Anda di halaman 1dari 7

JPES 4 (1) (2015)

Journal of Physical Education and Sports

EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT

Ridwan Andri Winata  , Setya Rahayu & Harry Pramono

Prodi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang proses
Diterima Juni 2015 pelaksanaan program pembinaan olahraga pencak silat di Perguruan pencak silat
Disetujui Juli 2015 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Penelitian ini adalah penelitian evaluasi program
Dipublikasikan Agustus pembinaan prestasi pencak silat PSHT Samarinda dengan menggunakan metode penelitian
2015 Kualitatif, dengan model pendekatan yang digunakan adalah evaluasi program CIPP, sumber
data penelitian ini adalah
pengurus PSHT, pelatih, atlet, orang tua atlet dan pengurus IPSI Samarinda. teknik pengumpulan
Keywords: data adalah observasi, wawancara mendalam, dokumentasidan triangulasi data. Data yang
Evaluation, Program, diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
Pencak Silat penelitian menunjukkan bahwa dari aspek context baik, sedangkan input, proses dan product
program pembinaan ini belum layak untuk dilanjutkan karena belum mampu membentuk atlet
pencak silat menjadi atlet yang berprestasi di tingkat cabang, daerah ataupun nasional. Akan
tetapi perlu ada perubahan pembenahan lebih lanjut lagi dari segi sarana dan prasarana dan
pendanaan agar pelaksanaannya dapat meningkat di waktu mendatang. Program ini dapat
dilanjutkan dengan berbagai saran dan masukan dalam program pembinaan yang mengacu
pada IPTEK dalam olahraga. Simpulan penelitian adalah aspek context baik, sedangkan input,
proses dan product program pembinaan ini belum layak.

Abstract

This study aimed to obtain a comprehensive picture of the process of the implementation of development
programs in the university sports martial arts martial arts Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
This study is the evaluation of the achievements pencak silat training program PSHT Samarinda using
qualitative research methods, with a model of the approaches is CIPP program evaluation, research
data source is PSHT administrators, coaches, athletes, parents of athletes and officials IPSI Samarinda.
data collection techniques are observation, interviews, dokumentasidan triangulation of data. Data were
analyzed as follows: 1) data reduction, 2) presentation of data, and 3) conclusion. This study concluded that
from the aspect of good context, while the input, process and product development program is not
feasible to proceed because not been able to establish martial arts athletes into athletes who excel at the
branch, regional and national. However, there needs to be a change further improvement in terms of
infrastructure and funding for the implementation can be increased in the future. This program can be
continued with a variety of suggestions and input in the coaching program that refers to the science and
technology in sport. The conclusions of this research is a good context aspects, while the input, process
and product development program is not yet feasible.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-648X
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id

1
Ridwan Andri Winata dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (1)
(2015)
context program pembinaan
PENDAHULUAN

Proses pembinaan yang sistematis,


terencana, teratur dan kesinambungan perlu
dilakukan sebuah evaluasi karena suatu
bidang pekerjaan dapat dilakukan baik atau
buruk jika telah dilakukan sebuah evaluasi.
Menurut Arikunto (2009:1) memandang
evaluasi sebagai sebuah proses menentukan
hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan
yang direncanakan. Proses evaluasi harus
dilaksanakan secara komprehensif agar
hasilnya benar-benar dapat dijadikan dasar
dalam menentukan kualitas dari suatu program.
Hal ini berarti evaluasi dijadikan secara
menyeluruh untuk menilai unsur-unsur yang
mendukung dari sebuah program. Sebuah
program bukan hanya kegiatan tunggal yang
dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi
merupakan kegiatan yang berkesinambungan
karena melaksanakan suatu kebijakan. Oleh
karena itu, sebuah program dapat berlangsung
dalam kurun waktu yang relatif lama.
Pelaksanaan program selalu terjadi dalam
sebuah organisasi yang artinya harus melibatkan
sekelompok orang.
Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana contexs program
pembinaan prestasi perguruan pencak silat
Persaudaraan Setia Hati Terate Kota
Samarinda, bagaimana input program
pembinaan prestasi perguruan pencak silat
perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate
Kota Samarinda, bagaimana process program
pembinaan prestasi perguruan pencak silat
Persaudaraan Setia Hati Terate Kota
Samarinda, dan bagaimana product program
pembinaan prestasi perguruan pencak silat
Persaudaraan Setia Hati Terate Kota
Samarinda.
Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran yang menyeluruh
tentang proses pelaksanaan program pembinaan
olahraga pencak silat di Perguruan pencak
silatPersaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
dalam jenjang peningkatan prestasiolahraga
pencak silat yang dilaksanakan oleh pelatih
serta pengurus Perguruan pencak
silatPersaudaraan Setia Hati Terate Kota
Samarinda yaitu; (1) Untuk mengetahui

