penelitian ini sesuai
2. Ruang Lingkup
keluar dari pokok permasalahan maka ruang lingkup penelitian ini berfokus pada
dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada PT. MAP Demak.
Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 235 responden.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 5 bulan.
a. Variabel Eksogen
Produktivitas kerja adalah ukuran atau standar yang dapat digunakan untuk
b. Variabel Endogen
9
beban kerja dengan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja
c. Variabel Intervening
Kepuasan kerja adalah hasil keseluruhan dari derajar rasa suka atau tidak suka
3. Perumusan Masalah
dari bulan maret sampai bulan juli 2020 di perusahaan tersebut intens terjadi,
mulai dari kecelakanaan kerja berat seperti terjepit mesin, hingga kecelakaan kerja
ringan seperti kelelahan dan tersayat kaleng. Hal ini dikarenakan karyawan kurang
keselatan kerja (K3) sehingga dapat menurunkan produktivitas dan kepuasan kerja
karyawan.
perusahaan yang menerapkan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) akan
membuat karyawannya puas untuk bekerja ditempat tersebut karena telah dijamin
Atas dasar tersebut maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
MAP Demak?
MAP Demak?
MAP Demak?
MAP Demak?
4. Tujuan Penelitian
sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
11
5. Manfaat Penelitian
diantaranya:
a. Aspek teoritis
penelitian ini.
b. Aspek praktis
karyawan.
6. Tinjauan Pustaka
individu, kelompok serta struktur organisasi terhadap perilaku yang terjadi dalam
efektivitas kerja baik organisasi maupun sumber daya manusia yang ada. Apa
organisasi sangat berpusat secara khusus pada situasi terkait pekerjaan itu sendiri
(Robbins, 2015:5).
Judge. Menurut teori ini dalam sebuah organisasi memiliki tiga bagian penting
13
tersebut ditentukan dari awal sebelum adanya hubungan kerja yang terjalin.
Komponen proses merupakan tindakan dan keputusan yang akan dilakukan oleh
individu dan organisasi yang terlibat didalamnya sebagai bentuk dari hasil
Teori ini dalam kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan, dimana
variabel kesehatan dan keselamatan kerja merupakan komponen awal yang sudah
ditetapkan oleh pihak perusahan, dan variabel kepuasan kerja adalah komponen
dari proses yang sedang dijalankan oleh setiap karyawan atas apa yang dirasakan
dari adanya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah ditetapkan di
awal, yang berujung pada variabel produktivitas kerja sebagai komponen hasil
No.9 Tahun 1960 Bab 1 Pasal 2, keselamatan kerja merupakan keadaan terhindar
bahaya dari bahaya yang tak terduga datangnya yang kemungkinan terjadi
antara kapasitas kerja, beban kerja dengan lingkungan kerja agar setiap pekerja
dilakukan untuk menjaga para pekerja dari kejadian yang dimungkinkan bisa
perusahaan.
Menurut Tarwaka, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan
kesehatan kerja bagi karyawan dalam suatu organisasi, antara lain (Tarwaka,
2019:11):
lingkungan kerja.
15
pekerjaan.
tingginya baik secara fisik, mental maupun sosial disemua lapangan kerja.
d. Menempatkan tenaga kerja pada lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi
4) Radiasi
5) Getaran mekanis
1) Cairan
2) Debu-debuan
1) Bakteri virus
16
2) Peralatan yang tidak sesuai dan tidak cocok dengan tenaga kerja
3) Pikiran yang senang tiasa tertekan terutama karena sikap atasan atau
yaitu tersedianya tempat sampah, baik untuk sampah kering maupun sampah
basah disetiap sudut bagian yang ada didalam perusahaan dan petunjuk akan
seperti sebagai air minum, alat pencuci dibagian produksi, ataupun air untuk
kamar mandi.
a. Keadaan
Keadaan dan kondisi karyawan adalah keadaan yang dialami oleh karyawan
b. Kondisi karyawan
Kondisi karyawan adalah suasan hati yang dialami oleh karyawan pada saat
bekerja.
c. Kenyamanan
d. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah lingkungan yang lebih luas dari tempat kerja yang
e. Perlindungan karyawan
18
kesejahteraan karyawan.
karyawan dari cidera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berkaitan dengan
pekerjaan. Keselamatan kerja berkaitan juga dengan mesin, alat kerja, bahan,
proses pengolaha, landasan kerja, lingkungan kerja serta cara-cara yang dilakukan
tempat kerja atau lebih dikenal dengan istilah kecelakaan industri ini secara umum
dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diduga dan tidak dikehendaki
yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas kerja (Husni,
2015:136).
bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana seseorang bekerja yang
dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keselamatan kerja adalah
yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan.
