= 6.000 2. Sprayer = 250.000 - 50.000 / 5 tahun = 40.000 3. Sabit = 15.000 - 5.000 / 5 tahun = 2.000 Total biaya penyusutan = Rp. 6.000 + Rp. 40.000 + Rp. 2.000 = Rp. 48.000 Besar Biaya No Jenis aprodi Per-Ha Harga satuan(Rp) Per-Ha (Rp) (kg) 1 Benih 0,06 20.000 100.000 2 Pupuk Urea 250 90.000 450.000 SP36 75 100.000 150.000 3 Obat-obatan Curacron 1,25 28.000 140.000 Jumlah 238.000 840.000
TKDK Upah Biaya TK (Rp)
No Jenis kegiatan t h j (Rp/orang/hari) (t x h x upah) 1 Persiapan - Persemaian 1 1 4 10.000 10.000 - Cabut Benih 4 1 8 20.000 80.000 2 Pengolahan Tanah - Mencangkul 5 1 8 30.000 150.000 3 Penanaman 3 1 8 20.000 60.000 4 Pemeliharaan - Penyulaman 2 1 8 20.000 40.000 - Penyiangan 4 1 8 20.000 80.000
5 Pemupukan 4 1 8 20.000 80.000
6 Pengairan - - - - - 7 Panen 8 1 8 20.000 160.000 Jumlah 31 8 60 160.000 660.000 Penyerapan Tenaga Kerja = (t x h x j) 8 = (31 + 8 + 60) 8 = 12.38 dibulatkan menjadi 12 Orang.
Total Biaya Variabel:
· Biaya Sarana Produksi = Rp. 238.000 · Biaya tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) = Rp. 660.000 Jadi, Total Biaya variable masing-masing petani adalah sbb: = Rp. 238.000 + Rp. 660.000 = Rp. 898.000
Sehingga didapat Total Biaya Produksi, yaitu:
Biaya Total / Total Cost (TC) = Biaya Tetap + Biaya Variabe = Rp. 52.000 + Rp. 898.000 = Rp. 950.000
B. Menghitung Nilai Produksi Usahatani:
Untuk mengetahui nilai produksi suatu usahatani, maka kita harus mengetahui luas lahan serta brapa produksi yang dihasilkan, Setelah itu baru kita kalikan jumlah produksi dengan harga persatuan hasil produksi. Adapun Nilai produksi yang dihasilkan oleh Petani dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Nilai Produksi Nilai Produksi LLG No rata-rata jumlah panen dalam harga Nilai (Ha) produksi (Kg) 1 musim (kali) (Rp/Kg) Produksi
1 0,5 25 7 15.000 2.625.000
Jadi nilai produksi petani cabai adalah:
= Rp. 2.625.000
C. Menghitung Pendapatan Usahatani
Pendapatan pada suatu usahatani merupakan total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan dalam mengusahakan suatu usahatani. Rumus: π = TR – TC Dimana: π = Pendapatan TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya Sehingga, didapat pendapatan petani cabai dalam satu kali pemanenan adalah sebagai berikut: = Rp. 2.625.000 - Rp. 950.000 = Rp. 1.675.000 D. Menghitung B/C Ratio Rumus = B/C ratio = π / TC Sehingga sehingga B/C ratio dari petani cabai adalah sebagai berikut: = Rp. 1.675.000 / Rp. 950.000 = Rp. 1,76 Jadi usahatani cabai yang dilakukan petani adalah layak untuk diusahakan karena B/C ratio > 0.
E. Menghitung R/C Rumus = R/C ratio = TR / TC Sehingga R/C dari petani cabai adalah sebagai berikut: = Rp. 2.625.000 / Rp. 950.000 = Rp. 2.76 Jadi usahatani cabai yang dilakukan petani adalah layak untuk diusahakan karena R/C > 1.