ICU (Intensive Care Unit) adalah ruang rawat di rumah sakit yang
dilengkapi dengan staf dan peralatan khusus untuk merawat dan mengobati pasien
merupakan keadaan kritis yang dapat menyebabkan kematian. Tiap pasien kritis
medis yang berkesinambungan dan monitoring serta dengan cepat dapat dipantau
perubahan fisiologis yang terjadi atau akibat dari penurunan fungsi organ-organ
prioritas, karena saat penyakit menyerang ospit tubuh, ospit yang lain terlibat
di Rumah sakit, ICU adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi
di bawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang
khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang
2
fungsi-fungsi vital dengan mengunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf
lanjut
penyembuhan pasien.
care
kesadaran).
pioritas. Menurut (Kemenkes, 2010), dalam penggunaan tempat tidur yang tinggi,
pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas 3). Penilaian objektif atas
1. Pasien prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif dan tertitrasi, seperti: dukungan / bantuan ventilasi dan alat
mempunyai batas.
2. Pasien prioritas 2
yang mengalami penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat
berubah.
3. Pasien prioritas 3
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil kesehatan
manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Sebagai contoh
akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi
oleh kepala ICU dan tim yang merawat pasien (Kemenkes RI, 2010). Status
pasien dirawat di ICU harus ditinjau terus menerus untuk mengidentifikasi pasien
1. Saat status fisiologis pasien telah stabil dan kebutuhan untuk ICU
- Kepala ICU, dokter spesialis anestesiologi, jika tidak ada maka dokter
- Tim medis, dokter spesialis sebagai konsultan dan dokter jaga 24 jam
- Kepala ICU, dokter intensivis, jika tidak ada maka dokter spesialis
anestesiologi
FCCS.
penunjang hidup
FCCS.
Kemampuan Pelayanan
No
Primer Sekunder Tersier
1. Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru
2. Pengelolaan jalan napas, Pengelolaan jalan napas, Pengelolaan jalan napas,
termasuk intubasi trakeal termasuk intubasi trakeal termasuk intubasi trakeal
dan ventilasi mekanik dan ventilasi mekanik dan ventilasi mekanik
3. Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4. Pemasangan kateter vena Pemasangan kateter vena Pemasangan kateter vena
sentral sentral dan arteri sentral, arteri, Swan
Ganz dan ICP monitor
5. Pemantauan EKG, puls- Pemantauan EKG, puls- Pemantauan EKG, puls-
oksimetri dan tekanan darah oksimetri dan tekanan darah oksimetri dan tekanan
non invasif non invasif dan invasif. darah non invasif dan
invasif, Swan Ganz dan
ICP serta ECHO Monitor
6. Pelaksanaan terapi secara Pelaksanaan terapi secara Pelaksanaan terapi secara
titrasi titrasi titrasi
7. Pemberian nutrisi enteral Pemberian nutrisi enteral Pemberian nutrisi enteral
dan parenteral dan parenteral dan parenteral
8. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan
khusus dengan cepat dan khusus dengan cepat dan laboratorium khusus
menyeluruh menyeluruh dengan cepat dan
menyeluruh
9. Memberikan tunjangan Memberikan tunjangan Memberikan tunjangan
fungsi vital dengan alat fungsi vital dengan alat fungsi vital dengan alat
portabel selama transportasi portabel selama transportasi portabel selama
pasien gawat pasien gawat transportasi pasien gawat
10. Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan
fisioterapi dada fisioterapi dada fisioterapi dada
11. - Melakukan prosedur isolasi Melakukan prosedur
isolasi
12. - Melakukan hemodialisis Melakukan hemodialisis
intermiten dan kontinyu intermiten dan kontinyu