19
yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang ingin
a. Moral
b. Hukum
c. Ekonomi
Karena biaya yang dipikul pihak perusahaan yang cukup tinggi, sehingga
4) Tunjangan kecelakaan
Pada umumnya berupa penderitaan yang dirasakan oleh pekerja yang terkena
musibah seperti luka, cedera ringan/berat, sampai yang berakibat fatal yaitu
kematian.
Secara fisik, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan perusahaan untuk
terjadinya kecelakaan kerja. Asuransi ini bisa meliputi jenis dan tingkat
3) Memberikan jaminan masa depan pada pekerja ketika tidak mampu lagi
harinya nanti.
22
jaminan bahwa para pekerja dalam suatu perusahaan harus dilindungi hak
a. Pelatihan keamanan
b. Alat pengaman
Adanya larangan atau himbauan terjadap karyawan sebagai salah satu bentuk
d. Pencahayaan
23
a. Tempat kerja
aktifitas kerjanya.
Mesin dan peralatan adalah bagian dari kegiatan operasional dalam proses
c. Jaminan keselamatan
Produktivitas kerja berasal dari kata produktif yang artinya segala kegiatan
sesuatu, maka disebut produktif. Produktivitas tidak hanya di ukur dari segi
kuantitas (jumlah) yang dihasilkan tetapi juga di ukur dari kualitas (mutu)
pekerjaan yang semakin baik. Semakin baik mutu pekerjaan, maka akan semakin
digunakan untuk melakukan perbandingan antara input atau modal yang telah
menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang
produktif jika ia mampu menghasilkan output yang lebih banyak dari tenaga kerja
lain untuk satuan waktu yang sama. Jadi jika seseorang mampu menghasilkan
produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan dalam satuan waktu yang
yang digunakan, dimana seorang karyawan dikatakan produktif dalam bekerja jika
individu tersebut mampu menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan
melakukan pekerjaan dan bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa
b. Upah kerja
c. Disiplin kerja
Kesadaran, kemauan dan kesediaan kerja orang lain agar dapat taat dan
yang telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari pekerjaan yang
e. Kepuasan kerja
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2010: 247-249) ada beberapa faktor yang
a. Pengetahuan
26
serta penguasaan ilmu dan wawasan yang dimiliki seseorang. Sehingga dalam
hal ini pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan yang baik
pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, maka seseorang akan
b. Kemampuan
seorang pekerja. Konsep ini memiliki cakupan yang lebih luas, karena
yang tinggi pula. Melalui kemampuan yang memadai, maka pekerja dapat
berarti.
c. Keterampilan
membentuk produktivitas.
d. Perilaku
Perilaku pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari individu itu sendiri,
yang dapat diamati baik secara langsung maupun tidak langsung. Dimana
perilaku ini terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan dalam hal
e. Sikap
dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Hal ini tentunya
menjamin perilaku kerja yang baik, jika pola kebiasaan pekerja bersikap
positif.
karyawan.
pekerjaan seseorang akan terlaksana secara efisien dan efektif. Menurut Simamora
sebagai berikut:
a. Kuantitas kerja
Yaitu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan
b. Kualitas kerja
Yaitu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang
c. Ketepatan waktu
Yaitu tingkat suatu aktivitas selesainya pekerjaan dari awal waktu yang telah
ditentukan, hal ini dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
Indikator ini diukur dari persepsi karyawan terhadap aktivitas kerja yang
yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam
pemimpin serta kerjasama dengan sesama karyawan. Kepuasan kerja ini berkaitan
derajar rasa suka atau tidak suka dari karyawan terhadap berbagai aspek dari
dan lain-lainnya.