59
Ridwan Andri Winata dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (1)
(2015)
observation and description of the evidence is
prestasi olahraga pencak silat, yang
an assessment and the judgement of the value
meliputi latar belakang program, tujuan
or implication of the behavior is an evalution.
program pembinaan prestasi olahraga
Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat
pencak silat pada perguruan pencak silat
hierarki. Evaluasi didahului dengan penilaian
Persaudaraan Setia Hati Terate Kota
(assessment), sedangkan penilaian didahului
Samarinda, (2) Untuk mengetahui input
dengan pengukuran. Pengukuran diartikan
program pembinaan pencak silat yang
sebagai kegiatan membandingkan hasil
meliputi sumber daya manusia, sarana
dan prasarana dalam pelaksanaan proses pengamatan dengan berdasarkan standar atau
pembinaan prestasi pencak silat pada kriteria, penilaian tujuan yang telah
perguruan pencak silatPersaudaraan (assessment) ditetapkan. Pendekatan
Setia Hati Terate Kota Samarinda, (3) merupakan kegiatan kualitatif artinya
Untuk mengetahui process program menafsirkan dan permasalahan yang
pembinaan prestasi pencak silat yang mendeskripsikan hasil dibahas bertujuan untuk
meliputi pelaksanaan program latihan, pengukuran, dapat menggabarkan atau
pembiayaan ,konsumsi, sedangkan evaluasi menguraikan tentang
koordinasi, merupakan penetapan keadaan atau fenomena
kesejahteraan, transportasi, dan nilai atau implikasi yang ada atau proses
koordinasi penunjang pembinaan prestasi prilaku. penelitian untuk
pencak silat pada perguruan pencak silat memahami masalah
Persaudaraan Setia Hati Terate Kota METODE manusia, masalah sosial,
Samarinda, (4) Untuk mengetahui PENELITIAN berdasarkan pada tantanan
product yang meliputi hasil pembinaan yang kompleks, gambaran
prestasi pencak silat perguruan Penelitian yang holistik, disusun
Persaudaraan Setia Hati Terate Kota evaluasi program ini dengan kata-kata,
Samarinda. menggunakan melaporkan pandangan
Manfaat Praktis Hasil penelitian ini pendekatan model detail para informan dan
dapat CIPP (context- input- dilaksanakan pada latar
digunakan sebagai bahan masukan prosess-product). Model alamiah atau natural.
kepada pengurus perguruan pencak silat ini dikembangkan oleh
PSHT cabang Kota Samarinda. Sebagai Stufflebeam 1971 HASIL DAN
bahan evaluasi bagi para pengurus (dalam Iwan: 2012). PEMBAHASAN
peguruan pencak silat PSHT Kota Model CIPP ini
Samarinda serta dapat digunakan melihat kepada empat Latar belakang
sebagai bahan petunjuk dalam dimensi yaitu dimensi berdirinya PSHT cabang
memperbaiki pelaksanaan pembinaan konteks, input, proses Samarinda adalah untuk
cabang olahraga pencak silat oleh para dan produk. Artinya tempat berkumpulnya
