Anda di halaman 1dari 5

NO Jenis Alat Petani Jumlah (unit) Harga Beli Nilai Sisa Umur Ekonomis

persatuan (Rp/unit) (Rp) (Tahun)


1 Cangkul 1 50.000 20.000 5
2 Sprayer 1 250.000 50.000 5
3 Sabit 1 15.000 5.000 5

1. Cangkul = 50.000 - 20.000 / 5 tahun


= 6.000
2. Sprayer = 250.000 - 50.000 / 5 tahun
= 40.000
3. Sabit = 15.000 - 5.000 / 5 tahun
= 2.000
Total biaya penyusutan = Rp. 6.000 + Rp. 40.000 + Rp. 2.000
= Rp. 48.000
Besar Biaya
No Jenis aprodi Per-Ha
Harga satuan(Rp) Per-Ha (Rp)
(kg)
1 Benih 0,06 20.000 100.000
2 Pupuk
Urea 250 90.000 450.000
SP36 75 100.000 150.000
3 Obat-obatan
Curacron 1,25 28.000 140.000
Jumlah 238.000 840.000

TKDK Upah Biaya TK (Rp)


No Jenis kegiatan
t h j (Rp/orang/hari) (t x h x upah)
1 Persiapan
- Persemaian 1 1 4 10.000 10.000
- Cabut Benih 4 1 8 20.000 80.000
2 Pengolahan Tanah
- Mencangkul 5 1 8 30.000 150.000
3 Penanaman 3 1 8 20.000 60.000
4 Pemeliharaan
- Penyulaman 2 1 8 20.000 40.000
- Penyiangan 4 1 8 20.000 80.000

5 Pemupukan 4 1 8 20.000 80.000


6 Pengairan - - - - -
7 Panen 8 1 8 20.000 160.000
Jumlah 31 8 60 160.000 660.000
Penyerapan Tenaga Kerja = (t x h x j)
8
= (31 + 8 + 60)
8
= 12.38 dibulatkan menjadi 12 Orang.

Total Biaya Variabel:


· Biaya Sarana Produksi = Rp. 238.000
· Biaya tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) = Rp. 660.000
Jadi, Total Biaya variable masing-masing petani adalah sbb:
= Rp. 238.000 + Rp. 660.000 = Rp. 898.000

Sehingga didapat Total Biaya Produksi, yaitu:


Biaya Total / Total Cost (TC) = Biaya Tetap + Biaya Variabe
= Rp. 52.000 + Rp. 898.000
= Rp. 950.000

B. Menghitung Nilai Produksi Usahatani:


Untuk mengetahui nilai produksi suatu usahatani, maka kita harus mengetahui luas lahan
serta brapa produksi yang dihasilkan, Setelah itu baru kita kalikan jumlah produksi dengan harga
persatuan hasil produksi. Adapun Nilai produksi yang dihasilkan oleh Petani dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel Nilai Produksi
Nilai Produksi
LLG
No rata-rata jumlah panen dalam harga Nilai
(Ha)
produksi (Kg) 1 musim (kali) (Rp/Kg) Produksi

1 0,5 25 7 15.000 2.625.000

Jadi nilai produksi petani cabai adalah:


= Rp. 2.625.000

C. Menghitung Pendapatan Usahatani


Pendapatan pada suatu usahatani merupakan total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang
dikeluarkan dalam mengusahakan suatu usahatani.
Rumus: π = TR – TC
Dimana:
π = Pendapatan
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
Sehingga, didapat pendapatan petani cabai dalam satu kali pemanenan adalah sebagai berikut:
= Rp. 2.625.000 - Rp. 950.000
= Rp. 1.675.000
D. Menghitung B/C Ratio
Rumus = B/C ratio = π / TC
Sehingga sehingga B/C ratio dari petani cabai adalah sebagai berikut:
= Rp. 1.675.000 / Rp. 950.000
= Rp. 1,76
Jadi usahatani cabai yang dilakukan petani adalah layak untuk diusahakan karena B/C ratio > 0.

E. Menghitung R/C
Rumus = R/C ratio = TR / TC
Sehingga R/C dari petani cabai adalah sebagai berikut:
= Rp. 2.625.000 / Rp. 950.000
= Rp. 2.76
Jadi usahatani cabai yang dilakukan petani adalah layak untuk diusahakan karena R/C > 1.

Anda mungkin juga menyukai