30
ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan senang dan puas yang
dimiliki oleh karyawan terhadap pekerjaannya serta suasan hati yang tenang
menawarkan tugas, kebebasan serta umpan balik terhadap hasil kerja mereka
yang maksimal.
sejalan dengan prestasi kerja mereka. Bila upah dilihat adil yang didasari
kepuasan.
Karyawan peduli akan lingkungan kerja yang baik untuk kenyamanan pribadi
kerja yang ramah dan mendukung menghantarkan pada kepuasan kerja yang
tinggi. Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dalam hal kepuasan
kerja.
dan kemampuan yang tepat dalam hal memenuhi tuntutan dari pekerjaannya.
langsung dengan kepuasan kerja dalam berbagai bidang pekerjaan dan profesi,
antara lain:
32
Yaitu derajat kesesuaian suatu pekerjaan secara keseluruhan yang dilihat dari
hasil serta dapat dikenali sebagai hasil kinerja karyawan. Adapun tugas secara
b. Keragaman keterampilan
maka akan semakin banyak pula keterampilan yang digunakan sehingga akan
sangat berarti bagi kehidupan karyawan ataupun orang lain. Apabila tugas
yang diemban dirasakan mempunyai nilai penting dan sangat berarti maka
d. Otonomi
a. Pekerjaan
33
memuaskan.
b. Upah
kerja apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan sudah adil.
c. Pengawasan
d. Promosi
e. Rekan kerja
menyenangkan.
d. Rekan kerja
e. Kondisi kerja
34
signifikasi yang jelas serta untuk menjaga originalitas penelitian yang akan
berikut:
dan kesehatan kerja (k3) terhadap produktivitas kerja karyawan pada pt.
kutai timber indonesia (studi kasus pada pt. kutai timber indonesia kota
Timer Indonesia.
Lubuklinggau.
35
f. Md Shafiqul Islam dan Tanjila Islam (2017), dengan judul penelitian “Safety
g. Felicity Lamm., et.al (2016), dengan judul penelitian “Is There A Link
bahwa dengan menyediakan tempat yang sehat dan aman dalam lingkungan
h. Florence Sembe dan Amos Ayou (2017), dengan judul penelitian “Effect Of
antara karyawan.
berpindah karyawan.
antara iklim keselamatan dan kinerja pekerjaan. Modal psikologis juga secara
kerja.
sebagai berikut:
38
Kesehatan
karyawan
(X1) H3
H1
Kepuasan H5 Produktivitas
kerja kerja
(Z) H6 (Y)
H2
Keselamatan H4
kerja
(X2)
Gambar 1.1
Kerangka Pikir
Keterangan:
merasa terlindungi dan dihargai oleh perusahaan tempat ia bekerja. Hal ini
2015:139).
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sici
dipenuhi dalam hidupnya, salah satunya adalah kebutuhan akan rasa aman
baik dari bahaya yang akan dirinya ketika sedang melakukan pekerjaannya.
Salah satu cara perusahaan untuk memberikan perlindungan akan rasa aman
baik berupa masker, sepatu karet dan lain-lainnya. Hal ini sangat penting
(Husni, 2015:140).
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sici
motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja pendidikan, keterampilan dan lain-
lainnya yang akan berujung pada produktivitas baik yang bersifat negatif
karyawannya untuk memberikan kondisi kerja yang lebih sehat, serta menjadi
mereka akan baik, sehingga hal ini harus didukung oleh lingkungan kerja
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nining
pada pt. kutai timber indonesia (studi kasus pada pt. kutai timber indonesia
41
karyawan.
terhadap jam kerja karyawan dimana akan timbul rasa lelah karena pekerjaan
fisik yang dilakuakn atau karena rasa bosan yang timbul sehingga
Program keselamatan kerja yang dirancang dan dikelola dengan baik dapat
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nining
pada pt. kutai timber indonesia (studi kasus pada pt. kutai timber indonesia
karyawan.