pengurus, pembina dan pelatih pencak untuk memperoleh anggota atau warga PSHT
silat PSHT khususnya dicabang Kota informasi yang akurat yang merantau di
Samarinda. dan objektif serta
Evaluasi merupakan suatu proses membandingkan apa
atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, yang telah dicapai dari
analisis dan penyajian informasi yang program pembinaan
dapat digunakan sebagai dasar prestasi olahraga
pengambilan keputusan serta pencak silat perguruan
penyusunan program selanjutnya. Persaudaraan Setia
Selanjutnya Griffin dan Nix, 1991 (dalam Hati Terate (PSHT)
Widoyoko, 2012 : Kota Samarinda
4) menyatakan; Measurement, dengan apa yang
assessment and evaluation are sebenamya dicapai
hierarchial, The comparison of
60
Ridwan Andri Winata dkk / Journal of Physical Education and Sports 4 (1)
(2015)
pulau sendiri di dalam didalam tim dari tanding
Kalimantan olahraga pencak pencak silat sekaligus seni.
Timur silat. PSHT cabang Presentase ratio
tepatnya di SDM Samarinda antara atlet dan
Samarinda, (Sumber Daya semuanya ada 30 pelatih adalah 5:1
selain Manusia) baik orang terdiri dari dengan lima atlet
berkumpul pengurus, remaja dan dilatih oleh satu atlet,
para warga pelatih, dan atlet, dewasa, dari peneliti menilai
atau anggota kelayakan sarana bebrapa atlet ada presentase atlet dan
PSHT dan prasarana, yang merangkap pelatih baik.
melestarikan dan sumber dana
dan pelaksanaan Tabel 1. Data SDM jumlah atlet dan pelatih
mengamalkan program Laga Seni
ajaran dari pembinaan tim
Putra Putri Putra
PSHT itu pencak silat
sendiri ke PSHT cabang Atlet Dewasa Remaja Dewasa Remaja Dewasa Rema
masyarakat Samarinda. 8 9 4 5 1 1
sekitar Pengurus PSHT Pelatih 3 2
Samarinda. cabang
Organisasi Samarinda
Persaudaraan memiliki 30
Setia Hati orang pengurus
Terate (PSHT) yang terdiri dari
cabang ketua, wakil
Samarinda ketua dari wakil
memiliki visi ketua 1 sampai 3,
membina dan sekertaris,
membentuk bendahara, dan
atlet yang biro- biro
berprestasi, organisasi. Biro
Misi dari organisasi terdiri
PSHT cabang dari biro
Samarinda itu organisasi dan
sendiri adalah keanggotaan,
membentuk biro pencak silat
atlet pencak seni dan
silat yang pelatihan, biro
berprestasi, pencak silat
dan membina olahraga dan
kepribadian beladiri, biro
yang dana dan
berkarakter kesejahteraan,
berbudi luhur biro pembinaan
melalui ilmu siswa, biro
bela diri umum,
pencak silat. sedangkan untuk
Tujuan atlet dan pelatih
pembinaan bisa dilihat pada
berorentasi tabel 1.
pada prestasi Jumlah
PSHT itu atlet yang ada
61
Tabel 2. kelengkapan sarana dan prasarana
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan
1 Padepokan pencak silat 1 Milik sendiri sumbangan dari donatur dan
masih baru
2 Matras 1/2 Kurang setengah set
3 Hand Box Peacing 6 3 layak pakai dan 3 tidak layak pakai

