Anda di halaman 1dari 6

Nama : Gumelar Anugrah Budiana

Kelas : 2B – D4 Manajemen Aset


NIM : 175244042

TUGAS PENGANTAR BISNIS

 Kasus :
Respons Lamban, Kasus Klaim Asuransi Bisa Rusak Citra Allianz
Sindonews.com – Sabtu, 30 September 2017, 16:28 WIB

JAKARTA - Peran seorang Public Relation (PR) dalam korporasi sangat krusial, khususnya
untuk kejadian luar biasa (crisis management). Era media digital dan tren sosial media
membuat praktisi PR harus bekerja ekstra keras. Apabila terlambat bertindak akan merusak
citra perusahaan secara viral.

Salah satu kasus luar biasa terkini untuk PR korporasi adalah gugatan nasabah Allianz Life,
yang bernama Ifranius Algadri. Nasabah asuransi tersebut merasa dipersulit saat meminta
klaim biaya perawatan rumah sakit dan membawa kasusnya ke ranah pidana.

Konsultan PR dari Founder & Consultant Cultivate Brands Anke Dwi Saputro menilai
langkah antisipatif dari Allianz sangat lambat. Kemungkinan menurutnya ada ketidakjelasan
prosedur penanganan krisis PR di manajemen perusahaan. Sehingga respon yang dilakukan
dinilai terlambat. 

“Sepertinya Allianz tidak memiliki SoP crisis management communication yang baik.
Biasanya kalau begitu pihak manajemen akan saling lempar tanggung jawab. Tidak tahu job
desk masing masing akhirnya kasusnya viral di sosmed,” ujar Anke usai acara ‘Indonesia
Public Relations Excellence Award 2017’ di Jakarta, Sabtu (30/9/2017).

Dia mengingatkan dalam penanganan kasus Allianz seharusnya manajemen dapat


mengutamakan respon yang berempati. Hal ini bisa dicontoh dari kasus kecelakaan Air Asia,
namun pimpinannya langsung meminta maaf kepada masyarakat atas jatuhnya korban jiwa.
Manajemen ingin memberikan pesan pada masyarakat bahwa bagaimanapun canggihnya
sistem namun tetap ada kemungkinan human error. 

“Respon yang cepat dari manajemen jauh lebih penting daripada kebenaran. Pendekatan
empati dari manajemen harus yang diutamakan,” ujarnya.

Praktisi PR senior, Manager Communication and Event Asuransi Astra Laurentius Iwan
Pranoto menilai respons terlambat pihak Allianz disebabkan kasus tersebut masuk ranah
pidana. Sehingga apapun respon perusahaan akan menjadi bukti di pengadilan. “Memang
agak telat respon dari Allianz. Namun kalau sudah masuk pidana kita tidak boleh
sembarangan bicara, nanti bisa dipakai sebagai bukti di pengadilan,” ujar Iwan dalam
kesempatan sama.

Namun dia juga mengatakan respon terbaik PR korporasi adalah memberikan respon
secepatnya dengan jujur. Respon dapat berupa memberikan penjelasan duduk perkara kasus
yang dihadapi. Jangan sekali kali memutar balik fakta demi pencitraan. Berbohong akan sia
sia karena arus informasi saat ini sangat mudah sekali dari internet dan sosmed. 

“Perusahaan harus secara gentle memberikan respon meskipun dia salah. Seorang PR harus
responsif kepada masyarakat dan media. Jangan pernah berbohong,” tambahnya.

Sementara Tokoh nasional Fadel Muhammad menilai saat ini, setiap perusahaan, lembaga,
kementerian, dan tokoh bisnis perlu untuk memublikasikan perusahaan, pimpinannya,
maupun dirinya agar masyarakat menjadi lebih mengetahui serta memahami segala tindakan
yang dilakukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah melalui kegiatan Public Relation
(PR).

PR menjadi bagian penting dalam sebuah perusahaan yang menjalankan fungsi komunikasi
manajemen untuk memperoleh pengertian dan dukungan dari publik. PR juga memegang
kendali agar perusahaan dapat berjalan baik dan membangun citra perusahaan yang positif.
”Kegiatan PR juga dapat dilaksanakan untuk membangun karakter dari pimpinan perusahaan
maupun tokoh bisnis. Selain memperkenalkan tokoh tersebut kepada publik, hal tersebut
dapat menciptakan kedekatan terhadap masyarakat yang kemudian menjadikan masyarakat
lebih tertarik dan menyukai perusahaan maupun tokoh tersebut,” ujar Fadel dalam
kesempatan tersebut.
Praktisi PR senior lainnya, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mempunyai
strategi tersendiri dalam mengantisipasi PR di ranah sosmed. Pihaknya menyiapkan 1200
pasukan sosmed yang secara rutin memberikan komentar dan penjelasan di kolom komentar
sebuah postingan. Perseroan tidak memakai vendor atau outsourcing dalam hal ini. Secara
selektif perseroan menyeleksi karyawan ‘jagoan sosmed’ dari 12 wilayah kerja di Indonesia. 