42
Bekerja dengan giat, tekun dan penuh disiplin akan mempertinggi efisiensi
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Deden
yang ada. Apa yang orang-orang kerjakan dalam suatu organisasi dan
karena itu, perilaku organisasi sangat berpusat secara khusus pada situasi
terkait pekerjaan itu sendiri (Robbins dan Judge, 2015:5). Teori ini dalam
oleh pihak perusahan, dan variabel kepuasan kerja adalah komponen dari
proses yang sedang dijalankan oleh setiap karyawan atas apa yang dirasakan
dari adanya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah ditetapkan
hasil yang didapatkan dari proses yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Christina
8. Metode Penelitian
peneliti yang berkaitan erat dengan masalah penelitian dan cara atau teknik
pengumpulan data yang akan digunakan (Noor, 2011:107). Jenis penelitian yang
yang dilakukan untuk mencari hubungan atau pengaruh satu atau lebih variabel
berada di Jalan Raya Demak Kudu km 10, Desa Gajah RT.02 RW.03, Kecamatan
Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih dengan
baik yang bersifat data primer maupun data sekunder. Waktu penelitian ini
Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari objek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tertentu
a. Variabel terikat (eksogen), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
kerja.
45
dan tidak langsung yang bisa diamati dan diukur (Sugiyono, 2014:76). Dalam
(Ghozali, 2013:36).
a. Kesehatan karyawan
beban kerja dengan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara
b. Keselamatan kerja
46
1) Pelatihan keamanan
2) Alat pengaman
4) Pencahayaan
c. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah hasil keseluruhan dari derajar rasa suka atau tidak suka
1) Pekerjaan
2) Upah
3) Pengawasan
4) Promosi
5) Rekan kerja
d. Produktivitas kerja
Produktivitas kerja adalah ukuran atau standar yang dapat digunakan untuk
1) Kuantitas kerja
2) Kualitas kerja
3) Ketepatan waktu
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numeric (angka).
Sumber data dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu:
(Sugiyono, 2014:200)
a. Data primer
Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari responden yang
akan diteliti. Data primer dalam penelitian ini melalui kuesioner atau daftar
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
a. Populasi
b. Sampel
dari populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
Perkasa memiliki berbagai devisi baik dalam bidang produksi, umum maupun
karyawan.
49
N
n=
1+ N e 2
Keterangan:
n = sampel
N = Jumlah populasi
N
n=
1+ N e 2
510
n=
1+ ( 510 ) ¿ ¿
510
n=
2,275
n=224
sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 224 responden. Karena
¿= ¿ ×n
N
Keterangan:
433
Devisi produksi : × 224 = 190 sampel
510
56
Devisi umum : × 224 = 25 sampel
510
21
Devisi akuntansi : × 224 = 9 sampel
510
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui metode, sebagai berikut:
(Sugiyono, 2014:202)
a. Kuesioner
kepribadian serta perilaku dari responden yang ada dalam penelitian tersebut.
b. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan mengutip baik secara
responden sebanyak 224 responden, maka jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat setuju hingga sangat
tidak setuju, yang berupa kata-kata dan diberikan skor, seperti: (Sugiyono,
2014:142)
Tabel 1.2
Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Skala
3. Pengawasan
4. Promosi
5. Rekan kerja
semua pertanyaan yang diajukan dalam penelitian adalah valid. Tingkat validitas
ditunjukkan oleh besarnya nilai loading, pada analisis data yang standardized
(input matriks korelasi). Makin besar factor loading maka akan menunjukkan
variabel laten. Pernyataan yang digunakan dalam penelitian akan dinyatakan valid
bertujuan untuk mengukur sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
dinyatakan reliable apabila nilai yang telah ditetapkan yaitu cronbach alpha >
53
a. Chi Square
Model yang di uji akan dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi
Besaran index ini adalah rentang nilai dari 0-1, dimana semakin
2018:131)
tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh
sebuah non statistical yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit)
sampai 1 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini akan menunjukkan
berganda. Fit index ini dapat diadjust terhadap degress of freedom yang
tersedia untuk menguji diterima atau tidaknya modal dalam penelitian ini.
Syarat diterimanya model ini, jika nilai adjusted goodness of fit index ≥ 0,90
(Santoso, 2018:129).
sampel yang besar. Syarat diterimanya modal ini, jika nilai the roct mean
pengukuran
berupa jalur-jalur path yang akan menghubungkan alur variabel yang di uji
berdasarkan matriks korelasi dari data. Hasil dari input tersebut adalah nilai t
observasi yang akan dibandingkan dengan nilai yang didapat dari tabel uji-t degan
nilai signifikansi yang telah ditetapkan (t-tabel). Syarat hipotesis dalam sebuah
penelitian dapat diterima jika nilai t observasi > t-tabel, serta nilai signifikan ≤
kedalam lima bab. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh gambaran yang jelas
dan mudah dalam menelaah isi yang terkadung dalam pembahasan tema
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
56
didapatkan dilapangan.