4 Body Protektor 3 Kurang banyak, minimal 4 buah


5 Samsak 1 Ada sudah mulai rusak
6 Timbangan 1 baik

Kelengkapan sarana dan prasarana mengikuti program latihan ilmu beladiri


yang dimiliki PSHT cabang Samarinda belum pencak silat dasar, seperti belajar tendangan,
dikatan layak, walaupun punya padepokan pukulan, elakan serta belajar jurus menyerang
yang masih baru tetapi sarana untuk latihan menghindar serta latihan fisik dasar. Mereka
masih banyak yang rusak dan tidak layak mendapatkan materi tersebut pada saat
untuk latihan dengan jumlah atlet yang ada. latihan di ranting atau rayon yang pelatihnya
Dana yang didapat oleh PSHT Samarinda hanya warga atau anggota PSHT yang sudah
untuk pembiayaan selama latihan dan disahkan menjadi anggota PSHT dan
bertanding mendapatkan dana dari uang mengikuti program latihan pencak silat PSHT
pembiayaan pengesahan warga baru, iuran
dari sabuk polos hitam hingga sabuk putih.
anggota PSHT Samarinda dan donatur.
Pada tahun 2008 perguruan pencak
Terkadang pengurus mengakui bahwa dana
silat PSHT Samarinda pernah menjadi juara
yang didapat belum cukup untuk membiayai
umum pada event pertandingan antar perguruan
kegiatan latihan, dan untuk biaya event
pencak silat se-kota Samarinda dan ada
terkadang pengurus mengajukan proposal
beberapa atlet juga yang mewakili KALTIM
kepada para donatur.
dalam event PON 2008 di KALTIM, tetapi saat
Dalam penelitian ini, evaluasi process
ini atlet-atlet PSHT Samarinda belum
meliput aspek pelaksanaan program latihan,
menunjukan hasil yang baik dikarenakan
penyeleksian pelatih, prekrutan atlet, dan
mereka belum terlalu matang pada saat
koordinasi antar elemen yang terkait dalam
latihan. Sekarang ini juga sistem perekrutan
pembinaan pencak silat di PSHT cabang
atlet tidak merata karena ada sebagian ranting
Samarinda. PSHT Samarinda memiliki program
yang tidak mengirimkan atletnya untuk
latihan yang baik tetapi pelatih pada saat
diikutsertakan dalam seleksi perguruan PSHT
proses latihan tidak menggunkan program
Samarinda sehingga kekurangan atlet Dalam
latihan tersebut. Untuk perekrutan pelatih,
evaluasi product mencangkup hasil prestasi
pengurus menunjuk langsung pelatih tersebut,
yang telah di peroleh tim pencak silat PSHT
tanpa ada penyeleksian. Sedangkan untuk
cabang Samarinda. Berdasarkan hasil
perekrutan atlet, pengurus mengadakan seleksi
wawancara, observasi dan dokumentasi
antar ranting tetapi tidak semua ranting ikut
selama peneliti melakukan penelitian,
dalam seleksi atletnya. Pengurus perguruan
didapatkan hasil yaitu; tim pencak silat PSHT
pencak silat PSHT tidak menyediakan
Samarinda kurang mampu bersaing di event
transportasi untuk atletnya ke tempat latihan.
pertandingan antar perguruan pencak silat di
Tetapi untuk koordinasi antara elemen yang
Samarinda. Pada pertandingan tahun 2009
terkait dalam prestasi pencak silat di PSHT
lalu PSHT sempat menjadi juara umum pada
Samarinda, hampir semuanya berkoordinasi
event pertandingan antar perguruan pencak silat.
dangan baik. Sebelum mereka menjadi atlet,
Akan tetapi lima tahun terakhir ini hingga
awalnya mereka
2013 kemaren PSHT hanya mampu
berprestasi dari PSHT Samarinda yang sekarang
memenangkan satu kelas saja yaitu kelas seni
berkecimpung di olahraga pencak silat
ganda
khususnya di perguruan PSHT Samarinda.
Evaluasi context meliputi beberapa
Sebagai contoh Bapak Abdurachman ketua
hal antara lain latar belakang yang mendasari
cabang PSHT Samarinda merupakan mantan
pembinaan pencak silat di PSHT Samarinda
atlet pencak silat PSHT di era tahun 1980-an
