Anda di halaman 1dari 11

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Analisis
Pengertian Analisis dalam Nana Sudjana (2013:27) menyatakan “Analisis
adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian
sehingga jelas hierarkinya atau susunannya”. Hendry Guntur Tarigan (2008:7)
menyatakan”analisis adalah suatu proses pembagi-pembagi bahan bagi maksud
penyiapan”. Joko Subagiono (2012:29) menyatakan “analisis adalah kegiatan
untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidak
benaran dari suatu hipotesa”. Berdasarkan hasil pendapat di atas di simpulkan
bahwa analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan.
2. Pengertian Belajar
Pengertian belajar secara psikologis dalam Slameto (2016:2) menyatakan
“Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari intraksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ihsana El Khuluqo (2017:1) menyatakan “Belajar adalah akibat adanya interakasi
antara stimulus dan respons”. Gagne dalam Ahmad Susanto(2013:1) menyatakan
”Belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, pratek dan
pengalaman. Mulyono Abdurrahman (2010:4) menyatakan ”Belajar merupakan
sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan langsung
seumur hidup, sejak masih bayi(bahkan dalam kandungan)hingga liang lahat”.
Berdasarkan hasil pendapat di atas disimpulkan bahwa Belajar adalah
perubahan tingkah laku seseorang kearah yang lebih baik, melalui program belajar
pengalaman mereka sendiri.
3. Pengertian pembelajaran
Suardi syofrianisda (2018:7) menyatakan pembelajaran adalah “Proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”. Asep Jihad (2012:11) menyatakan “pembelajaran Proses yang terdiri
dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar bertuju kepada apa yang harus dilakukan

7
8

oleh siswa, mengejar beorentasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pemberi pelajaran. Winkel dalam buku Ihsana El Khuluqo (2017:51) menyatakan
“pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung
proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
eksternalyang berperanan terhadap rangkaian kejadian internal yang berlangsung
dalam diri peserta didik.
Berdasarkan hasil pendapat di atas dapat disimpulan bahwa kesulitan
belajar adalah suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar dengan baik,
disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa.
4. Pengertian Mengajar
Mengajar pada umumnya merupakan suatu usaha untuk mengorganisasi
lingkungan dalam hubungannya dengan peserta didik dan bahan pengajaran untuk
menimbulkan proses belajar mengajar. Menurut Oemar Hamalik (2014:47)
mengajar “Mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga
pendidikan sekolah”. Alvin W. Howard dalam Slameto (2017:32) menyatakan
“Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membingbing,
seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude,
ideals (cita-cita), appreciation (penghargaan).
Berdasarkan hasil pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
mengajar adalah menyampaikan pengetahuan, memberi bimbingan,
mempersiapkan menjadi orang baik, dan mengajar sebagai kegiatan mewariskan
ilmu pengetahuan kepada generasi muda.
5. Pengertian Kesulitan Belajar
Menurut mulyono Abdurahman (2012:1) menyatakan “Kesulitan belajar
Suatu konsep multidisipliner yang digunakan dilapagan ilmu pendidikan, psiologi,
ilmu kedokteran”.
Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga
bersumber neurologis yang secara seaktif mengganggu perkembangan intregrasi,
dan kemanpuan verbal/nonverbal. Mulyono Abdurrahman (2012:4) menyatakan
“Kesulitan belajar dapat muncul dalam bentuk penyesuaiaan sosial atau vokasinal,
keterampilan kehidupan sehari-hari atau harga diri”.
9

Ihsan El Khuluqo (2017:32) menjelaskan beberapa faktor yang


mempengaruhi proses belajar di antaranya faktor internal dan eksternal sebagai
berikut:
Faktor dari dalam individu (Internal): (1) Faktor jasmani: faktor
keseharan, Faktor cacat tubuh; (2) Faktor psikologis: minat, emosi,
bakat, kematangan, kesiapan; (3) Faktor kelelahan : kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.
Fakror-faktor Eksternal: (1) Faktor keluarga:cara orangtua
mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga; (2) keadaan ekonomi keluarga; (3)
faktor sekolah : faktor kurikulum, keadaan sarana dan
prasaranawaktu sekolahmetode pembelajaran, hubungan pendidik
dengan peserta didik

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar


adalah kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan
karena adanya gangguan, baik faktor dari dalam maupun dari luar, yang
menyebkan siswa tidak mampu berkembang sesuai dengan kemampuan.