Pada bab ini menyajikan hasil akhir yang telah diperoleh peneliti
Tabel 1.3
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
pengajuan judul
b. Pengajuan proposal
2 Tahap pelaksanaan
3 Tahap pelaporan
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari., Dan Donni Juni Priansa. 2010. Manajemen Bisnis Syariah.
Bandung: Alfabeta.
Anoraga. 2014. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
As’ad, Moch. 2014. Psikologi Industri Edisi Revisi. Yogyakarta: Liberty.
Balouch, Rifat. 2015. Determinants Of Job Satisfaction And Its Impact On
Employee Performance And Tournover Intentions. International Journal
Of Learning And Development. Vol.4. No.2. h.120-140.
Budiman., Dan Agus Riyanti. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Danang, Sunyoto. 2014. Praktik Riset Perilaku Konsumen Teori, Kuesioner, Alat,
dan Analisis Data. Yogyakarta: CAPS.
Deden Misbahudin Muayyad. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Bank Syariah X Kantor Wilayah II. Jurnal
Manajemen Dan Pemasaran Jasa. Vol.9. No.1. h.75-98.
Dessler, Gary. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka.
Djatmiko, Riswan Dwi. 2016. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:
Deepublish.
Handoko, T. Hani. 2018. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Liberty.
Hartoyo, Edi., dkk. 2015. Sarapan Pagi Dan Produktivitas. Malang: UB Perss.
Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Bumi Aksa.
Haslam, Alexander S. 2014. Psychology Organization: The Social Indentity
Approach. London: Sage Publication.
Hukum, Biro. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja.
Husni, Lalu. 2015. Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Islam, MD Shafiqul., Dan Tanjila Islam. 2017. Safety In Workplace And Its Effect
On Labor Productivity: A Case Study For Pharmaceutical Industry.
International Conference On Mechanical, Industrial And Materials
Engineering. h.1-6.
Istighfara, Tatag Abdan. 2019. Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan
Kerja Pada Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Cv Cipta Usaha Mandiri).
Jurnal Ekonomi. Vol.1. No.6. h.1-35.
58
59
Santoso, Singgih. 2018. Konsep Dasar Dan Aplikasi SEM Dengan AMOS 24.
Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Sedarmayanti. 2010. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju.
Sembe, Florence, Dan Amos Ayou. 2017. Effect Of Selected Occupation Health
And Safety Management Practicase On Job Satisfaction Of Employees In
University Campuses In Nakuru Town, Kenya. Journal Of Human
Resource Management. Vol.5. No.5. h.70-77.
Sholihah, Qomariyatus. 2018. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Konstruksi.
Malang: UB Press.
Simamora, Henry. 2014. Membuat Karyawan Lebih Produktif Dalam Jangka
Panjang: Manajemen SDM. Yogyakarta: STIE YKPN.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar Teguh., Dan Rosidah. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia: Konsep, Teori Dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi
Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suma’mur. 2010. Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT.
Gunung Agung.
Sumakmur. 2010. Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:
PT.Toko Gunung Agung.
Suryani dan Hendryadi. 2016. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada
Media Group.
Suwarno., dkk. 2019. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Di Pabrik Roti Bunga Mawar Kota
Lubuklinggau. Creative Research Management Journal. Vol.2. No.1. h.17-
24.
Tarwaka. 2011. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Surakarta: Harapan Perss.
Wahyuni, Nining., dkk. 2018. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.Kutai Timber Indonesia
(Studi Kasus Pada PT.Kutai Timber Indonesia Kota Probolinggo. Jurnal
Pendidikan Ekonomi. Vol.12. No.1. h.99-104.
Widaningrum, Murni. 2019. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada PT Sejati Cipta Mebel). Skripsi. IAIN
Surakarta: Ekonomi Dan Bisnis Islam.
Widodo, Suparno Eko. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
61