antara lain visi, misi dan tugas tanggung jawab
yang pernah mewakili kota Samarinda, serta
pengurus PSHT Samarinda terhadap pembinaan
pelatih seperti Sri Murni, Suhartomo dan Eka
prestasi pencak silat di PSHT cabang
Susanti merka mantan atlet pencak silat yang
Samarinda. Visi yang menjadi dasar dari
sudah mewakili kaltim di PON kaltim tahun
pembinaan yang dilakukan PSHT cabang
2008 yang lalu, dan mereka masih aktif dalam
Samarinda adalah menjadikan PSHT menjadi
dunia pembinaan pencak silat di PSHT
perguruan pencak silat terbesar dan terbaik di
Samarinda. Sumber daya manusia seperti
Samarinda. Misi dari PSHT Samarinda itu
inilah yang diharapkan dapat menularkan
ialah memasyarakatkan olahraga ilmu beladiri
pengalaman kepada pendekar pencak silat
pencak silat yang ada di Samarinda dan
muda dapat belajar banyak pengalaman dari
mencetak atlet- atlet pencak silat yang
mereka.
berprestasi dan menjadi pendekar pencak silat
Dana merupakan salah satu faktor
yang baik. Untuk mewujudkan itu PSHT
yang mendukung hasilnya pembinaan karena
sendiri sebagai organisasi olahraga pencak
tanpa adanya dana, maka pembinaan akan
silat melakukan tugas dan kewajibannya
sulit berjalan kearah pretasi yang maksimal,
sebagai wadah untuk tempat pembinaan
berdasarkan hasil temuan dilapangan bisa di
calon-calon atlet atau pendekar pencak silat
bilang dana yang didapat semuanya
khususnya untuk PSHT sendiri dan umumnya
bersumber dari pengesahan warga baru PSHT
untuk kota Samarinda . Solusi dari masalah
dan uang iuran dari anggota atau warga PSHT
tersebut adalah pengurus PSHT harus
cabang Samarinda. Berdasarkan masalah
membuat program pembinaan prestasi dari
diatas pengurus perguruan pencak silat PSHT
tingkat bawah yaitu tingkatan ranting dan
cabang Samarinda harus dituntut kreatif
rayon yang berada dibawah PSHT cabang
dalam hal pengalangan dana. Pengurus bisa
Samarinda, karena di tingkat ranting dan rayon
mengelola dana yang sudah ada, dan
asal mula calon pendekar PSHT berlatih
melakukan kerja sama kepada para sponsor
pencak silat dasar. Selain itu pengurus cabang
untuk menggalang dana.
memberikan pelatihan dan pengetahuan tentang
Berdasarkan hasil evaluasi yang
olahraga pencak silat kepada pelatih dan
dilakukan oleh peneliti mengenai aspek
warga PSHT yang ada di ranting dan rayon
process terdapat beberapa aspek yang
tetang sitem pembinaan prestasi pencak silat
dievaluasi meliputi : pelaksanaan program
yang baik, agar kemampuan dari pelatih dan
latihan, proses rekuitment pelatih, rekuitment
warga PSHT bisa lebih baik dan agar di
atlet, dan koordinasi. beberapa aspek tersebut
ranting dan rayon bisa menghasilkan calon
akan diuraikan sebagai berikut; Keberhasilan
pendekar atau atlet pencak silat PSHT yang
suatu olahraga pencak silat tidak lepas dari
mampu bersaing di tingkat kalangan PSHT
peran pelatih yang ada. Sangat penting untuk
dan juga antar perguruan pencak silat di kota
memiliki pelatih yang memiliki kemampuan
Samarinda serta ke jenjang daerah maupun
yang baik secara teknis maupun non-teknis.
nasional.
Hal ini penting mengingat fungsi dan peran
Keberhasilan suatu olararaga pencak
seorang seorang pelatih tidak hanya
silat tidak lepas dari peran SDM yang ada,
berhubungan dengan hal teknis tetapi juga
semakin baik SDM yang berkecimpung dalam
harus mamehami sisi non-teknis dari para
dalam suatu olahraga maka semakin baik pula
atletnya sebagai acuan dalam pengembangan
prestasi yang didapat. Pernyataan tersebut
mental yang lebih matang bagi atlet. Karena
bukan tanpa alasan, karena banyak mantan
peran yang diembannya