6. Pengertian Kesulitan Belajar Matematika


Menurut Mulyono Abdurrahman (2018:1) menyatakan ”kesulitan belajar
merupakan suatu konsep mulitidislipliner yang digunakan di lapangan ilmu
pendidikan, psikologi maupun ilmu kesoktoran”. Selanjutnya menurut Makmun
Khairani (2017:187) ”Kesulitan belajar merupakan aktivitas belajar bagi setiap
individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar, kadang-kadang lancar,
kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang di pelajari,
kadang-kadang sulit mengadakan konsentrasi”.
Mulyono Abdurrahman(2012:209), tiga pendekatan pembelajaran
matematika sebagai berikut:
a) Guru harus menyadari taraf perkembangan siswa anak-anak berkesulitan
belajar matematika, memerlukan banyak pengalaman dalam belajar
prabilangan sebagai landasan belajar matematika.
b) Anak berkesulitan belajar matematika memerlukan pendekatan belajar
tentang belajar tentang berbagai konsep melali pembelajaran langsung
secara sistematis.
c) Bagi sebagian berkesulitan belajar, pemecahan masalah merupakan bagi
yang paling sulit dalam pelajaran matematika, oleh karena itu bingbingan
latihan yang cukup sangat diperlukan untuk belajar mengombinasikan
10

berfikir dan berbahasa dengan keterampilan mengitung konsep-konsep


yang diperlukan dalam pemecahan masalah matematika.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas Kesulitan Belajar Matematika adalah


ketidak mampuan seorang dalam menyerap konsep pembelajaran matematika, dan
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal soal berhitung sehingga perlu
diberikan guru pendekatan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.

7. Karateristik Anak Berkesulitan Belajar Matematika


Menurut Mulyono Abdurahman (2012:210) ada beberapa kareteristik
kesulitan belajar matematika adalah sebagai berikut:
a. Gangguan Hubungan Keluarga
Konsep Hubungan Keluarga ini sudah dialami anak pada saat mereka
duduk dibangku SD. Anak-anak memperoleh pemahamn tentang berbahgai
konsep hubungan keruangan tersebut dari pengalaman mereka dalam
berkomunikasi dalam lingkungan sosial mereka atau melalui berbagai permainan.
Tetapi sayangnya anak berkesulitan belajar siring mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi dan lingkunan sosial juga sering tidak mendukung
terselenggaranya suatu situasi yang kondusif bagi terjalinnya komunikasi antar
mereka. Adanya kondisi yang intrinsik yang digunakan karena difungsikan otak
dan kondisi entrinsik berupa lingkungan sosial yang tidak menunjang
terselenggaranya komunikasi dapat anak mengalami gangguan dalam memahami
konsep-konsep keruangan.
b. Abnormalitas Persepsi Pisual
Anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan untuk
melihat berbagai objek dalam hubungannya dengan kelompok. Kesulitan ini
merupakan salah satu adanya gejala abnormalitas persepsi visual. Kemampuan
melihat berbagai objek dalam kelompok merupakan dasar yang sangat penting
yang memungkinkan anak secara cepat mengidentifikasi jumlah objek dalam satu
kelompok. Anak yang mengalami obnormalitas persepsi visual akan mengalami
kesulitan bila mereka diminyta untuk menjumlahkan dua kelompok benda yang
masing-masing terdiri lima dan empat anggota.
11

