Nama:
EKO SUPRIYANTO
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
..............................................................................................................
i
Bab I Pendahuluan
.......................................................................................................
1
Bab II Isi
......................................................................................................................
3
A. Stategi Golbal
.................................................................................................
3
B. Strategi berdasarkan Otawa Charter
...............................................................
5
C. Pendekatan Promosi Kesehatan
......................................................................
7
Daftar Pustaka
.............................................................................................................
12
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
juga perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku
tersebut.Ottawa Charter (1986),… “the process of enabling people to control
over and improve their health”. (Proses pemberdayaan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya).
4
BAB II
ISI
PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN
A. STRATEGI GLOBAL
Berdasarkan rumusan WHO (1994), strategi promosi kesehatan secara
global ini terdiri dari 3 hal, yaitu:
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain
tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam
konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat,
sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita
inginkan. Dukungan dari para pejabat pembuat keputusan tersebut dapat berupa
5
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan
pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya.
Kegiatan advokasi ini ada bermacam-macam bentuk, baik secara formal
inaupun informal. Secara formal misalnya, penyajian atau presentasi dan
seminar tentang issu atau usulan program yang ingin dimintakan dukun~an dari
para pejabat yang terkait. Kegiatan advokasi secara informal misalnya sowan
kepada para pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan, untuk
secara informal minta dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, atau mungkin
dalam bentuk dana atau fasilitas lain. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
sasaran advokasi adalah para pejabat baik eksekutif maupun legislatif, di
berbagai tingkat dan sektor, yang terkait dengan masalah kesehatan (sasaran
tertier)
6
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat langsung. Tujuan utama pember¬dayaan adalah mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri (visi promosi kesehatan). Bentuk kegiatan pemberdayaan ini
dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara lain: penyuluhan
kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk
misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan
pendapatan keluarga (income gener¬ating skill). Dengan meningkatnya
kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam
peme¬liharan kesehatan mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat,
terbentuknya pos obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan-
kegiatan semacam ini di masyarakat sering disebut "gerakan masyarakat" untuk
kesehatan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran
pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat (sasaran primer).
7
2. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)
Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum, termasuk
pemerintah kota, agar mereka menyediakan sarana¬prasarana atau fasilitas
yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-
kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang
mendukung kesehatan bagi tempat-tempat umum antara lain: tersedianya
temp at sampah, tersedianya temp at buang air besar/kecil, tersedianya air
bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan non-perokok, dan sebagainya.
Dengan perkataan lain, para pengelola tempat-tempat umum, pasar,
terminal, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, mall, dan sebagainya, harus
menyedia¬kan sarana-prasarana untuk mendukung perilaku sehat bagi
pengunjungnya.
8
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang rerdiri dari
individu, keluarga, dan kelompok-kelompok. Oleh sebab, itu, kesehatan
masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu-individu, keluarga-
keluarga, dan kelompok¬kelompok terse but terwujud. Oleh sebab itu,
strategi untuk mewujudkan keterampilan individu-individu (personnel skill)
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan adalah sangat penting.
Langkah awal dari peningkatan keterampilan dalam memelihara dan
meningkatan kesehatan mereka ini adalah mem¬berikan pemahaman-
pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara memelihara
kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit, mencari pengobatan ke
fasilitas kesehatan profesional, meningkatkan kesehatan, dan sebagainya.
Metode dan teknik pemberian pemahaman ini lebih bersifat individual
daripada massa.
a. Pendekatan Medik
9
Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk mencegah atau meringankan
kesakitan, mungkin dengan metode persuasive maupun paternalistic.
Sebagai contoh, memberitahu orang tua agar membawa anak mereka untuk
imunisasi, wanita untuk memanfaatkan klinik keluarga berencana dan pria
umur pertengahan untuk dilakukan screening takanan darah. Pendekatan
ini memberikan arti penting dari tindakan pencegahan medic dan tanggung
jawab profesi kedokteran untuk membuat kepastian bahwa pasien patuh
pada prosedur yang dianjurkan.
c. Pendekatan Edukasional
10
memberi arti tinggi bagi proses pendidikan, akan menghargai hal individu
untuk memilih perilaku mereka sendiri, dan akan melihatnya sebagai
tanggung jawab mereka mengangkat bersama persoalan-persoalan
kesehatan yang mereka anggap menjadi hal yang paling baik bagi klien
mereka.
11
promosi kesehatan. Bidan secara aktif termasuk ke dalam bagian antara
promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan dan memiliki relasi yang
unik dengan perempuan dan keluarganya untuk mempengaruhi
penggunaan gaya hidup sehat.
Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat
membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan
lakukan, dan membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai
dengan kepentingan dan nilai mereka. Peran promotor kesehatan adalah
bertindak sebagai fasilitator, membantu orang mengidentifikasi
kepedulian-kepedulian mereka dan memperoleh pengetahuan serta
ketrampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan terjadi perubahan.
Pemberdayaan diri sendiri klien dilihat sebagai central dari tujuan ini.
Klien dihargai sama yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuan berkontribusi dan siapa yang mempunyai hak absolute untuk
mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri.
12
sosial dan ekonomi dengan rencana kebijakan, aksi perubahan politik dan
kolaborasi yang lebih luas dengan pembuat keputusan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
13
Dalam pendekatan promosi kesehatan perlu adanya hubungan kerja sama
dengan pihak-pihak yang berpengaruh dalam upaya peningkatan kesehatan
masyarakat. Dan melaksanakan evaluasi dan audit yang jugamerupakan
mekanisme untuk menentukan kebutuhan kesehatan.
Daftar Pustaka
14
15