atlet
begitu penting, maka jika ada atlet atau tim
cabang Samarinda yang terdiri dari
yang gagal, figur seorang pelatihlah yang
Pelaksanaan program latihan, proses
dianggap paling bertanggung jawab. Bahkan
pelaksanaan seleksi pelatih dan atlet,
pada kasus tertentu tidak jarang pelatih yang
transportasi, dan koordinasi yang terkait
dituntut mundur karena kegagalannya.
belum terlaksana dengan maksimal, serta
Berdasarkan evaluasi yang telah
product pembinaan prestasi pencak silat PSHT
dilakukan terhadap aspek hasil program
Cabang samarinda adalah saat ini mengalami
pembinaan tim pencak silat perguruan
penurunan prestasi.
(Persaudaraan Setia Hati Terate) PSHT
cabang Samarinda, terdapat satu aspek yang
UCAPAN TERIMAKASIH
dievaluasi peneliti yaitu keberhasilan
(prestasi) program pembinaan prestasi tim
Peneliti mengucapkan terima kasih
pencak silat PSHT cabang Samarinda. Secara
kepada atlet, pelatih, dan orang tua atlet
umum bahwa prestasi yang dicapai oleh PSHT
khususnya 3 tahun terakhir kejurcab pencak Perguruan pencak silat Persaudaraan Setia
silat di Samarinda 2011, 2012, 2013 belum Hati Terate (PSHT) Samarinda, serta
memenuhi target yang ditentukan dari pengurus IPSI Samarinda atas kerja samanya
pengurus PSHT cabang Samarinda, dimana selama penelitian.
pengurus menargetkan atlet PSHT cabang
Samarinda menang lolos dalam kejurda dan DAFTAR PUSTAKA
mewakili IPSI kota Samarinda diajang daerah.
Pengurus PSHT Cabang Samarinda mengakui Abdul Jabar. C.S. Arikunto.S, 2009. Evaluasi
hal ini terjadi karena segi pembinaan prestasi Program Pendidikan : Pedoman Teoritis Praktis
yang dilakukan pengurus masih banyak Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
kendala dan kurang mendapatkan perhatian
Faruq, Muhammad Faruq, 2009. Meningkatkan
khusus tetang pembinaan prestasi pencak silat
Kebuaran Jasmani Melalui Permainan dan
perguruan PSHT cabang Samarinda.
Olahraga Pencak Silat. Surabaya : Grasindo
sedangkan di peguruan pencak silat lain yang Harsuki, 2003. Perkembangan Olahraga Terkini : Kajian
ada di Samarinda pembinaan atletnya Para Pakar. Jakarta : Raja Grafindo.
mengalami kemajuan dari segi kualitas. Hal IPSI. 2007. Materi Peraturan Pertandingan Peraturan
ini menjadikan prestasi pencak silat PSHT Penyelenggaraan Pertandingan Pedoman
Samarinda sendiri mendapat ancaman dari Pelaksanaan Tugas Wasit Juri. Jakarta:
perguruan pencak silat lain yang berada di Pengurus Besar IPSI.
Samarinda. Kusnanik, Nining Widyah. 2013. “Evaluasi
Manajemen Pembinaan Prestasi Prima Pratama
Cabang Olahraga Panahan di surabaya.”
SIMPULAN
Jurnal IPTEK Olahraga. Volume 15 No. 2 .
Hal 125- 137
Berdasarkan pembahasan disimpulkan Naharsari, Nur Dyah. 2008. Olahraga Pencak Silat.
bahwa context latar belakang pelaksanaan Jakarta : Ganeca.
pembinaan pencak silat PSHT cabang Widoyoko, S. Eko Putro. 2012, Evaluasi Program
Samarinda adalah mengembangkan dan Pembelajaran : Panduan Praktis bagi Pendidik
mengajarkan ajaran ilmu pencak silat PSHT dan Calon Pendidik, Yogyakarta : Pustaka
kepada masyarakat khususnya di kota Pelajar.
Samarinda, input pembinaan prestasi pencak Wilson, Douglas, lan. 2002. The Politics of Inner Power
: The practice of pencak silat in west java. Sport
silat di perguruan PSHT cabang Samarinda
Journal, no 9 pp.221-54.
memiliki SDM yang banyak tetapi masih kalah
Reasearchrepositorymurdoch.Edu.au/408/2/
bersaing dengan perguruan pencak silat yang 02whole.pdf. (diunduh 8 januari 2014).
lain yang ada di kota Samarinda, process
pembinaan prestasi pencak s i lat PSHT

Anda mungkin juga menyukai