c. Perseverasi
Ada anak yang perhatiannya melekatpada suatu objek saja dalam jangka
waktu yang relatif lama. Gangguan perhatian semacam itu disebut perservasi.
Anak demikian mungkin pada mulanya dapat mengerjakan tugas dengan baik, tapi
lamakelamaan perhatiannya melekat pada suatu objek tertentu.
8. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika
Menurut Makmur Khairani(2017:188) “faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar dapat di golongkan kedalam dua golongan yaitu: faktor intern (faktor dari
dalam diri manusia itu sendiri) dan faktor ekstern (fator dari luar manusia)
meliputi, faktor-faktor non sosial dan faktor sosial”.
Selanjutnya menurut Mulyono(2018:8) “Kesulitan belajar dipengaruhi
oleh dua faktor, internal dan eksternal yang diuraikan sebagai berikut:
Penyebab utama kesulitan belajar (learning disability) adalah faktor faktor
internal, yaitu kemungkinan adanya difungsi neurologis, sedangkan
penyebab utamanya problem belajar (learning problems) adalah faktor
eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajara yang keliru,
pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar
anak, dan pemberian ulangan penguatan ( reinforcement) yang tidak
tepat”.
Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan moral
peserta didik agar peroses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
9. Hakikat Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang pasti yang
mengungkapkan ide-ide abstra yang berisi bilangan-bilangan atau simbol-simbol
oprasi hitung yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan
kamampuan berpikir dan berpendapat memecahkan masalah dalam kehidupan
bermasyarakat sehari hari (Susanto, 2013:185). Lebih lanjut Hans Freudetal dalam
menjelaskan bahwa Matematika merupakan cara bepikir logis yang
dipersentasikan dalam bilangan, ruang, dan betuk dengan aturan-aturan yang telah
ada yang tak terlepas dari (human activitties).
Berdasarkan hasil pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Hakikat
Pembelajaan Matematika adalah suatu ilmu pasti yang dipersentasikan dalam
bilangan dan didalanya berisi sibol-simbol serta operasi hitung yang digunakan
untuk memecahkan permasalahan matematis dalam kehidupan sehari-hari.
12

10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Aktivitas belajar siswa tidak selamanya berlangsung baik dan wajar, ada
yang lancar dan ada pula yang tidak lancar, ada yang mudah dimengerti dipahami
apa yang dipelajari, terkadang terasa sulit untuk dimengerti dan dipahami. Dalam
hal semangat dan berkonsetrasi dalam belajarpun berkurang yang ada hanya
keasikan bermain dan bercerita dengan teman sebangku di dalam kelas
.
Slameto (2015:54) menyatakan Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar digolongkan menjadi dua golongan yaitu:
Faktor Intern diantaranya adalah (1) Faktor Jasmaniah terdiri dari: Faktor
Kesehatan dan Cacat tubuh. (2) Faktor Psikologis terdiri dari: Intelegensi,
Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan, Kesiapan. (3) Faktor
Kelelahan terdiri dari: Kelelahan Jasmani dan Kelelahan Rohani. Faktor
Sedangkan faktor ekstern diantaranya adalah: (1) Faktor keluarga terdiri
dari: Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, Suasana
rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, Latar belakang
kebudayaan. (2) Faktor sekolah terdiri dari: Metode mengajar, Kurikulum,
Relasi guru dengan siswa Relasi siswa dengan siswa, Disiplin sekolah,Alat
pelajaran, Waktu sekolah, Standar pelajaran di atas ukuran, Keadaan
gedung, Metode balajar, Tugas rumah. (3) Faktor Masyarakat terdiri dari:
Kegiatan siswa dalam masyarakat, Massa media, Teman bergaul, Bentuk
kehidupan masyarakat.
Selanjutnya Nana Sudjana (2014:39) menyatakan Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa
itu atau faktor atau faktor lingkungan”. Waisman dalam Ahmad Susanto
(2013:12) “Hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun
eksternal”. Sedangkan menurut Caroll dalam Nana Sudjana (2014:40) “Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah saat belajar, waktu yang tersedia
untuk belajar, waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, kualitas
pengajaran, kemampuan individu”.