“Selama seleksi selama 6 bulan yang diambil dari karyawan internal. Karena mereka unggul
dalam militansi. Tugas mereka misalnya untuk turut merespon dalam komentar dalam sebuah
postingan yang viral. Terlebih dalam situasi bad time perannya untuk lakukan counter. Tapi
juga bisa sekalian jualan karena product knowledge mereka lebih bagus dari outsourcing,”
jelas Rohan tentang taktik PR di sosmed.
 Komentar :
Saya setuju dengan artikel diatas. Peran seorang Public Relation (PR) dalam korporasi
sangat krusial, khususnya untuk kejadian luar biasa (crisis management). Peran Public
Relations adalah menghubungkan antara perusahaan dengan pihak yang akan mengadakan 
kerjasama dengan perusahaan atau korporasi tersebut.
Salah satu tugas dan fungsi PR adalah mengelola isu yang berkembang di masyarakat
terkait dengan perusahaan. Dalam fungsinya tersebut public relations melakukan identifikasi
dan evaluasi atas berbagai isu yang sekiranya akan berdampak terhadap perusahaan. Dengan
singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relations adalah memelihara, mengembangkan,
mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani,
mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.
Public Relations merupakan sebuah representatif perusahaan sehingga ia harus
memiliki sikap yang baik dan Public Relations menjadi bagian penting dalam sebuah
perusahaan yang menjalankan fungsi komunikasi manajemen untuk memperoleh pengertian
dan dukungan dari publik. PR juga memegang kendali agar perusahaan dapat berjalan baik
dan membangun citra perusahaan yang positif.
 Solusi
Perusahaan harus memiliki SoP crisis management communication yang baik untuk
menangani kejadian seperti artikel diatas. Pemimpin perusahaan harus mengerti dan
mengetahui mengenai job description dan job spesification dari setiap departemen atau divisi.
Perusahaan harus selektif dalam pemilihan karyawan terutama public relations. Ada 5
kriteria mendasar yang harus dimiliki Public Relations sebuah perusahaan diantaranya :
1. Kemampuan Berkomunikasi
Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang-orang yang memiliki aneka
ragam karakter. Itu berarti harus mampu dan mau berusaha memahami serta terkadang
bersikap setoleran mungkin kepada orang yang mngkin dihadapinya tanpa harus menjadi
seorang penakut atau penjilat. Kemampuan berkomunikasi seorang Public Relations ini baik
secara lisan maupun tulisan. Kemampuan ini mutlak dipunyai oleh seorang Public Relations.
2. Kemampuan Mengorganisasikan
Kemampuan mengorganisasikan ini dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk
memanejerial seperti mengelola program-program Public relations juga termasuk
kemampuan mengantisipasi masalah di dalam dan di luar organisasi atau perusahaan.
3. Kemampuan untuk bergaul dengan orang
Kemampuan ini dimaksudkan sebagai kemampuan menciptakan networking atau
jaringan dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan organisasi atau perusahaan ataupun
dengan Public Relations itu sendiri.
4. Integritas Pribadi
Kejujuran harus tetap melandas seseorang yang ingin menjadi seorang Public
Relations karena aspek ini dapat membentuk kredibilitas orang lain terhadap Public Relation
officer maupun perusahaan tempat Public Relations Officer itu bekerja.
5. Inovatif dan Imajinatif
Seorang Public Relations haruslah pribadi yang penuh dengan gagasan, ide-ide yang
segar serta mampu memecahkan problem yang dihadapi serta mengembangkan imajinasi
dalam melahirkan kreativitas dalam bekerja.
 Saran
Sebuah perusahaan harus memiliki Standard Operating Procedures (SoP) crisis
management communication yang baik agar pihak manajemen tidak saling lempar tanggung
jawab dan tahu job desk masing-masing sehingga manajemen mengerti apa yang harus
mereka lakukan dalam menghadapi masalah dan karyawan perusahan dapat bekerja secara
optimal sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Berdasarkan artikel di atas sebuah perusahaan harus mempunyai Public Relation yang
kompeten dalam mengerjakan tugasnya. Respon terbaik Public Relation korporasi adalah
memberikan respon secepatnya dengan jujur. Respon dapat berupa memberikan penjelasan
duduk perkara kasus yang dihadapi. Jangan sekali kali memutar balik fakta demi pencitraan.
Berbohong akan sia sia karena arus informasi saat ini sangat mudah sekali dari internet dan
sosmed. Seharusnya manajemen dapat mengutamakan respon yang berempati.

Anda mungkin juga menyukai