Berdasarkan beberapa faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa


hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstren. Kedua faktor
13

tersebut saling berkaitan dan menunjang satu sama lainnya sehingga


mempengaruhi meningkatnya hasil belajar siswa.

11. Pengertian Matematika


` Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Karena
itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam
menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada
setiap peserta didik sejak SD,bahkan sejak TK. Namun matematika yang pada
hakekatnya merupakan suatu ilmu yang cara bernalarnya desuktif, formal, dan
abstrak, harus diberikan kepada anak anak sejak SD yang cara berpikirnya masih
pada tahap oprasi konkret. Oleh karena itu kita perlu berhati hati dalam
menamkan konsep konsep matematika tersebut. Di satu pihak siswa SD
berpikirnya masih sangat terbatas, artinya berpikirnya dengan dikaitkannya
dengan benda benda konkret ataupun gambar gambar konkret, dipihak lain
matematika itu objek objek penelaahannnya abstrak, artinya hanya ada dalam
otak manusia. Menurut Ahmad Susanto (2013:185) Matematika merupakan salah
satu disiplin ilmu yang dapat menigkatkan kemapuan berpikir dan beragumentasi,
memberikan kontribusi dala penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia
kerja, serta memberikan dukungan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah bahasa simbolis yang berpikir logis yang memudahkan siswa berfikir
dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

12. Tujuan Pembelajaran Matematika


Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang pasti yang
mengungkapkan ide-ide abstra yang berisi bilangan-bilangan atau simbol-simbol
oprasi hitung yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan
kamampuan berpikir dan berpendapat memecahkan masalah dalam kehidupan
bermasyarakat sehari hari (Susanto, 2013:185). Matematika memuat suatu
kumpulan konsep dan oprasi oprasi, tetapi didam pengajaran matematika
pemahaman siswa mengenai hal-hal tersebut lebih objetif dibandingkan
mengembangkan kekuatan dalam perhitungannya. Guru seharusnya tidak hanya
14

mengurus dan memberi tugas-tugaskan saja kepada siswa, tapi harus


menginternalisasi tugas-tugas tersebut pada kebiasaan siswa dalam belajar dan
keterbukaan dalam proses pembelajaran.
Heris Hendriana dan utari soemamo (2017:7) mencantumkan tujuan belajar
matematika adalah sebagai berikut:

(a) Memahami konsep matematika,menjelaskan keterkaitan antar konsep


dan (b)mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,
efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah (c) Menggunakan penalaran
poladan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, media atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika (4) Memecahkan masalah (5) Mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain.

Ahmad Susanto(2013:189) menyatakan “Secara umum tujuan pembelajara


matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan
matematika”.
Berdasarkan hasil pendapat di atas disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran matematika untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang.

13. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika


Dalam mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwa
kemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyenangi mata
pelajaran matematika (Heruman, 2014:7). Konsep-konsep pada kurikulum
matimatika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: Penanaman
konsep dasar, Pemahaman konsep, pembinaan keterampilan. Memang tujuan
akhir pembelajaran matematika di SD yaitu agar siswa terampil dalam
menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Akan
tetapi untuk menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah
yang benar”.
Heruman (2014:3) menguraikan langkah-langkah pembelajaran
Matematika sebagai berikut:
a) Penanaman dasar konsep matematika, yaitu pembelajaran suatu konsep
baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut
penanaman konsep dasar matematika merupakan jembatan yang harus
15

dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang kongkret dengan


konsep baru matematika yang abstrak. Dalam pembelajaran konsep dasar
ini,media yang digunakan di harapkan dapat digunakan untuk membantu
pola pikir siswa.
b) Pemahaman konsep, terdiri atas dua pengertian yaitu: pertama, merupakan
kelanjutan dari pembelajaran penanamn konsep dalam satu pertemuan.
Sedangkan kedua, pembelajaran konsep dasar matematika di lakukan
padapertemuan yang berbeda, tetapi merupakan masih lanjutan dari
penanama konsep dianggap sudah di sampaikan pada pertemuan
sebelumnya.
14. Materi Pembelajaran

Pembelajaran matematika dalam kurikulum K13 pada satuan pendidikan


SD/MI meliputi aspek-aspek yaitu Bilangan, salah satu aspek pembelajaran
matematika yang di ajarkan di kelas IV adalah oprasi hitung bilangan pecahan
campuran.

Tabel 2.1 Silabus pembelajaran Matematika kelas IV

Standar Kompetensi Indikaror Tujuan pembelajaran


Kompetensi Dasar
Menggunakan Menjumlahkan Melakukan - Siswa dapat
pecahan dalam pecahan oprasi hitung melakukan operasi hitung
pemecahan campuran penjumlahan penjumlahan pecahan
masalah dan campuran.
pengurangan -Siswa dapat
pecahan melakukan oprasi
campuran hitung pengurangn
pecahan campuran

Bilangan pecahan campuran adalah bilangan yang terdiri dari bilangan


bulat dan bilangan pecahan, pecahan campuran adalah angka-angka yang terdiri
dari bilangan cacah dan sebuah pecahan, misalnya 2. Untuk membaginya angka-
angka ini harus diubah menjadi pecahan biasa terlebih dahulu. Dalam
pembelajaran matematika di tingkat SD terjadi reinvention (penemuan kembali).
Penemuan kembali adalah penemuan suatu cara penyelesaian secara informal
dalam pembelajan di kelas.

Bagian matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep lain, dan suatu
konsep menjadi prasyaratan bagi konsep lain. Siswa harus dapat menghubungkan
16

apa yang telah di miliki dalam struktur berpikirnya yang berupa konsep
matematika, dengan permasalahan yang di hadapi siswa.

Heruman (2017:4) Kurikulum matematika Materi Pecahan Campuran


kelas IV Semestir Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020. Dalam operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran terdat dua cara yaitu:

a. Mengoprasikan bilangan bulat dengan bilangan bulat.

b. Mengubah pecahan campuran ke dalam bentuk pecahan biasa terlebih


dahulu, kemudian di oprasikan.

Cara 1 : mengoprasikan bilangan bulat dengan bilangasn bulat, dan pecahan


dengan pecahan

1 2
4 3 + 4 3 ¿ (4+4) + 3 + 3(1 2)
3
= 8+
3

=9

Cara 2 : mengubah pecahan campuran ke bentuk pecahan biasa terlebih dahulu,


kemudian dioprasikan.

1 7
¿ 2 = ¿ ¿ ¿¿
3 3 } 7 8
+
3 3
=
15
3
=5

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian pada bagian-bagian sebelumnya, maka pertanyaan


penelitian ini adalah.

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam meyelesaikan soal tentang


pemecahan campuran di kelas IV SD Swasta Darma Wanita Tahun Ajaran
2019/2020?
17

2. Bagaimana deskripsi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tentang


pecahan campuran di kelas IV SD Yayasan Dharma Wanita Tahun Ajaran
2019/2020?
3. Apa faktor kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tentang pecahan
campuran di kelas IV SD Swasta Dharma Wanita Tahun Ajaran
2019/2020?

C. Defenisi Oprasional

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi pada judul penelitian ini,maka perlu
didefenisikan hal-hak sebagai berikut:

1. Belajar adalah peross tingkah laku yang tidak tau menjadi tau atau
perubahan sikap yang tidak baik menjadi baik .
2. Pembelajaran adalah upaya meningkatkan pengetahuan peserta didik .
3. Kesulitan belajar adalah kusulitan ibana peserta didik tiak dapat belajar
dengan baik,baik itu karena fisik siswa .
4. Analisis adalah suatu tahap untuk mengetahui derajat kualitas suatu
tes, baik tes secara kesekuruhan maupun butir soal.
5. Pecahan adalah perbadingan bagian yang sama dari suatu benda
terhadap keseluruhan benda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai